Selasa, 13 Juni 2017

Berikut adalah beberapa klaim-klaim islam yang bertentangan dengan Fakta:

1. Islam Lebih Dulu Ada, sebelum Kristen

Fakta: Sejarah Dunia mencatat, Muhammad datang membawa Agama islam adalah sekitar abad ke 6.

2. Alquran datang untuk Menyempurnakan Alkitab

Fakta: Yang terjadi adalah Pembelokan dimana-mana, Pemalsuan, dan Manipulasi.  Dan hebatnya, Kejahatan-kejahatan immoral, seperti Pembunuhan, Perampokan, Pengkafiran, Pemenggalan, Pemboman, Teror, dll, semua terinspirasi dari Quran

Kristen memang sangat toleran akan kelemahan orang lain, tapi coba anda datang pada Yahudi, dan katakan kepada mereka 'Alkitab itu sudah dipalsukan, dan Alquran datang untuk menyempurnakannya'..  Maka anda akan dirajam sampai mati, dan disebut orang sebagai orang gila yang terkutuk. Agama Yahudi adalah agama yang keras, mereka tidaklah selembut Kristen.

Semua manuskrip-manuskrip gulungan kitab masih terjaga sampai sekarang, dan tidak ada yang dirubah sedikitpun.  Justru Klaim ini dilakukan untuk mengcover Kepalsuan Alquran itu sendiri. Alkitab sebagai kitab tertua membuktikan bahwa Quran memiliki kesalahan-kesalahan fatal yang sangat banyak.

3. Islam Agama Damai

Seorang Kristen Mesir menangis atas Gereja yang diporak-porandakan,
dan gambar Yesus dilempari dengan Kotoran

Fakta: Islam membawa Kekacauan di Seluruh dunia.  Jangankan teror terhadap agama orang lain, sesama agama islam sendiripun tiap hari berperang, saling membunuh, saling memenggal kepala, TIAP HARI, atas nama Islam.

4. Muhammad adalah Nabi Akhir Zaman

Fakta: Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menceritakan atau mengenal Muhammad.

5. Muhammad Ahlaknya sangat Mulia & Sempurna

Fakta: Penjahat, Pembunuh, Pemerkosa, Beristri Puluhan, Pedofilia, dan mengawini anak kecil berusia 6 tahun.

6. Alquran turun langsung dari Allah

Fakta: Ternyata Alquran adalah hasil tulisan Waraqah. Seorang Pendeta Kristen yang bersekongkol untuk membuat Muhammad menjadi Nabi.  Waraqah mengutip ayat-ayat Alkitab, dan mengubah-ubahnya seturut kepentingan Muhammad.  Karena itulah lebih dari 85% isi Alquran, dikutip dari Alkitab, namun sudah ditelikung, dan dipelintir dimana-mana.

7.  Islam adalah Agama Allah

Fakta: Satu-satunya klaim yang paling aneh, yang pernah dikenal Peradaban Umat Manusia, Bahwa Allah punya Agama.

8. Islam Datang Untuk Menyempurnakan & Membimbing Agama Kristen

Fakta: Peradaban moderen yang sangat Humanis dibentuk oleh Agama Kristen sendiri.  Sehingga anda bisa berdemokrasi, bertoleransi, mencapai segala kemajuan, dll.

Sementara apa yang seluruh umat manusia lihat dari Islam adalah Kekacauan, Kekerasan, Intimidasi, Teror, Bom, Pemenggalan Kepala, Barbarisme.

9. Islam Agama Paling Mulia Diridhoi Allah

Fakta: Jika sebuah sumber Kejahatan disebut Mulia, maka Setan akan menjadi mahluk yang paling mulia.

Daftar Klaim ini akan terus bertambah, namun semuanya tidak sesuai dengan kenyataan.  Anda ingin menambahkan lagi ?

Karena itulah Tuhan Yesus mengingatkan kita, bahwa semua orang bisa mengklaim-klaim, bahkan Setan sekalipun bisa mengaku dirinya sebagai Malaikat Terang.  Namun dari Buahnyalah, kita mengetahui Pohonnya!     Copas dr. Saur Ratna Siahaan tks

Senin, 27 Maret 2017

8.3 Kenapa orang Israel tidak percaya?

* Yohanes 12,

37 Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya,

38 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?"

39 Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga:

40 "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."

41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia.

Sewaktu memulai pelayanan, saya takjub dan merasa berpuas diri ketika dapat menjawab pertanyaan tentang Kristen, baik yang berasal dari diri saya mau pun dari orang lain. Namun, sewaktu itu, saya lebih sering menjawab pertanyaan tetapi belum dapat menjawab "pertanyaan jawaban".

Mengapa dan mengapa? (Arena Filsafat)

Jelasnya, ilmu pengetahuan berusaha untuk menjawab pertanyaan sedangkan ilmu filsafat berusaha untuk menanyakan jawaban, hal itu yang dulu masih saya pertanya-tanyakan. Memang saya puas jika mendapat ayat yang sesuai dengan pertanyaan hati saya, namun saya juga masih bertanya-tanya: Kok bisa begitu ???

Maksud saya, dengan penegasan semacam ayat di atas, sebenarnya saya belum puas karena yang saya inginkan adalah lebih dari itu (dari segi permasalahan/kronologis atau sejarahnya).

Misalkan, pembahasan kemarin mengenai Yesus Kristus hanya untuk orang Israel, saya punya ayat yang menyatakan bahwa sebenarnya Yesus masih punya domba di kandang lain seperti yang Ia sendiri katakan dalam Yohanes 10:16 dan pada Amanat Agung-Nya dalam Matius 28:19. Singkatnya Yesus pelayanan di Israel dulu baru setelah itu Ia mengutus rasul-Nya melayani di negeri lain.

Tetapi, apa begitu saja jawabannya? Maksudnya, adakah alasan khusus lain?

Sampai akhirnya saya pun mendapat referensi lain, yaitu kitab Daniel. Caranya bukan sekedar cross check di Google melainkan harus dari kesadaran diri untuk membaca dan menamatkan Alkitab sehingga bagaikan puzzle-puzzle, saya pun dapat menyatukan semuanya itu. Dan satu kata untuk Alkitab: AMAZING !!!

Alkitab berbicara lebih jelas dan masuk akal ketimbang kitab ono yang bukannya masuk akal, hanya saja penyerapannya mudah dimengerti, penjelasannya tidak perlu dispesialisasi.

Berbeda dengan teman-teman kita, ia berusaha untuk melecehkan, membuat kita sibuk menjawab dan tidak ada waktu untuk bertanya. Sebab ketika YHWH hijrah dari Israel ke Arab Saudi (katanya), ada banyak peristiwa yang dipelintir, mulai dari nama YHWH yang mendadak berubah menjadi Allah SWT; Yohanes Pembaptis ( seharusnya Yuhanna - Arab) berubah nama menjadi Yahya; Yesus tidak disalib melainkan Allah SWT telah menipu orang Romawi dan Allah SWT adalah sebaik-baiknya penipu; Maria (Maryam) yang hidup ribuan tahun kemudian setelah Musa ternyata adik kandung nabi Musa (padahal Miryam dan Maria berbeda. Salah nyontek, kah?), dan seterusnya.

Note:

Kalau Maria yang dimaksud adalah saudara Musa dan memang benar Musa memiliki saudara perempuan bernama Miryam, maka mungkinkah tokoh Maria dalam Alkitab dan Alquran itu berbeda? Bisa jadi Alquran sedang mencatat riwayat saudara nabi Musa (1500 S. M) dan bukan Maria (1 M).

Ketika saya menanyakan kesalahan sejarah di atas, jawaban teman-teman kita sangat menakjubkan dan membuat saya begitu tercengang, mereka berkata:

Alquran adalah kitab penyempurna kitab-kitab yabg dahulu.

Allah SWT berfirman:

* Q.S 10:37,

Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

* Q.S 2:2,

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Masih banyak lagi ayat-ayat lain. Singkatnya, satu-satunya jurus jitu untuk menjawab kekeliruan dalam Alquran adalah mengatakan dengan bangga hati:

ALQURAN ADALAH KITAB YANG SEMPURNA.

Sambil menunjukkan ayat-ayatnya. Sudah itu tidak boleh dibantah lagi. Pokoknya TITIK !

-- Padahal pertanyaan saya tidak tersentuh sedikit pun --

Bagaikan berpolitik, ternyata teman-teman kita lebih suka janji (perkataan) ketimbang bukti (kenyataan).

Alkitab bisa dikatakan sulit tetapi masih dapat dijelaskan, walau pun itu panjang lebar. Sebab kita harus ingat kembali, bahwasanya Alkitab memuat sejarah selama lebih dari 1500 tahun, jadi wajar saja kalau pembahasannya itu sepertinya tidak ada habisnya.

Saya tidak percaya Kekristenan memiliki prinsip: "Percaya saja" atau "Imani saja" -- dari segi teori, pendeta-pendeta yang saya temui juga tidak pernah mengatakan seperti itu (Apa tidak kebalik? Mungkin mereka saja yang  melakukan hal itu dan mengira kita pun melakukan hal yang sama). Karena kenyataannya apa yang tertulis di Alkitab Perjanjian Baru sangat berhubungan dengan Alkitab Perjanjian Lama.

Apa yang kita lihat bertentangan sebenarnya hanya di dasari ketidakmauan kita membaca Alkitab. Misalkan, Hukum Perjanjian Baru sangat berbeda dengan Hukum Perjanjian Lama. Dulu saya cuma mengerti bahwa Yesus Kristus mati dan sudah itu berakhirlah Hukum Taurat. Tetapi saya mulai bertanya, apa Tuhan tidak konsisten? Jadi apa dong tujuan Hukum Taurat? Orang-orang bilang untuk menyadarkan manusia bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan Tuhan! It's okey. Saya juga setuju (sebagai fungsi laten), sampai akhirnya saya pun dapat referensi lain lagi (maksud saya sebab dari akibat itu, dari segi penjelasan, sejarah), bahwa sebenarnya Hukum Taurat adalah Hukuman Tambahan dan bukan Hukuman Pokok (Kesepuluh Perintah), yang sudah berkali-kali saya jelaskan di post-post saya kemarin. Jadi selalu ada penjelasan sosiologisnya/sejarah.

Dan akhirnya, masuklah kita pada kenyataan bahwa sekali pun Yesus Kristus melayani, mengadakan mujizat dan bahkan sampai dapat membangkitkan orang mati segala, di negara yang secara khusus ingin Ia pulihkan lebih dulu, namun hasilnya tidak ada proselitasi (pengkristenan) yang terjadi di Israel (sesuai dengan nubuat Yesaya) bahkan hingga saat ini Israel masih kokoh menerapkan hukum Perjanjian Lama. Ada pun mereka yang percaya kemudian diberinama Yahudi Mesianik, yaitu mereka yang percaya kepada Yesus namun masih melakukan beberapa perintah yang dianggap kearifan lokal mereka, seperti apa yang harus mereka lakukan di hari peringatan mereka keluar dari Tanah Mesir.

Bukan barang baru lagi apabila bangsa Israel tidak dapat memahami makna penulisan kitabnya, sebab ketika Yesus Kristus dilahirkan, justru orang-orang non-Yahudilah yang tahu tanda-tanda kelahirannya, sebut saja orang Majus, justru mereka yang antusias dan lebih tahu seperti apa tanda kedatangan Raja orang Yahudi itu. Peran orang Israel sebaliknya malah menanyakan kepada orang Persia itu: "Dimanakah Mesias akan dilahirkan?" (Mat. 2:4)

Jadi kurang lebih hal itulah yang menyebabkan mengapa orang Yahudi tidak dapat percaya, yaitu karena ketidaksanggupannya untuk memahami kedatangan dan pelayanan Mesias.

