Kamis, 05 Januari 2017

Kenapa orang Kristen tidak percaya kepada Muhammad ???

Mungkin di antara kita, baik itu orang Kristen dan terlebih orang Muslim itu sendiri mungkin sering bertanya-tanya, kenapa kita tidak mempercayai kenabian Muhammad? Padahal ajaran yang dibawa oleh Muhammad "juga" merupakan agama Semitik (diambil dari salah satu nama anak-anak Nuh, yaitu Sam, anak pertama Nuh, setelah Tuhan membinasakan manusia lewat air bah) dan "bukan" merupakan agama Paganisme? Dan di dalam Kitabnya juga banyak menyinggung nabi-nabi kita, walau pun banyak ajarannya yang diputar-balik, seperti ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya lalu menciptakan Adam-Hawa dan kemudian menaruh mereka di ..... bumi kah? Bukan, melainkan di sorga; megenai siapa yang dikorbankan oleh Ibrahim (katanya Ismael); Isa Almasih tidak disalib; Maryam (Maria), ibunda Isa saudaraan dengan Nabi Musa dan Imam Harun, padahal tempo waktunya sangat jauh; dan lain sebagainya.

Entah disengaja atau tidak, namun berdasarkan fakta di atas, Alquran jelas sudah salah secara historis!

Sebelumnya kita harus tahu, Alkitab Perjanjian Baru bukanlah sebuah Kitab serangan kepada Alkitab Perjanjian Lama. Namun keduanya ini membangun konsesus (kerja sama) dan saling melengkapi satu sama lain. Dalam setiap penulisan para rasul selalu ada berkata: "sebab ada tertulis", "sebab ada tertulis", "sebab ada tertulis",

Semuanya menyimpulkan bahwa apa yang terjadi di dunia Perjanjian Baru adalah sebuah penggenapan akan Perjanjian Lama.

Sedangkan respon Alquran terhadap Alkitab berbeda. Sebab ada beberapa hal yang bertentangan dengan kebenaran yang sudah diketahui secara turun temurun, misalkan tempat ditaruhnya Adam dan Hawa, semua orang juga tahu bahwa Manusia diciptakan untuk tinggal di dalam bumi, sedangkan Alquran berkata lain-lain, di satu sisi mengatakan bahwa Tuhan hendak menciptakan manusia untuk mendiami bumi sedangkan di sisi lain Tuhan menciptakan manusia di surga tetapi akibat pelanggaran manusia Tuhan lalu membuang mereka ke bumi.  Atau hal lain, misalkan Isa Al-Masih yang katanya tidak disalib tetapi kebenaran itu tidak dijelaskan secara lengkap, Alquran yang katanya Kitab Penyempurna tidak menyelesaikan semua perkataannya itu secara detail sebaliknya malah menambahi sebuah kemisterian. Berbeda dengan Alkitab yang justru menyudahi semua nubuat-nubuat YAHWEH, sedangkan untuk Pengetahuan Akhir Zaman, YAHWEH telah melengkapinya kepada rasul Yohanes. Sebab pengetahuan tentang Akhir Zaman sempat disembunyikan oleh nabi Daniel sesuai dengan titah YAHWEH berikut,

* Daniel 12:4,

Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."

Dan kemudian dilanjuti oleh rasul Yohanes,

* Wahyu 5:2-5,

2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"

3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! 5 Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 

Jadi, bisa diketahui bahwa Alkitab adalah Kitab Awal dan Akhir di mana Kitab Wahyu sebagai Kitab Terakhirnya. Sebab pengetahuan Akhir Zaman pun telah diberitahukan dengan sangat lengkap (semuanya telah disingka) akan keadaan dunia di masa-masa terakhir. Dan antara nabi Daniel dan rasul Yohanes sama-sama membicarakan soal "binatang" itu. --binatang adalah kata kias untuk raja-raja pemberontak--.

Di dalam Alquran tidak ada pernyataan bahwa Alkitab sudah palsu (secara keseluruhan) sebab di satu sisi justru Alquran membenarkan Alkitab, karena sesungguhnya yang dimaksud "palsu" di sini adalah adanya usaha manusia untuk menukar, mengubah, dan merombak kitab itu, tetapi tentu saja hal ini tidak menyebabkan semua Alkitab di seluruh dunia menjadi Palsu.

