Sabtu, 27 April 2013

Allah Tritunggal Yang Maha Kudus

Allah Yang Esa dalam Ketritunggalannya Yang Mahakudus

Didahului:
1. Mengimani Konsep Penebusan Dosa yang berkenan di mata Allah, di Mengapa Yesus disalib,

2. Pengharapan Kedatangan Yesus/Mesias dan sebagai Pengakhiran Hukum Taurat, di Keberakhiran Taurat,

3. Kasih (Allah) yang mau turun menebus dosa Manusia I,
di Allah Adalah Penebus,

4. Memahami Bagaimana Inkarnasi Allah, di Allah Menjadi Manusia.

Sudahkah Anda membaca keempat thread di atas? Anda mungkin hanya akan memahami tulisan di bawah ini bila telah membaca keempatnya, karena thread kali ini adalah Seri Kelima (bagian terakhir) dari tema " Allah Tritunggal " --beserta menunggu dua bagian tambahan--.

PENTING DIKETAHUI!!! Tulisan kali ini, bukan untuk mengajak perdebatan, melainkan sebagai penambahan wawasan untuk setiap umat Kristen.


Seringkali, umat non-Kristen beranggapan bahwa agama Kristen adalah agama yang politheis (memiliki banyak Tuhan). Hal ini wajar saja terjadi, karena pemahaman mereka akan Allah Tritunggal yang begitu minim.

Kata "Tritunggal", "Trinitias" atau semacamnya memang tidak ada tertulis di Alkitab, namun apakah karena tidak pernah ditulis di Alkitab maka Allah Tritunggal hanyalah sebatas fiktif atau karangan belaka? Tentu tidak. Karena Allah kadang memberikan kita theopneustos (inspirasi) sehingga kita bisa memberikan kesimpulan atas setiap bagian yang kita baca.


Misal, dusta orang Amalek yang mencoba untuk menipu raja Daud. Ia menipu raja Daud dengan mengatakan bahwa dialah yang telah membunuh raja Saul ( 2 Sam. 16:1-16) padahal dalam 1 Sam. 31:4-6 kita tahu bahwa Saul-lah yang telah membunuh dirinya sendiri. Lantas saja hal ini (dusta itu) terjadi, karena orang Amalek itu mengira ia akan dipuji dan disanjung raja Daud karena jasa membunuh musuh bebuyutan Daud tersebut. Namun sayang seribu sayang, yang ada justru sebaliknya, raja memanggil angkatannya untuk segera membunuh orang Amalek tersebut.

Sekian jauh pembacaan kita di atas, sama sekali tidak ada ayat yang mengatakan bahwa orang Amalek itu mendustai raja. Walau pun demikian, kita, pembaca,  dapat menyimpulkan dari kedua cerita di atas bahwa sebenarnya orang Amalek itu sedang berdusta (karena sangkanya, untuk mendapat kehormatan di hadapan raja) sebab yang benar adalah raja Saul bunuh diri.

Demikian pula dengan konsep Allah Tritunggal, di mana memang tidak ada ayat yang menulis secara gamblang kata "tritunggal" melainkan pemahaman para rasul yang mengakui eksistensi Ketiga Pribadi itu sebagai Tuhan namun Keesaan-Nya tidak teruntuhkan.

Berikut saya hanya akan menyajikan bukti-bukti keillahian Roh Kudus (bukti keilahian Yesus Kristus sudah di bahas pada seri ketiga dan keempat),

Bandingkan Yesaya 6:8-10 dengan Kisah 28:25-27:

* Yesaya 6:8-10,
8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

* Kisah 28:25-27,
25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: "Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
27 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.


Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci diatas, maka jelas terlihat bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kisah 28:25-27 itu ia kutip dari Yesaya 6:8-10. Tetapi dalam Yesaya 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu adalah suara Tuhan kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kisah 28:25-27 itu Paulus berkata bahwa firman itu disampaikan oleh Roh Kudus dengan perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah itu Tuhan sendiri.

* Yohanes 4:24,
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Bandingkan Ibrani 3:7-11 dengan Mazmur 95:7b-11 dan Keluaran 17:1-7:

* Ibrani 3:7-11,
7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
9 di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
10 Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
11 sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Karena kata-kata dalam Ibrani 3:7-11 ini merupakan kata-kata Roh Kudus, maka kata-kata 'mencobai Aku' berarti 'mencobai Roh Kudus'.

Kalau sekarang kita melihat dalam Mazmur 95:7b-11, yang hampir-hampir identik dengan Ibrani 3:7-11 tadi, maka bisa kita dapatkan dari Mazmur 95:8 bahwa itu adalah peristiwa yang terjadi di Masa dan Meriba. Dan peristiwa Masa dan Meriba itu diceritakan dalam Keluaran 17:1-7. Sekarang perhatikan Keluaran 17:7 yang berbunyi:

"Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: ‘Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?’".

Jadi disini dipakai istilah 'mencobai TUHAN (YHVH)', padahal tadi dalam Ibrani 3:7-11 dikatakan bahwa mereka 'mencobai Roh Kudus'. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah TUHAN (YHVH)!

* Kejadian 1:2
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air

* Ayub 33:4
Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup

dan masih banyak ayat-ayat yang serupa.

Ketiganya adalah Allah sebagaimana yang disampaikan oleh rasul Yohanes,

* 1 Yohanes 5:7,
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Note:
kata yang di bubuhi tanda kurung di atas dikarenakan perbedaan isi naskah antara salinan Textus Receptus (TR) dan Versi Wescott & Hort (WH). Salinan pada WH cenderung lebih pendek dibanding dengan salinan TR.


Mengapa sampai ada perbedaan salinan naskah bahasa Asli?

Salinan naskah Alkitab Asli tulis tangan (sering disebut: manuskrip) Perjanjian Baru bukan hanya satu. Jika memerlukan salinan, maka seseorang harus menyalin kembali dengan tangan. Akibat salin-menyalin ini dan kodrat manusia, maka terjadi perbedaan penyalinan. Karena saat itu belum ada fotokopi atau percetakan yang bisa menyalin huruf-huruf sama persis, dan naskah Perjanjian Baru ditulis dengan tangan. Nah, kodrat manusia itu lemah, tidak selamanya salinan dari salinan ini persis, terkadang muncul perbedaan-perbedaan.

Lalu, apakah Allah Tritunggal itu?

