Senin, 20 Mei 2013

Eskatologi dalam Kitab Daniel (pasal 7 dan 8 )

Pendahuluan:
1. Pasal 2, http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/05/eskatologi-dalam-kitab-daniel.html

Sudahkah Anda membaca artikel di atas? Anda mungkin hanya dapat memahami tulisan ini bila mengikuti dan membacanya dari awal sebab thread kali ini adalah kelanjutan dari artikel "Pasal 2" tersebut.

7:1. Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. Lalu dituliskannya mimpi itu, dan inilah garis besarnya:
7:2 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar,
7:3 dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.

Cerita bermula dari penglihatan nabi Daniel, kemudian ia menuliskan garis besar dari mimpi dan penglihatan semalamnya itu . . . di mana ia melihat ada "empat binatang besar" yang satu sama lainnya berbeda . . .

7:4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.
7:5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.
7:6 Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.
7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.

Keempat binatang besar itu . . . Siapakah dia???

Daniel mendapat penglihatan yang amat mencengangkan. Ia hampir tak mengerti arti dari "keempat binatang" yang ia lihat tersebut. Ada pun ia menuliskan hal ini, tentang apa yang dilihatnya,

*gambar diurut

Binatang Pertama, rupanya seperti seekor singa ( lihat gambar ) yang bersayapkan burung rajawali, namun Daniel melihat keanehan dari sayap yang satu yang membuat ia terus memandangnya hingga akhirnya satu sayap tersebut tercabut.

Binatang Kedua, rupanya seperti beruang, yang memiliki tiga tulang rusuk dan dulunya berdiri pada dua sisi

Binatang Ketiga, rupanya seperti macan tutul dan memiliki empat sayap dan empat kepala yang nantinya diberi kuasa

7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.

Binatang Keempat, rupanya sangat menakutkan, ia bergigi besar dan melahap serta meremukkan semuanya, Daniel merasa binatang keempat ini berbeda dengan binatang sebelum-sebelumnya, lagi pula ia bertanduk sepuluh . . .

Setelah itu, 2 tahun kemudian, nabi Daniel mendapat penglihatan yang sama namun dalam gambaran yang berbeda,

8:1. Pada tahun yang ketiga pemerintahan raja Belsyazar, nampaklah kepadaku, Daniel, suatu penglihatan sesudah yang tampak kepadaku dahulu itu.
8:2 Aku melihat dalam penglihatan itu, dan sementara aku melihat, aku berada di puri Susan, yang ada di wilayah Elam, dan aku melihat dalam penglihatan itu, bahwa aku sedang di tepi sungai Ulai.

8:3 Aku mengangkat mukaku dan melihat, tampak seekor domba jantan berdiri di depan sungai itu; tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir.
8:4 Aku melihat domba jantan itu menanduk ke barat, ke utara dan ke selatan, dan tidak ada seekor binatangpun yang tahan menghadapi dia, dan tidak ada yang dapat membebaskan dari kuasanya; ia berbuat sekehendak hatinya dan membesarkan diri.
8:5 Tetapi sementara aku memperhatikannya, tampak seekor kambing jantan datang dari sebelah barat, yang melintasi seluruh bumi tanpa menginjak tanah; dan kambing jantan itu mempunyai satu tanduk yang aneh di antara kedua matanya.
8:6 Ia datang pada domba jantan yang dua tanduknya dan yang kulihat berdiri di depan sungai itu, lalu menyerangnya dengan keganasan yang hebat.
8:7 Aku melihatnya mendekati domba jantan itu; ia menggeram, lalu ditanduknya domba jantan itu, dipatahkannya kedua tanduknya, dan domba jantan itu tidak berdaya untuk tahan menghadapi dia; dihempaskannya dia ke bumi, diinjak-injaknya, dan tidak ada yang melepaskan domba jantan itu dari kuasanya.

8:8 Kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit.

8:9 Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai.
8:10 Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.
8:11 Bahkan terhadap Panglima bala tentara itupun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
8:12 Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apapun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
8:13 Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?"
8:14 Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."

8:15. Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki;
8:16 dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!"
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali.
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.
8:20 Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia.
8:21 Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama.
8:22 Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.

Nampak bahwa penglihatan Daniel ada kaitannya dengan mimpi raja Nebukadnezar yang sudah kita perbincangkan kemarin. Dimana sang raja melihat sebuah patung yang tubuhnya terbuat dari empat unsur, yakni

Unsur Pertama, Emas, melambangkan Kerajaan Babel . . .

Unsur Kedua, Perak, melambangkan Kerajaan Media-Persia . . .

Unsur Ketiga, Tembaga, melambangkan Kerajaan Yunani . . .

Unsur Keempat, sekali lagi "pihak keempat" dijuluki sebagai pihak teraneh dan mengerikan, dia terbuat dari Besi dan Tanah Liat . . . dan dikatakan sebagai pengacaubalau.

Ada pun, pemberiaan "lambang kerajaan" pada masing-masing unsur dan dalam visi Daniel 7, 8 adalah sebagai berikut,

terminologi:
binatang: Kerajaan
laut/air: manusia

Kerajaan Babel, sudah tidak dipungkiri lagi, sebab Daniel sendirilah yang menyingkapkan bahwa unsur emas (lokasi: bagian kepala) adalah sang raja sendiri, yaitu raja Nebukadnezar, Raja Babel. (bdk. Dan. 2:38).

Dalam visi Daniel 7, dia adalah binatang pertama (kerajaan pertama) yang keluar dari laut (berasal dari manusia). Binatang pertama tersebut adalah singa yang bersayapkan rajawali.