Pertentangan Alquran versus Silsilah Orang Israel, Tentang Maria yang katanya saudara Musa (padahal Maryam dan Maria adalah orang berbeda). Walau pun dikatakan "saudara Harun" dalam arti luas, namun hal ini bukanlah sebuah kebiasaan orang Israel karena seharusnya disebut "anak Harun", seperti Yesus Kristus yang tidak pernah disebut "saudara Daud" melainkan "anak Daud". Karena tidak mungkin nenek moyang dianggap sebagai saudara.

Dan hal ini semakin terlihat ngelantur, sebab Maria bukanlah pula anak Imram (Alkitab: Amram, bapa Musa, Harun dan Miryam). Imram ini sendiri adalah dari keturunan Lewi (anak ke-3 Yakub) sedangkan Maria merupakan keturunan Yehuda/Yahudi (anak ke-4 Yakub/Israel) dan nama bapanya adalah Eli. Adat kebiasaan orang Israel adalah tidak melakukan perkawinan campur alias mereka harus mempertahankan nama bapa leluhurnya dan terutama milik pusakanya (tanah warisan), sehingga tidaklah tepat bila anak Lewi menikah dengan anak Yehuda.

Lalu yang berikutnya, bahwa tidak ada seorang nabi pun yang berasal di luar garis keturunan Israel, sebab Tuhan telah menyepakati bahwa diantara segala bangsa, bangsa Israel-lah yang menjadi Bangsa Pilihan-Nya, ada pun Israel merupakan nama lain dari Yakub anak Ishak cucu Abraham:

* Ulangan 7,

7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati YAHWEH terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --

8 tetapi karena YAHWEH mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka YAHWEH telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

9 Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa YAHWEH, Elohimmu, Dialah Elohim, Elohim yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,

Bahkan Alquran pun mengakui keistimewaan orang Israel (QS. 2:47, 2:122 dll).

* Mazmur 147,

19 Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.

20 Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Halelu-Yah!

Jadi dari satu dan dua alasan di atas, pertama kesalahan sejarah dan yang kedua mengenai eksistensi bangsa Israel atau anak-anaknya Yakub sebagai bangsa pilihan, bahwa melalui keturunannya itulah akan dilahirkan nabi-nabi:

* Amos 2:11,

Aku telah membangkitkan dari antara keturunanmu untuk menjadi nabi-nabi, dan dari antara orang-orang mudamu sebagai nazir-nazir. Bukankah itu benar, hai kaum Israel? Demikianlah firman YAHWEH.

Dab bila mungkin, kita mengaitkan juga "kesalahpahaman" oleh Alquran yang mengalir kepada para pengikutnya, entah itu soal "Elohim tidak beranak dan diperanakan", ada tiga Tuhan Kristen itu pun lagi-lagi ngelantur dimana Trinitias versi Islam: Bapa dan Putra dan Maria, atau apa pun kesalahpahaman lainnya, mungkin hal ini terjadi karena Muhammad mengira bahwa kedatangan Kristen untuk mengkritik agama Yahudi (agama Semitik sebelumnya) sehingga ketika ia membawa agama Islam, Muhammad melakukan kritik macam-macam dan ngelantur tanpa adanya kepastian. Padahal tidak sama sekali! Sebab Kekristenan adalah  penggenapan atau pembaharuan atas segala janji dan firman YAHWEH, sebab yang pertama yang harus kita tahu, bahwa:

1. Hukum Taurat adalah hukuman yang diberikan kepada orang Israel. Kalau kita membaca perjalanan Musa menyelamatkan bangsa Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir maka kita bisa melihat acap kali bangsa Israel ini mengeluh, bersungut-sungut dan bahkan pernah mencobai Tuhan. Beberapa kali Tuhan ingin membinasakan mereka seluruhnya, tetapi Musa selalu melerai dan mencoba untuk meredahkan amarah Tuhan sehingga Tuhan tidak jadi menjatuhkan Tulah kepada mereka.