Dalam ayat yang sama di atas juga dikatakan

* Yohanes 12,

42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan. 

43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

Jadi sebenarnya masih ada dan bahkan ada banyak di antara mereka yang percaya dengan Yesus Kristus, tetapi karena mereka tidak mau dikucilkan dan direndahkan sehingga mereka pun memilih untuk tetap menyangkal imannya kepada Kristus.

Mengapa orang Yahudi tidak percaya?

Kata kuncinya (akhirnya kita tahu) ialah "ketidakpahaman". Baik itu ketidakpahaman kelahirannya mau pun kepelayanannya.

Kelahirannya sudah jelas di atas. Namun bagaimana dengan pelayanan-Nya? Ketidakpahaman seperti apakah yang dimaksud?

Untuk memudahkan penjelasannya, saya bagi dalam dua point, yaitu:

1. Salah satu kerinduan orang Israel adalah menanti kedatangan Mesias. Mereka banyak mendengar kehebatan Mesias sebagai Daud yang akan Tuhan bangkitkan untuk membebaskan mereka dari perbudakan bangsa asing.

2. Kenyataannya, Yesus Kristus datang dengan kondisi yang tidak mereka harapkan. Mereka memandang rendah Kristus yang hanyalah seorang anak tukang kayu sehingga tidak mungkin Yesus adalah raja yang akan menolongnya.

Penjelasan:

Yohanes Pembaptis merupakan pengantar kedatangan Yesus Kristus. Ia menyerukan Nama-Nya, sebagai Mesias, Raja, Anak Domba Allah.

Yohanes senang dengan kedatangan Yesus sebab sebagai seorang imam, ia pasti tahu bahwa kerinduan orang Israel adalah menantikan kedatangan Mesias itu.

Waktu terus berlalu, sekali pun Yohanes sudah tertangkap dan dikurung dalam penjara, tetapi informasi mengenai pelayanan Yesus ternyata ia dengar juga. Namun tidak seperti yang ia pikirkan, sebagaimana layaknya seorang Raja (baca point 1 di atas), Kristus justru tidak pernah membentuk suatu agresi militer, sehingga Yohanes mengirim pesan kepada Yesus,

* Matius 11,

2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,

3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"

Yohanes bertanya:

Apa Engkau Mesias atau adakah orang lain nanti?

Yohanes tidak mempermasalahkan latar belakang Yesus yang lahir dari seorang anak tukang kayu, yang ia pertanyakan hanyalah kenapa Yesus tidak pernah membentuk pasukan-pasukan untuk berperang melawan bangsa Romawi?

Lalu Yesus menjawab,

4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:

5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Bandingkan:

* Yesaya 35,

5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

Jadi jelas, tujuan dan kedatangan Yesu "pertama kali" adalah guna menyelesaikan lebih dulu permasalahan kita dengan Bapa, yaitu menebus kita dari perbudakan Iblis, yang sudah dijelaskan kemarin. Sambil itu, Yesus ingin melihat dan menguji sampai dimana ketaatan kita, manusia, kepada-Nya sehingga Ia harus berkata: Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.

Kata "berbahagia" di sini pastilah akan ada imbalan yang kita dapatkan bila percaya dan tetap setia pada-Nya, yaitu kita akan menjadi pewaris kerajaan sorga.

Karena tidak mungkin bumi ini lenyap sedangkan masih banyak hal-hal yang belum diselesaikan, seperti hubungan kita dengan Tuhan yang sempat terputus akibat dosa dan juga mengenai Hukum Taurat sebagai Hukum Tambahan (baca: kutukan) yang hendak dicabut, dan belum lagi keselamatan Tuhan masih dalam lingkup keluarga Yakub (Israel) saja sesuai visi Yesaya 49.

Kekuasaan Tuhan pertama-tama (Perjanjian Lama) dinyatakan dengan kondisi hurufiah, misalkan peperangan dan Tuhan buktikan dengan memenangkan umat-Nya. Dan selanjutnya (Perjanjian Baru), Ia memenangkan umat-Nya dengan cara-cara yang rohaniah, yaitu memulihkan keadaan dan tubuh manusia, Tuhan telah masuk ke dalam tubuh manusia. Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama-sama berbicara soal penebusan. Penebusan pertama, yaitu dari orang Mesir dan penebusan kedua, yaitu dari Iblis sebagai musuh kita sesungguhnya.

Dalam bagian lain, ternyata bukan hanya Yohanes saja (dalam lingkup pro Kristus) yang masih belum paham dengan pelayanan-Nya. Bahkan rasul-rasulNya pun yang setiap hari bersama-sama dengan-Nya belum dapat memahami-Nya secara pasti, alias mereka masih keliru dengan pelayanan-pelayanan Yesus,

* Lukas 24,

13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,

14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.

15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"

19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.

21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,

23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.

24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."

25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Dalam ayat di atas dikatakan bahwa ada kedua orang murid Yesus sedang berbincang soal kematian dan hilangnya tubuh Yesus di kubur. Namun Yesus Kristus datang menghampiri mereka, dalam ayat di atas dikatakan "ada sesuatu yang menghalangi mereka sehingga mereka tidak tahu bahwa orang itu adalah Yesus". Istilah "menghalangi" di sini pastilah Yesus sedang merubah wajah-Nya.

Yesus bertanya, apa yang sedang murid-murid itu bincangkan? Mereka pun menjawab mengenai Yesus Kristus yang ditangkap dan disalibkan tetapi mayat-Nya tidak mereka temukan. Dan mereka juga mengungkapkan kekesalannya karena Yesus yang mereka maksud selama ini sebagai Mesias ternyata bukan.

Akibat pernyataan mereka itu, Yesus pun menegur mereka, berkata:

25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Jadi jelas, satu-satunya alasan mengapa orang Yahudi tidak percaya karena mereka tidak tahu, belum tahu, atau mungkin tidak dapat menerima apabila Yesus yang hanyalah anak seorang anak tukang kayu, yang sering menyetarakan diri-Nya dengan Allah dan mati di kayu salib itu sebagai Mesias.

* Matius 13,

55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?

56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"

57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Orang Israel terlalu antusias menyambut kedatangan Yesus sebagai Raja namun mereka lupa dan mengabaikan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Ia harus disiksa dulu (dalam rangka penebusan) dan setelah penyiksaan itu barulah Ia dapat masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

* Yesaya 53,

11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Jadi secara peperangan, Yesus telah "merampas" kepunyaan Iblis itu, yaitu kita manusia, karena sekali lagi kita harus ingat bahwa sewaktu itu Adam dan Hawa lebih taat dan percaya kepada Iblis ketimbang dengan Tuhan. Sesuai dengan janji Tuhan, apabila mereka memakan buah itu maka mereka akan mati (secara rohani) dan Yesus Kristus adalah korban penebus yang akan turun ke jurang maut untuk mengambil kunci Kerajaan Maut itu,

* Wahyu 1:18,

dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Kematian (akibat dari dosa) itu bukan main-main melainkan ada konsekuensi dari akibat itu, yaitu manusia telah kehilangan entitasnya sebagai Manusia (sesuai dengan tujuan awal).

Pengorban hewan ternak semacam kambing dan domba yang masih dilakukan baik orang Yahudi mau pun orang Muslim hingga sekarang hanyalah kesementaraan atau bayang-bayang keselamatan, karena secara penciptaan kita tidak setara dengan hewan-hewan itu sehingga diperlukan tubuh untuk membatalkan (memutarbalikkan) kutuk (kematian) itu dan satu-satunya jalan ialah dengan pengorbanan dan sesudah itu kita pun dilahirkan (secara rohani) kembali. Sebab ketika masih menggunakan hewan ternak kita terus melakukan persembahan itu secara beulang-ulang tetapi melalui tubuh Kristus yang setara dengan kemanusiaan kita telah menyempurnakan penebusan itu (Ibrani 10).

Di satu sisi, makna penyaliban Yesus adalah bagaikan suatu benih yang ditanam di tanah dan benih itu akan tumbuh menghasilkan buah-buah (benih-benih) lainnya.

* Yesaya 53:10,

. . . Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Yang dimaksud keturunan-Nya ialah kita umat manusia, sebab oleh-Nya, kita telah dilahirkan kembali, yang dulunya mati kini kembali mengenakan dan dilahirkan secara rohani.

Umur-Nya akan lanjut, yaitu sesudah kematian akan ada kebangkitan-Nya.

HALELUYA!

Jumat, 24 Maret 2017

2. Masa Pelayanan Kristus dan Yesus untuk orang Israel?

* Lukas 3:23a,

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun

Kini, Yesus sudah berusia 30 tahun, yang dalam kalangan orang Yahudi, usia ini cukup matang untuk mengajar dan disebut rabbi.

"Usia" yang dimaksud adalah pada saat Yesus berinkarnasi (menjadi manusia). Sedangkan esensi diri-Nya yang sebenarnya adalah Tuhan itu sendiri, yang turun dari sorga dan mengambil rupa menjadi manusia biasa,

* Amsal 30:4,
Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!

* Yohanes 6:38,

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

* Filipi 2:7,

melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Latar belakangnya telah dijelaskan pada postingan sebelumnya dan rangkuman dari pengutusan Yesus (Tuhan mengutus Tuhan) ada dalam Yesaya 55:11,

* Yesaya 55:11,

demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Bandingkan:

* Yohanes 1,

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yan6g diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman (Roh Tuhan) itu "diutus" dalam maksud dan tujuan tertentu dan Roh-Nya yang kemudian diberi nama Yesus Kristus secara khusus diutus untuk menjadi Manusia.

Roh itu keluar dari dalam diri Bapa dan bukan hasil ciptaan Bapa, karena Bapa punya Roh yang tidak terbatas banyaknya, yang dapat Ia utus untuk ini dan itu,

* Yohanes 3:34,

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Tuhan telah menampakkan diri/dikenali dalam 3 esensi, yaitu:

1. Bapa, yang tidak terlihat.

2. Yesus Kristus, yang diutus menjadi manusia dan di dalam Dia Bapa dinyatakan,

* Yohanes 1:18,

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Jadi Bapa yang tidak terlihat itu, melalui Anak-Nya Ia dapat dinyatakan (dapat terlihat), sebab siapa yang melihat Anak berarti ia telah melihat Bapa,

* Yohanes 14:9,

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

3. Roh Kudus, Yesus sendiri sebenarnya adalah Roh Kudus dari Bapa yang kemudian kita kenal sebagai Roh yang diutus menjadi Manusia -- adanya pengenalan baru -- (bdk. Yes. 55:11)

* Matius 1:20,

. . . sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Roh Kudus adalah esensi Bapa yang unik, yang menampakkan diri-Nya dalam berbagai bentuk. Entah itu seperti Merpati, Tiang Awan, Tiang Api dan lain sebagainya. Namun dalam banyaknya bentuknya itu dilakukan tidak secara khusus sebagaimana Kristus, sebab tidak ada yang dapat mengatur Roh Tuhan,

* Yesaya 40:13,

Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?

