Senin, 25 Juli 2016

Kenapa Ada Penebusan Dosa? (BAG. II)

* Yesaya 53:4,
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

BAG. sebelumnya, klik di sini: http://hsh-kristen.blogspot.co.id/2016/07/hubungan-keselamatan-perjanjian-lama.html?m=1


Allah konsisten terhadap apa yang telah Dia katakan. Sebelum Manusia jatuh ke dalam dosa, Allah sudah memberi peringatan bahwa kapan saja manusia itu memakan buah dari "pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk" atau pohon pengetahuan tentang taat atau tidak taat, pastilah mereka akan mati! Di sinilah Allah mencoba untuk menguji ketaatan manusia terhadap apa yang Ia perintahkan. Sebab sejatinya, Allah tidak mendramalisir kehidupan kita, alias manusia mempunyai keinginan untuk memilih jalannya sendiri dan bertingkah laku sesuai keinginan hatinya.

Allah tidak pernah sekali pun berkompromi terhadap dosa,


* Yehezkiel 33:12,
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada teman-temanmu sebangsa: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.

Dalam ayat di atas, tertera jelas, sekali pun orang benar bertahun-tahun hidup dalam kebenarannya namun apabila sekali saja ia berbuat dosa, maka segala kebenarannya itu tidak ada arti apa-apanya lagi. Demikian pula kejahatan orang berdosa apabila ia berbalik dari jalannya yang jahat, mengembalikan barang gadaian, membayar ganti rampasannya dan tidak berbuat curang lagi (ayat 15), maka segala dosanya tidak akan diingat dan diperhitungkan lagi.


Hal inilah yang menunjukkan betapa Allah ingin menegaskan betapa seriusnya Dia terhadap dosa sesekecil, sesedikit dan sesebentar apa pun! Tidak ada istilah timbang-menimbang, yang menunjukkan bahwa berbuat dosa 49% bisa saja asalkan kebenarannya 51% (lebih berat). Hal timbang menimbang inilah yang dapat menyiratkan kompromi Allah terhadap dosa, alias hukum itu bisa dibeli dengan uang atau berbuat dosa dapat dipertimbangkan. Padahal, untuk suatu kasus, kasus pemerkosaan misalnya, sekali pun pelaku itu mendermakan ribuan rumah ibadah (memperbanyak amalan maupun ibadahnya), pelaku itu pastilah tetap di hukum. Dan tidak ada juga istilah dosa kecil dan dosa besar, sebab semuanya sama saja di mata Tuhan!

Namun, lihatlah, adakah manusia dapat hidup tanpa dosa?

Bagaimana pun usaha manusia untuk menyelamatkan dirinya adalah suatu hal yang sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana usaha Adam dan Hawa ketika mereka telah mati --secara rohani-- dan melihat ketelanjangannya (telah hidup dalam kedagingan, ingat secara mata iman orang suci mengenakan pakaian sedangkan orang berdosa hidup dalam ketelanjangan), mereka kemudian berusaha untuk menutupi ketelanjangan atau kesalahannya itu dengan mengambil daun pohon ara untuk membuat cawat. Namun hal itu kelihatan tidak absah di mata YHVH sehingga Allah sendirilah yang kemudian membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang dan mengenakannnya kepada mereka. Pertanyaanya, kenapa Allah harus susah payah membuatkan mereka pakaian, bukankah kekuatan Allah itu bak sihir yang simsalabim maka jadilah baju tanpa harus bersusah-payah???

Nah, di sinilah kita bisa melihat Kasih Allah yang begitu besar, walaupun manusia itu telah jatuh ke dalam dosa namun Allah tetaplah mengasihi mereka, tidak meninggalkan, bahkan mau bersusah-payah membuatkan mereka pakaian, hanya saja kekudusan Allah tetap tidak bisa menerima dosa secuit apa pun sehingga akhirnya mereka harus tetap terusir dari Taman Eden tersebut sebagaimana yang telah Allah tetapkan.