2. Keselamatan versi Hukum Taurat merupakan bayang-bayang dari keselamatan sebenarnya yang akan datang (Ibrani 9-10, melalui Kristus). Di dalam Alkitab Perjanjian Lama, Tuhan menjelaskan masa 2300 tahun yang terbagi menjadi dua, salah satunya adalah masa 490 tahun dalam artinya: kelahiran Yesus Kristus sudah dihitung mundur:

* Daniel 9:24,

24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

Pada ayat 24, ada 7 hal besar yang akan Tuhan datangkan 490 tahun ke depan (70 x 7 masa /tahun = 490 tahun), yaitu:

1. Melenyapkan kefasikan;

2. Mengakhiri dosa;

3. Menghapuskan kesalahan;

5. Mendatangkan keadilan yang kekal;

6. Menggenapkan nubuatan, dan

7. Mengurapi Yang Maha Kudus. --Kelahiran Yesus Kristus--.

25 Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.

Ada pun 490 tahun itu dimulai ketika orang Israel dibebaskan kembali ke Tanah Air mereka dan membangun kembali Yerusalem dan warisan kerohanian mereka, pada saat itulah masa 70 x 7 mulai dihitung mundur. Hal ini (pembangunan kembali Yerusalem) terjadi dan dilakukan pada masa nabi Ezra dan Nehemia.

26 Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.

Tetapi sesudah ke 62 x 7 masa itu, Yang Diurapi tersebut akan disingkirkan, dalam arti bahwa Mesias itu akan disalibkan padahal tidak terdapat kesalahan pada-Nya.

Dan masih banyak hal lainnya yang merupakan penggenapan nubuat YAHWEH. Kalau kita melihat orang Kristen sangat berbeda dengan orang Yahudi, di mana orang Kristen hanya punya Hukum Kasih saja sedangkan orang Yahudi memiliki 613 Hukum Taurat, maka ada hal-hal yang harus kita ketahui, yaitu:

1. Yahudi bukanlah suatu agama/religion, melainkan suatu kaum atau bangsa. Yahudi (Bahasa Persia) ini nama lainnya adalah Yehuda, ketika bangsa Israel diangkut ke pembuangan di Babel dan dijajah lagi oleh bangsa Media-Persia mulailah orang-orang Media-Persia memanggil mereka Yahudi.

2. Yehuda atau Yahudi merupakan nama salah satu anak Yakub, Yakub sendiri diberi nama Israel oleh YAHWEH. Ada pun Yakub atau Israel itu memiliki 12 Anak, diantaranya: 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Lewi, 4. YEHUDA/YAHUDI, 5. Isakhar, 6. Gideon, 7. Dan, 8. Naftali, 9. Gad, 10. Asyer, 11. Yusuf, 12. Benyamin.

3. Kalau kita melihat sejarah orang dulu, maka kita bisa melihat setiap raja atau orang yang berhasil melakukan ekspansi/perluasan wilayah atau beradu dan berhasil menaklukan kerajaan itu, maka kerajaan yang kalah akan memberi upeti wajib dan atau diangkut keluar dari negeri itu dan nama raja yang menang itulah yang akan dipakai sebagai nama wilayah itu --atau yang sesuai dengan kehendak hatinya--. Warisan atau Tanah Perjanjian yang sudah disinggung-singgung pada masa Abraham akhirnya tergenapi/jatuh ditangan keturunan Yakub anak Ishak, dan Yakub inilah yang disebut Israel sehingga nama Negeri yang dijanjikan itu diberi nama Israel atau Yakub.

4. Hukum Taurat hanya diberikan kepada orang Israel atau orang asing yang bertempat tinggal di sana dan mau mengikuti jalan YAHWEH. Seperti peringatan hari Sabat, hal ini merupakan suatu peringatan entah itu peringatan Sabat Tuhan, Sabat Kemerdekaan orang Israel dari bangsa Mesir dan lain sebagainya. Sebab, Sabat tidak melulu soal hari Sabtu (peringatan hari manusia diciptakan) atau Minggu (peringatan hari Tuhan YAHWEH selesai atas pekerjaan-Nya di bumi/istirahat), sebab masih banyak sabat-sabat lainnya. Hal-hal yang bisa kita lihat kemudian bahwa ada beberapa hal yang dilakukan oleh nenek moyang orang Israel yang kemudian menjadi ketetapan keturunan mereka untuk seterusnya, misalkan:

* Yosua 4:6-7,

6 supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu?