Simbol singa diberi untuknya, sebab ia adalah kerajaan dengan kekuatan yang besar, layaknya seekor singa.

Simbol "sayap rajawali", bahwa di bawah Nebukadnezar penaklukan terjadi dengan cepat/kecepatan tinggi (Memilik Sayap Rajawali).

Tapi ada kalanya tiba suatu waktu ketika sayap itu tercabut. Sehingga Singa itu tidak lagi secepat sebelumnya (ketika memilik sayap) Karena singa itu sudah ditegakkan pada dua kaki manusia, kecepatan penaklukannya sebanding dengan kecepatan manusia menggunakan kedua kakinya,. Keberanian dan semangat Singa itu hilang dan sebagai gantinya diberikan hati/Jantung seorang manusia - yang lemah, takut, dan samar - mengambil tempat keberanian/kekuatan nyali seekor singa. Itulah yang terjadi pada bangsa Babylonia pada akhir kejayaannya, ketika bangsa itu menjadi lemah disebabkan oleh kemewahan dan kekayaannya.

7:4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.

Kerajaan Media-Persia, dalam Visi daniel 7, binatang kedua adalah Beruang, dada dan lengan dari perak lebih rendah daripada kepala dari emas seperti Beruang lebih rendah daripada singa. Media-Persia dianggap kalah dari Babel dalam hal kekayaan, keindahan, dan kecemerlangan.

Beruang itu berdiri pada sisinya yang sebelah( hanya 1 sisi). Menunjukan bahwa Awalnya beruang itu berdiri pada 2 sisi. Kerajaan ini terdiri dari dua kebangsaan, Media dan Persia. Fakta yang sama diwakili oleh dua tanduk domba jantan dalam Daniel 8. Dari jumlah tanduk tersebut dikatakan bahwa tanduk yang lebih tinggi datang terakhir, dan beruang mengangkat dirinya pada satu sisi. Hal ini dipenuhi oleh kerajaan Persia, karena meskipun datang terakhir (tumbuh terakhir), ia meraih kemashyuran yang lebih tinggi, menjadi pengaruh yang lebih dominan pada kerajaan dibandingkan kerajaan Media (tanduk satunya, yang lebih rendah). (Lihat Daniel 8:3 "Aku mengangkat mukaku dan melihat, tampak seekor domba jantan berdiri di depan sungai itu; tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir".)

Simbol "tiga tulang rusuk" yang berada pada mulut beruang menandakan tiga propinsi besar kerajaan Babel yakni Babel, Lydia dan Mesir

Ajakan, "Ayo, makanlah daging banyak-banyak", menandakan sebuah dorongan/penggerak kepada kerajaan Media-Persia oleh Penggulingan ketiga provinsi tersebut.

7:5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.

Kerajaan Yunani, dalam Visi daniel 7, binatang Ketiga serupa Macan Tutul. Kerajaan Ketiga, yaitu Yunani, di sini diwakili oleh simbol dari macan tutul.

Simbol "empat sayap burung", jika dua sayap pada binatang pertama yakni singa menandakan kecepatan penaklukan, maka sayap pada macan tutul juga akan berarti sama di sini.

Simbol "macan tutul", macan tutul itu sendiri adalah binatang yang sangat cepat, lebih cepat dari singa, tapi ini tidak cukup cepat untuk mewakili kecepatan penaklukan yang dilakukan oleh kerajaan ketiga/Yunani.

Dua sayap, jumlah sayap yang dimiliki binatang pertama yakni singa itu, tidaklah cukup; pada macan tutul dikatakan memiliki empat sayap. Hal ini akan menunjukkan kecepatan gerakan/penaklukan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang kita temukan menjadi fakta sejarah di Kerajaan Yunani. Penaklukan dari Yunani di bawah pemerintahan Alexander tidak memiliki tandingan di zaman kuno untuk ketiba-tibaannya dan kecepatan/kepesatannya. Kedatangannya dalam area perang secepat kilat dan tak terduga.

Simbol "lagipula binatang itu berkepala empat", setelah kematian Alexander yang disebutkan disebabkan oleh sakit akibat pesta pora mabuk-mabukan yang berlebih-lebihan, timbullah pertentangan pada banyak kalangan pengikutnya untuk menentukan penerus Alexander. Setelah itu disepakati bahwa saudaranya kandungnya, Philip Aridaeus bersama anak Alexander yang belum lahir ketika dia meninggal yakni Alexander IV Aegus dinyatakan sebagai raja, nama dan Kekaisaran Macedonia bertahan untuk beberapa waktu saja tapi kemudian anaknya dibunuh, dan keluarga dari Alexander menjadi punah. Kemudian Komandan-komandan kepala pasukan/tentara yang menjabat sebagai gubernur provinsi mengklaim (menganggap)  gelar raja. Mereka segera mulai berperang melawan satu sama lain sedemikian rupa sehingga dalam beberapa tahun setelah kematian Alexander, jumlah itu berkurang menjadi empat -jumlah yang tepat yang ditentukan dalam nubuatan-. (memiliki 4 tanduk/raja).

