* Yesaya 53:4,
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
BAG. sebelumnya, klik di sini: http://hsh-kristen.blogspot.co.id/2016/07/hubungan-keselamatan-perjanjian-lama.html?m=1
Allah konsisten terhadap apa yang telah Dia katakan. Sebelum Manusia jatuh ke dalam dosa, Allah sudah memberi peringatan bahwa kapan saja manusia itu memakan buah dari "pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk" atau pohon pengetahuan tentang taat atau tidak taat, pastilah mereka akan mati! Di sinilah Allah mencoba untuk menguji ketaatan manusia terhadap apa yang Ia perintahkan. Sebab sejatinya, Allah tidak mendramalisir kehidupan kita, alias manusia mempunyai keinginan untuk memilih jalannya sendiri dan bertingkah laku sesuai keinginan hatinya.
Allah tidak pernah sekali pun berkompromi terhadap dosa,
* Yehezkiel 33:12,
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada teman-temanmu sebangsa: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.
Dalam ayat di atas, tertera jelas, sekali pun orang benar bertahun-tahun hidup dalam kebenarannya namun apabila sekali saja ia berbuat dosa, maka segala kebenarannya itu tidak ada arti apa-apanya lagi. Demikian pula kejahatan orang berdosa apabila ia berbalik dari jalannya yang jahat, mengembalikan barang gadaian, membayar ganti rampasannya dan tidak berbuat curang lagi (ayat 15), maka segala dosanya tidak akan diingat dan diperhitungkan lagi.
Hal inilah yang menunjukkan betapa Allah ingin menegaskan betapa seriusnya Dia terhadap dosa sesekecil, sesedikit dan sesebentar apa pun! Tidak ada istilah timbang-menimbang, yang menunjukkan bahwa berbuat dosa 49% bisa saja asalkan kebenarannya 51% (lebih berat). Hal timbang menimbang inilah yang dapat menyiratkan kompromi Allah terhadap dosa, alias hukum itu bisa dibeli dengan uang atau berbuat dosa dapat dipertimbangkan. Padahal, untuk suatu kasus, kasus pemerkosaan misalnya, sekali pun pelaku itu mendermakan ribuan rumah ibadah (memperbanyak amalan maupun ibadahnya), pelaku itu pastilah tetap di hukum. Dan tidak ada juga istilah dosa kecil dan dosa besar, sebab semuanya sama saja di mata Tuhan!
Namun, lihatlah, adakah manusia dapat hidup tanpa dosa?
Bagaimana pun usaha manusia untuk menyelamatkan dirinya adalah suatu hal yang sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana usaha Adam dan Hawa ketika mereka telah mati --secara rohani-- dan melihat ketelanjangannya (telah hidup dalam kedagingan, ingat secara mata iman orang suci mengenakan pakaian sedangkan orang berdosa hidup dalam ketelanjangan), mereka kemudian berusaha untuk menutupi ketelanjangan atau kesalahannya itu dengan mengambil daun pohon ara untuk membuat cawat. Namun hal itu kelihatan tidak absah di mata YHVH sehingga Allah sendirilah yang kemudian membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang dan mengenakannnya kepada mereka. Pertanyaanya, kenapa Allah harus susah payah membuatkan mereka pakaian, bukankah kekuatan Allah itu bak sihir yang simsalabim maka jadilah baju tanpa harus bersusah-payah???
Nah, di sinilah kita bisa melihat Kasih Allah yang begitu besar, walaupun manusia itu telah jatuh ke dalam dosa namun Allah tetaplah mengasihi mereka, tidak meninggalkan, bahkan mau bersusah-payah membuatkan mereka pakaian, hanya saja kekudusan Allah tetap tidak bisa menerima dosa secuit apa pun sehingga akhirnya mereka harus tetap terusir dari Taman Eden tersebut sebagaimana yang telah Allah tetapkan.
Oleh karena dosa, manusia telah mati (hilang kekudusan Allah), ditambah lagi Allah telah mengadakan permusuhan diantara keturunan atau bangsa manusia dengan keturunan atau bangsa ular,
* Kejadian 3:15,
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
"keturunannya" -- akhirnya sampai pada Yesus -- akan meremukkan kepala ular -- mengalahkan total -- tetapi ular juga akan meremukkan tumitnya -- dalam hal ini, ular akan membuat "keturunannya" ini mengalami luka pada tumit sehingga membuatnya terjatuh tetapi "keturunannya" itu akan bangkit atau berdiri kembali. Ini adalah nubuat pertama kali yang disampaikan Allah di dalam Alkitab, di mana Allah sendiri telah bernubuat mengenai diri-Nya.