7 maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."

Yang seperti ini tidak asing lagi dalam peradatan, terutama di negeri kita di Indonesia yang punya banyak kekayaan adat, masing-masing daerah memiliki adatnya sendiri. Tetapi untuk orang Israel, ini bukanlah sekedar peradatan atau kebiasaan atau warisan nenek moyang mereka melainkan ketetapan yang diperintahkan langsung oleh YAHWEH agar sekiranya orang Israel melakukan hal ini turun temurun. Dalam suatu buku yang pernah saya baca mengenai "Mengapa orang Yahudi bisa Pintar", penulis yang notabene adalah seorang Muslim mengakui bahwa bangsa-bangsa dulu banyak yang mencontek ajaran-ajaran yang diberikan oleh YAHWEH kepada orang Israel, misalkan korban persembahan, dupa, kemenyan, dan lain sebagainya. Hal persembahan ini bukanlah suatu mistis atau ajaran pagan karena yang sebenarnya adalah manusia berusaha menciptakan tuhan-tuhan lain dan meniru konsep-konsep warisan rohani orang Israel sebab iblis punya berbagai cara untuk menipu manusia. Juga kita harus melihat, bahwa Alkitab sejalan dengan zaman, dimulai dari zaman Purbakala hingga zaman Modern, di dalam Alkitab Perjanjian Lama kita bisa melihat pola pikir orang dulu tentang hukum rimba (siapa yang kuat dia yang menang), hukum melempari orang dengan batu, primitif, dan segala sesuatunya yang menurut pemahaman orang modern sangat tidak manusiawi, kampungan, norak dan lain sebagainya. Sedangkan dalam Alkitab Perjanjian Baru fokusnya terhadap Injil Keselamatan walau pun kasus Hukum Taurat kurang tenar pada kitab ini dan juga ada peristiwa di mana Yesus menolak laporan massa terhadap perempuan yang kedapatan berzinah (yang seharusnya dilempari batu hingga mati) jadi secara keseluruhan kita bisa melihat bahwa Hukum Taurat sudah tidak seharusnya lagi digunakan.

Injil Keselamatan terus diberitakan, mengenai hukum yang modern (sebab manusia bersifat dinamis --rentan berubah, sesuai perkembangan zaman, hal ini telah dibuktikan--) dan pemberitaan ini lebih menyebar pada bangsa-bangsa di Eropa (dibuktikan lewat surat-surat para rasul yang di dominasi di negara-negara Eropa, karena pada masa itu memang Kerajaan Eropa / Romawi (Inggris, Belanda, Italia dkk) sedang berkuasa) sehingga pola pikir atau mindset orang Eropa jauh lebih modern ketimbang dengan kita yang di Asia dan juga Afrika, sehingga sewaktu bangsa Eropa melakukan penjajahan di Asia bangsa Eropa sedikit heran dan menganggap orang-orang Asia adalah orang gila, berpenampilan tidak menarik, kasut pun tidak dikenakan (sebab dalam pandangan orang Asia hanya keturunan raja sajalah yang boleh menggunakan kasut --jelas ini melanggar konsep keadilan/human right dalam HAM--), pemberlakuan sistem hukum rimba dan lain sebagainya.

Dari perintah-perintah di atas, jelas kita bisa melihat bahwa Hukum Taurat berisi suatu perintah yang ditujukan khusus kepada orang Israel (keturunan Yakub) atas terbebasnya mereka dari penjajahan, peperangan, kelaparan, dan lain sebagainya.

Orang Kristen memang mengimani Alkitab Perjanjian Lama, tapi ada beberapa hal yang tidak ditujukan kepada kami. Misalkan ketika Musa diperintahkan mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, perintah ini jelas ditujukan kepada Musa dan bukan kepada saya. Kitab Perjanjian Baru tidak akan lengkap tanpa Kitab Perjanjian Lama, sebab orang Kristen tidak akan memahami maksud-maksud dalam Perjanjian Baru apabila tidak memahami lebih dulu maksud-maksud dalam Perjanjian Lama.