Dalam Alquran ternyata Allah SWT juga memiliki sifat yang kurang lebih sama, di mana dikatakan Allah SWT pernah menjelma, yaitu menjadi sebatang kayu,

* Q.S 28:30,

30 Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb semesta alam.

Dalam kesempatan itu, ada yang mencoba untuk menjelaskan "Allah tidak mungkin menjelma", mengenai ayat itu dikatakan:

jika anda dipanggil ibunda anda dari arah sebuah Rumah maka Rumah itukah ibu anda?

Di ayat di atas jelas menyatakan bahwa Nabi Musa diserukan dari (oleh) sebatang pohon kayu. Yang pertama diseru dari pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu . . .

Pada frasa "diserulah dia dari pinggir lembah yang diberkahi" mungkin penerjemah dapat menambahkan kata "arah" untuk menjelaskan ini, sebab semua tanda kurung dalam Alquran adalah kata tambahan (tidak ada pada teks aslinya, ironisnya justru orang Kristen yang dituduh suka menambah dan merombak kitab), bahwa Musa diseru dari arah pinggir lembah yang diberkahi, tetapi pada frasa selanjutnya yaitu "dari sebatang pohon kayu" mungkin penerjemah menyadari bahwa kata "arah" tidak dapat ditempatkan pada kalimat itu karena tidak memiliki kecocokan (tidak bakal nyambung) sebagaimana lembah yang tata letaknya di "(arah) pinggir", sehingga perkataannya lebih kepada adanya sosok yang menyamar dari sebatang pohon kayu itu.

Dalam Amanat Agung Kristus, Ia menyatakan:

dan Baptislah mereka dalam Nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus.

Urutannya mungkin menjadi masalah, sebab semestinya ialah Bapa, dan Roh Kudus, dan Anak. (Pernah saya ditanya soal ini)

Tetapi kita tidak boleh lupa, bahwa sewaktu itu Roh Kudus "baru diturunkan" pada hari Pentakosta. Bahwa terjadi pertukaran antara "Yesus yang akan naik dengan Roh Kudus yang akan turun", sebab Roh Kudus tidak akan turun sebelum Yesus Kristus naik ke sorga, karena seperti itulah ketetapan-Nya,

* Yohanes 16:7,

Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Mengenai kata Penghibur di atas, teman-teman Muslim yang sibuk dan berusaha keras mencari nubuat untuk Muhammad, mencoba mengklaim bahwa Muhammad-lah yang Yesus Kristus maksud sebagai Penghibur di atas, yang akan Yesus Kristus utus. Namun, coba lihat ayat dibawah ini, yang jelas-jelas menegaskan, Penghibur itu tidak lain adalah Roh Kudus,

* Yohanes 14:26,

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Note:

Kata "baru diturunkan" di atas bukan berarti Roh Kudus baru eksis pada masa Perjanjian Baru karena kenyataannya Roh Kudus sudah eksis pada masa Perjanjian Lama (Ia adalah pribadi Tuhan yang khas), sebut saja nabi Daud yang bersukacita dan menari-nari karena kepenuhan Roh Kudus atau ketika Elizabeth menerima salam dari Maria yang seketika membuat Elizabeth bersukacita dan bernubuat.

Melainkan secara pengutusan, Roh Kudus baru dicurahkan sepenuhnya ketika Yesus Kristus selesai melakukan tugasnya lalu terangkat ke sorga. Sebab yang menjadi permasalahan di sini adalah adanya keterpisahan antara manusia yang dulu dengan manusia yang telah ditebus oleh Kristus, memang semua manusia, baik yang dulu mau pun yang sekarang, semuanya telah dikuduskan dan diterima pengampunan-Nya oleh kematian Kristus (Ibr. 10). Namun kita secara khusus telah menerima Roh yang dijanjikan itu, di mana kita telah disatukan kembali dengan Bapa.

Jadi, Bapa sebagai hakikat telah memberikan kita Yesus Kristus dan melalui Yesus Kristus ini kita dikuduskan dan dapat "bersentuhan langsung" dengan Bapa sebab kita harus kudus sama seperti Dia adalah kudus (1Pt. 1:6). Dan setelah pengudusan itu, Yesus selesai dan Bapa pun memberikan Roh Kudus-Nya untuk kita.

A. Masa Pelayanan Yesus

Sebelum masuk ke pelayanan-Nya, Yesus harus menerima pembaptisan dari Yohanes dulu, yang tidak lain Ia lakukan untuk menggenapi semua ketetapan Elohim dan barulah setelah itu Ia memulai pelayanan-Nya, seperti yang sudah dijelaskan kemarin.

Sesudah Yesus dibaptis, dengan kuasa Roh, Ia pergi ke Padang Gurun dan berpuasa 40 hari 40 malam lamanya. Sama seperti Musa berpuasa 40 hari 40 malam untuk memberikan Hukum Tuhan kepada manusia demikian pula Yesus Kristus akan melakukan hal yang sama, Ia berpuasa untuk memberikan Perjanjian Baru kepada umat manusia. 40 hari 40 malam merupakan lambang perjanjian antara Tuhan dengan Manusia.

Kenapa diperlukan suatu Perjanjian Baru?

1. Sewaktu Musa di atas gunung dan berpuasa selama 40 hari 40 malam, sebenarnya Musa juga hanya menerima 10 Perintah saja, yang ditulis langsung oleh tangan Bapa, yang rangkumannya ialah: Kasih Kepada Elohim (Alinea 1-4), dan Kasih kepada Manusia (Alinea 5-10).

Kesepuluh Hukum itu merupakan ajaran moral (hukum pokok) dan bukan soal makan babi haram (hukum tambahan).

2. Tetapi, karena umat Israel bersikap tegar tengkuk, tidak percaya dan bebal, maka Tuhan pun menghukum mereka dengan berbagai perintah. Jadi Hukum Taurat merupakan Hukuman Tambahan,

* Daniel 9:11,

Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia.

* Galatia 3:19;

Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.

3. Kedatangan Yesus Kristus adalah untuk menyelesaikan semua permasalahan dan permusuhan kita kepada Elohim. Ia menjadi jembatan untuk kita sampai kepada Bapa. Maksudnya, Ia sendiri yang telah memberikan Keselamatan itu untuk kita. Mengakhiri Hukuman Tambahan itu (Hukum Taurat) dan mendamaikan kita kembali dengan Bapa yang ditandai dengan terbelahnya Tabir Bait Suci (red, old post).

Note:

Ingat! Sewaktu kejatuhan mula-mula, Elohim mengusir manusia dari Taman Eden yang berarti akibat dosa itu kita mengalami keterpisahan dengan Bapa yang ditandai dengan kondisi Adam dan Hawa dapat melihat diri mereka telanjang (secara mata rohani, telanjang diidentifikasikan dengan seorang yang berdosa) dan setelah itu mereka diusir dari hadapan Tuhan. Pasca kedatangan-Nya itulah kita memiliki hubungan intim lagi dengan Bapa.

Sesudah Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam itu, datanglah Iblis yang ingin mencobai-Nya. Dalam pengosongan diri-Nya, Iblis ingin melihat apakah dalam kondisi badani-Nya itu Ia dapat bertindak adil dan bijaksana. Dan di sini pula alasan mengapa Yesus, yang adalah Tuhan, membiarkan Iblis untuk mencobai diri-Nya karena Ia ingin mengajarkan manusia bagaimana cara mengatasi rayuannya, karena ada fungsi laten Yesus ke bumi ini, yaitu menjadi contoh, tauladan, dan pedoman dalam kehidupan kita. Kalau kita ingin hidup berkenan di hadapan Elohim maka kita harus meneladani kehidupan Kristus.

Apa yang Alkitab tuliskan, semuanya bermanfaat bagi kita, bahkan dosa para nabi bukanlah suatu aib melainkan suatu pelajaran akan pengenalan kita terhadap apa yang benar dan apa yang salah (karena buktinya Tuhan menghukum nabi-nabi yang juga manusia yang tidak luput dari dosa). Kalau semua yang benar dan semua sikap terpuji saja yang dituliskan dalam Alkitab maka kita akan kekurangan materi untuk mengenal hikmat.

Ada pun pencobaan itu:

Pencobaan pertama, Iblis menyuruh Yesus yang sedang kelaparan setelah habis berpuasa untuk mengubah batu-batu di Padang Gurun itu menjadi roti, namun Yesus tidak mau diperintah oleh Iblis sehingga Ia membuat pernyataan yanf cermat, yaitu: Manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap firman Elohim.

Pencobaan kedua, Iblis menyuruh Yesus untuk menjatuhkan diri-Nya dari bubungan Bait Suci ke bawah sebab mengenai Yesus ada tertulis (dalam kitab Mazmur), bahwa Elohim akan mengutus malaikat-malaikatNya sehingga kaki Yesus tidak akan sampai terantuk di atas batu. Namun Yesus dengan tegas menjawab: Jangan mencobai Tuhan, Elohimmu.

Pencobaan ketiga, Iblis menyuruh Yesus untuk menyembahnya dengan imbalan akan memberikan Kerajaan Bumi kepada-Nya. Iblis mencoba "menawarkan bumi ini" kepada Yesus sekali pun Yesus adalah pencipta langit dan bumi ini namun kita tidak boleh lupa bahwa dunia ini kian jahat sehingga di akhir zaman nanti Tuhan akan menurunkan bumi yang baru untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Dalam kitab Lukas urutannya tidak seperti yang dituliskan kitab Matius, namun dilihat dari segi penulisannya maka kedua kitab ini tidak harus membuat daftar yang tersaji secara kronologis.

Sesudah berakhirnya pencobaan itu, Malaikat pun datang untuk melayani-Nya dan setelah itu Ia pun bergegas kembali ke Galilea.

Mujizat-mujizat yang Yesus lakukan amat banyak, mulai dari menyembuhkan orang yang sakit kusta, mencelikkan mata yang buta, mengusir roh jahat, yang lumpuh berjalan dan bahkan yang mati pun dapat dihidupkan kembali.

Dalam visi Yesaya dikatakan mengenai kedatangan Yesus yang memang seperti itu,

* Yesaya 35,

4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

Dalam ayat 4 dikatakan, Tuhan sendirilah yang akan datang untuk melakukannya.

B. Yesus Untuk Orang Israel saja?

Yang menjadi permasalahan dan respon Yesus yang paling kontras adalah pernyataan di bawah ini:

* Matius 15:24,

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Mengapa demikian?

Seperti yang pernah saya jelaskan pada tulisan saya kemarin, semua yang Yesus lakukan itu untuk menggenapi ketetapan Elohim. Yesus Kristus tidak dapat bertindak sendiri dalam arti Ia sudah ditugaskan dalam hal-hal tertentu oleh Bapa-Nya (esensi, hakikat Yang Mengutus-Nya), pemahamannya saya kembalikan pada Yesaya 55:11 yang adalah kunci "Tuhan mengutus Tuhan" yang dapat diibaratkan: "Tuhan mengutus Roh-Nya yang tidak terbatas itu".

* Yesaya 55:11,

demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

* Yohanes 3:34,

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

IA AKAN MELAKUKAN APA YANG DISURUHKAN KEPADA-NYA!

Kita tidak boleh lupa dalam visi Daniel 9:24-27, bahwa orang Israel telah diberikan kesempatan dan pemulihan selama 70 x 7 masa (490 tahun lamanya).

Setelah Daniel berdoa, memohon ampun kepada Tuhan atas dosanya dan dosa bangsa-bangsanya, Tuhan berjanji akan memberikan orang Israel kesempatan 70 x 7 Masa.