Saatnya kita memahami arti dari Allah Tritunggal. Tritunggal itu bukan mengenai jumlah Allah, namun mengenai keberadaan di dalam diri Allah yang Esa tiada berbilang, dan satu tiada bandingan itu.

Ilustrasi,
Ketika saya di sini dan Anda di sana, apakah mustahil untuk Tuhan menampakan diri (pada saya di sini dan Anda di sana) dalam waktu yang bersamaan meski tempat berbeda?

"Tuhan senantiasa tidak terikat oleh ruang dan waktu"


Jadi, keberadaan Allah sebagai Yesus tidak berarti Ia tidak bisa mengatur alam semesta atau bepergian ke tempat lain -- dalam arti kasarnya: sorga kosong --!

Roh Allah tidaklah terbatas, Ia bisa mengutus Roh-Nya ke berbagai tempat. Saya memakai kata 'utus' hanya sebagai bahasa 'antropomorfisme' supaya lebih mudah dipahami. Jadi kata-kata itu jangan ditelan mentah-mentah.

Kalau ada yang menanyakan tentang siapa pengatur semesta alam semasa Allah menjadi manusia Yesus, maka Ia sendiri sudah merubuhkan pernyataan bahwa Tuhan tidak terikat oleh ruang dan waktu atau meragukannya. Di mana dari pandangan mereka bahwa allah itu nampaknya cuma satu, ia hanya bisa fokus kepada satu pekerjaan saja.


Tetapi bagi kita, orang Kristen, adalah 'Allah itu tidak terikat oleh ruang dan waktu', penginkarnasian-Nya tidak berarti bahwa Ia tidak bisa mengutus Roh-Nya ke tempat lain.

TUHAN bisa fokus kepada beberapa persoalan dan melayani serta hadir pada tiap-tiap orang meski berbeda tempat, karena alangkah Roh-Nya tidak terbilang banyaknya.

* Yesaya 55:11,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.


Ayat di atas adalah contoh dari bagaimana cara kerja Pribadi Allah. Perlu diketahui bahwa ayat di atas tepatnya ditujukan kepada Yesus Kristus yang mendapat gelar Firman Allah (Yoh. 1:1), namun ayat ini dapat juga ditujukan kepada banyaknya Roh Allah, di mana Roh Allah itu diibaratkan keluar dari mulut-Nya ("berpisah", dikeluarkan, turun) untuk suatu tugas dan Allah (Hakikat) menjamin bahwa Roh-Roh yang Ia utus akan berhasil dan kembali (pulang) dengan tidak sia-sia (tidak gagal).

Bukti Ayat Jamaknya Pribadi Allah,

* Kisah Para Rasul 2:4,
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Roh Kudus (Allah) memenuhi orang banyak. Tentunya kita dapat menyimpulkan bahwa memang ada banyak Roh Allah, sebab bila Roh Allah itu hanya satu, maka sudah pasti hanya satu jiwa saja yang akan dipenuhi oleh Roh Kudus

* Penyingkapan 4:5,
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah
.


Allah tidak terikat oleh ruang mau pun waktu. Sebab Ia memiliki Roh yang tidak terbilang banyaknya, walau demikian tidak berarti menutupi atau meruntuhkan Keesaan diri-Nya atau tidak berarti ada banyak Allah.

Kesimpulan:
Allah Tritunggal itu tidak berbicara tentang jumlah Allah, melainkan tentang pribadi Allah yang esa tiada terbilang banyaknya.

Dalam Peneguhan Baptis kita juga, Alkitab menyatakan Kesatuan Allah Bapa dan Allah Putera dan Allah Roh Kudus,

* Matius 28:19,
LAI TB, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam 'nama' ('ONOMA') Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
KJV, Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost:
NIV, Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit,


Bapa dan Anak dan Roh Kudus, oleh kalangan non-Kristiani dipandang seolah-olah 3 person atau bahkan politeisme (3 allah).

Tetapi di dalam Alkitab bahasa asli ditulis dengan ‘ONOMA’ - name (Inggris)  bentuk tunggal, bukan dengan ‘ONOMATA’ - names (Inggris)  bentuk jamak -- bukan nama-nama --.

Text bahasa aslinya adalah demikian :

Textus Receptus (TR) : πορευθεντες ουν μαθητευσατε παντα τα εθνη βαπτιζοντες αυτους εις το ονομα του πατρος και του υιου και του αγιου πνευματος
Translit interlinear, poreuthentes {pergilah} oun {karena itu} mathêteusate {jadikanlah murid (-Ku)} panta {semua} ta ethnê {bangsa-bangsa} baptizontes {kalian baptiskanlah} autous {mereka} eis {di dalam} to onoma {nama, noun - accusative singular neuter} tou patros {Bapa} kai {dan} tou huiou {Putera} kai {dan} tou hagiou {Kudus} pneumatos {Roh}

Perubahan bentuk kata "ονομα - ONOMA" :

Tunggal:
Nominatif, ονομα - ONOMA
Genitif, ονοματος - 'ONOMATOS
Datif, ονοματι - 'ONOMATI'
Akusatif, ονομα - ONOMA

Jamak:
Nominatif, ονοματα - ONOMATA
Genitif, ονοματων - ONOMATÔN
Datif, ονομασιν - ONOMASIN'
Akusatif, ονοματα - ONOMATA

Bapa, Anak, dan Roh Kudus, masing-masing bukanlah "nama".

Konsep ini tidak bertentangan dengan TANAKH IBRANI :

Salah satu contoh ayat :

* Kejadian 1:1
LAI TB, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
KJV, In the beginning God created the heaven and the earth.
Hebrew,
בְּרֵאשִׁית בָּרָא אֱלֹהִים אֵת הַשָּׁמַיִם וְאֵת הָאָרֶץ׃
Translit, BERE'SYIT {pada mulanya} BARA' {Dia menciptakan} 'ELOHIM {Allah} 'ET HASYAMAYIM {langit itu} VE'ET {dan} HA'ARETS {bumi itu}

Kata Allah dalam bahasa Ibrani " אלהים - 'ELOHÎM" menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal (singular) : " ברא - BARA'", hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.

Alkitab mengajar dengan jelas bahwa Allah itu Esa :

* Ulangan 6:4
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Hebrew,
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit interlinear, SYEMA' {dengarlah} YISRA'EL {Israel} YEHOVAH {YHVH dibaca 'Adonay, TUHAN} 'ELOHEINU {Allah kita} YEHOVAH {YHVH dibaca 'Adonay, TUHAN} EKHAD {esa}"


Ya. Benar. Allah itu Esa dalam Ketritunggalan-Nya Yang Maha Kudus.