Kekaisaran Yunani dibagi antara empat jenderal terkemuka yakni,
1. Cassander, yang memiliki Yunani dan negara-negara tetangga;
2. Lysimachus, yang menguasai Asia Kecil;
3. Seleucus, yang menguasai Suriah dan Babylonia,
4. Ptolemy, anak Lagus, yang menguasai Mesir,

Dalam Visi Daniel 8:8 disebutkan, "ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu..", spekulasi-spekulasi mengenai keruntuhan suatu kerajaan tentu dikatakan ketika kerajaan itu menjadi lemah, kerajaan yang terkoyak oleh pemberontakan, atau melemah karena kemewahan dan kekayaan, sehingga kekuasaannya/kerajaan/tanduknya patah tetapi pada nubuatan ini tidak begitu, jelas sekali dinubuatkan bahwa kerajaan/tanduknya patah ketika ia sampai pada puncak kuasanya, dan nyata bahwa kerajaan Alexander/Yunani pecah pada saat di puncak kejayaannya. Hampir dikatakan mustahil ada kerajaan yang runtuh pada era kejayaannya.

Simbol "lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh", sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit. Setelah Alexander meninggal Kekaisaran Yunani dibagi menjadi 4 Kerajaan. Mereka memegang kekuasaan terhadap keempat angin dari langit. Cassander memiliki bagian barat, Lysimachus wilayah utara, Seleucus negara timur, dan Ptolemy bagian selatan kekaisaran. Kerajaan ini dilambangkan oleh empat kepala macan tutul.

Betapa akuratnya nubuatan Daniel. Ketika Alexander tidak meninggalkan seorang penerus atau pengganti, mengapa kekaisaran tidak terpecah menjadi fragmen-fragmen kecil yang tak terhitung jumlahnya? Kenapa menjadi hanya empat bagian saja, dan tidak lebih ? Alasannya adalah nubuatan Sudah melihat dan mengatakan demikian. Macan tutul yang memiliki empat kepala, kambing jantan yang memiliki empat tanduk.

Kerajaan Romawi, dalam Visi daniel 7, Binatang Keempat Daniel tidak bisa menggambarkan rupanya, bukan karena tidak mau tetapi karena memang tidak ada yang menyerupai/menggambarkan binatang tersebut yang terpikirkan oleh Daniel, bahkan karena penasaran Daniel menuliskan di ayat yang ke 19 dan 20, yakni,

7:19 Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya;
7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.

Tetapi kemudian, Daniel mendapat jawabannya,

7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.
7:24 Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.

Sesuai penjelasan Daniel 2:40 dan Daniel 7:23, mengenai Unsur atau Binatang atau Kerajaan Keempat yang terbesar setelah Yunani (Kerajaan Yunani) adalah Kerajaan Romawi. Dan sesuai penjelasan Daniel 2:41, bahwa Kerajaan tersebut akan terbagi menjadi 10 Kerajaan yang dihasilkan dari Perkawinan Campur, demikian juga Daniel 7 kembali memberi Visi bahwa Binatang Keempat ini bertandukkan 10.

Walau mereka adalah Kesatuan dari Kerajaan Romawi, namun mereka tidaklah akur, sebab sebagaimana visi Daniel 2 bahwa bagian keempat dari patung tercampur atas 2 senyawa, yaitu unsur besi dan tanah liat. Sama seperti besi dan tanah liat yang tak dapat menyatu, demikian pula 10 Kerajaan ini tidak akan menjadi satu Kerajaan.

Lalu, dalam visi Daniel 7:8, dikatakan setelah itu akan tumbuh lagi satu tanduk (lahirnya satu kerajaan Romawi lagi).

7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.

Kelahiran satu tanduk ini menjadikan jumlah Kerajaan Romawi menjadi 11, namun Kerajaan ini akan membuat tiga tanduk-tanduk terdahulu (3 kerajaan yang lebih tua) . . . tercabut (M.U.S.N.A.H). Tanduk (raja) ini akan merendahkan (menjatuhkan) 3 tanduk terdahulu (3 raja terdahulu).

Tentang ia (tanduk/raja baru) dikatakan,

7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Siapakah raja kesebelas itu? Dan 3 Kerajaan mana sajakah yang telah ia musnahkan???

Untuk menjawab hal ini, ada baiknya kita mengetahui Kesepuluh Kerajaan Romawi (10 Tanduk) tersebut, yaitu,

1) VISIGOTHS -- sekarang menjadi SPANYOL

2) ANGLO-SAXONS -- sekarang menjadi INGGRIS

3) FRANKS -- sekarang menjadi PERANCIS

4) ALEMANI -- sekarang menjadi JERMAN

5) BURGUNDIANS -- sekarang menjadi SWISS

6) LOMBARDS -- sekarang menjadi ITALIA

7) SUEVI -- sekarang menjadi PORTUGAL

8 )HERULI -- MUSNAH

9) OSTROGOTHS -- MUSNAH

10) VANDALS -- MUSNAH

Dan dari Kesepuluh itu, kenyataannya KERAJAAN tambahan yang dimaksud adalah KERAJAAN VATIKAN (PAPACY/KEPAUSAN) !!!

Ia adalah tanduk kecil (kesebelas) yang belakangan tumbuh ( berdiri ). Ia tumbuh dari Kerajaan LOMBARDS ( sekarang ITALIA ). Kerajaan ini (Kepausan) sesuai catatan sejarah telah mencabut tiga tanduk (raja) lain. Kepausan telah mencabut dan merendahkan (meruntuhkan) Kerajaan Heruli, Ostrogoth dan Vandal.

Sejauh ini, kita sudah melihat bagaimana Alkitab dapat membuktikan perkataannya, lalu apakah benar, bahwa Kepausan adalah "binatang"? [sebutan untuk kerajaan sesat].

Apalagi, malaikat sendiri berkata, bahwa "7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. " ??????