Ada pun:

1 Masa = 1 Tahun

Jadi secara hurufiah 70 x 7 Masa = 490 Tahun kesempatan yang Tuhan berikan kepada orang Israel.

Berikut bunyi ayatnya:

* Daniel 9:24,
Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

Ada 6 visi yang akan Tuhan datangkan:

1. Melenyapkan kefasikan;
2. Mengakhiri dosa;
3. Menghapuskan kesalahan;
4. Mendatangkan keadilan yang kekal;
5. Menggenapkan penglihatan dan nabi;
6. Pengurapan Yang Maha Kudus.

* ayat 25,
Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.

Dikatakan, bahwa masa 490 tahun mulai dihitung mundur sejak Yerusalem dibangun kembali, "ada tujuh kali tujuh masa" (7 x 7 = 49)

* ayat 26,
Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.

Setelah lewat 62 x 7 masa = 434 (434 + 49 = 483) akan disingkirkan (disalibkan, dimatikan) seorang yang telah diurapi (Yesus Kristus)

* ayat 27,
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Dari kedua ayat di atas, telah terpakai 69 Masa (7+62 = 69). Sehingga masih tersisa 1 x 7 Masa lagi. Masa itulah yang dipakai oleh raja itu yang akan memberatkan banyak orang selama 1 kali 7 masa. Dan pada pertengahan 7 masa (7:2= 3,5), yaitu 3,5 tahun (masa pelayanan Yesus Kristus) ia akan menyingkirkan orang yang diurapi itu dengan demikian, secara tidak sadar, menyingkirkan pula korban persembahan.

Sedangkan masa 3,5 tahun sisa dari 1 kali 7 masa itu adalah pasca matinya rasul Stefanus, martir pertama, sebagai ketuk palu habisnya masa pemulihan orang Israel dan saat itulah para rasul, terutama rasul Paulus, begitu berapi-api untuk mengabarkan Injil kepada orang non-Yahudi. Sehingga apabila kita memakai sistem penanggalan yang mengatakan bahwa bangsa Israel keluar di Tahun 457 S. M maka 486 jatuh pada tahun 30 Masehi dan pada tahun 34 Masehi atau 3,5 tahun setelahnya, yaitu genapnya 490 tahun, Stefanus mati.

Sehingga sangat tepat untuk Yesus menyatakan bahwa Ia hanya diutus untuk domba yang hilang di Israel (Mat. 15:24), sehingga misinya di batasi hanya pada wilayah Israel, sebab sebelum genap masa itu, Ia harus memulihkan Israel dulu. Dalam hal ini masa pemulihan Israel belum berakhir. Dan sesudah masa itu berakhir, maka keselamatan pun dimiliki oleh semua bangsa melalui Anak-Nya, Yesus Kristus!

Namun, pada bagian ayat Matius 15 di atas, ternyata Yesus mendengarkan permintaan ibu tersebut, karena takjub mendengar respon dari ibu itu yang membuat Yesus tidak dapat menyangkal keselamatan-Nya sehingga bagian ayat ini lebih kepada Yesus menguji iman. Anak ibu itu langsung Ia pulihkan karena imannya yang besar itu,

* Matius 15,

25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Intinya, apabila masa 70 x 7 itu selesai maka tibalah waktunya keselamatan Elohim dinyatakan untuk seluruh bumi dan orang Israel akan Ia pergunakan secara khusus menjadi alat-Nya demi pelebaran firman-Nya, sesuai dengan visi Yesaya 49 di bawah ini,

KESELAMATAN UNTUK SEMUA BANGSA

* Yesaya 49,

1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.

2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Israel adalah Bangsa Pilihan,

Ayat 3 menyatakan bahwa melalui bangsa Israel, Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.

6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Dan lanjut pada ayat 6, bahwa Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan, tetapi keselamatan dari pada-Nya adalah MILIK SEMUA BANGSA.

Dalam lama pelayanan Yesus, Yesus jelas menyatakan bahwa Ia juga memiliki domba lain di kandang lain (jemaat pada bangsa/negara lain),

* Yohanes 10:16,

Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Hanya saja, karena waktunya belum tiba sehingga Ia melarang dulu para rasul-Nya untuk keluar dari teritori Israel,

* Matius 10,

5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,

6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Jadi kita harus membacanya secara kronologis sehingga kita bisa tahu peristiwa-peristiwanya.

Setelah kebangkitan-Nya sebenarnya masih ada 3,5 tahun lagi sampai genapnya masa 70 x 7 masa itu. Tetapi karena misi-Nya telah usai dan 40 hari lagi Ia akan kembali ke sorga, maka Ia pun memberikan suatu Amanat Agung kepada murid-muridNya,

* Matius 28:19,

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Dan tepat saja, sepeninggalan Stefanus oleh tangan Saulus (yang kemudian disebut Paulus) mulailah masa pemulihan itu berakhir. Tetapi Tuhan ingin menyatakan kebesaran-Nya lebih lagi, bahwa Ia sanggup meluluhkan hati yang keras, sehingga Ia pun memilih Saulus yang dikenal sangat anti terhadap kekristenan menjadi alat pelebaran firman-Nya. Bahkan Saulus diutus secara khusus untuk memberitakan firman-Nya kepada orang-orang non-Yahudi,

* Kisah Para Rasul 9,

11 Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."

13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."

15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Paulus yang dulunya bersikeras dengan pelebaran Injil kini justru berbalik dan menerima "tanggungan" yaitu ia harus memberitakan Injil dan siap untuk menanggung segala beban, siksaan, hukuman, di penjara, dikucilkan dan bahkan sampai mati dipenggal oleh Kaisar Nero.

Semuanya ia lakukan dan ia terima karena ia telah sungguh-sungguh bertobat dari yang dulunya tidak dimusuhi kini menjadi musuh bagi banyak orang.

* 2 Korintus 12:10,

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

HALELUYA!

NB:

1. Suatu pernyataan yang salah mengatakan bahwa setiap nabi masing-masing membawa agama dan ajaran tertentu pada masing-masing negara bagian.

Kekristenan bukanlah agama baru dan bukan pula suatu agama. Walau pun Kekristenan memiliki ajaran tersendiri (dalam hal ini Perjanjian Baru) namun kita harus ingat bahwa Kekristenan adalah penggenapan alias akhir dari permusuhan kita dengan Tuhan. 

Sebab setelah Kristus kembali ke sorga sinyal terakhir ada pada rasul Yohanes, sebagai utusan terakhir yang kemudian hendak di bunuh dengan cara di goreng namun ia tidak mati, melainkan diselamatkan oleh Tuhan dan diberikan penglihatan di Pulau Patmos, dan disingkapkan (diwahyukan) penglihatan-penglihatan akhir zaman.

Pernyataan orang Muslim, yang menyatakan bahwa setiap nabi diutus di masing-masing negara mungkin oleh karena ketidakmengertian nabi Muhammad yang mendengar-dengar perselisihan orang-orang Kristen disekitarnya yang masih terpecah-terpecah. Hal ini dulu dilaporkan oleh Kloe kepada rasul Paulus sehingga rasul Paulus mengirimkan surat dan menasehati orang-orang di Korintus demikian,

* 1 Korintus,

11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.

12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.

Jadi mungkin golongan-golongan itu masih lazim akan tetapi menimbulkan penafisran yang salah terhadap orang yang tidak memahaminya. Kekeliruan lain, misalkan kata "Anak Tuhan" yang diartikan secara biologis.

Minggu, 19 Maret 2017

C. KELAHIRAN YESUS KRISTUS & Mengapa Ia harus disunat, dibaptis dan seterusnya. -- Kemanusiaan Yesus --

Kata kunci dari semua pertanyaan teman-teman Muslim mengenai sisi kemanusiaan Yesus sebenarnya telah terjawab dalam ayat ini:

* Matius 3:15,
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

Ayat di atas dapat pula kita hubungkan dengan ayat di bawah ini:

* Yesaya 55:11,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Jadi ada suatu relasi di mana Yesus yang adalah Firman (Roh) yang keluar dari dalam diri Bapa dan bukan hasil ciptaan sebagaimana kita. Roh yang "diutus" itu akan melaksanakan apa yang "ditugaskan" kepada-Nya oleh esensi (hakikat) Yang Mengutus-Nya. Sebab Allah memiliki Roh yang tidak terbatas banyaknya dan hendaknya kita jangan terjerumus dengan kata-kata yang berupa kiasan semacam: diutus, disuruh, ditugaskan dan lain sebagainya. (Yoh. 3:34)

Akhirnya genap sudah waktu Tuhan untuk mengakhiri penghukuman-Nya terhadap manusia pertama.

Tuhan telah menghukum manusia dengan:

1. Pemisahan antara kita dengan Diri-Nya, diberikan pada tahun 4000 S. M (Adam dan Hawa) -- berakhir setelah Yesus disalibkan --

2. Kutuk Hukum Taurat, diberikan pada tahun 1500 S.M (Nabi Musa) -- berakhir setelah pelayanan Yesus --

3. Masa Pembuangan, diberikan pada tahun 500 S.M (Nabi Yesaya dkk) -- berakhir setelah 70 tahun --

Penghukuman itu kian berakhir dengan genapnya masa "Pemisahan" tersebut.

Yesus Kristus harus lahir menjadi Manusia dan tidak diciptakan langsung dewasa sebagaimana Adam, karena Ia harus menjalankan semua Taurat itu bagi kita. Ia harus menggenapi Hukum Taurat,

* Matius 5:17,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

* Galatia 3:13,
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Sehingga Yesus Kristus harus di sunat, diserahkan sebagai Anak Sulung dan lain sebagainya. Dengan begitu, Ia dapat mengakhiri Hukuman itu karena telah mengerjakannya bagi kita.

Kata kuncinya di sini adalah Pengorbanan. Sebab kita telah dijajah oleh perbudakan iblis selama beribu-ribu tahun. Maknanya tidak aneh, hanya saja dari sisi kerohanian memang hal semacam ini diperlukan karena berbicara tentang Tuhan bukan sekedar teori, bukan pula sekedar filsafat sebab pikiran kita tidak dapat menjangkau apa yang Ia pikirkan sehingga jalan pemikiran kita memang sulit untuk memahami semua ini tetapi tidak mustahil bagi kita untuk menjangkau sedikit saja apa yang dipikirkan-Nya.

Dalam segala pekerjaan-Nya ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan, misalkan Tulah Kesepuluh yaitu Anak Sulung Mati. Tuhan memberi perintah bagi orang Israel untuk mempersembahkan korban lalu darah korbanot itu harus ia oleskan di ambang pintu rumah mereka sehingga bila Tuhan lewat dan melihat darah itu, mereka tidak mengalami kematian sebagaimana yang dialami oleh orang Mesir.

Jadi ada proses dan ada pula tindakan yang nantinya menjadi lambang bagi kita. Tuhan memang berkuasa atas segalanya dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya, tetapi di satu sisi Ia tidak dapat bertindak secara percuma, misalkan ketika orang Israel ditindas di Mesir, Tuhan tidak langsung menimpakan suatu perkara yang dapat membuat orang Mesir jera sehingga langsung membebaskan orang Israel, lalu Tuhan memberikan Tanah Perjanjian itu kepada orang Israel. Setelah itu: Selesai!

Yang ada, Tuhan justru "berlama-lama" bahkan sampai 40 tahun kemudian baru setelah itu orang Israel dapat diam di Tanah Perjanjian-Nya itu.