Oleh karena dosa, manusia telah mati (hilang kekudusan Allah), ditambah lagi Allah telah mengadakan permusuhan diantara keturunan atau bangsa manusia dengan keturunan atau bangsa ular,


* Kejadian 3:15,
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

"keturunannya" -- akhirnya sampai pada Yesus -- akan meremukkan kepala ular -- mengalahkan total -- tetapi ular juga akan meremukkan tumitnya -- dalam hal ini, ular akan membuat "keturunannya" ini mengalami luka pada tumit sehingga membuatnya terjatuh tetapi "keturunannya" itu akan bangkit atau berdiri kembali. Ini adalah nubuat pertama kali yang disampaikan Allah di dalam Alkitab, di mana Allah sendiri telah bernubuat mengenai diri-Nya.

Manusia telah kehilangan kekudusan Allah, sehingga haruslah ada korban penebus untuk menggantikan kesalahan yang telah dilakukan itu, sebagaimana nyawa ganti nyawa, demikianlah dosa yang mendatangkan kematian harus dibayar dengan mengambil korban pengganti salah.


Ketika anak-anak Adam dan Hawa telah besar, keduanya memberikan korban persembahan kepada YHVH. Kain memberikan kepada Allah sebidang tanahnya sedangkan Habel memberikan persembahan berupa lemak-lemak anak domba yang terbaik yang dimilikinya dan Allah lebih berkenan terhadap apa yang dipersembahkan oleh Habel,

* Ibrani 11:4,
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

Iman yang dimaksud adalah karena Habel telah belajar dari pengalaman orang tua mereka, ketika Adam dan Hawa mengambil daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangannya Allah tidak berkenan terhadap korban keselamatan seperti yang pemikirannya sama terhadap apa yang dipersembahkan oleh Kain. Apa yang dipersembahkan oleh Kain dan orang tuanya adalah berupa sebuah materi (kekayaan, uang, bayaran) sedangkan apa yang dipersembahkan oleh Habel adalah sebuah typologi alias bayang-bayang atau prediksi nubuat terhadap keselamatan yang sebenarnya yang akan Allah datangkan, di mana ketika itu Allah "menumpahkan darah binatang" untuk membuat dan mengenakan pakaian kepada Adam dan Hawa yang menyimbolkan keselamatan itu dengan "penumpahan darah". Demikianlah, oleh iman dan keseriusan Habel inilah kemudian ia mempersembahkan korban yang berkenan di hadapan Allah, sembari Allah sedang menyiapkan "Anak Domba"-Nya yakni Yesus Kristus.

Tetapi untuk sebuah persembahan, Allah senantiasa menerima baik persembahan Kain mau pun Habel, tetapi Allah lebih memandang kepada persembahan yang Habel berikan itu bukan sekedar persembahan melainkan merupakan persembahan keselamatan.

Cerita seperti itulah yang terus beredar di Israel: "yang pertama menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi yang pertama". Dimana Allah-nya Israel sering memutar balikkan setiap peranan:

Bukan Ismael yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Ishak

Bukan Esau yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Yakub

Bukan Manasye yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Efraim


Bukan si sulung dari ke-7 anaknya Isai melainkan anak ke-8, yaitu Daud yang mulanya tidak diperhitungkan

Bukan orang kaya itu, tetapi Lazarus si miskin

Bukan anak sulung yang dipestakan, tetapi anak bungsu yang kembali pulang.

Singkatnya, terhadap mereka yang seharusnya tidak layak mendapat kedudukan lebih, justru dipilih.

Persembahan Habel ini kemudian dibakukan secara terus menerus oleh generasi selanjutnya, di mana generasi para nabi berada pada silsilah Set (anak bungsu Adam, dan bukan Kain, anak sulung), anak yang kemudian lahir setelah Habel dibunuh.