Jadi dari banyak hal di atas, terlihat jelas tidak ada alasan orang Kristen untuk menyerang orang Yahudi, dan tujuan dari Perjanjian Baru juga tidak seperti itu.

Dan yang terakhir, bahwa ada waktunya bagi Tuhan untuk memberhentikan utusan atau para nabi-Nya,

* Yesaya 29,

9 Tercengang-cenganglah, penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk, tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!

10 Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu--yakni para nabi--telah dipejamkan-Nya dan mukamu--yaitu para pelihat--telah ditudungi-Nya.

YAHWEH telah membuat mata para nabi tertutup dan muka para pelihat telah Ia tudungi. Dalam arti bahwa sudah waktunya bagi para nabi untuk "beristirahat". Tidak ada lagi nabi yang dibangkitkan setelah nabi Yohanes dan nabi Yesus Kristus. Setelah YAHWEH mengumumkan bahwa zaman kenabian hampir usai, Ia kemudian memberikan suatu penglihatan,

11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";

Ayat 11 di atas adalah ayat yang ditujukan kepada rasul Yohanes ketika ia dibawa Tuhan ke Pulau Patmos dan mengalami penglihatan yang luar biasa mengenai akhir zaman:

Sebelum kita melangkah ke konteks ini, mari kita baca dulu tulisan Nabi Daniel yang sekitar 600 tahun sebelumnya menyingkap rahasia akhir zaman, yang berarti tulisan Yohanes yang notabene ditulis pada abad ke 1 ini adalah kelanjutan dari rahasia yang pernah disingkap oleh Tuhan melalui nabi-Nya, Daniel, sebab pada waktu itu Tuhan menyuruh Daniel untuk merahasiakan kejadian berikutnya dan memeteraikannya untuk menjadi "tudung" bagi "para penglihat", sebab waktunya masih lama ...

* Daniel 12:4,
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai akhir zaman ...

Dan kemudian, Tuhan menuntaskan penglihatan tentang akhir zaman kepada utusan terakhir-Nya, rasul Yohanes,

* Wahyu 5,

3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Singa dari suku Yehuda (yaitu Yesus Kristus) sajalah yang mampu membuka rahasia akhir zaman yang termeterai itu, Ia lalu membuka gulungan itu, dan terbukalah mata rasul Yohanes, sehingga ia bisa melihat semua kejadian di akhir zaman nanti.

Sebab setelah Yohanes, tidak ada lagi utusan selanjutnya, Yohanes adalah satu-satunya rasul yang tersisa di tahun 100 Masehi dan setelah dia, tidak akan ada lagi.

12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."

Umat Muslim sangat berbangga hati dengan bacaan ayat di atas, tanpa memahami makna kelanjutan kisahnya, karena hanya ada kata-kata "diberikan suatu kitab dan orang itu tidak dapat membaca/buta huruf", mereka sudah jingkrak-jingkrak kegirangan karena menemukan suatu nubuat kepada nabi Muhammad --sebab sebagaimana kisah di atas, demikian pula yang dialami oleh nabi Muhammad--.

Tetapi apakah ini adalah nubuat positif? Kita bisa lihat pada ayat selanjutnya,

13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,

14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."

Ayat di atas jelas menunjukkan bahwa subjek pada ayat ini 12 adalah seorang penyesat, di mana ia bermaksud memuliakan Tuhan hanya sebatas bibir saja dan tidak dengan hati tulus, lagi pula ibadahnya itu hanyalah ibadah perintah manusia yang dihafalkan sehingga Tuhan memberikan mereka "keajaiban" bahwa Tuhan akan menghilangkan segala hikmat dan kearifan di dalam diri mereka.

15 Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap YAHWEH, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?"

16 Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"?

Siapakah nabi yang dengan doktrin-doktrinnya beraninya menyangkal Ketuhanan Yesus Kristus? Ini diibaratkan seperti tukang periuk dan tanah liat, dimana Tuhan adalah Tukang Periuknya dan manusia adalah tanah liat yang dibentuknya, rencana yang disusun oleh "si kita" pada ayat ke 15 menghasilkan buah pemikiran untuk menyangkal Tuhan yang membentuknya itu, jadi "si kita" itu menyangkal-Nya, berkata,

"Bukan dia yang menciptakan aku" atau "Dia bukan Tuhan."