Sesuai dengan nubuat Yesaya, Yesus Kristus adalah keturunan Daud. Dan jelas saja, baik Yusuf mau pun Maria adalah sama-sama keturunan Daud. Silsilah-Nya dapat kita lihat di Matius pasal 1, yaitu Silsilah Yesus dari Yusuf. Yusuf ini keturunan Daud dari Salomo. Dan untuk Maria, yaitu keturunan Daud dari Natan, dapat kita lihat dalam Lukas pasal 3. Keduanya dipertemukan menjadi orang tua bagi Yesus Kristus. Dan Yesus sendiri merupakan generasi ke-77 Manusia.

Yohanes Pembaptis adalah pengantar kedatangan Yesus Kristus. Yang mana Zakharia dan Elizabeth dipilih Tuhan untuk menjadi ayah bagi Elia Perjanjian Baru ini. Ketika itu malaikat menampakkan dirinya di hadapan Zakharia, memberitahukan berita kelahiran anaknya karena sanpai diusia tuanya, Elizabeth belum mempunyai anak, akan tetapi Zakharia tidak percaya, karena ia tidak percaya maka ia pun diberi tanda, yaitu dia tidak akan dapat berbicara (bisu) sampai anak itu dilahirkan.

Berbeda dengan Maria yang saat mendengarkan kabar mengenai Yesus Kristus, Maria justru berkata:

* Lukas 1:38,
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Maria sadar betul siapa dirinya sehingga ia berserah sepenuhnya kepada Tuhan yang empunya segala yang di langit mau pun di bumi.

Ada pun Malaikat itu mengidentifikasikan Yesus Kristus, sbb:

1. Anak yang dikandung Maria adalah dari Roh Kudus, Ia keluar dari dalam diri Bapa dan bukan hasil ciptaan Bapa. (Yes. 55:11) Ketika Yusuf diam-diam ingin menceraikan Maria, tunangannya itu, Malaikat Gabriel menenangkan hatinya dengan mengatakan demikian. (Mat. 1:20, Luk. 1:35)

2. Akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa. (Mat. 1:21)

3. Disebut Anak Allah Yang Mahatinggi (Luk. 1:32)

4. Menjadi Raja. Penerus takhta Kerajaan Daud. (Luk. 1:32-33) dan sesuai nubuat yang diberikan kepada Ahas, dalam Yesaya 7:14 dan Yehuda dalam Kejadian 49.

5. Juruselamat, Mesias dan Tuhan. (Luk. 2:11)

Singkatnya, identitas Yesus sudah lebih dulu dinyatakan oleh nabi Yesaya,

* Yesaya 9,
6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
7 (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Ketika Kristus lahir, Ia menggenapi keinginan dari "Yang Mengutus-Nya" -- istilah "Yang Mengutus-Nya" di sini merupakan kata kiasan, yang diartikan sebagaimana Yesaya 55:11 di atas --

Salah satu yang harus digenapi oleh Kristus adalah memiliki kepribadian yang diinginkan Allah. Ia harus menjadi pedoman kita dalam hidup, sebab tidak pernah dan tidak akan pernah ada seorang pun di bumi ini yang sempurna seperti-Nya. Ia tidak mengenal dosa dan tipu daya tidak ada di mulut-Nya (1Pt. 2:22; Yes. 53:9). Tidak pernah ada manusia yang sesuai dengan kemauan Pencipta-Nya sehingga Yesus pun harus turun untuk menjadi teladan bagi kita, salah satunya adalah prinsip "berserah diri" sepenuhnya kepada Tuhan. Lewat doa-doaNya, sebenarnya Yesus sedang mengajarkan kita bahwa kita boleh saja meminta tetapi kita jangan lupa untuk menyerahkan seluruhnya kepada kehendak-Nya sehingga di setiap doa Yesus, selalu Ia katakan "tetapi bukan kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu sajalah yang jadi." Jadi ada manfaat latennya kedatangan Yesus ke bumi.

Ketika Yesus lahir terlihat suatu bintang yang bersinar terang yang terus bergerak dan berhenti tepat di bawah palungan tempat Yesus Kristus dilahirkan (Mat. 2:9). Orang Majus terus mengikuti bintang itu sebagai penunjuk jalan mereka kepada Dia Yang Telah Dijanjikan.

Orang Yahudi dan Para Ahli Taurat telah gagal memahami kedatangan Mesias. Yang ada justru orang-orang Majus, lebih tepatnya seorang astrologi dari Persia-lah, yang lebih paham mengenai kedatangan-Nya sehingga malah orang Yahudi yang bertanya kepada mereka,

* Matius 2,
3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Bandingkan, nubuat Mikha:

* Mikha 5:2,
(5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

Cerita ini bukan sekedar omong kosong sebab peristiwa ini juga dicatat oleh para sejarawan, misalkan raja-raja di China yang menyaksikan hal ini mencatat peristiwa menakjubkan tersebut tanpa tahu hal apa yang melatarbelakangi adanya bintang yang bersinar cemerlang itu.

Orang-orang Majus datang menyembah raja orang Yahudi itu dan kemudian malaikat pun mengunjungi para gembala di Efrata, memberitahukan kelahiran Yesus Kristus.

Setelah genap umur bayi Yesus untuk disunat, yaitu berumur 8 hari, Ia pun melakukan perintah sunat itu. Demikian juga peringatan Tulah Kesepuluh bahwa tiap-tiap anak sulung adalah kepunyaan Tuhan sehingga perlu dilakukan penebusan. Ketika hal itu terjadi, Yesus bertemu dengan Simeon yang telah dibekali oleh Roh Kudus mengenai diri-Nya. Ia sangat senang melihat keselamatan yang daripada Tuhan sehingga ia berkata:

* Lukas 2,
29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.

Dan dikatakan lagi, bahwa Yesus telah menyelesaikan perintah-perintah Taurat itu,

* Lukas 2,
39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Singkat cerita, Yesus pun kini beranjak menjadi seorang remaja, tepatnya berusia 12 tahun, Ia melakukan lagi perintah itu sedemikian:

42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

Ketika waktunya bagi mereka untuk kembali, ternyata Yesus memilih tinggal di Yerusalem, di Rumah Bapa-Nya. Saat itu Ia mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru-guru agama Yahudi, yang ada kaitannya dengan kebiasaan Kristus berdebat dengan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat sebagaimana perkataan Tuhan dalam Yehezkhiel di bawah ini:

* Yehezkhiel 34,
10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.
11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.

Bandingkan

* Matius 15:24,
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Demikian seterusnya, diusia-usia Kristus yang tidak sempat dicatat oleh penulis Alkitab sebagian besar pasti diisi oleh pengerjaan-Nya terhadap Taurat. Dimana mulai usia 20 tahun seseorang harus memasuki sekolah khusus Yahudi (Beyt Midrash). Sedangkan tahapan-tahapan pendidikan Yahudi sebagai berikut: Mikra (membaca Taurat) mulai usia 5 tahun, membaca Mishna mulai usia 10 tahun, mempelajari Talmud pada usia 13 tahun (zaman Yesus 12 tahun), studi Midrash (tafsir ayat-ayat kitab suci) pada usia 20 tahun, dan sejak usia 30 tahun baru boleh mengajar di depan muka umum dan khalayak ramai.

Kenapa hal itu tidak dicatat?

Alkitab bukanlah buku harian yang harus dicatat dari hari ke hari, dan kita juga tidak boleh lupa apa yang dikatakan oleh rasul Yohanes, bahwa:

* Yohanes 21:25,
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Lagi pula, sesuai dengan peraturan di kalangan orang Yahudi, seseorang baru pantas menjadi guru diusia 30 tahun, sehingga sangatlah tepat apabila pelayanan Kristus saja yang menjadi center dan sekali lagi, untuk lama pelayanan 3,5 tahun sebenarnya masih banyak pelayanan dan keajaiban yang Yesus lakukan tetapi sebagian besar yang dituliskan merupakan apa yang sudah tertulis dalam kitab-kitab Perjanjian Lama untuk membuktikan (sebagai referensi) bahwa Yesus benar adalah Mesias.

Kemudian, kita beranjak pada pelayanan Yohanes, tidak ada berita lain mengenai dirinya sewaktu kecil. Kira-kira pada saat Yohanes sudah berumur 30 tahun, ia menerima firman Tuhan di Padang Gurun dan mulailah ia pelayanan.

Dalam nubuat Yesaya, Yohanes merupakan pengantar kedatangan Kristus. Ia lebih tua setengah tahun dari Kristus. Mengenai dirinya, dikatakan Yesaya:

* Yesaya 40:3,
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Yohanes-lah orang yang dimaksud oleh Yesaya, sebagai Elia Perjanjian Baru. Ia akan berseru-seru agar sekiranya semua orang mau mengakui dosanya lalu memberi diri mereka untuk dibaptis. Tidak lupa pula Yohanes mengatakan tentang Yesus Kristus, yang lebih besar dari padanya,

* Lukas 3:16,
"Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

* Yohanes 1,
26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."

30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Baptisan adalah tanda Pertobatan. Membaptiskan artinya menyelamkan, yaitu menyelamkan ke dalam air, sebagai tanda penyucian dan semacam kematian. Orang yang diselamkan seakan-akan sudah mati, lalu dikubur sebentar di dalam air, dan ketika ia keluar darinya, ia seakan-akan bangkit dari mati (hidup baru),

* Roma 6:4,
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan adalah kiasan dari air bah,

* 1 Petrus 3:21,
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Saat Yesus Kristus hendak di baptis, Yohanes merasa sungkan sehingga ia berkata,

* Matius 3,
14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

Jadi, jawabannya kembali pada pernyataan di atas bahwa semua yang Yesus lakukan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menggenapi seluruh ketetapan Tuhan. IA HARUS MEMAINKAN PERAN-NYA.

16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Apa makna pembaptisan Kristus?

Dalam sacramen pelaksanaan penebusan dosa, ada di katakan:

* Imamat 1:4,
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.

Selain itu, Yesus yang adalah seorang Raja, Imam besar dan Nabi memang harus diurapi. (Raja, 1 Sam. 16:13; Imam Besar, Im. 8:12; Nabi, 1 Raj. 19:16).

Oleh karena itu, Yesus yang adalah Anak Domba Persembahan Elohim harus diurapi lebih dulu sebelum "dipersembahkan" menjadi "korban yang berbau harum dihadapan Tuhan".

Keesokan harinya, Yohanes melihat Yesus lagi, ia langsung berkata kepada murid-muridnya,

29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Kata-kata "tidak mengenal-Nya" nampak bertentangan dengan Matius 3 di atas. Namun "tidak mengenal-Nya" yang dimaksud di sini ialah Yohanes belum tahu secara pasti mengenai Pernyataan Illahi. Sesuai dengan pengutusan awal Yohanes, ia menerima firman dari Tuhan (pernyataan illahi), tepatnya ia diberitahu Tuhan bahwa akan terjadi ini itu terhadap orang yang Tuhan maksud sebagai Mesias. Yohanes mengenal Yesus sebatas seorang nabi saja yang lebih besar daripadanya namun secara khusus dia belum tahu bahwa Yesus-lah yang dimaksud sebagai Anak Domba Allah sehingga melalui kesaksian itu Yohanes membenarkan apa yang telah ia dengar mengenai diri-Nya dan bersaksi bahwa Yesus-lah Mesias, Anak Domba Allah.