Haleluya!

Nb:
1. Yesus Kristus adalah Roh Allah yang turun, yang ditugaskan untuk menjadi Manusia,

* Matius 1:20,
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

2. Kata "utus", "disuruh" dan lain-lain yang ditujukan kepada Roh Allah (termasuk Yesus Kristus) adalah kata yang antropomorphisme (secara manusiawi), Alkitab senantiasa menuliskan tentang diri Allah yang secara manusiawi agar kita dapat lebih mudah memahaminya.

Blessing,
~HSH~

Selanjutnya: ALLAH TRITUNGGAL di http://hsh-kristen.blogspot.co.id/2013/05/allah-tritunggal.html?m=1

Minggu, 07 April 2013

Allah Menjadi Manusia



Materi Sebelumnya (Wajib Baca dulu):

1. Mengimani Konsep Penebusan Dosa yang berkenan di mata Allah,

2. Pengharapan Kedatangan Yesus/Mesias dan sebagai Pengakhiran Hukum Taurat,
di " Keberakhiran Taurat ",

3. Kasih (Allah) yang mau turun menebus dosa Manusia,
di " Allah Adalah Penebus ", 

* 1 Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Sudahkah Anda membaca ketiga tulisan di atas? Anda mungkin hanya akan memahami tulisan di bawah ini bila telah membaca ketiganya, karena tulisan kali ini adalah Seri Keempat (lanjutan) dari tema "Allah Tritunggal".

PENTING DIKETAHUI!!! Tulisan kali ini, bukan untuk mengajak perdebatan, melainkan sebagai penambahan wawasan untuk setiap umat Kristen.


Nubuat Kelahiran

* Mazmur 2:7,
Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Bandingkan,

* Kisah Para Rasul 13:33,
telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.

Keterangan:
Kitab Mazmur ditulis oleh Daud sekitar ribuan tahun sebelum Kelahiran Kristus.

* Yesaya 7:14,
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Bandingkan,

* Matius 1:23,
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

Ket:
1. Kitab Yesaya ditulis oleh nabi Yesaya sekitar 740 tahun-an sebelum kelahiran Kristus.

2. Nama "Imanuel",
Kata Ibrani עִמָּנוּ אֵֽל - 'IMANU 'EL terdiri atas dua kata:

Kata " עִמָּנוּ - 'imânu" adalah 'inseparable prepositions' (kata depan yang tidak terpisah, menyatu) 'âyin - mêm ('im) dengan 'pronominal suffixes' (akhiran kata ganti diri) orang pertama jamak, "kami", "kita".

Kata אֵֽל - 'EL berarti "Allah", bentuk singkat dari אֱלֹוהַ - 'ELOAH, bentuk jamaknya אֱלֹהִים - 'ELOHIM.

3. Yesus dinamakan Imanuel,

Imanuel, adalah sebutan untuk Yesus. Tentang menamakan Dia Imanuel, coba bandingkan dengan ayat ini:

* Wahyu 6:8,
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Ternyata, menamakan Dia Imanuel, bukan berarti bahwa Mesias itu akan diberi nama Imanuel, melainkan "nama" itu tergolong makna spiritual, di mana Yesus adalah "Allah Yang Menyertai". Nama bukan sekedar suatu panggilan melainkan bisa lebih kepada pribadi sesuatu itu secara keseluruhan.

Sama seperti penunggang kuda itu bernama Maut, adalah nama spiritual.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definis "nama" adalah,
1 kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, barang, binatang, dsb): -- anjing itu Miki; 2 gelar; sebutan: dikaruniai -- Adipati; -- nya saja pegawai tinggi, tetapi kekuasaannya tidak ada; 3 kemasyhuran; kebaikan (keunggulan); kehormatan: ia beroleh (mendapat) --;

Jadi nama tidak hanya merujuk kepada nama panggilan, melainkan juga kepada jabatan atau gelar, kemashyuran dan lain sebagainya.

* Yesaya 8-9,
23 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.
1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
4 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Ket:
Dalam nubuatan di atas, kita dapat melihat hal-hal besar yang akan terjadi ke depannya, bahwa bangsa yang berjalan dalan kegelapan atas beroleh sinar tenang, oleh karena Kelahiran Raja Damai yang akan diberikan bagi kita semua. Itulah mengapa Kelahiran/Kedatangan Mesias ke dunia begitu dinanti-nantikan oleh orang Yahudi!

Kedatangan Mesias ke dunia, di dahului oleh Yohanes Pembaptis, sebab Yohaneslah yang dinubuatkan sebagai seorang yang berseru di padang Gurun, memberitakan bahwa Tuhan telah datang, berikut nubuatnya,

* Yesaya 40:3,
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Bandingkan dengan Pengakuan dan Kesaksian nabi Yohanes (bukan rasul Yohanes murid Kristus) berikut,

* Injil Yohanes 1,
19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Ket:
Yohanes bukan Mesias, dan ia bukan juga Elia, melainkan orang yang berseru untuk mempersiapkan jalan untuk kedatangan TUHAN, ia telah berseru:

* Matius 3,
1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."

Kini, Mesias itu telah datang ke dunia dan kembali ke sorga,

* Amsal 30:4,
Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!

* Yohanes 3:13,
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.


KEMANUSIAAN DIA YANG TELAH TURUN

* 1 Timotius 3:16,
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia (INKARNASI), dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Banyak dari teman-teman Muslim menganggap Ketuhanan Yesus sebagai suatu kebodohan, dan mungkin ada juga di antara kita yang sering bertanya-tanya tentang hal ini. Tuduhan itu seperti merujuk kepada di mana Yesus Kristus merasa haus dan lapar.

* Markus 11:12,
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.

Hal di atas jelas saja terjadi, karena pemahaman tentang Kemanusiaan Allah tidak terlalu dipahami. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke bumi, sejatinya bukan untuk memamerkan kekayaan sorgawi-Nya, Alkitab sangat jelas menulis bahwa saat itu Yesus Kristus mengosongkan diri-Nya,

* Filipi 2:6-8,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Pengosongan diri di sini adalah Yesus Kristus telah menjadi manusia biasa dan dalam waktu yang singkat menjadi lebih rendah daripada malaikat-malaikat di sorga,

* Ibrani 2:9,
Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Mengapa sampai harus mengosongkan diri segala?