Apakah ini yang menjadi alasan bagi para reformator seperti Marthin Luther berani menyerang Takhta Suci karena melihat bahwa penggenapan dari nubuat ini tertuju kepadanya? Sehingga para reformator mendirikan Kristen Protestan sebagai agama koreksi dan protesilasi Kepausan dan doktrin-doktrin sesatnya dalam Gereja Katolik?

-bersambung-

Minggu, 12 Mei 2013

Eskatologi dalam Kitab Daniel

Pendahuluan:
Apa itu "eskatologi"? Eskatologi adalah berasal dari bahasa Yunani dari kata ἔσχατος, Eschatos yang berarti "terakhir" dan -logi yang berarti "studi tentang". Jadi, secara hurufiah eskatologi berarti "ilmu yang mempelajari tentang akhir zaman".

Sebab Alkitab sejatinya tidak hanya berbicara tentang peristiwa dan kejadian kali itu (pada masanya), sebaliknya kebanyakan didominasi oleh ratusan nubuat (baca: ramalan). Alkitab adalah buku ajaib sebab ia mampu berbicara "ke depan". Termasuk dengan ayat yang kita perbincangkan kali ini, yang diambil dari kitab Daniel pada pasalnya yang kedua. Tanpa basa basi lagi, mari kita saksikan seperti apakah wahyu yang disingkapkan oleh Allah kepada nabi-Nya, Daniel. Dan apakah arti dari wahyu (penyingkapannya) itu?

2:1 Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.

Kisah bermula dari gelisahnya raja atas mimpi yang didapatinya.

2:2 Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim, untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.

2:3 Kata raja kepada mereka: "Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui mimpi itu."
2:4 Lalu berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa Aram): "Ya raja, kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan maknanya."
2:5 Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;
2:6 tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!"

Saking gelisahnya, raja memanggil para penafsir mimpi bahkan memberikan mereka ancaman sadis bila tak mampu menafsirkannya.

2:7 Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku raja menceriterakan mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan memberitahukan maknanya."
2:8 Jawab raja: "Aku tahu benar-benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan,
2:9 yakni jika kamu tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku."

2:10 Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorangpun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim.
2:11 Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorangpun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."
2:12 Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel.
2:13 Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan teman-temannyapun terancam akan dibunuh.

Mimpi yang didapati oleh raja sama sekali tidak dapat ditafsirkan oleh para penafsir, sehingga raja pun marah dan menitahkan untuk membunuh semua orang bijaksana.

2:14. Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,

Daniel yang merupakan salah satu di antaranya juga terancam. Sehingga ia memberanikan diri untuk menanyai hal apa yang menyebabkan sang raja menjatuhkan titah ini, mendengar jawabannya, Daniel lalu meminta waktu kepada raja untuk memberitahukan maknanya.

2:15 katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.
2:16 Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.

2:17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Daniel beserta pelbagai orang bijaksana bersama-sama memohon belas kasih dari Allah untuk menyingkapkan arti mimpi yang diberi oleh Allah kepada raja Nebukadnezar. Dan terkabulah doa mereka, di mana Allah memilih nabi Daniel untuk menyingkapkan rahasia dari mimpi semalam itu. Dan Daniel memuliakan dan menyanyikan lagu pujiannya kepada Allah.

2:19 Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
2:20 Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
2:21 Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
2:22 Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
2:23 Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

2:24. Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"
2:25 Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja."
2:26 Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
2:27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
2:28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
2:29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.

2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.

2:31. Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.

Patung (lihat gambar)

2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
2:36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:

2:37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
2:38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.

2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.

2:40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.

2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.
2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.
2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.

Nabi Daniel kemudian mengidentifikasikan arti dari patung tersebut, di mana akan Lahir 3 Kerajaan lagi,

Kerajaan Pertama, adalah kerajaan raja Nebukadnezar sendiri, yakni Kerajaan Babel, lokasi kerajaannya ada di bagian kepala patung, di mana Kerajaan (bagian) ini terbuat dari emas. Simbol "emas" diberikan kepada kerajaan Babel, sebab Kerajaan ini memang memiliki kebudayaan yang amat tinggi.

Kerajaan Kedua, tentang dia dikatakan "2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku;". Kerajaan kedua ini memang kurang besar sebab ia dianggap kalah dengan Kerajaan Babel dalam hal kekayaan, keindahan, kecemerlangan. Sebab Kerajaan ini lokasinya di bagian dada dan lengan patung yang hanya terbuat dari perak. Kerajaan ini adalah kerajaan Media-Persia. [disambungkan]

Kerajaan Ketiga, tentang dia dikatakan ". . .kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. ". Kerajaan ini lokasinya di bagian pinggang, yang terbuat dari tembaga. Kerajaan ini adalah Kerajaan Yunani. [disambungkan]

Kerajaan Keempat, tentang dia dikatakan "2:4 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya."  [disambungkan]

Mungkin dia adalah kerajaan yang paling terkejam, sebab ia dinubuatkan akan menghancurluluhkan semuanya. Tentang dia juga dikatakan "2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. 2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. 2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. "

Kerajaan ini akan terbagi menjadi beberapa, di mana kerajaan ini akan memiliki beberapa raja, yang dihasilkan dari perkawinan campur, namun kerajaan ini tidak akan pernah bersatu, sebab ia terbuat dari besi dan tanah liat yang dimana kita tahu bahwa kedua senyawa ini tidak dapat disatukan. Kerajaan ini adalah kerajaan Romawi.

2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
2:45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."