Pasca pembaptisan itu terjadilah suatu peristiwa "Tritunggal", yaitu:

1. Bapa langsung menegaskan bahwa Kristus adalah Anak-Nya. Tanda itu yang Tuhan berikan kepada Yohanes, yaitu apabila Ia melihat "Roh Turun kepada seseorang" maka Dia-lah yang Bapa maksud sebagai Anak Domba Persembahan-Nya;

2. Yesus Kristus sebagai Anak yang diakui oleh Bapa. Kita jangan lupa bahwa kata "Anak" di sini bukan dalam arti biologis;

3. Roh Kudus, yang nampak seperti burung merpati. Roh Kudus merupakan pribadi yang unik, Ia sering menampakkan diri dengan berbagai "bentuk".

Kelihatan ada banyak Allah tetapi kita jangan lupa bahwa Elohim dapat mengutus Roh-Nya dengan tidak terbatas,

* Yohanes 3:34,
Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Dan pada saat itu, mulailah Yesus masuk dalam pelayanan-Nya, tiga setengah tahun lamanya Ia melayani sebagaimana nubuat Daniel 9:26-27, seperti yang dijelaskan kemarin.

Jadi, Tuhan Yesus harus dilahirkan karena Tuhan tidak ingin merasuki apalagi berbagi kuasa-Nya kepada yang lain. (Yes. 42:8)

Kalau saja Tuhan memilih untuk mengambil seseorang yang sudah matang umurnya dan merasukinya lalu bertindak sebagaimana Kristus dan sesudah itu kembali sedangkan orang itu masih hidup atau pun mati, maka jelas sosok orang tersebut kemungkinan besar akan menjadi relic penyembahan manusia, sebagaimana ular yang diberinama Nehustan, yang digantung Musa yang kemudian menjadi relic penyembahan orang Israel (2 Rj. 18:4) sehingga sangat tepat apabila Tuhan memiliki Tubuh Sendiri biar orang-orang menyembah Manusia yang terlihat, yang bernama Yesus, yang adalah Tuhan itu sendiri.

Kita juga jangan lupa bahwa ketika Musa mati, terjadi perseturuan antara Iblis dan Malaikat yang sedang memperebutkan mayat Musa. Iblis berusaha untuk mengambil tubuh Musa, entah dipergunakan bagaimana nantinya, namun satu tujuan, yaitu untuk menjadikan Musa sebagai relic penyembahan manusia, sebagai "bentuk yang terlihat" karena selama ini orang Israel suka menyembah apa yang nampak di mata mereka, karena tidak ada nabi yang sebesar Musa sampai akhirnya Yesus Kristus yang lebih besar dinyatakan,

* Yudas 1:9,
Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

Dan sama seperti bukan Musa (pembawa Hukum Taurat) yang membawa orang Israel masuk ke Tanah Perjanjian melainkan Yosua (Yesua). Demikian pula bukan Hukum Taurat yang memberikan kita keselamatan melainkan oleh kasih Yesus Kristus (Yeshua Hamasiach).

YOSUA dan YESUS merupakan nama yang sama: YEHOSYUA. Yosua sendiri sebenarnya memiliki nama Hosea bin Nun, yang kemudian Musa berikan nama Illahi sebagai YEHOSYUA. (Bil. 13:16)

HALELUYA!

Sabtu, 18 Maret 2017

KEDATANGAN MESIAS! #8

 

PENDAHULUAN:

"Setelah penulis terakhir Perjanjian Lama, yaitu Nabi Maleakhi menyelesaikan tugasnya (400 S.M), terjadi masa inter-testamental (masa antar perjanjian) selama kurang lebih 400 Tahun sampai digenapinya Pemulihan 70 x 7 Masa (#7.6). Yaitu masa yang mengantarai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,

* Yeremia 31:31,

Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,

Dan dengan demikian, Keselamatan dinyatakan untuk semua bangsa,

* Yesaya 49:6b,

Tetapi Aku akan membuat engkau (ISRAEL) menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Yesus berfirman bahwa Keselamatan berasal dari Yahudi (Yoh. 4:22), yang tidak lain Ia sedang menyinggung diri-Nya sendiri. Yesus Kristus adalah keturunan Yehuda salah satu anak Israel dan anak-anak Israel inilah yang akan menjadi nabi-nabi (Amos 2:11) dan memberitakan keselamatan-Nya untuk semua bangsa.

Pada masa inter-testamental bukan berarti tidak ada lagi nabi yang Tuhan bangkitkan, karena kenyataannya ada Simeon dan Hana, yang sedag menanti-nantikan kedatangan Mesias. Bahkan Simeon harus menunggu kedatangan Mesias, sebab ia tidak akan mati sebelum melihat Anak itu. (Luk. 2:29)

Orang Israel telah diberikan waktu selama 490 tahun (70x7 Masa) untuk dipulihkan, dan sesuai dengan perhitungan kita kemarin, masa itu jatuh di tahun 34 Masehi dan segera berakhir setelah kematian rasul Stefanus. Masa pemulihan di sini diindentifikasikan sebagai masa fokus Tuhan hanya kepada orang Israel saja,

* Matius 15:24,

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Dan ketika masa itu habis maka keselamatan-Nya untuk segenap bangsa sebab Hakim-Nya telah dinyatakan. Tugas bangsa Israel sebagai bangsa percontohan telah selesai,

* Matius 21:43,

Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

Lalu akhirnya bangsa Israel (para rasul) yang akan memberitakan keselamatan Kristus sampai ke ujung bumi dan bukan ke Saudi Arabia saja, apalagi sampai mengatakan bahwa Tuhan telah hijrah dari Israel ke Arab Saudi,

* Yesaya 49:6b,

Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Kedatangan Mesias adalah salah satu kerinduan orang Israel, namun ketika Ia telah dinyatakan tidak sedikit dari mereka yang menolak kedatangan-Nya sehingga hal ini diibaratkan "Kerajaan itu akan diambil dari padamu....." namun sesungguhnya Kerajaan itu memang pada akhirnya akan dinyatakan dan diberikan pula kepada segenap bangsa. (Yes. 49:6b)"

BAGIAN KE DELAPAN!

1. Kelahiran Yesus Kristus dan Kenapa Ia harus disunat, dibaptis, taat pada taurat, pengosongan diri -- Kemanusiaan Yesus

Sebelum masuk ke pembahasannya. Mari kita flashback sejenak mengenai kejadian yang mengakibatkan hal ini. Karena tidak ada sebab tanpa akibat, begitu pula ada akibat maka ada pula sebabnya. (Teori Kausalitas)

8.1.1 LATAR BELAKANG

Ada banyak manfaat (manifest dan laten) kelahiran Yesus Kristus di bumi ini.

Tujuan pertama dan paling utama adalah untuk menebus umat manusia dari perbudakan Iblis. Sedangkan fungsi latennya adalah Yesus dapat dijadikan sebagai gambaran dan contoh kehidupan yang benar di hadapan Tuhan.

Manusia Adam dan rusuknya yang bernama Hawa, diciptakan dengan kesempurnaan sebab segala yang Tuhan ciptakan adalah baik adanya. (Kej. 1)

Malaikat pun semuanya diciptakan dengan keadaan baik dan bahkan lebih sempurna dari kita manusia, sehingga terdapat 3 esensi yang mulia di dunia ini, yaitu TUHAN (Sang Pencipta), Malaikat dan Manusia. Dan di dalam diri manusia terdapat 3 bagian pula, yaitu: Tubuh, Jiwa dan Raga (Roh).

Note:

Iblis tidak diciptakan melainkan Iblis adalah esensi dari pemberontakan Malaikat kepada Pencipta-Nya.

Pasca Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Tuhan langsung memberikan suatu visi (nubuat):

"Keturunan manusia itu akan meremukkan kepalamu, hai iblis. Tetapi engkau akan meremukkan tumitnya" - Kej. 3:15

Tidak ada nubuat lain yang lebih dahulu dinyatakan daripada nubuat mengenai Keturunan Illahi ini, yang kemudian digenapi 4.000 tahun kemudian.

Kenapa perlu selama itu?

Yang pertama yang harus kita tahu dan sadari ialah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Seribu tahun dihadapan kita adalah seperti satu hari dihadapan-Nya. Tuhan dapat menembus waktu ke mana pun Ia kehendaki. (Mzm. 90:4; 2Ptr. 3:8)

Yang kedua, karena posisi kita tidaklah kudus lagi. Akibat dosa ialah kematian rohani sebagai pemisah antara kita dengan Bapa. Kita telah lost contact dengan Pencipta kita dan adakalanya kita tidak mempercayainya. Orang Israel ketika itu tidak dapat begitu saja percaya kepada Tuhan sampai Tuhan buktikan kebesaran-Nya barulah mereka percaya. Mereka takut akan Tuhan tetapi tidak dapat menjauhi yang jahat.

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya sudah memberikan contoh-contoh bahwa betapa kudusnya Tuhan itu dan segala sesuatu yang menyimbolkan diri-Nya tidak dapat disentuh oleh sembarang orang. Misalkan, pada Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian merupakan "Tempat Elohim Berfirman" kepada Musa yang berarti tempat itu sangat kudus (Kel. 25:22), yang tidak boleh disentuh oleh orang yang tidak ditugaskannya dan tidak pula kepada orang yang berdosa atau tidak suci. Tabut itu harus disentuh oleh tangan-tangan bersih, baik secara jasmani mau pun rohani. Imam sendiri harus mensucikan dirinya lebih dulu ketika hendak menyentuh Tabut Tuhan, kalau tidak maka mereka akan mati seketika (Im. 22).

Dalam 2 Samuel 6, terlihat bagaimana Elohim menyambar Uza yang telah teledor memegang Tabut itu. Sekali pun maksud Uza baik, yaitu supaya Tabut itu jangan sampai tergelincir dan jatuh, namun kekudusan Tuhan tidak dapat dibandingi dengan kekudusan illah-illah tetangga. Sebab Tuhan sendiri-lah yang akan menjaga Tabut itu.

Jadi konsekuensi dosa mengakibatkan kita tidak dapat "bersentuhan langsung" dengan Tuhan yang adalah kudus. Hal yang sama sebenarnya juga terjadi ketika orang Muslim harus berwudhu, lepas sendal, urai tikar, dan lain sebagainya, yang semuanya itu ditandai sucinya Tuhan yang harus diimbangi pula dengan sucinya umat-Nya.

Bait Suci dalam Perjanjian Lama tidak dibuat asal-asalan (tanpa maksud), seperti terdapatnya tabir pemisah antara Ruang Kudus (dapat dimasuki jemaat) dan Ruang Yang Mahakudus (tidak dapat, hanya Imam Besar saja, itu pun sekali setahun) sebagai simbol "keterpisahan kita kepada-Nya".

Tetapi kedatangan Kristus dan kematian-Nya itu telah merubuhkan pemisahan atau tabir tersebut sehingga kita kembali di "damaikan", kita telah ditebus dari pembelotan kita,

* Matius 27:51,

Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Sehingga kita semua telah menjadi imam, yaitu imamat yang rajani (1Pt. 2:9)

Tidak ada lagi pemisah antara kita dengan Bapa.