Tujuan pengosongan diri sudah pasti karena Yesus Kristus "diutus" bukan sebagai Tuhan melainkan untuk menjadi manusia biasa, yang akan disembelih (disalib) guna menebus dosa manusia. Pabila Yesus Kristus tidak mengosongkan diri-Nya sudah pasti Ia tidak akan mengalami penderitaan sebagaimana yang kita tahu: Tuhan itu Perkasa dan Mahakuat dan nampaknya ini sedikit mencurangi sakramen (pelaksanaan) penebusan dosa. Dimana ketika hewan yang disembelih yang sewaktu itu digunakan sebagai tanda perdamaian dan penebusan dosa sudah pasti akan merasakan sakit dan penderitaan, demikian pula Ia Yang Telah Turun itu memilih konsisten, merelakan diri-Nya tersiksa pula, dengan merendahkan diri dan mengosongkan diri-Nya.

Namun, hal di atas hanya berlaku untuk sementara waktu, sampai segala tugasnya selesai dan Ia akan kembali kepada Bapa. Sebagaimana nubuat di bawah ini,

* Yesaya 55:11,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Firman itu adalah Yesus Kristus, Firman itu telah diutus oleh Allah dalam suatu tugas dan Allah telah menjamin bahwa Ia tidak akan kembali dengan sia-sia (gagal) melainkan Firman itu akan kembali dengan segala kemenangan-Nya, dan Firman itu tidak lain adalah Allah itu sendiri,

* Yohanes 1:1,
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Dan apa yang akan terjadi setelah itu?

Tentu saja kesementaraan dari Pengosongan Diri-Nya akan selesai, di mana kepada-Nya akan diberikan (hurufiah, kembali) menjadi penguasa di sorga dan di bumi,

* Matius 28:18,
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Uniknya, sabda Yesus ini oleh karena kebimbangan dan keraguan yang dirasakan oleh sebagian murid Yesus ketika hendak menyembah Dia,

* Matius 28:17,
Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

Sehingga Yesus Kristus pun mendekati dan memberitahu bahwa segala tugas-Nya telah selesai, sehingga kekuasaan telah kembali kepada-Nya, ini adalah sebagai penggenapan dari nubuat eskatologi Daniel,

* Daniel 7:13-14,
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Anak Manusia itu adalah salah satu dari banyaknya gelar yang diberi kepada Yesus Kristus, sedangkan Yang Lanjut Usianya adalah Allah Bapa. Kita jangan termakan dengan kata-kata "diserahkan", sebab ayat di atas bermakna rohani yang perumpamaannya seperti seorang Bapa yang mewariskan Kerajaan-Nya kepada Anak-Nya.

Dalam hal ini, Anak Manusia itu telah duduk disebelah kanan Allah,

* Matius 14,
61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Duduk disebelah kanan Allah tidaklah bermakna hurufiah (sebenarnya), melainkan bermajas alegoris, di mana saat itu Yesus Kristus telah "diberi" gelar kuasa dan kepercayaan. Hal ini juga masuk dalam Kidung Mazmur Asaf di bawah ini:

* Mazmur 80:18,
Tumpangkanlah tangan-Mu atas manusia yang di sebelah kanan-Mu; di atas anak manusia itu Engkau mengokohkan diri-Mu.

Menumpangkan tangan (mengurapi) kepada Dia yang di sebelah kanan Bapa, melalui Dia-lah Bapa dipermuliakan,

* Yohanes 14:13,
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Demikian juga -- bermakna alegoris --, sabda yang menyatakan Yesus Kristus lebih rendah daripada Bapa,

* Yohanes 14:28,
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Kita harus mengingat "Bagaimana Kemanusiaan Allah"!

Intinya, bukti-bukti yang menunjukkan Kemanusiaan Yesus tidak dapat diserang dengan bukti-bukti yang menunjukkan Ketuhanan-Nya. Sebab Yesus Kristus nyata adalah 100% TUHAN dan 100% MANUSIA.

* Yesaya 43:10,
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Maukah Anda menjadi saksi Allah yang percaya dan mengerti bahwa sebelum Ia tidak ada ALLAH YANG DIBENTUK (menjadi manusia) dan setelah Ia tidak akan ada lagi?

* Yesaya 43:11-12,
11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. 
12 Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.

Maukah Anda percaya sabda-Nya bahwa tidak ada Juruselamat selain dari pada-Nya?

* Yesaya 43:13,
Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

Sekali pun Allah menjadi Manusia, Ia tetap menjadi Allah sebab tidak ada yang dapat melepaskan kekuasaan itu dari tangan-Nya. Bahkan Ia menantang siapa saja yang bisa melakukannya!

Haleluyah!

Selanjutnya: Allah Tritunggal Yang Maha Kudus di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/allah-tritunggal-yang-maha-kudus.html

Sabtu, 06 April 2013

Alllah Adalah Penebus



Tulisan Sebelumnya (Wajib Anda baca lebih dulu):

1. Mengapa Yesus Disalib,
Tentang latar belakang dan definisi penebusan dosa http://hsh-kenispri.blogspot.com/2012/12/mengapa-yesus-di-salib.html

2. Keberakhiran Taurat,
Tentang kedatangan Yesus sebagai penggenapan (dalam arti, keberakhiran) Taurat http://hsh-kenispri.blogspot.com/2013/03/keberakhiran-taurat.html

* Kejadian 3:15,
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Inkarnasi, (Yunani; εν: dalam, σαρκ: daging) adalah pembuahan dan kelahiran makhluk yang merupakan manifestasi dari suatu tuhan/dewa, atau kekuatan yang imaterial. Contoh inkarnasi adalah Yesus Kristus, yang adalah Tuhan yang mau turun menjadi manusia dalam suatu maksud.

Pengkisaan dan penceritaan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, Alkitab (Perjanjian Lama) sudah cukup banyak berbicara soal kedatangan-Nya, dan bahkan nubuat ("yang tertulis", ramalan) Allah yang pertama semenjak penciptaan manusia adalah mengenai kedatangan-Nya, sebagaimana yang tertulis di bawah ini,

* Kejadian 3:15,
.... keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Yang melataribelakangi bunyi ayat di atas adalah ketika kejatuhan manusia Adam ke dalam dosa, dimana Allah memberikan hukuman bagi masing-masing mereka (Iblis (dalam wujud Ular), Adam, Hawa).