Namun, sebesar-besarnya Keempat Kerajaan itu, Allah sendiri akan mendirikan Kerajaan-Nya, dan Kerajaan yang Allah dirikan tidak lain adalah "Kerajaan Kristus" di mana rakyatnya adalah orang Kristen dan rajanya adalah "Yesus Kristus".

Kerajaan ini tidak akan binasa. Kerajaan ini disimbolkan sebagai sebuah "batu" yang tanpa perbuatan tangan manusia terungkit lepas dari gunung (surga) dan meremukkan (menghancurkan) besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu (keempat kerajaan itu).

Kerajaan itu berasal dari gunung (surga) yang akan terlepas (turun) dan menghancurluluhkan kerajaan-kerajaan besar dunia. Di mana ia akan jatuh tepat di atas kepala patung, kemudian dada, kemudian pinggang, dan paha, hingga hancurlah semua bagian patung itu.

* Yesaya,
28:16 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
28:17 Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian."

Dan Yesus Kristus adalah "batu penjuru" itu,

* 1 Petrus,
2:4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

* Markus 12,
12:10 Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:
12:11 hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."

Kerajaan yang dibawa Kristus seperti sebuah batu (tidak dihargai), sehingga batu (kerajaan) itu dibuang. Namun berbahagialah kita yang mau mewarisi dan bergabung dalam keluarga Kerajaan Sorga. Amin.

Catatan:
1. Bagian Eskatologi ini belum selesai. Tetapi memiliki beberapa bagian seperti tema sebelum-sebelumnya.

Minggu, 05 Mei 2013

ALLAH TRITUNGGAL

Didahului:
1. Mengimani Konsep Penebusan Dosa yang berkenan di mata Allah, di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/mengapa-yesus-di-salib.html,

2. Pengharapan Kedatangan Yesus/Mesias dan sebagai Pengakhiran Hukum Taurat, di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/keberakhiran-taurat.html,

3. Kasih (Allah) yang mau turun menebus dosa Manusia,
di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/alllah-adalah-penebus.html,

4. Memahami Bagaimana Inkarnasi Allah, di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/allah-menjadi-manusia.html

5. Allah Itu Esa dalam Ketritunggalan-Nya, di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/allah-tritunggal-yang-maha-kudus.html

Sudahkah Anda membaca kelima thread di atas? Anda mungkin hanya akan memahami tulisan di bawah ini bila telah membaca kelimanya, karena thread kali ini adalah Seri Tambahan dan bagian terakhir dari tema "ALLAH TRITUNGGAL".

PENTING DIKETAHUI!!! Tulisan kali ini, bukan untuk mengajak perdebatan, melainkan sebagai penambahan wawasan untuk semua orang.

Bahasan kali ini akan berbicara dengan mengambil sudut pandang menurut Alquran, kitab suci umat Muslim. Di mana kita akan mencoba sedikit memperbaiki kekeliruan yang terlanjur diterima oleh orang-orang Islam.

Dalam agama Islam, hanya mengenal keesaan Allah dalam satu "wujud" saja, berbeda dengan kekristenan yang melihat wujud Allah yang begitu kompleks dan nyata keberadaan-Nya ada di mana saja.

Alquran sejatinya tidak mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atau anak Tuhan,

مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآَيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

* Q.S Al-Maidah 175,

Al Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).”

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

* Q.S Al-Maidah 72,

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun."

Dan Alquran juga tidak mengimani "Tuhan yang berkeluarga", dalam hal ini mereka tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah,

وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

* Q.S Al-Baqarah 116-117,

Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia."

Walau pun sebenarnya, kata Anak dalam keimanan Kristen hanya bermakna alegoris, bukan bermakna yang sebenarnya (bukan secara biologis).

Alquran yang dipercayai ditulis langsung oleh Allah SWT ini nampaknya memiliki beberapa kekeliruan, seperti halnya di atas. Keliru memahami arti "anak".

Bukan hanya itu, ALQURAN pun keliru memahami siapa-siapa figur yang ada dalam Ketrinitiasan Kristiani,

* Q.S Al-Maidah 116-117,

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)-nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu." 

Di atas, Allah SWT bertanya kepada nabi Isa, apakah Ia yang mengajarkan manusia untuk menyembah Dia dan Ibu-Nya, Maria?

Sontak saja, Yesus Kristus membela diri dan bahkan "menegur" Allah bahwa segala yang Ia lakukan pastilah diketahui sepenuhnya oleh Allah SWT.

Di sini kita bisa menyimpulkan, bahwa Ketritunggalan versi Alquran, bukanlah Ketritunggalan versi Kristenitas, sebab kekristenan tidak pernah mengajarkan bahwa Tritunggal itu: Allah dan Yesus Kristus dan Maria.

Konsep Trinitias versi Alquran begitu ngaco! (QS. 5:116) Karena, Maria bukanlah salah satu oknum Tritunggal. Memang sih ada beberapa golongan Kristen yang menuhankan Maria, seperti Kristen Orthodox, (yang jelas-jelas salah).

Alquran hendak mengkritik konsep-konsep yang dikandung oleh umat Kristiani, namun sayang sekali konsep yang dimaksud bukanlah konsep Kristiani, paling tidak Alquran sedikit meleset dalam memberi kritikan. Atau hanya mengkritiki saja mereka yang menuhankan Maria, ini jelas tidak ada kaitannya dengan Kekristenan.

Jadi, pantaskah kita tersinggung dengan kritikan ini?