* Ibrani 9:22,
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Hal keselamatan inilah yang terus dijalankan oleh umat Israel turun-temurun. Bahkan setelah peristiwa Air Bah yang cuma menyisakan sedemikian orang, sakramen ini terus diadakan. Namun hal ini adalah suatu kesementaraan,


* Ibrani 10:1,
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

Karena kita bisa melihat bahwa masa-masa Perjanjian Lama bukanlah waktu yang tepat untuk menggenapi Keselamatan dari Yesus Kristus, sebab belum "genap waktunya" dan belum "genap jumlahnya" bagi orang-orang yang mempercayai Allah, atau dalam hal ini YHVH yang menciptakan langit dan bumi belum sepenuhnya dikenal oleh bangsa-bangsa.

Masa Perjanjian Lama adalah masa di mana Allah Menyatakan Diri kepada bangsa Israel, bangsa pilihan Allah. Hal ini tentulah sulit, sekali pun Allah telah menyisakan keluarga Nuh sebagai keluarga yang mengenal Allah satu-satunya, namun perkembangannya ke depan manusia semakin hidup dalam penyimpangan. Sehingga Allah harus mengambil sikap untuk memperlihatkan kebesaran-Nya dengan memberikan kemenangan-kemenangan kepada bangsa Israel ketika mereka berperang dan kekalahan apabila bangsa Israel "berzinah" dengan menyembah allah-allah lain. Di sini bisa kita lihat, bahwa Tuhan menghajar bangsa-bangsa lain terlebih kepada mereka yang memusuhi dan menyesakkan bangsa Israel.

Pengenalan akan Allah adalah bagian yang cukup penting, sebab Anda tentu tidak akan mempercayai kehidupan Anda kepada orang yang belum Anda kenali, boro-boro dikenali, kalau pun kenal, Anda tentu harus tahu siapa Dia, dan mengapa Anda harus berserah dan mempercayakan hidup Anda kepada-Nya!

* Yesaya 49,
1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.

2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Israel atau Yakub adalah Bangsa Pilihan,

Ayat 3 menyatakan bahwa melalui bangsa Israel (keturunan Yakub), Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.

6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Dan lanjut pada ayat 6, bahwa Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan, tetapi keselamatan dari pada-Nya adalah MILIK SEMUA BANGSA.

Dalam Perjanjian Lama ada begitu banyak nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus, sehingga apabila telah tiba waktunya tentu Allah yang telah dikenal dan dipercayai sebagai satu-satunya Allah ini, dalam setiap nubuatannya akan mendapatkan respon yang baik dan dapat dipercaya. Sebab orang Israel telah lama menantikan kedatangan Mesias, sebagai Daud Perjanjian Baru yang akan memerintah atas Umat Israel,

* Yeremia 23:5,
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

* Yehezkiel 37:25,
Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.

Penantian itu telah terwujudkan. Tetapi Kerajaan itu belum sepenuhnya bisa dicicipi oleh umat manusia sampai Dia datang untuk ke dua kalinya. Sebab misi pertama keturunan Daud itu adalah menebus domba gembalaan-Nya dari segala perbudakan dosa.

Keselamatan ala Perjanjian Lama bukanlah suatu keselamatan yang dikehendaki oleh Allah, karena kembali lagi, keselamatan ini hanyalah keselamatan sementara,

* Yeremia 7:22,
Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan;

Dan tidak ada suatu hal pun yang dapat mensucikan kita,

* Yeremia 2:22,
Bahkan, sekalipun engkau mencuci dirimu dengan air abu, dan dengan banyak sabun, namun noda kesalahanmu tetap ada di depan mata-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Sebab Keselamatan yang sejati hanya ada pada Kristus Yesus, yaitu ketika engkau menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Sama seperti iman seorang Habel, yang percaya bahwa Allah akan mengirimkan Penyelamat suatu saat nanti sehingga Habel mengikuti tata-cara korban keselamatan di mana anak domba adalah gambarannya, dan apabila Anak Domba itu telah datang, maka Anak Domba itu telah menguduskan umat-Nya satu kali untuk selama-lamanya,

* Ibrani 10:14,
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

* Ibrani 9:15,
Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.