Dalam kasus lain, umat Muslim menuduh bahwa yang dimaksud adalah rasul Paulus, padahal rasul Paulus dan mau pun rasul-rasul sama sekali tidak menyangkal baik itu Tuhan Bapa, Tuhan Putra mau pun Tuhan Roh Kudus. Melainkan mereka mengakui Ketiga-Nya sebagai Keesaan, tidak ada yang disangkal atau tidak diakui di sini.

KESIMPULAN:

Maka yang harus kita pahami di sini adalah terdapat 3 Agama Semitik di dunia ini yaitu Yahudi, Kristen dan Islam (walau pun sebenarnya Yahudi dan Kekristenan bukanlah suatu agama).

1. Yahudi merupakan salah satu suku/anak Israel (nama lain dari Yakub) tetapi karena suku ini merupakan suku yang terbanyak jumlah umatnya dan merupakan suku yang mendukung pemerintahan Daud ketika Kerajaan Israel terpecah menjadi 2 yakni Kerajaan Israel yang di dominasi oleh 11 Suku dan Kerajaan Yehuda yang hanya didukung oleh Yehuda. Sedangkan orang Lewi adalah "golongan putih" di mana mereka selalu terdapat dalam tiap-tiap suku sebab mereka termasuk golongan para imam yang melayani di Rumah YAHWEH jadi 11 Suku pada pihak Kerajaan Israel merupakan tambahan terhadap Suku anak Yusuf yaitu Efraim dan Manasye yang menerima dua bagian pusaka. Dalam Alkitab, walau pun Yusuf merupakan anak ke 11 Yakub, tetapi Hak Kesulungan diberikan kepadanya karena pelanggaran yang dibuat oleh Ruben, anak Sulung Yakub karena telah meniduri gundik ayahnya. Dan walau pun Yusuf yang tersulung namun yang menjadi pemimpin adalah Bani Yehuda (Daud).

2. Kemudian Kekristenan, adalah penggenapan atas segala janji-janji YAHWEH kepada umat-Nya. Terutama dalam hal sakramen penebusan dosa. Hal yang menyebabkan mengapa orang Kristen sangat berbeda jauh dengan orang Yahudi, tentu kita juga harus lihat situasi dan kondisi jemaat Tuhan pada masa Perjanjian Lama di mana Tuhan menginginkan cara hidup jemaat-Nya berbeda dengan cara hidup orang yang bukan jemaat-Nya dan hal ini ditunjukan pada hal-hal yang lahiriah, gambarannya bisa kita lihat pada saat kunjungan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo, di mana ratu Syeba sangat mengagumi hikmat yang YAHWEH berikan kepada Salomo mulai dari perawakan rumah yang dibangunnya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayannya melayani dan berpakaian, dan juga terhadap korban persembahan yang biasa Salomo persembahkan di Rumah YAHWEH, maka semakin tercenganglah ratu Syeba itu. (1 Raja-raja 10).

Selain itu, kita juga harus tahu bahwa pada masa Perjanjian Lama didominasi terhadap hal-hal yang berbau lahiriah, mulai dari perang sesama manusia, tentang apa yang haram dan tidak. Sedangkan pada masa Perjanjian Baru lebih ke arah Batiniah (Rohani), di mana peperangan kita bukanlah secara jasmani melainkan secara rohani yaitu telah tiba waktunya bagi kita untuk melawan musuh kita yang sebenarnya, yang telah menggoda nenek moyang kita, Adam dan Hawa, jatuh ke dalam dosa, dan tentang keharaman bukan sesuatu yang masuk ke dalam tubuh sebab apa yang masuk ke dalam tubuh itu akan kita buang juga melalui jamban melainkan apa yang keluar dari mulut (kesombongan, fitnah, iri hati, dengki, dan lain-lain) adalah sesuatu yang haram untuk keluar dari mulut kita. Walau demikian ada perbedaan antara orang Yahudi dan Kristen, namun hal itu tidak dapat dipertentangkan sama sekali kalau kita mengenal dan melihat sebab-musababnya. Dan dalam hal penggenapan Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, ada beberapa hal yang semestinya tetap dilakukan oleh orang Yahudi yang telah menerima Yesus Kristus dalam kehidupan mereka, seperti hari perayaan kemerdekaan mereka keluar dari Tanah Mesir, Sabat-sabat dan lain sebagainya.