Kita juga harus ingat, bahwa Tuhan selalu memberikan tanda bahwa perkataan-Nya itu nyata adanya, dalam beberapa tulisan saya -- sebut saja bagian-bagian sebelum chapter 8 ini --, sudah jelas ada banyak contoh di mana simbol kerohanian itu memiliki makna, misalkan mengapa orang Yahudi harus merayakan Paskah, sebab pada saat itulah Tuhan telah membebaskannya dari perbudakan orang Mesir dan juga mengenai Tulah Kesepuluh di mana orang-orang Israel harus mempersembahkan korban, dan darah korbanot itu harus mereka taruh diambang pintu mereka. Bila Tuhan lewat untuk membinasakan anak sulung orang Mesir, Ia dapat melihat tanda itu dan melewatinya daripada anak sulung mati, sehingga semua anak sulung Israel dapat selamat. Dan peringatan ini (menaruh darah diambang pintu) terus dilakukan sebagai peringatan yang diadakan setiap tahun (kearifan lokal, kebudayaan).

Dan sekarang, saatnya Ia menebus kita dari perbudakan Iblis, sebagai Penebusan Terakhir (Penebusan Sesungguhnya) dan selama itu pula Ia ingin melihat siapa yang tahan dan siapa yang tidak tahan, siapa yang percaya dan siapa yang tidak percaya, siapa yang setia dan siapa yang tidak setia. (Mrk. 13:13)

Kelahiran Kristus dan kematian-Nya di kayu salib adalah tanda bahwa Ia telah menebus kita dari perbudakan dosa.

Pertama, Tuhan menebus manusia dari perbudakan manusia, yaitu orang Mesir. Lalu Ia datang menyelamatkan-Nya. Ia datang untuk menyatakan kebesaran-Nya dan bahwa tidak ada sesuatu pun di bumi di bawah mau pun di langit di atas yang dapat menandingi-Nya. Ia perlu mempercayakan diri-Nya kepada umat-Nya, memberikan sejarah mengenai diri-Nya sendiri. Karena kita harus ingat kembali bahwa Israel adalah satu-satunya bangsa yang Ia pilih untuk dijadikan sebagai Anak Sulung (bangsa percontohan), yang akan menyatakan kebesaran-Nya. Kalau Ia ingin diagungkan tanpa memberikan fakta mengenai diri-Nya maka orang-orang tidak akan mempercayainya. Jadi Tuhan memberi bukti dan bukan janji.

Yang kedua, semakin dekat dengan masa kedatangan Yesus Kristus, Ia harus memastikan bahwa umat-umatNya telah matang secara iman namun kenyataannya tidak sama sekali, yang ada orang Israel semakin bebal. Ia pun menghukum mereka semua dengan cara membiarkan tanahnya direbut dan hartanya dirampas lalu mereka semua diasingkan (dibuang) agar mereka mau mengingat kembali Tuhan.

Dan yang ketiga adalah menebus manusia dari musuh mereka yang sebenarnya, yaitu Iblis. Tuhan telah cukup memberikan bukti mengenai Kebesaran-Nya dan Ia sudah memiliki umat sehingga Ia dapat dan pantas dipercayai. Peperangan yang terjadi bukanlah secara jasmani, peperangan kita bukan terhadap manusia sebab kita semua bersaudara, berasal dari nenek moyang yang sama. Melainkan peperangan kita adalah peperangan rohani yaitu memerangi Iblis, yang telah menjerumuskan nenek moyang kita.

Pada hari kedatangan-Nya (menjelang kiamat), terdapat dua jenis tanda yang terdapat pada tiap-tiap orang:

Pertama, tanda untuk orang yang percaya,

* Wahyu 22:4,

dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

Kedua, tanda untuk orang yang tidak percaya. Yaitu tanda yang dibuat sendiri oleh binatang itu. (Wahyu 14:11)

8.1.2 ROH TUHAN (YESUS KRISTUS) YANG "DIUTUS"

* Yesaya 55:11,

demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Tuhan adalah Pribadi yang tidak terikat oleh Ruang dan Waktu.

Oleh Ruang, yaitu Ia dapat tampil di banyak tempat.

Oleh Waktu, yaitu Ia dapat melakukannya dalam waktu yang bersamaan.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan kenapa eksistensi Tuhan itu tanpa batas. Sebab Ia sendiri memiliki Roh yang tidak terbatas banyaknya,

* Yohanes 3:34,

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Tuhan itu memang Esa, akan tetapi di satu sisi Ia memiliki Roh yang tidak terbatas banyaknya.

Demikian pula kaitannya dengan Yesaya 55:11 di atas, demikianlah firman-Nya yang keluar dari mulut-Nya yang tidak akan kembali kepada-Nya dengan kesia-siaan melainkan akan berhasil dalam apa yang Ia suruhkan kepada-Nya. Bahwa Firman (Roh) yang keluar dari mulut-Nya (berasal dari diri-Nya, bukan hasil ciptaan) tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia. Roh-Nya itu telah Ia utus, namun kita jangan terjerumus dengan kata "utus", "suruhan" dan lain sebagainya.

Para penyerang berusaha untuk mengartikan ayat di atas sebagaimana nabi-nabi diberikan firman oleh-Nya. Tetapi kita harus membedakan antara "Firman Yang Keluar" dan "Firman Yang di Taruh". Nabi-nabi jelas menerima firman (ditaruh, masuk) tetapi Yesus Kristus adalah Firman itu sendiri yang turun menjadi Manusia (keluar),

* Yohanes 1:1, 14,

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dalam misi kedatangan Yesus Kristus ke bumi, Ia "memainkan sebuah peran" yaitu yang sesuai dengan yang disuruhkan kepada-Nya (namun kata-katanya tidak boleh kita terjemahkan secara hurufiah), yaitu:

1. Lahir sebagai Manusia,

Kenapa perlu? Jawabannya sudah ada di atas. Lagi pula Tuhan ingin berbicara langsung kepada Manusia sebab semenjak Ia mengeluarkan bangsa Israel dari perbudakan, mereka menolak mendengarkan suara Tuhan langsung karena takut jangan sampai mereka mati,

* Keluaran 20:19,

Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."

2. Kelahirannya itu juga mengosongkan diri-Nya, Kenapa harus mengosongkan diri-Nya?

Kalau dari yang saya baca-baca di Alkitab, satu-satunya alasan Tuhan mengutus Malaikat dan Nabi-Nya ialah untuk menghindari kemurkaan-Nya kepada umat-Nya,

* Keluaran 33,

2 Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu ..... 

3 .... Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."

Jadi ada timbal-balik di sini. Tuhan ingin manusia selamat dan terhindar dari amarah-Nya, demikian juga Manusia tidak ingin Tuhan berkomunikasi dengan mereka supaya jangan mereka mati sehingga Tuhan mengambil rupa seorang manusia agar jangan sampai kemarahan-Nya meredam bumi ini. Ia tidak hanya mengambil rupa seorang manusia, tetapi sifat-sifat manusia yang lemah dan tanpa juga dimiliki oleh-Nya, sebab misi lain Kristus adalah juga untuk menggenapi pribadi Manusia yang tidak mengenal dosa sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Tuhan.

Pasca kelahiran-Nya ke bumi bukan berarti bahwa kehidupan Yesus Kristus baru dimulai sehingga teman-teman Muslim mempertanyakan:

Siapa Tuhan sebelum Yesus dilahirkan?

Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi Manusia dan bukan Manusia yang menjadi Tuhan. Jadi kelahiran Kristus bukanlah awal mula kehidupan-Nya,

* Amsal 30:4,

Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!

* Yohanes 3:13,

Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

Orang Muslim percaya bahwa nabi Muhammad merupakan nabi yang sudah semenjak dulu ditetapkan, sebagai mahluk dan kekasih yang sangat disayangi oleh Allah SWT.

Nah kira-kira seperti itulah Yesus Kristus. Ia telah turun ke bumi lalu naik kembali ke sorga merupakan (sekaligus) penggenapan kecil atas apa yang bakal terjadi ke depannya. Salah satu nubat kecil lagi, yang sudah dinyatakan semenjak dulu ialah adanya pengkhianat (Yudas Iskariot) dan tanpa kita sadari Anti Kristus juga sebenarnya berasal dari orang Kristen itu sendiri. Jadi sama seperti "Yudas Iskariot" -- salah seorang murid Yesus -- mengkhianati diri-Nya, demikian juga Anti Kristus akan berasal di antara kita,

* 1 Yohanes 2:19,

Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; ....

Tetapi setelah kematian, kita akan bangkit lalu naik seperti Ia ke sorga dan kita akan ikut menghakimi bersama-sama dengan-Nya sedangkan Yesus Kristus adalah Hakim Agung kita.

Jadi sekali lagi perlu ditekankan, bahwa fakta kelahiran Yesus adalah sebagai berikut:

1. Ia sudah semenjak dulu ada, Ia adalah Pencipta dan Elohim itu sendiri.

2. Kedatangan-Nya ke bumi adalah sebagai utusan Illahi, utusan dari sorga.

Dan seperti penjelasan Yesaya 55 di atas, Ia harus menjalankan tugas yang diemban kepada-Nya. Pengertiannya adalah secara kontekstual (non-hurufiah) jadi kita jangan terjerumus dengan perkataan-perkataannya.

3. Ketika Ia datang, Ia harus mengosongkan dirinya. Sudah jelas di atas.

4. Sesudah itu Ia harus mengalami penderitaan karena ia merupakan Anak Domba persembahan Elohim,

* Yohanes 1:29,

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Beberapa typologi mengenai penebusan ini sudah pernah saya tuliskan, salah satunya ketika Tuhan memerintahkan Abraham (Bapa Perjanjian) untuk mempersembahkan anaknya satu-satunya yaitu Ishak, perintah ini bukanlah perintah tanpa di dasari oleh sesuatu melainkan keinginan Tuhan untuk menyatakan sesuatu seperti yang akan Ia lakukan nanti.

Dalam agama Islam dan juga Yahudi, konsep penebusan (aqiqah, semua bayi yang lahir tergadaikan dan harus ditebus) merupakan typologi dan bukan hakikat keselamatan itu. Orang Islam dan juga Yahudi masih percaya bahwa hewan ternak semacam kambing, domba, dan sebagainya, merupakan pengantar keselamatannya kepada Bapa di Sorga.

Note:

HR Abu awud, no. 2838, at-Tirmidzi no. 1522, Ibnu Majah no. 3165 dll dari sahabat Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu. 

Kenapa saya katakan Ishak sebagai anak satu-satunya? Karena cuma Ishak saja yang akan disebut sebagai keturunan-Nya,

* Kejadian 21:12,

.... sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

* Galatia 4:31,

Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.

Kita harus ingat, bahwa perkawinan Abraham dengan Hagar bukanlah bagian dari rencana Tuhan, Ismael adalah anak dari ketidakpercayaan Sara kepada Tuhan.

5. Sesudah itu Ia harus disalibkan

6. Lalu mati, dalam hal ini Ia akan mematikan tubuh jasmani-Nya dan pada point "Pengosongan diri"

7. Bangkit dan terangkat ke sorga. Kembali kepada Bapa dan menjadi Bapa itu sendiri

Itulah fase-fase pekerjaan Kristus, yang akan kita pelajari pada bab ini. Itulah bekal-bekal yang harus kita tahu untuk melangkah lebih lanjut mengenai kedatangan Kristus.

Yesus adalah segala-galanya bagi kita. Dia adalah Manusia sekaligus Anak Manusia sekaligus Anak Elohim sekaligus Nabi sekaligus Imam Besar sekaligus Anak Domba sekaligus Tabib sekaligus Raja sekaligus Firman Elohim dan sekaligus Tuhan itu sendiri.