Umat Perjanjian Lama (perjanjian yang pertama), yang telah terpanggil dan mendengarkan suara Allah dan hidup dalam jalan-Nya juga turut ditebus oleh Keselamatan ini,

* Yeremia 7:23,
hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!

Segala pelanggaran dan dosa sejak Perjanjian Lama hingga sekarang telah Dia hapus dengan darah-Nya yang kudus dan tak bercacat celah. Dan setelah keselamatan itu, tibalah suatu Perjanjian Baru, sebagaimana yang telah Dia nubuatkan ratusan tahun sebelum Anak Domba itu datang,

* Yeremia 31:31-33,
31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. 
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Bandingkan,

* Lukas 22:20,
Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.

* Ibrani 8:8,
Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,


Dan setelah semuanya itu, tibalah saatnya Bapa dipermuliakan di dalam Kristus Yesus,

* Yohanes 13:31,
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.


Dalam Penglihatan Nabi Daniel ratusan tahun sebelumnya, peristiwa ini digambarkan ibarat Sang Raja mewariskan Kerajaan-Nya kepada Anak-Nya,

* Daniel 7:13-14,
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Bandingkan,

* Matius 28:18-19,
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Sebab masa-masa kemanusian Yesus Kristus telah berakhir ditandai dengan kebangkitan-Nya dari "tumit-Nya yang remuk". Sebab Yesus Kristus datang ke dunia pertama kali sebagai manusia biasa dan menggenapi seluruh ketetapan Taurat dan nubuat para nabi, barulah setelah itu Dia akan kembali kepada eksistensi-Nya sebagai Allah itu sendiri.

NB:
1. YESUS KRISTUS adalah Hakim Yang Adil. Hakim adalah pejabat yang memimpin persidangan. Istilah "hakim" sendiri berasal dari kata Arab حكم (hakima) yang berarti "aturan, peraturan, kekuasaan, pemerintah". Ia yang memutuskan hukuman bagi pihak yang dituntut.

2. Kenapa Allah tidak mengampuni saja? Mengapa harus bersusah-payah?

Ada sebuah cerita tentang seorang wanita muda yang tertangkap di diskotik ketika sedang diadakan razia narkoba oleh aparat negara. Ia dihadapkan ke meja-hijau. Jaksa penuntut membacakan dakwaan dan tuntutan. Maka, sang Hakim-pun bertanya kepada si tertuduh: “Anda bersalah atau tidak bersalah?” Gadis tersebut mengaku bersalah, minta ampun dan ingin bertobat. Namun sang Hakim yang adil itu tetap mengetuk palunya mendenda Rp. 10,000,000.-- atau penjara 3 bulan.

Tiba-tiba terjadi hal yang mengagetkan semua orang dalam sidang tersebut. Sang Hakim turun dari kursinya sambil membuka jubahnya. Ia segera menuju kursi si terhukum, mengeluarkan uang 10juta dari tas-nya untuk membayar denda si gadis. Mengapa? Ternyata sang hakim tersebut adalah bapak dari si gadis. Walau bagaimanapun cinta bapak kepada anak-gadisnya, ia tetaplah Hakim yang adil dan tidak bisa berkata: "Aku mengampuni kamu, karena kamu menyesal dan bertobat." Atau mengatakan: "Karena cintaku kepadamu, maka Aku mengampuni kesalahanmu."

Hukum keadilan tidak memungkinkan sang Hakim mengampuni dosa anaknya dengan sesukanya "tanpa prosedur harga." Maka ia yang begitu mengasihi anaknya bersedia turun dari kursi dan menanggalkan jubah kehakimannya, lalu menjadi wali untuk membayar harga denda. Inilah jalan satu-satunya bagi seorang hakim yang adil untuk memberi pengampunan bagi seorang terhukum yang dikasihinya.

3. Dalam konsep agama Islam, Isa Al-Masih juga digelari seorang Hakim Yang Adil,

"Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya 'Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil..." (Hadits Shahih Muslim 127).