Selain keliru memahami oknum Allah Tritunggal. Alquran sekali lagi keliru memahami bagaimana Tritunggal itu. Dalam Almaidah 73 misalnya, mengatakan bahwa Allah bukanlah salah satu dari tiga (potiheisme), padahal jelas sekali Ketrinitiasan adalah monotheisme. Kekristenan tidak mempercayai adanya Allah lain, kami hanya mempercayai bahwa Allah itu memiliki wujud yang kompleks seperti yang telah dijelaskan pada seri-seri sebelumnya.

* Almaidah 73,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ

Terjemahan Kemenag,

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga".

Terjemahan Mohammed Marmaduke Pickthall,
"They surely disbelieve who say: Lo! Allah is the third of three; when there is no God save the One God. If they desist not from so saying a painful doom will fall on those of them who disbelieve."

Terjemahan Abdullah Yusuf Ali (AYAT 76!!!),

"They do blaspheme who say: God is one of three in a Trinity: for there is no god except One God. If they desist not from their word (of blasphemy), verily a grievous penalty will befall the blasphemers among them."

Tanya: Mengapa ada perbedaan nomor ayat di sini? Yusuf Ali menulis ayat 76 sedangkan terjemahan lain menulis ayat 73.

Tentang Terjemahan, Mohammed Picktall telah menterjemahkan teks Qur'an tersebut dengan makna aslinya. Namun Qur'an terjemahan Yusuf Ali sengaja membuat "kekeliruan" terhadap Qur'an demi mau dicocok-cocokan dengan trinitas pengertian Kristiani (yang monoteis), sehingga Ali sengaja berkorban demi mengkompromikan terjemahan Surat tersebut secara keluar jalur, menjadi berbunyi:

"Sungguh kafirlah orang-orang yang berkata 'bahwa Allah adalah salah satu dari tiga dalam satu TRINITIAS' (God is one of three in a Trinity)"

Jelas kata-kata "dalam satu Trinitas" tidak pernah ada dalam teks Arab. Tetapi Ali sengaja menaruh kata tersebut dalam terjemahannya dalam usahanya untuk menghindari ketidak-cocokan nats Qur'an yang terlanjur men-cap umat Kristiani itu politeistis, mengimani 3 Tuhan!

Ali tahu bahwa Kristianitas hanya mengimani satu Tuhan Trinitas, yaitu Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Tetapi Ali pun sangat tahu bahwa Qur'an memunculkan 3 oknum yang tidak sama dengan apa yang diketahuinya, dan ini agaknya merepotkan dirinya dalam dilema yang tidak terserasikan.

Qur'an tidak hanya salah dalam menyebut "siapa-siapa oknum Tritunggal" itu, ia juga salah memahami definisi Trinitias yang bukanlah politheis, agama Kristen jelas mengakui Ketritunggalan itu sebagai Allah Yang Esa. Dan perlu dicatat, bahwa penyangkalan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan anak Tuhan bukanlah produk baru (bukan dimulai oleh kaum Muslim dulu), melainkan hal penyangkalan ini juga merupakan keyakinan dari orang-orang Yahudi yang menyangkal: Kemesiasan, Kenabian, Ketuhanan, Keanakan dari Yesus Kristus.

“Nubuat Adikodrati” Ke Depan VS “Jejak KAKI” KEBELAKANG

* QS. 4:157,

Transliteration,

Waqawlihim inna qatalnaalmaseeha AAeesa ibna maryama rasoola Allahiwama qataloohu wama salaboohu walakinshubbiha lahum wa-inna allatheena ikhtalafoo feehi lafeeshakkin minhu ma lahum bihi min AAilmin illa ittibaAAaaththanni wama qataloohu yaqeena

Sahih International,
And [for] their saying, "Indeed, we have killed the Messiah, Jesus, the son of Mary, the messenger of Allah ." And they did not kill him, nor did they crucify him; but [another] was made to resemble him to them. And indeed, those who differ over it are in doubt about it. They have no knowledge of it except the following of assumption. And they did not kill him, for certain.

Pickthall,
And because of their saying: We slew the Messiah, Jesus son of Mary, Allah's messenger - they slew him not nor crucified him, but it appeared so unto them; and lo! those who disagree concerning it are in doubt thereof; they have no knowledge thereof save pursuit of a conjecture; they slew him not for certain.

Yusuf Ali,
That they said (in boast), "We killed Christ Jesus the son of Mary, the Messenger of Allah";- but they killed him not, nor crucified him, but so it was made to appear to them, and those who differ therein are full of doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for of a surety they killed him not:-

Indonesian,
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. 

Ucapan nubuat yang tercatat, sekali ia digenapi, adalah merupakan bukti adi-kodrati yang paling kokoh yang harus dipercaya. Nubuat-dan bukan mujizat-merupakan testing yang paling absah akan kebenaran suatu wahyu! Kenapa? Karena sekalipun nabi-nabi palsu bisa bermujizat ala kadar, namun tak ada satu makhluk pun yang tahu masa depan, apalagi mengontrol sejarah untuk memenuhi apa yang ia sudah ucapkan! Nasibnya, masa depan hanya ada ditangan Tuhan! Itu sebabnya Tuhan sendiri menantang tuhan-tuhan selainnya untuk membuktikan ”keilahian dirinya” dengan cara bernubuat:

”Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!” (Yesaya 44:7)

”maka aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.” (Yesaya 48:5)

Namun untuk hal yang sepenting ini bagi suatu kebenaran, Muslim malah membiasakan dirinya acuh dan asing terhadap nubuat. Quran praktis tidak berisi nubuat adikodrati ke depan, melainkan sebaliknya banyak didominasi dengan pengungkapan kisah-kisah masa silam. Sebagai contoh saja, ayat yang diperbincangkan di sini, QS 4:157, adalah tipikal kisah pewahyuan ke masa silam yang terlambat munculnya, bukan nubuat ke depan yang harus dibuktikan dengan fakta-fakta masa depan.