3. Sedangkan agama Islam, merupakan agama Semitik yang didirikan untuk mengkritik kedua agama semitik sebelumnya. Mulai dari Kekristenan yang dianggap telah mengsekutukan Tuhan (versi Islam: Bapa dan Putra dan Maria), Tuhan tidak beranak dan diperanakan (kata-katanya terlalu ditelan), dan berbagai historis yang kami rasa cukup ngelantur, semisal Maria yang dianggap saudara dengan Musa dan Harun, atau mengenai Yesus Kristus tidak disalib. Kalau kita lihat, sebenarnya apa yang terkandung di dalam Alquran adalah sebuah pemberitaan yang kadaluarsa, bagaimana mungkin kejadiannya pada abad 1 tetapi koreksinya baru 6 abad kemudian, sudah telat, tidak diperinci lagi sejelas mungkin, karena yang kita baca selama ini mengenai cerita detail "Yesus tidak disalib" hanyalah tafsiran belaka (memiliki banyak versi). Alquran praktis hanya berisi suatu cerita di masa lalu, berbeda dengan Alkitab yang telah tahan uji memiliki berbagai nubuat adikodrati dan bukan sekedar berbicara mengingat hal-hal di masa lalu.

Mengenai hijrahnya Tuhan dari Israel ke Arab Saudi. Ini jelas tidak menunjukkan Kesetiaan Tuhan, sebab yang ada justru kita melihat sehebat apa pun dosa yang dilakukan orang Israel, Tuhan tetap setia kepada mereka, terkhusus kepada bangsa Yahudi, bangsa Nabi Daud, yang telah Tuhan tetapkan memerintah Kerajaan Israel untuk selama-lamanya dan Yesus Kristus inilah "keturunan Daud" yang akan memerintah untuk selama-lamanya. Sebab, hal-hal yang terjadi di Alkitab selama ini yang tanpa kita sadari sebenarnya ingin menunjukkan bahwa:

1. Tuhan tidak memandang Anda ini siapa, bahkan raja pertama Israel, yaitu Saul, dari suku Benyamin, anak Bungsu Israel, dapat berkuasa atas Israel. Tanya, kenapa bukan dari suku Ruben, anak sulung Israel?

2. Lebih hebat lagi Daud, si bungsu yang satu ini walau pun ia masih muda dan kerap dipandang remeh oleh saudara-saudaranya, namun ia dapat menggantikan Saul memerintah atas Israel dan mendapat pujian,

1 Samuel 18:7b,

"Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."

3. Sekali pun Kerajaan Yehuda sering menyakiti hati-Nya tetapi YAHWEH tidak berpaling atas janji-janji-Nya kepada Daud, yaitu untuk menjaga nama Daud (dalam hal ini tidak memusnahkan keturunan Daud) sampai selama-lamanya. Bandingkan dengan raja-raja di Israel (kerajaan yang terpecah itu) yang berkali-kali Tuhan musnahkan nama mereka di muka bumi (misalnya Yerobeam Bin Nebat).

Dan masih banyak hal-hal lainnya, yang menunjukkan (dan bukan sekedar berkata-kata) betapa Tuhan setia dan mau menerima setiap kita yang berdosa dan mau berbalik ke jalan Tuhan yang lurus, mencari wajah-Nya dan berdoa menyembah kepada-Nya. HALELU-YAH ! ~HSH~

Nb:

1. Dalam Matius 15 diperkatakan bahwa nubuat ini sebenarnya tergenapi pada orang-orang Israel sebagaimana Yesus sendiri yang berkata:

* Matius 15,

7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:

8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Lantas?