KAU B'RIKU S'GLANYA

Dahulu Ku Tak Dapat Melihat
Kasih Yang Kau Berikan
Akhirnya Kutemukan
Dahulu Jalan Kutersesat
Namun Kau Hampiriku
Jadikanku Milik-Mu

Dan Kau B`riku Segalanya
Terbaik Bagiku
S`luruh Surga Bersama
Melepaskan Kasih-Mu

Tiada Lagi Keraguan
Akan Kasih Sayang-Mu
Kini Kupersembahkan
S`gala Yang Terbaik Bagi-Mu

Jika Kub`rikan Sebagian Diriku
Ku Tahu Tak Cukup Bagi-Mu

Blessing,
~HSH~

TUHAN YESUS MEMBERKATI!


Selasa, 12 Juli 2016

HUBUNGAN KESELAMATAN PERJANJIAN LAMA (BAIT SUCI - TABERNAKEL) & PERJANJIAN BARU (BAIT SUCI - TUBUH KITA)

* Ibrani 10,
37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. 
38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

ALLAH dalam segala yang difirmankan-Nya tidak pernah menyatakan suatu hal tanpa sebab dan pasti selalu ada kerelasiannya. Misalkan, larangan-larangan pada Hukum Taurat, adalah hukuman tambahan kepada orang Israel dan di samping itu juga usaha Allah untuk membedakan umat-Nya dengan bangsa lain (sebab masa Perjanjian Lama masih dalam penekanan hurufiah atau jasmani). Dan perintah-perintahNya untuk menunjukkan etika dan cara hidup umat-umatNya. Seperti, apresiasi yang pernah diberikan oleh Ratu Negeri Syeba kepada Raja Salomo di bawah ini,


* 1 Raja-raja 10,
4 Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya,
5 makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu.
6 Dan ia berkata kepada raja: "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu,
7 tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

Tentu sesuatu yang lain akan menjadi daya tarik sendiri. Walau pun hal itu bukanlah tujuan sesungguhnya. Sebab Allah menyatakan semuanya untuk membedakan umat-Nya dengan bangsa lain dan untuk melihat sejauh mana ketaatan bangsa Israel kala itu. Sebab apa yang Allah ciptakan pada hakikatnya adalah sangat baik, dalam hal ini tidak ada yang haram atau yang menimbulkan kenajisan. (Kej. 1).

Demikian pula, Sakramen Keselamatan adalah suatu pelaksanaan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel --perintah-- sebagai hukuman tambahan. Namun, bukan itu yang akan kita bahas lagi. Jadi untuk memahami "Sakramen Keselamatan" yang pernah dimuat di sini, tentang apa yang mendasari diberikan-Nya Hukum Taurat dan lain sebagainya, dapat Anda baca di link ini: http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/05/allah-tritunggal_12.html .

Perlu diingat, bahwa Sakramen Perjanjian Lama adalah bayang-bayang dari keselamatan (sementara), sedangkan Sakramen Perjanjian Baru adalah wujud nyata dari keselamatan itu dan berlangsung untuk selama-lamanya:

* Ibrani 10:,
1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Sekarang kita akan melihat relasi atau hubungan antara Keselamatan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:


Gambar di atas menunjukkan sebuah "Tabernakel" atau Kemah Suci atau Bait Suci. Pada masa Perjanjian Lama, keselamatan itu diadakan dengan mempersembahkan Korban Penebus Salah, yang berupa lembu, domba dll, dengan catatan kesemuanya itu tidak boleh bercacat celah, dan ini diadakan secara terus menerus (baca Imamat 1-7).