Pada ayat 15 di atas ditujukan kepada ular, dimana keturunan Adam (akhirnya Yesus) pada saatnya akan meremukan kepala ular (mengalahkan total) namun ular juga akan meremukkan tumit-Nya (membuat-Nya berdarah) sehingga Ia terjatuh namun Ia akan berdiri (bangkit) kembali.

* Galatia 3:19,
Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.

Selain itu, Ia juga akan menggenapi (dalam hal ini, mengakhiri) Hukum Taurat, sebab Hukum Taurat adalah hukum yang ditambahkan akibat dosa manusia, untuk lebih lanjut dapat dibaca disini,

http://hsh-kenispri.blogspot.com/2013/03/keberakhiran-taurat.html

Adam lalu diusir oleh Tuhan dari Taman Eden, dan Allah juga menetapkan sakramen (pelaksanaan) Penebusan Dosa, yang di mana dosa tidak terhapus begitu saja, harus ada pelaksanaannya terlebih dahulu. Dalam Kitab Imamat -- yang memuat banyak sakramen kekudusan --, mulai dari Imamat 1 sampai pasalnya yang ke-7 memberikan kesan penebusan dosa ini. Dimana semua macam dosa diampunkan dengan cara sacrament,

- Korban bakaran (Imamat 1:1-17); darah
- Korban Sajian (Imamat 2:1-16) ; tepung/minyak
- Korban Kedamaian/ keselamatan (Imamat 3:1-17) ; darah
- Korban Penghapusan Dosa (Imamat 4:1-35) ; darah
- Korban Pelanggaran (Imamat 5:1-13); darah, (orang miskin boleh memakai tepung dibakar di atas korban "darah" binatang orang lain).
- Korban penebus salah (Imamat 5:14-19; 6:1-7) ; darah

Dan hampir segala macam pengampunan dosa itu juga diampunkan dengan penumpahan darah,

Ibrani 9:22,
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Berikut adalah bukti-bukti nabi-nabi di zaman dahulu mengadakan sacramental ini untuk menghapus dosa:

Ketika air bah surut, Nuh mengadakan korban perdamaian,

* Kejadian 8:20,
20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.

* Ezra 10:19,
Dengan memegang tangan, mereka itu berjanji akan mengusir isteri mereka. Dan mereka mempersembahkan seekor domba jantan dari kawanan kambing domba sebagai korban penebus salah karena kesalahan mereka.

* Bilangan 6:12,
dan mengkhususkan waktu kenazirannya bagi TUHAN. Ia harus membawa seekor domba jantan berumur setahun menjadi korban penebus salah. Hari-hari yang sudah lewat dianggap batal, karena rambut kenazirannya telah menjadi najis.

Namun sacrament yang notabene diberikan oleh umat PERJANJIAN LAMA (YAHUDI) ini hanyalah bayang-bayang (bersifat sementara), bukan hakikat atau wujud asali dari pengampunan dosa itu sendiri,

* Ibrani 10:1,
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

Sacramental versi Yahudi ini dilakukan terus-menerus dalam setiap pengampunan dosanya, hingga akhirnya Mesias yang dijanjikan itu datang untuk menebus manusia sekali untuk selamanya,

* Ibrani 10:14,
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Selanjutnya bisa Anda bisa baca di sini:
http://hsh-kenispri.blogspot.com/2012/12/mengapa-yesus-di-salib.html

Ada banyak ayat dalam Perjanjian Lama yang memberitakan hal ini, terutamanya Kitab Yesaya yang sebagian besar mengangkat bahasan ini, seperti ayat berikut ini,

* Yesaya 49:7-8,
7 Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah, oleh karena TUHAN yang setia oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih engkau."
8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

* Yesaya 53:5,
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Dan dari kitab lain,

* Zakharia 12:10,
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Keterangan:
-- Kedua kitab di atas merupakan bagian dari Perjanjian Lama, yang mana Kitab ini juga dipegang oleh orang Yahudi. Jadi bisa dilihat, sekali pun orang Yahudi tidak mendukung baik itu Ketuhanan Yesus maupun Kemesiasan-Nya, namun melalui ayat di atas kita bisa melihat kecocokan nubuat yang kemudian terjadi pada diri Yesus Kristus yang membuktikan bahwa cerita Yesus Kristus disalib bukanlah omong kosong belaka. Walau pun sekali lagi, hal bahwa Yesus Kristus adalah Nabi, Mesias, Anak Tuhan, terlebih Tuhan itu sendiri tidak mereka akui. --

Allah telah memberikan kita manusia sebagai tanda perjanjian, dan manusia itu tidak lain adalah Allah itu sendiri, sebagaimana ungkapan Ia di bawah ini,

* Yesaya 43, (600 BC)
22 "Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Yakub, dan engkau tidak bersusah-susah karena Aku, hai Israel.
23 Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku dengan korban sembelihanmu. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban sajian atau menyusahi engkau dengan menuntut kemenyan.
24a Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu.

dari ayat 22 - 24a, Allah menyatakan sacrament tidak dilaksanakan lagi, dimana orang Israel (Yakub), tidak perlu membawa korban bakaran, korban sembelihan, kemenyan, tebu wangi dan keperluan sakrament penebusan lainnya,

24b Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu.
25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.

Sebab nilai penebusan dosa yang asali adalah mengorbankan diri Ia yang tiada bercacat celah itu, dan pada ayat ke 25, Allah mengungkapan bahwa Dialah yang menghapus dosa pemberontakan manusia yang oleh Dia sendiri.

Peristiwa ini tentu mengingatkan kita atas hal yang terjadi pada Yesus Kristus, sebab tidak lain dan tidak bukan Ia adalah Allah itu sendiri, yang telah menebus segala dosa manusia.

* Yesaya 43:10
Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Mari kita menjadi saksi atas karya terbesar-Nya, percaya dan mengerti bahwa Ia adalah Allah yang telah dibentuk (menjadi manusia) yang sebelum dan sesudah-Nya tidak ada dan tidak akan ada.

* Yesaya 53:5,
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

* Yesaya 43:25,
Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.

Selamat Memperingati Karya Penebusan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Selanjutnya: Allah Menjadi Manusia di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/allah-menjadi-manusia.html

KEKRISTENAN & HUKUM TAURAT


* Matius 11, 
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." 