Bersambung .....

Sabtu, 11 Maret 2017

7.7 BERITA KEDATANGAN MESIAS!

* Yesaya 53:1,
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?

Seperti itulah yang Yesaya katakan mengenai penglihatannya akan kedatangan Kristus. Hal itu dianggapnya sangat menakjubkan tetapi di satu sisi ia memikirkan bagaimana bisa orang akan percaya kedatangan-Nya ke bumi?

Sehingga Tuhan pun menyatakan, siapa yang akan menjadi saksi-saksiNya,

* Yesaya 43:10,
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Sebelum Dia tidak ada Allah yang dibentuk dan sesudah Dia pun tidak akan ada lagi. Namum "pembentukannya menjadi manusia" tidak sama sekali melepaskan Diri-Nya dari kekuasaan-Nya sehingga Ia pun menegaskan: AKU TETAP DIA.

Lalu ditegaskan kembali lagi,

13 Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

AKU MELAKUKANNYA! SIAPA YANG MAU CEGAH?

Sebab,

* Yesaya 40:13,
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?

Dan tidak ada Juruselamat selain Diri-Nya,

* Yesaya 43:11,
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.

Dalam ayat pertama, Tuhan mengatakan:

1 Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.

"AKU TELAH MENEBUS ENGKAU"

Kata "telah" bukan menunjukkan "present tense" melainkan tetap dalam "future tense". Tetapi, karena iman Kekristenan percaya bahwa segala sesuatu telah diberikan dan dinyatakan oleh-Nya, maka kita pun tidak perlu ragu lagi.

Sebenarnya Alkitab cukup mudah untuk dimengerti dan cukup mudah pula untuk dipahami, hanya saja kemalasan membaca membuat kita tidak dapat mengerti dan memahaminya secara benar dan menyeluruh.

Seperti penulisan buku pada umumnya, Alkitab yang jelas merupakan kitab yang berisi narasi (cerita panjang), isinya bukan sekedar perintah dan larangan. Singkat kata, membaca Alkitab sama seperti ketika kita membaca sebuah Sejarah. Sejarah tidak akan kita pahami kalau kita tidak membacanya secara kronologis.

Untuk Alkitab sendiri, yang merupakan tulisan dengan jangkauan waktu 1500 tahun lamanya, yang dikemas menjadi 66 kitab dirasa kurang untuk masa selama itu, tetapi sebenarnya sudah cukup untuk dapat diambil bagian-bagian pentingnya.

Dengan masa selama itu, maka sebenarnya tidaklah pantas jika kita hanya membaca Perjanjian Baru lalu mengabaikan Perjanjian Lama, apalagi hanya membaca satu ayat saja! Sebab waktu yang terpakai tidak sepadan dengan jumlah yang tertulis sehingga kita harus mengupas tuntas bacaan itu, karena bila semua kisah itu dicatatkan di dalam sebuah Kitab maka agaknya dunia tidak dapat memuat semua Kitab yang harus ditulis itu.(Yoh. 21:25)

Kalau kita cuma membaca Perjanjian Baru karena keasyikan dengan kisah Yesus yang unik itu, maka seseungguhnya kita sedang membaca dengan pemahaman yang kurang mumpuni, sebab Perjanjian Baru merupakan sumber formil (pelaksanaan) dari apa yang ditulis oleh Perjanjian Lama selaku sumber materiil (perancangan), dalam kurun waktu 4000 tahun dari masa Adam sampai ke Yesus Kristus. Sebab muatan dalam Perjanjian Lama adalah segala yang tertulis mengenai Keturunan Illahi itu, yang Tuhan janjikan semenjak manusia jatuh ke dalam dosa.

Oleh karena itu, baiklah kita melihat rentetan kronologis mulai dari Yesus harus turun menjadi Manusia lalu mematikan tubuh kemanusiaan-Nya dan dengan demikian, Ia "duduk di sebelah kanan Bapa" -- kembali pada eksistensi-Nya. Penggambaran Kristus di sini adalah layaknya seorang Anak dengan Bapa-Nya.

Lihat beberapa nubuat di bawah ini sebagai pengantar memasuki Bab #8:

1. Kelahiran Keturunan Illahi,

* Kejadian 3:15,
.... keturunannya (akhirnya Yesus) akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Nubuat di atas merupakan nubuat awal dalam Alkitab. Tidak ada nubuat (baca: visi) yang lebih dulu dibanding dengan janji itu. "Keturunannya" akan meremukkan kepala ular. Kepala merupakan kehormatan seseorang, sehingga kata kepala di sini merujuk pada menghabisi dan mengalahkan total Iblis itu. Namun Iblis itu juga akan meremukkan tumitnya (bagian kaki), yang akan membuat ia terjatuh sementara namun sesudah itu ia akan berdiri kembali.

Dalam nubuat ini, kita mungkin merasa heran, apakah ini tujuan awal Kristus datang ke dunia yaitu untuk membinasakan ciptaan sebelumnya (Iblis dkk)? Lalu timbul lagi pertanyaan kita yang lain, apa susahnya Tuhan langsung membinasakan mereka?

Jawabannya, karena Tuhan tidak dapat menggunakan kekuasaan-Nya dengan semena-mena dan tidak mungkin untuk melakukan tipu-daya. Bandingkan dengan sikap Ruben yang dicap sebagai pengecut, sebab ia tidak berani untuk menegur adik-adiknya mengenai Yusuf, yang ada justru ia merencakan suatu tipuan untuk menyelamatkan Yusuf secara sembunyi-sembunyi, seperti Allah dalam Alquran yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih diselamatkan dengan suatu tipu-muslihat Allah SWT yang menyembunyikan dan menyelamatkan Beliau dengan diam-diam, lalu menggantikan-Nya dengan orang lain.

Tetapi Yehuda, ia memiliki pribadi Kristus di mana ia mau menjadi penjamin keselamatan adiknya, Benyamin, bahkan ia mengorbankan dirinya menjadi budak Yusuf untuk menggantikan Benyamin. (Kej. 43:33-34). Sehingga tentang Yehuda dikatakan, bahwa saudara-saudaranya akan memuji dan sujud kepadanya. Kepada Yehuda telah diberikan janji Mesias itu. (Kej. 49:8-12)

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan tidak langsung menghabisi lalu membuat manusia produk baru. Alih-alih menghabisi, yang ada Ia menyempatkan diri untuk tinggal sementara dengan manusia berdosa itu dan mengambil kulit seekor hewan untuk membuatkan pakaian bagi kedua manusia itu. Lantas, yang menjadi pertanyaan di sini, Kenapa Tuhan harus repot-repot "jahitin" baju buat Adam dan Hawa? Bukannya Ia punya kuasa bak simsalabim maka jadilah?

Demikian juga Peristiwa Air Bah yang kemudian memberikan Pelangi sebagai lambang peringatan bahwa Tuhan tidak akan membinasakan manusia lagi seperti itu, dan ada juga Kesepuluh Tulah dan bahkan pada tulah kesepuluh Tuhan memerintahkan orang Israel untuk mengoleskan darah korbanot mereka di pintunya masing-masing, sehingga apabila Tuhan berjalan untuk membinasakan anak sulung orang Mesir dan bila Ia melihat darah itu maka Ia akan melewatinya, dan hal itu terus dilakukan disepanjang peringatannya. (Kel. 12:13)

Atau, ketika Tuhan menghukum orang Israel dengan memberikan mereka ular-ular yang memagut mereka, mereka ketakutan dan meminta ampun. Bukannya membinasakan ular itu, Tuhan justru memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga lalu menggantungnya di sebuah tiang, dan barangsiapa memandang pada ular di tiang saat terpagut oleh ular itu maka ia akan selamat.

Kenapa harus "serepot itu"?

Karena Tuhan ingin menunjukkan kuasa-Nya juga dan pastinya lambang yang kita miliki semuanya memiliki makna! Tidak seperti "bulan dan bintang" ala-ala sebelah yang tidak diketahui asal-muasal dan sebab-musababnya sehingga benda-benda itulah yang digunakan sebagai simbol keagamaannya.

Namun manfaatnya bagi kita oleh Penebusan Kristus ialah kita telah ditebus dari cara hidup kita yang lama, itu bukan dengan barang yang fana dan bukan pula dengan emas perak melainkan dengan darah yang mahal, yang tidak bercacat-celah. (1 Ptr. 1:18-19)

* Yesaya 9:6,
(9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Sangat jelas, jauh sebelum Anak itu lahir, Ia sudah digelari dengan bukti-bukti Ketuhanan-Nya.

Dari Keturunan Daud.

* Yesaya 11:1,
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

Yesus Kristus adalah Daud Perjanjian Baru. Dalam Alkitab Perjanjian Lama dikatakan bahwa Tuhan akan membangkitkan Daud dan Yesuslah Daud yang dimaksud. (Yer. 30:9) Dan sekiranya, kalau saudara sudah membaca tulisan ini disepanjang episodenya maka tanpa saya jelaskan pun Anda pasti memahaminya.

Dari perempuan muda,

* Yesaya 7:14,
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Nubuat ini Tuhan keluarkan ketika Ahas, raja Yehuda, keturunan Daud, merasa tertekan dan ketakutan oleh ancaman yang diberikan oleh Rezim, raja Aram dan Pekah anak Remalya, raja Israel, yang bekerjasama untuk mengepung Yehuda dan menggeser takhta kekuasaan keturunan Daud di Yehuda.

Tuhan memerintahkan Yesaya dan anaknya untuk menghadap kepada Ahas dan menenangkan hatinya, dan berkata bahwa sekali-kali hal itu tidak akan pernah terjadi. Lalu Yesaya meminta "tanda" seperti apa yang Ahas inginkan sebagai bukti perkataannya itu? Namun Ahas menolak untuk meminta tanda, karena ia tidak mau mencobai Tuhan. Sehingga nabi Yesaya pun mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang akan memberikan dia tanda, bahwa akan datang masanya seorang anak lahir dari perempuan perawan yang akan menegakkan Kerajaan Daud sampai selama-lamanya (Kej. 49:10)

Jadi "tanda" memang sangat diperlukan untuk membuktikan kebenaran itu dan dari tanda itu lahirlah suatu lambang.

2. Adalah Roh Elohim itu sendiri,

* Yesaya 40,
3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Orang yang berseru-seru itu adalah Yohanes Pembaptis:

* Yohanes 1:23,
Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Dan Tuhan sendiri telah berfirman pada pasal yang sama,

* Yesaya 40:13,
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?

Jadi tidak perlu dan bukanlah kodrat kita untuk mengatur-ngatur Roh Tuhan yang akan datang menjadi Manusia, yang didahului oleh Nabi Yohanes. "10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa."

3. Menjadi Hakim,

* Yesaya 11:4,
Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Sudah sangat jelas bahwa Ia akan menjadi Hakim Yang Adil. (Yoh. 5:22)

4. Menjadi Manusia Biasa (Pengosongan Diri),

* Yesaya 42:1,
Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

* Yesaya 11:3,
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

5. Karya Mujizat,

* Yesaya 29:18,
Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.

6. Mati untuk Menebus Dosa Manusia,

* Yesaya 53:5,
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

* Zakharia 12:10,
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

* Daniel 9:26,
Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa.

7. Bangkit dan Kembali Pada Kemuliaan-Nya,

* Yesaya 53:11,
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

* Matius 12:40,
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

* Daniel 7,
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Dan masih banyak lainnya. 😃

Bersambung . . .