Relasinya sama dengan Keselamatan Perjanjian Baru, di mana Tuhan Yesus turun ke bumi untuk menjadi Korban dan Juruselamat bagi umat manusia. Ada pun Yesus Kristus tidak berdosa dan tipu daya tidak ada di mulut-Nya,


* 1 Petrus 2:22,
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

Ini menunjukkan suatu ketidakcacatan Yesus Kristus sehingga Yesus Kristus layak menjadi Anak Domba yang langsung dipersembahkan oleh Allah kepada umat-Nya, manusia. Dan keselamatan Yesus Kristus adalah keselamatan yang kekal untuk selamanya,

* Ibrani 10:10,
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Dalam Gambar di atas, Tabernakel, walau pun begitu luas namun hanya tersedia satu pintu masuk saja (Nomor 1), yang menandakan bahwa Keselamatan itu hanya ada pada satu jalan. Relasinya dalam kehidupan orang Kristen tentu bahwa Keselamatan itu hanya ada di dalam Kristus, sebagai jalan, kebenaran dan hidup dan tidak ada seorang pun yang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Dia,

* Yohanes 14:6,
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Selanjutnya pada Nomor 2, adalah letak Korban Bakaran. Di sinilah Korban itu diletakan. Relasinya dengan tubuh Kristus bahwa kita yang telah percaya kepada-Nya telah diperkenan oleh Allah, sebab Allah menghendaki Sakramen Penebusan Dosa (untuk memahaminya silahkan klik link di atas). Amal dan ibadahmu bukanlah suatu jalan menuju "kemenangan", sama seperti kasus pembunuhan tentu hukuman ini akan terus dan tetap berlaku walau si pelaku mendermakan 1000 rumah ibadah. Orang Kristen berbuat baik sebagai bentuk ucapan syukur dan masuk pada perintah-perintah Kasih Yesus.

Selanjutnya pada Nomor 3 adalah tempat pembasuhan bahwa kita yang telah menerima Kristus telah di basuh dalam darah-Nya,

* Ibrani 10:22,
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.


Dan pada Nomor 4 adalah Kemah Suci Allah, di mana tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam kemah ini sebab Allah hanya menghendaki para imam saja (yang adalah keturunan Lewi) untuk masuk mempersembahkan Korban Bakaran itu ke dalam Rumah Allah. Di mana di dalamnya terbagi menjadi 2 lagi, yaitu yang terdepan adalah Tempat Kudus dan yang terdalamnya lagi adalah Tempat Mahakudus, Tempat Mahakudus ini hanya di masuki pada Hari Pendamaian Tahunan. Jadi pada masa Perjanjian Lama, jemaat Tuhan hanya sampai masuk ke dalam Pintu Masuk saja (pada nomor 1). Jemaat kemudian menyerahkan Korban Penebusannya kepada Imam, lalu Imam sendiri masuk ke dalam Tempat Kudus itu untuk dipersembahkan di khadirat Allah dan khusus pada Tempat Mahakudus hanya boleh dimasuki oleh Imam Kepala atau Imam Besar saja. Tempat Kudus dan Tempat Mahakudus dibatasi oleh sebuah tabir atau sebuah kelambu:

* Keluaran 26:33,
Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.  

Relasinya dengan Keselamatan Kristus adalah iman di dalam diri kita, yaitu iman kepada Yesus Kristus membuat kita sendiri layak untuk masuk ke dalam Tempat Kudusnya,

* Ibrani 10:19,
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Bahkan dikatakan lagi, kematian Yesus Kristus menyebabkan "tabir pemisah" antara Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus terbelah,

* Matius 27:51,
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Hal ini tentu menyebabkan bahwa Yesus sebagai Imam Besar melayakkan kita semua untuk masuk dan merasakan suasana di Ruang Mahakudus,


* Ibrani 10,
20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, 
21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Betapa luar biasanya Pengorbanan Yesus Kristus!

Bagi masyarakat luar tentu hal ini kelihatan aneh, namun dari sisi keimanan kita bisa melihat segala konsekuensi Allah. Bahwa Allah konsisten untuk mengadakan Perdamaian dengan Penumpahan Darah,

* Ibrani 9:22,
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Bahkan sejak semula telah Allah tetapkan bahwa,

* Kejadian 3:15,
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Keturunannya (akhirnya Yesus) akan meremukkan kepala ular (mengalahkan total Iblis) sedangkan Iblis akan meremukkan tumit-Nya (dalam hal ini, akan membuatnya berdarah namun hanya pada tumit (jatuh sebentar) lalu berdiri atau bangkit kembali).