Bagi kebanyakan Muslim, ayat di atas dianggap sebagai ”wahyu koreksi” terhadap kasus penyaliban Isa yang terlanjur diterima secara keliru. Namun teman Muslim sering lupa bahwa sangkaan ”keliru” itu justru pertama-tama harus diusutkan kepada ”kelirunya” Allah sendiri dalam bertindak di abad pertama. Bukankah Allah dengan sengaja menipu-daya umat yang menyaksikan penyaliban Isa?! Dan Allah jugalah yang mengkelirukan Isa dengan seorang Isa gadungan, bagi umat israel?

Mari kita saksikan apakah ”pengkoreksian” demikian itu kokoh sebagai hukum pengkoreksi tuhan ataukah hanya sebuah klaim yang justru perlu ”ditafsir-ulang”.

1). Absennya Novum

Anda tidak akan memprotes suatu kasus yang telah berlalu 6 abad tanpa menyodorkan bukti-bukti novum yang kuat dan absah (bukti silam yang baru ditemukan). Jadi ”wahyu-koreksi” atas penyaliban/kematian masa silam Isa, haruslah disertai dengan novum yang dapat menafikan penyaliban, dan bukan dibenarkan dengan mengajukan klaim atau asumsi baru. Bila Anda tidak percaya akan nubuat yang tidak tergenapi ke depannya, bagaimana mungkin Anda malah percaya akan wahyu koreksi silam yang tanpa novum ini (padahal kasus yang sudah lewat selalu ada jejak bukti)?

2). Siapakah sosok Isa-Isaan yang diklaim Quran?

Sebab bilamana Allah begitu perlu untuk menegaskan bahwa sosok itu BUKAN Isa, maka Allah setidaknya perlu (dan tentunya mudah) menegaskan SIAPA sosok penggantiNya! Keabsahan satu koin tidak dibentuk oleh satu sisi saja. Mengkoreksi sosok si-asli yang pergi (non-exist) terhadap si gadungan yang tertinggal (exist) itu bukanlah sebuah koreksi jikalau yang eksis itu justru tidak ditampilkan sebagai bukti, malahan juga turut dikosongkan. Apa yang mau dikoreksi kalau kedua obyek yang dipersoalkan itu justru dikosongkan?

3). Memulihkan suasana keraguan, atau menambahinya?

Suasana yang digambarkan dalam satu ayat Quran itu melebihi kekacauan manapun yang pernah diwahyukan. Lihat betapa bertubi-tubinya kata-kata kekacauan yang dilontarkan ke situ: ”...berselisih paham......benar-benar dalam keragu-raguan...tidak mempunyai keyakinan....persangkaan belaka....tidak (pula) yakin...”

Sangat jelas Allah lewat ayat korektif ini bermaksud untuk memulihkan segala kekacauan ini. Namun dengan metode pengkoreksian Allah yang aneh (6 abad terlambat, ketiadaan jati-diri, sosok tipu-daya), maka Allah sebenarnya tidak menipisi, melainkan mempertebal keraguan dan perselisihan yang ingin disingkirkan. Keraguan dapat ditepis dengan menambahi bukti, bukan dengan ”pengkoreksian” yang malah menambahi misteri.

4). Dan siapa saksi-saksi-nya?

Siapa selain Allah yang dapat diajukan sebagai saksi atas permainan petak-umpet ini? Jibril? Maryam? Yahya? Serdadu Romawi yang mengeksekusi? Isa sendiri? Tidak ada di kitab! Bila sebelumnya ada tercium tipu-daya ini. Isa bahkan akan memprotes kepada Allah. Karena hal itu melawan kodratnya yang kudus, selalu berkata benar. Kudus itu tidak mau dan tidak bisa bertipu-daya atau membiarkan dirinya menjadi bagian dan ajang dari tipu-daya. Alkitab sama mengatakan, ”Ia (Yesus) tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (QS 19:19,34; Yohanes 8:46; 1 Petrus2:22).

Yohanes 8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamutidak percaya kepada-Ku?

1 Petrus 2:22 ”Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya”.

Jadi, apa dan siapa yang telah dibuktikan dan dimantapkan oleh ayat pengkoreksi yang satu ini? Atau apakah pembuktian korektif model ini dapat dijadikan jurisprudensi untuk mengoreksi suatu perselisihan?

MUSTAHIL ADA WAHYU TUHAN YANG BOLEH KADALUARSA

Pewahyuan silam ini, telah menempatkan murid-murid Isa, ibuNya, dll semua menjadi korban, tertipu daya oleh cara Allah SWT mempergantikan Isa dengan seseorang yang diserupakanNya secara tersembunyi. Ketertipuan ini terus berjalan hingga diungkapkan oleh Muhammad (lihat rujukan QS 3:54).

Pertanyaan kita yang paling elementer: ”Kenapa Allah baru merasa perlu mengkoreksidi abad ke-7 untuk sebuah kasus besar dari abad ke-1?” Kenapa kadaluarsa selama 6 abad? Membiarkan bermilyar manusia mati dalam kesesatannya yang terlanjur ”menjunjung salib Yesus,” karena belum sempat dikoreksi Allah? Salahkah ibu Maria, murid-murid Yesus, dan bermilyar pengikutNya, jikalau mereka semua telah mengimani penglihatan yang ”salah”, karena mata mereka telah disesatkan oleh pembalasan tipu-daya Allah sendiri?