Di dalam Alkitab, kadangkala suatu nubuatan itu tergenapi atas penggenapan kecilnya dan juga penggenapan besar. Misalkan, Paskah orang Israel (bebasnya orang Israel dari perbudakan bangsa Mesir) merupakan penggenapan kecil. Dan Paskah orang Kristen (bebasnya kita dari perbudakan dosa) merupakan penggenapan besar. Tujuan tulisan di atas (mengenai Yesaya 29) hanya mencoba untuk mengikuti "akal sehat" orang Muslim, yang ngotot meng-klaim bahwa nubuat di atas ditujukan kepada Muhammad, maka mereka pun harus menerima dan tidak hanya mengutip satu dua ayat saja, seperti kenyataan-kenyataan hilangnya kearifan para pengikut "nabi" itu yang dapat dibuktikan dengan status Islam sebagai negara-negara yang tertinggal.

2. Orang Islam berusaha mencari nama Muhammad, sesuatu kalimat pun asalkan ada kata "achmed"-nya maka sudah diklaim sebagai nubuat untuk nabi Muhammad seperti berikut ini:

* Song Of Solomon 5:16

Hebrew Bible

חכו ממתקים וכלו מחמדים זה דודי וזה רעי בנות ירושלם׃

Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Kalau diterjemahkan kata per kata, maka hasilnya seperti ini:

חִכֹּו֙ chik•kov his mouth
מַֽמְתַקִּ֔ים mam•tak•kim, sweetness
וְכֻלֹּ֖ו ve•chul•lov is wholly
מַחֲמַדִּ֑ים ma•cha•mad•dim; desirable
זֶ֤ה zeh This
דֹודִי֙ do•v•di is my beloved
וְזֶ֣ה ve•zeh and this
רֵעִ֔י re•’i, is my friend
בְּנֹ֖ות be•no•vt daughters

יְרוּשָׁלִָֽם׃ ye•ru•sha•lim. of Jerusalem

Di dalamnya memang terdapat kata "machamaddim" --diinginkan, hasrat, birahi--, tetapi hal ini sama sekali tidak merujuk kepada Muhammad. Kitab Kidung Agung atau Song of Solomon (yang disatu sisi dituduh juga sebagai Kitab Dewasa; namun di sisi lain dengan bangganya menunjukkan nubuat untuk Muhammad) adalah kitab yang berisi syair-syair dan puitis cinta, yang merepresentasi kiasan hubungan Manusia dengan Ciptaan-Nya, sebab gambaran manusia di akhir zaman nanti adalah ibarat mempelai Wanita dan Tuhan sebagai mempelai Prianya.

Beda Muhammad, maka beda pula dengan bukti-bukti untuk Yesus Kristus, yang dibuktikan langsung melalui peristiwa atau kisahnya dan merupakan suatu peristiwa yang langkah dan tidak dapat di buat-buat. Misalkan peristiwa wanita hamil karena disetubuhi merupakan hal wajar, tetapi Yesus Kristus lahir dari seorang anak dara (perawan). Sekali pun klaim dalam kitab Talmud (Kitab orang Yahudi, bukan bagian dari Tanakh) mengatakan Yesus sebagai orang jahat dan bukan merupakan salah satu nabi apalagi mesias, namun kebenaran Alkitab tidak dapat disembunyikan.

3. Keyakinan bahwa nabi Muhammad tidak lain adalah nabi palsu. Sebab dari zaman nabi Musa hingga Yesus Kristus, peribahasa Tuhan tidak jauh-jauh dari memberikan perumpamaan Dia sebagai Gembala dan manusia sebagai jemaat-Nya (Mazmur 23). Tetapi hal ini tidak ditemukan dalam Alquran. Begitu pula istilah Tuhan sebagai mempelai Pria baik orang Yahudi (Perjanjian Lama) mau pun Kristen (Perjanjian Baru) menggunakan istilah-istilah ini. Maka bisa dilihat bahwa Tuhan orang Yahudi dan Tuhan orang Kristen adalah Tuhan yang sama. Bandingkan dengan ajaran Islam yang sangat asing dengan perumpamaan-perumpamaan di atas. Apa berarti bahwa semenjak Tuhan hijrah ke Arab, sifat Tuhan pun berubah?