* Habakuk 2:4,
Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

Boleh jadi orang-orang bangga akan kebenarannya yang katanya "masuk akal". Tetapi orang Kristen biarlah hidup dalam percayanya. Walau pun terlihat rumit namun inilah kebenaran itu, yang tidak menyalahkan satu sama lain, melainkan terjalinnya suatu relasi.☺


Pemahaman selanjutnya dapat Anda pahami di pasal 9 dan 10, Surat Rasul kepada orang Ibrani.

NB:
1. Pada masa Perjanjian Lama Allah mengambil saudara-saudara Musa, yakni orang-orang Lewi, anak ketiga Israel/Yakub, sebagai Imam di Bait Allah. Namun, pada masa Perjanjian Baru kita sekalian adalah Imam bagi diri kita, dan Yesus Kristus adalah Imam Besar kita,

* 1 Petrus 2:9,
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Bahkan, akan tiba masanya di mana kita akan ikut bersama-sama dengan Dia untuk menghakimi umat manusia,

* Wahyu 20:4,
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Dan Bait Suci tidak lain dan tidak bukan adalah Tubuh Kita sendiri,

* 1 Korintus 6,
19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 
20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

2. Masa Perjanjian Lama adalah masa di mana Allah Menyatakan Diri kepada bangsa Israel, bangsa pilihan Allah. Hal ini tentulah sulit, sekali pun Allah telah menyisakan keluarga Nuh sebagai keluarga yang mengenal Allah satu-satunya, namun perkembangannya ke depan manusia semakin hidup dalam penyimpangan. Sehingga Allah harus mengambil sikap untuk memperlihatkan kebesaran-Nya dengan memberikan kemenangan-kemenangan kepada bangsa Israel ketika berperang dan kekalahan apabila bangsa Israel "berzinah" dengan menyembah allah-allah lain.

3. Sebenarnya adalah sangat mudah bagi Allah untuk membinasakan manusia dan memulai penciptaan baru lagi. Akan tetapi, Allah begitu mengasihi Manusia tetapi dari sisi lain juga Allah itu konsisten bahwa kekudusan Allah tidak dapat dicapai dengan usaha-usaha manusia berdosa. Kita bisa lihat ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, usaha manusia dengan cara menyemat daun pohon ara dan membuat cawat untuk menutupi ketelanjangannya (dosa-dosanya) tidak absah di mata Allah, sehingga Allah sendirilah yang membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang (Kejadian 3). Mungkin menjadi pertanyaan lagi, kenapa Allah tidak tinggal berfirman saja untuk membuatkan mereka pakaian? Kenapa harus susah-payah mengambil kulit binatang?


Sebab Allah begitu mengasihi manusia lebih dari segalanya. Sehingga Allah mau turun tangan untuk menutupi ketelanjangan nenek moyang kita.

4. Mungkin kita sering bertanya atau mengabaikan gelar Anak Manusia yang diberikan kepada Yesus Kristus? Mendengar gelar Anak Allah mungkin sudah jelas. Tetapi gelar sebagai Anak Manusia memang paling pantas diberikan kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Manusia yang tidak berdosa (yaitu sesuai dengan tujuan Allah pada mulanya). Karena Allah menciptakan Manusia dengan penuh kekudusan, tetapi kekudusan itu telah dirusak oleh kita sendiri. Sehingga tidak ada satu pun "manusia" yang berkenan dihadapan Allah. Tetapi Yesus Kristus sebagai "keturunan akhirnya" Adam dan Hawa telah berhasil mendamaikan kita kepada Allah sesuai dengan Kitab Kejadian 3 di atas, dalam hal ini Yesus Kristus adalah satu-satunya Anak Manusia. Dan Ia menjadi persembahan yang layak di mata Allah. (Ibrani 9-10).