Cara pembalasan Tuhan terhadap si penipu dengan menipu balik si penipu itu, sungguh tidak dikenal dalam Alkitab. Namun hal itu, diadopsi menjadi bagian yang diwahyukan Quran, sehingga para penterjemah terkesan agak rikuh dalam memilih dan memakai pelbagai istilah dan gaya yang saling berbeda untuk menterjemahkan ”khairul maakiriin,” dalam kedua ayat berikut ini (perhatikan teks bahasa aslinya).

”Dan mereka itu membuat tipu daya, Allah membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik (pembalas) tipu daya” (and Allah is the best of schemers, Moh. Pickthall)

”Mereka membuat tipu daya, tetapi Allah (juga) membuat tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembuat tipu daya.” (and Allah is the best of plotters QS3:54; 8:30).

Dalam paham Kristianitas, manusia menipu-daya karena hakekatnya jahat dan sumber dayanya terbatas. Namun Tuhan yang berhakekat Mahakudus dan tidak terbatas sumber dayaNya tidak harus terpaksa—bahkan tidak bisa—membalas tipu dengan tipu, apapun kondisi dan alasannya! Teroris bisa menyandera dan membunuh keluarganya polisi dengan golok, namun polisi tidak bisa membalas membunuh keluarga si teroris, apalagi dengan meriam yang menghancurkan pula tetangga, lalu berkata: “Rasain lu, saya lebih canggih membunuh kalian, kan?.”

Kristianitas mengimani Tuhan yang dapat melawan dan menghukum siapa dan apa saja dengan cara yang tak terbayangkan manusia, namun tidak dapat melawa nhakekat diriNya yang “tidak berdusta dan tidak mungkin berdusta.” Dan “Tuhan tidak dapat menyangkal diriNya” (Titus 1:2, Ibrani 6:18; 2Timotius 2:13).

Tuhan tidak bisa terang-terangan membela dan memberi kehormatan kepada Isa setinggi-tingginya—dengan menghancurkan palang salib—sambil mencangking dan menghajar semua musuhNya untuk berlutut di depan kaki Isa! Namun Kuasa Kebenaran, dan Wibawa KehormatanNya memustahilkan Dia secara sembunyi-sembunyi memilih menipudaya semua orang sambil membiarkan diriNya dipaksa manusia bejad untuk menghentikan masa dakwah nabiNya (Isa) secara prematur. Dengan dilenyapkannya Isa disitu dan tamat riwayatnya entah bagaimana, bukankah sia-sia seluruh prestasi kenabiannya?

Dan tamat pula seluruh kepercayaan murid-muridNya akan kehebatan dan janji-janji Gurunya. Melainkan menyisakan tercerai-berainya mereka dalam rasa ketakutan, tidak mampu, dan percuma menginjili, karena toh sang Guru sendiri sudah dikalahkan (lihat akhir dari pasal ini).

Kebanyakan Muslim tidak mencoba untuk memahami bahwa sedari dahulu, Tuhan semesta alam selalu merujuk kepada satu formula penyelamatan manusia, yaitu hidup melalui kematian. Dan kematian Yesus itu mengalahkan MAUT bagi umatNya!

Dulu harga kematian disimbolkan oleh korban sembelihan anak domba; dan kini digenapi oleh pengorbanan Anak Domba Tuhan dalam penyaliban Yesus. Apabila kematian-kurban dari Yesus ini ingin “dibela” dengan cara dihilangkan, maka Ia justru akan kehilangan segala-galanya!

(1). Hilang lenyap Diri Isa, dari murid-murid yang dikasihiNya. Dilenyapkan Tuhan entah kemana, tanpa pra-berita, tanpa pamit, tanpa saksi, tidak terjejaki. Meninggalkan penginjilan secara prematur sebelum berbuah (lihat butir 3).

(2). Hilang lenyap Kalimat Isa, Injil dan ajaran Isa tidak terjaga di dunia, padahal terjaga disisi Allah dan tergores kekal di Lauhul Mahfuz di surga. Injil Isa Islami dibiarkan hilang lenyap dari dunia entah kemana, tidak terjejaki, sehingga Cuma Injil Palsu karya Paulus cs –lah yang tertinggal dan kini tersebar ke seluruh pelosok bumi dalam 1000-an bahasa di dunia.

(3). Hilang lenyap Misi Isa bersama dengan semua murid-murid awal Isa (hawariyyin, para pengikut beriman), Mereka tidak terjaga, terdesak kalah dan hilang semua, disapu oleh murid-murid Paulus dengan ajaran sesatnya yang terus berjaya hingga kini. Padahal Quran menjanjikan kemenangan bagi murid-murid Isa (QS 61:14);

“...Pengikut (Isa) yang setia itu berkata: ’Kamilah penolong-penolong agama Allah...maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang’ ”.

Tetapi dimanakah Injil Isa dan para pengikut Isa (Islami) yang menang itu sekarang? HILANG! Hilang segala-galanya disapu habis oleh kuasa nabi-nabi palsu yang dapat melebihi Isa! Total kesia-siaan Isa ini adalah konsekuensi sebab-akibat yang keras sekali, Muslim menolak kematian-kurban Yesus Al-Masih di kayu salib! Muslim tahu bahwa Isa adalah sosok yang digelar “Yang Terkemuka di dunia dan di akhirat” dan “Tanda yang Besar bagi Semesta Alam”.

Ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari pada-Nya namanya Al masih Isa Putra Maryam. Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan". Qs. 3:45