Apakah Hukum Taurat itu?

Taurat (Ibrani: תּוֹרָה, Torah, "Instruksi"), yang berarti "memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan" (misalnya pada Kitab Imamat 10:11). Jadi kata torah dapat bermakna "ajaran" atau "instruksi"

Intruksi ini diberi kepada orang Israel melalui Nabi Musa, tetapi tulisan saya kali ini akan membahas tentang "Keberakhiran Hukum Taurat". 

Teman-teman dari kalangan Muslim senantiasa menyalahi ajaran Kekristenan karena tidak mematuhi hukum Taurat, seperti sunat, pengharaman babi, dan lain sebagainya. Tetapi ada baiknya kita mengenal secara jelas keberakhiran hukum ini, yang jelas-jelas tertulis di Alkitab sehingga menyebabkan orang Kristen tidak mengamalkan lagi perintah ini. 

Kita mengacu dulu kepada ayat nubuat tentang keberakhiran hukum ini dengan melihat ayat-ayat dalam Perjanjian Lama.

* Yeremia 31, 
31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. 
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 

Ket:
-- Perjanjian Lama merupakan Kitab masa orang Yahudi, Kitab ini memuat hukum-hukum Taurat dan kisah para nabi oleh karena itu kitab ini kemudian disebut Tanakh, kitab ini jauh sebelum kedatangan Yesus Kristus. Penulisannya dimulai 2000 tahun sebelum kedatangan Yesus, dan era-nya dimulai pada saat penciptaan langit dan bumi. --

Di atas, Allah mengatakan bahwa akan tiba waktunya dimana Allah akan memberi Prjanjian Baru kepada kaum Israel dan kaum Yehuda (Yahudi), perjanjian itu tidak seperti perjanjian yang lama melainkan Taurat Tuhan itu akan ditaruh di dalam hati setiap orang. Terlihat jelas bahwa Hukum Taurat bukanlah hukum yang kekal melihat perencanaan Allah di atas mengenai endingnya hukum ini.

Injil Matius 5 adalah senjata andalan dari teman-teman Muslim untuk memperkokoh anggapan pemberlakuan Hukum Taurat yang seharusnya hingga sekarang ini. Namun sebaliknya, sebenarnya mereka malah menunjukkan ayat yang juga menyatakan keberakhiran hukum itu, saya kurang tahu bagaimana cara mereka membaca sampai bisa-bisanya keliru seperti ini. Coba kita simak baik-baik bunyi ayatnya di bawah ini, 

* Matius 5, 
17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 
18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 
19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 

Penjelasannya adalah sebagai berikut, 

"5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. " -- Perkataan Yesus di atas sangat tepat, Anda tentu telah membaca nubuat dari nabi Yeremia di atas, nah di sinilah Yesus menyatakan kehadiran Ia yang bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Justru Ia datang sebagai penggenapan dari yang telah tertulis (ternubuat) oleh para nabi di zaman dahulu, sebab Hukum Taurat hanya bersifat bayang-bayang saja (sementara), lihat ayat ini, 

* Ibrani 10:1, 
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. 

* Kolose 2:17, 
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. 

"5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." -- Lihat frasa kata "sebelum semuanya terjadi"

Kesimpulan dari frasa ini mungkin dapat kita lebih pahami dengan menggunakan rumus implikasi, dimana nilai, 

p: yang tertulis semuanya terjadi, dan 
q: hukum Taurat berakhir 

Maka implikasi dari p --> q adalah, 
Jika yang tertulis semuanya terjadi, maka hukum Taurat berakhir. 

Sedangkan negasi atau penyangkalan dari implikasi di atas ~p --> ~q adalah, 
Jika yang tertulis TIDAK semuanya (sebagian atau keseluruhan) terjadi, maka hukum Taurat TIDAK berakhir. 

Hukum Taurat itu telah berakhir karena kesemuanya telah digenapi oleh Yesus Kristus, sebagaimana yang kita tahu bahwa Dialah kegenapan dari segala yang tertulis di dalamnya,

* Roma 10:4,
Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Sehingga melalui Dia, kita semua dibenarkan, sebab pada dasarnya tidak ada seorang pun manusia yang benar di hadapan Allah,

* Ayub 4:17,
Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?

Teman-teman dari kaum Muslim terjebak dengan frasa "selama belum lenyap langit dan bumi", sehingga mereka menafsirkan bahwa Taurat hanya akan berakhir bila telah lenyap langit dan bumi, namun satu hal yang harus mereka tahu bahwa "langit dan bumi lenyap" bukanlah isi dari Hukum Taurat -- jadi in bukan sesuatu yang harus digenapi dulu --, baik di lihat dari segi perintah Taurat mau pun dari segi larangannya. 

"Langit dan bumi lenyap" adalah nubuat kitab para nabi, bukan hukum Taurat, hukum Taurat berisi perintah bukan nubuat tentang hal-hal yang terjadi ke depannya. 

"5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." --Ancaman ini berlaku pada masa Hukum Taurat sedangkan sekarang ini Hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi. 

Tentang pekerjaan-Nya (menggenapi hukum Taurat, ay 17) dipertegas oleh Yesus, bahwa segala pekerjaan-Nya telah selesai, sebab kedatangan-Nya ke dunia bukan tanpa alasan, sehingga dengan matinya Ia di kayu salib mengetuk palu bahwa zaman Hukum Taurat telah berakhir,

* Yohanes 19:30, 
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 

Bagaimana dengan Kesepuluh Firman Allah? Apakah hukum ini juga berakhir? 

* Keluaran 20,
2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 

3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 

4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 
5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 
6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. 

7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. 

8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 
9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 
10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 
11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. 

12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. 

13 Jangan membunuh. 

14 Jangan berzinah. 

15 Jangan mencuri. 

16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
  
17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." 


10 Firman Allah bukan bagian dari Taurat. Sejak zaman Adam dan Hawa (jauh sebelum adanya Hukum Taurat), Kain membunuh Habel itu sudah "dosa", menyembah berhala juga sudah "dosa". Hukum Allah sudah ada sejak awal penciptaan atau paling tidak sudah ada ketika DOSA masuk ke dalam dunia. 