5. Mungkin lagi menjadi pertanyaan, kenapa Yesus Kristus baru didatangkan setelah beribu-ribu tahun lamanya ?


Sesungguhnya pekerjaan Allah dari awal hingga akhir tidak dapat diselami oleh manusia (Pengkhotbah 3:11). Tetapi sebagai manusia yang berpikir menurut saya hal ini masih berkaitan dengan point ke-2 di atas. Bahwa pengenalan akan Allah adalah bagian yang cukup penting, sebab Anda tentu tidak akan mempercayai kehidupan Anda kepada orang yang belum Anda kenali, boro-boro dikenali, kalau pun kenal, Anda tentu harus tahu siapa Dia, dan mengapa Anda harus berserah dan mempercayai hidup Anda kepada-Nya ???

Dalam Perjanjian Lama ada begitu banyak nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus, sehingga apabila telah tiba waktunya tentu Allah yang telah dikenal dan dipercayai sebagai satu-satunya Allah ini, dalam setiap nubuatannya akan mendapatkan respon yang baik dan dapat dipercaya. Sebab orang Israel telah lama menantikan kedatangan Mesias. Terbukti bahwa Allah Israel sungguh sangat disegani oleh bangsa-bangsa disekitarnya, dan mengakui bahwa Allah Israel yang bernama YHVH sungguh luar biasa ditakuti. 

6. Isu perombakan Firman Allah biarlah menjadi sangkaan belaka. Sebab, akal manusia pun bisa berpikir, bahwa orang yang merombak sebuah Kitab tidak akan menyebabkan seluruhnya ikut terobah, di seluruh dunia, tidak satu pun yang dapat! Allah akan senantiasa menjaga Firman-Nya, sebagaimana pun Manusia mencoba untuk mengubahnya, begitu pula kepada nabi-nabi-Nya sekali pun Isebel, istri Ahab, membunuh semua nabi dan menyisakan Elia seorang diri sehingga Elia harus lari bersembunyi di gua-gua, ketakutan, tidak mau makan dan lain sebagainya, namun Allah menghibur Elia bahkan Allah menyisakan 7000 orang benar lagi di Israel. Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru relasinya tetap terjaga. Tidak ada yang saling menyalahkan apalagi berbeda pendapat, sebab keduanya sama-sama memberitakan keselamatan Illahi. Itulah mengapa pentingnya bagi kita umat Kristen untuk menyimpan Kitab Perjanjian Lama, sebab kita tidak akan memahami sesuatu yang tertulis dan maksud-maksud dalam Kitab Perjanjian Baru apabila kita tidak memahaminya lebih dulu dalam Perjanjian Lama. Dan yang cukup mengesankan, bahwa Kitab Perjanjian Lama orang Yahudi dan Kitab Perjanjian Lama orang Kristen tetap sama saja isinya, walau pun orang Yahudi menyangkal Keanakan, Ketuhanan dan bahkan Kemesiasan Yesus Kristus yang terbukti terdapat nubuatnya di dalam Alkitab.

Bahkan Salomo yang seharusnya berkata-kata tentang hikmat dan pengetahuan, mengatakan juga:

* Amsal 20:30,
Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

* Amsal 14:9,
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.

7. Hendaklah setiap orang mencari pengertian, bukan hanya membeberkan isi hatinya tanpa memahaminya lebih dulu,

* Mazmur 119:130,
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

* Amsal 15:14,
Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.

* Amsal 18:2,
Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.

KU MASUK RUANG MAHAKUDUS

KU MASUK RUANG MAHAKUDUS
DENGAN DARAH ANAK DOMBA
KU MASUK DENGAN HATI TULUS
MENYEMBAH YANG MAHAKUASA

KUMENYEMBAH-MU,
KUSEMBAH-MU,
KUMENYEMBAH-MU,
KUSEMBAH-MU,

S'BAB NAMA-MU
KUDUS, KUDUS, TUHAN
S'BAB NAMA-MU
KUDUS, KUDUS, TUHAN.

BLESSING,

~ HSH~