10 Firman Allah adalah HUKUM KASIH yang berlaku untuk selama-lamanya. 

* Matius 22, 
36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
 

Hukum# 1-4 Kasih kepada Tuhan Allah: 
1. Jangan Menyembah ilah lain selain Allah, 
2. Jangan membuat patung dan menyembahnya, 
3. Jangan menyebut nama Tuhan sembarangan, 
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat 

Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 

Hukum# 5-10 Kasih kepada sesama manusia 
5) Hormatilah ayahmu dan ibumu. 
6) Jangan membunuh. 
7) Jangan berzinah. 
8) Jangan mencuri. 
9) Jangan bersaksi dusta. 
10) Jangan mengingini milik org lain. 

Hukum Taurat adalah Hukum Tambahan, yang diberikan kepada orang Israel karena telah melanggar perintah Allah, 

* Daniel 9:11, 
Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia. 

Hukum Taurat adalah hukuman yang diberikan kepada orang Israel. Kalau kita membaca perjalanan Musa menyelamatkan bangsa Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir maka kita bisa melihat acap kali bangsa Israel ini mengeluh, bersungut-sungut dan bahkan pernah mencobai Tuhan. Beberapa kali Tuhan ingin membinasakan mereka seluruhnya, tetapi Musa selalu melerai dan mencoba untuk meredahkan amarah Tuhan sehingga Tuhan tidak jadi menjatuhkan Tulah kepada mereka. Orang Israel pun tidak mengharapkan pertolongan dari Tuhan dan memilih kembali diperbudak oleh Firaun sehingga Tuhan pun memberikan Hukum Taurat yang sangat amat berat untuk dipikul untuk menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan keselamatan dari Tuhan itu sendiri. Bahwa seberapa pun usaha manusia bekerja, belajar dan lain-lainnya apabila tidak disertai oleh tangan Tuhan langsung adalah sia-sia belaka.

* Galatia 3:19, 
Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara. 

"--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--", bandingkan dengan ayat ini, 

* Kejadian 3:15, 
.... keturunannya akan meremukkan kepalamu,  dan engkau akan meremukkan tumitnya." 

Keturunannya (akhirnya Yesus) akan meremukkan kepala ular (mengalahkan total), tetapi ular akan meremukkan tumit-Nya (membuat-Nya berdarah). Nampak sejak awal, telah Allah janjikan kedatangan seorang Mesias yang akan membatalkan hukum tambahan itu. 

Nubuat di atas adalah nubuat Allah yang kali pertama, dan dilatarbelakangi ketika kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Nubuat di atas disingkapkan 4000 tahun sebelum Kristus turun ke bumi. 

* Galatia 3:13, 
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 

Selain itu, tujuan Tuhan memberikan hukum Taurat adalah untuk membuat manusia sadar bahwa kita tidak akan pernah bisa mentaati Hukum Taurat atau setidak-tidaknya manusia tidak layak sama sekali masuk ke dalam Kerajaan-Nya bila Tuhan harus memberikan perintah "ini dan itu" sebagai "uji kelayakan" .  Manusia tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan, sehingga manusia hanya bisa dengan bergantung kepada Tuhan.  Dan Tuhan memberikan jalan keluar bagi manusia, yaitu dengan memberikan Yesus Kristus, supaya kita dibenarkan karena iman kita kepada Yesus, bukan dengan mentaati hukum Taurat (yang kita tahu bahwa kita tidak akan pernah sanggup).  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).  

Di dalam Alkitab ada ayat-ayat tertentu yang ditujukan kepada pribadi-pribadi tertentu, seperti misalkan ayat di bawah,

* Yosua 4,
5 dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,
6 supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu?
7 maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."

Ayat di atas memang saya baca, tetapi jelas perintah itu hanya diberikan kepada orang Israel serta keturunannya dan bukan kepada saya. Yaitu perintah yang disuruhkan kepada orang Israel yang kekal untuk selama-lamanya.

Kristus datang ke dunia TIDAK untuk menghapus 10 Hukum Allah yang ditulis oleh jari Allah sendiri. Karena "Hukum-hukum Allah" itu sempurna. Hukum-hukum itu melindungi kita, menjadikan kita bijaksana, dan memberi kita sukacita dan terang. (Mazmur 19:8)

* Mazmur 19:8, 
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. 

* Mazmur 111, 
7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, 
8 kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran. 

Kata Taurat tidak selalu mengacu kepada Hukum Taurat, tetapi lebih kepada "Hukum Kasih-Nya"

Lalu, bagaimana dengan perintah keempat? 

* Keluaran 20:8, 
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 

Yesus adalah Tuan atas hari Sabat, dan Yesus tidak menetapkan peraturan Sabat kepada umat-Nya. 

* Matius 12:8, 
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." 

Di ayat 8 ini adalah ucapan Yesus yang paling radikal tentang hari Sabat : "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat". Anak Manusia itulah Yesus. Yesus mengambil alih gelar dari Daniel 7:13-14, dimana dikatakan bahwa "seorang seperti anak manusia datang dengan awan-awan dan kepadanya diberikan pemerintahan atas semua bangsa, dan kerajaannya tidak akan lenyap"

Dengan memakai gelar Anak Manusia itu untuk diri-Nya, Yesus menandakan bahwa Dia-lah yang berhak untuk menentukan bagaimana Sabat patut dirayakan. Hak-Nya adalah jauh lebih tinggi dari semua diskusi ahli-ahli Taurat. 

Jelaslah bahwa ucapan Yesus ini masih merupakan teka-teki bagi orang-orang Farisi. Mereka belum mengerti bahwa dengan "Anak Manusia" Yesus memaksudkan diriNya sendiri sebagai Raja dunia. Andaikata pada saat itu mereka mengerti, pastilah kemarahan mereka berpusat di situ. Ini bisa kita bandingkan pada peristiwa ketika Yesus dihadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin), dimana Ia mengakui bahwa Ia Anak Manusia, yang duduk di sebelah kanan Allah dan yang datang di awan-awan, Ia langsung "divonis" hukuman mati. 

Sabat sendiri tidak melulu berbicara tentang Hari Sabtu (tepatnya jumat petang ke sabtu petang), tetapi ada banyak sabat-sabat sebab sabat ini maknanya lebih kepada "peringatan", beribadah di hari minggu (hari kebangkitan Yesus) adalah sabat bagi orang Kristen.

HUKUM KASIH! 

Keberakhiran Hukum Taurat tidak membuat umat Allah hidup sebebas-bebasnya, tanpa adanya beban/larangan/perintah dari Allah. Melainkan ada "perintah baru"

* Yohanes 13:34, 
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 

*Matius 12, 
29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 
30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 
31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 

Yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Sebagaimana yang kita ketahui dari penjelasan di atas, bahwa Kesepuluh Firman yang ditulis dengan jari Allah sendiri adalah berlaku untuk selama-lamanya, penerapan dari perintah mengasihi ini sendiri teruraikan dalam kesepuluh firman. 

* Matius 11, AJAKAN JURUSELAMAT 
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembu dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." 

Inti dari pembicaraan Yesus di sini, tentang kuk (beban, perintah, ajaran) baru. Pada ayat 28, Yesus mengajak mereka yang berbeban berat, maksudnya seorang yang hidup dibawah Hukum Taurat dan hukum adat istiadat lainnya, yang serba-serbi larang ini larang itu, untuk datang kepada-Nya.  Kemudian pada ayat 29 Yesus menyarankan mereka untuk memikul (melaksanakan) kuk (perintah) yang Yesus pasang, lalu di ayat 30 Ia  mengatakan tentang 'kuk' itu, bahwa 'kuk' yang Ia pasang itu enak (tidak berat). Cara hidup ini adalah cara hidup orang Kristen, yaitu mengasihi! Sebab orang Kristen dibenarkan oleh Iman kepada Yesus Kristus, bukan karena melakukan ini dan itu.

Jadi, marilah kita semua yang letih lesuh untuk datang kepada Jurus'lamat kita yang memberi kelegaan bagi setiap kita. Haleluya! 

Catatan: 
1. Ada 613 isi Taurat, dimana ada 248 perintah dan 365 larangan. Angka 248 merujuk pada  jumlah tulang dalam tubuh manusia (Allah memberi manusia perintah sesuai dengan jumlah tulangnya) dan angka 365 adalah jumlah hari dalam satu tahun (Seperti tiap-tiap hari ada larangan yang Allah beri kepada kita.) 

2. Ayat-ayat Keberakhiran Taurat, 

* Lukas 16:16, 
Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. 

* Matius 11:13, 
Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes. 

3. Pengharaman memakan babi adalah bagian dari larangan Taurat (Ulangan 14:8, Imamat 11:7, Yesaya 66:17). Umat Kristen tidak bisa dikatakan telah melanggar larangan Taurat bila memakan babi, sebab umat Kristen tidak hidup di bawah hukum Taurat. (I Korintus 6:12, I Korintus 10:25, Kolose 2:16, I Timotius 4-5, Roma 14:17)

Tuhan Yesus sendiri telah mengatakan bahwa, 

* Matius 15:11, 
Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. 

* Markus 7, 
18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 
19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 
20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 
21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 
22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 
23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." 

4. Makanan babi bukanlah makanan wajib umat Kristen, melainkan umat Kristen berhak memakannya dan umat-umat lain seperti Hindu pun menghalalkan mengonsumsi ini. 

5. Bagaimana dengan meminum anggur, mengonsumsi narkoba dan lain sebagainya? 

Meminum anggur berbeda dengan meminum anggur+alkohol. Dalam Perjamuan Kudus, memang ada pelaksanaan meminum anggur, tetapi non-alcohol. 

Di dunia ini, sepertinya ada 2 Hukum Besar yang harus kita teladani, yaitu Hukum Tuhan dan Hukum Negara. Hal ini-lah yang kemudian mendasari kenapa Tuhan tidak "ragu" untuk memberikan "perintah baru", karena Tuhan tahu bahwa manusia itu tidak statis, manusia cenderung dinamis. Misalkan, cara hidup orang dulu (perang, hukum rimba --siapa yang terkuat dia yang menang--) tidak pantas lagi untuk dikonsumsi bagi masyarakat modern. Sehingga Tuhan melalui rasul Paulus mengajarkan kita untuk taat kepada pemerintah kita, sebab merekalah yang akan memberikan hukum-hukum baru sesuai dengan zamannya,

* Roma 13,
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Hukum Negara itu lebih up to date. Di mana pada Hukum Negara ada pelarangan: mengonsumsi narkoba, merokok, dan hal-hal lainnya, yang tidak kita jumpai pada Hukum Tuhan. 

Pengataan bahwa yang masuk ke dalam mulut tidak menajiskan orang, sering dipertanyakan oleh para kritikus Kristen, padahal hal ini bisa dengan mudah dimengerti jika para kritikus memahami bahwa waktu terus berjalan, dan kemudian ada hal-hal negatif yang tidak masuk dalam 'Hukum Tuhan', tetapi sebagai manusia yang diberi keistimewaan, bukannya Tuhan telah memberikan kita pikiran sehingga kita pun dapat membuat peraturan sebagaimana mestinya? 

Seperti Narkoba, baik Alquran mau pun Alkitab tidak ada satu kata pun Tuhan melarang mengonsumsinya, tetapi oleh pikiran manusia sehingga manusialah yang membuat peraturan/hukum itu, melihat dampak dari narkoba yang memang berbahaya. 

Akhirnya kita sama-sama tahu, bahwa semakin hari semakin bertambah saja hukum dari Negara yang memang harus kita taati. 

Jadi kita harus tahu, bahwa waktu terus berjalan. Mindset manusia abad ini belum tentu sama dengan mindset manusia di masa kemudian, seperti hukum rimba, perang dan lain sebagainya, kalau orang dulu merasa hal itu biasa saja tetapi dewasa ini manusia menganggap bahwa peristiwa seperti itu tidaklah baik dan tidak semestinya diberlakukan.

6. Dalam surat Al-Imran, Isa yang di sebut Yesus ternyata juga datang untuk menghilangkan isi Taurat, bedanya hanya sebagian, 

* QS. 3:50, 
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. 

Namun tidak dikatakan apa-apa saja yang dihalalkan itu. 

Sumber: 
- http://clearcontradiction-hsh.blogspot.com/2012/06/197-bolehkah-makan-babi.html 
- http://clearcontradiction-hsh.blogspot.com/2012/05/99-tentang-berlakunya-hukum-taurat.html 
- http://www.sarapanpagi.org/hukum-taurat-sebagian-atau-seluruhnya-vt3941.html 
- http://www.jubileeforindonesia.org/v1/?p=79 
- http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/

Next: Allah adalah Penebus di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/alllah-adalah-penebus.html