Manusia telah kehilangan kekudusan Allah, sehingga haruslah ada korban penebus untuk menggantikan kesalahan yang telah dilakukan itu, sebagaimana nyawa ganti nyawa, demikianlah dosa yang mendatangkan kematian harus dibayar dengan mengambil korban pengganti salah.
Ketika anak-anak Adam dan Hawa telah besar, keduanya memberikan korban persembahan kepada YHVH. Kain memberikan kepada Allah sebidang tanahnya sedangkan Habel memberikan persembahan berupa lemak-lemak anak domba yang terbaik yang dimilikinya dan Allah lebih berkenan terhadap apa yang dipersembahkan oleh Habel,
* Ibrani 11:4,
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Iman yang dimaksud adalah karena Habel telah belajar dari pengalaman orang tua mereka, ketika Adam dan Hawa mengambil daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangannya Allah tidak berkenan terhadap korban keselamatan seperti yang pemikirannya sama terhadap apa yang dipersembahkan oleh Kain. Apa yang dipersembahkan oleh Kain dan orang tuanya adalah berupa sebuah materi (kekayaan, uang, bayaran) sedangkan apa yang dipersembahkan oleh Habel adalah sebuah typologi alias bayang-bayang atau prediksi nubuat terhadap keselamatan yang sebenarnya yang akan Allah datangkan, di mana ketika itu Allah "menumpahkan darah binatang" untuk membuat dan mengenakan pakaian kepada Adam dan Hawa yang menyimbolkan keselamatan itu dengan "penumpahan darah". Demikianlah, oleh iman dan keseriusan Habel inilah kemudian ia mempersembahkan korban yang berkenan di hadapan Allah, sembari Allah sedang menyiapkan "Anak Domba"-Nya yakni Yesus Kristus.
Tetapi untuk sebuah persembahan, Allah senantiasa menerima baik persembahan Kain mau pun Habel, tetapi Allah lebih memandang kepada persembahan yang Habel berikan itu bukan sekedar persembahan melainkan merupakan persembahan keselamatan.
Cerita seperti itulah yang terus beredar di Israel: "yang pertama menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi yang pertama". Dimana Allah-nya Israel sering memutar balikkan setiap peranan:
Bukan Ismael yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Ishak
Bukan Esau yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Yakub
Bukan Manasye yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Efraim
Bukan si sulung dari ke-7 anaknya Isai melainkan anak ke-8, yaitu Daud yang mulanya tidak diperhitungkan
Bukan orang kaya itu, tetapi Lazarus si miskin
Bukan anak sulung yang dipestakan, tetapi anak bungsu yang kembali pulang.
Singkatnya, terhadap mereka yang seharusnya tidak layak mendapat kedudukan lebih, justru dipilih.
Persembahan Habel ini kemudian dibakukan secara terus menerus oleh generasi selanjutnya, di mana generasi para nabi berada pada silsilah Set (anak bungsu Adam, dan bukan Kain, anak sulung), anak yang kemudian lahir setelah Habel dibunuh.
* Ibrani 9:22,
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Hal keselamatan inilah yang terus dijalankan oleh umat Israel turun-temurun. Bahkan setelah peristiwa Air Bah yang cuma menyisakan sedemikian orang, sakramen ini terus diadakan. Namun hal ini adalah suatu kesementaraan,
* Ibrani 10:1,
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Karena kita bisa melihat bahwa masa-masa Perjanjian Lama bukanlah waktu yang tepat untuk menggenapi Keselamatan dari Yesus Kristus, sebab belum "genap waktunya" dan belum "genap jumlahnya" bagi orang-orang yang mempercayai Allah, atau dalam hal ini YHVH yang menciptakan langit dan bumi belum sepenuhnya dikenal oleh bangsa-bangsa.
Masa Perjanjian Lama adalah masa di mana Allah Menyatakan Diri kepada bangsa Israel, bangsa pilihan Allah. Hal ini tentulah sulit, sekali pun Allah telah menyisakan keluarga Nuh sebagai keluarga yang mengenal Allah satu-satunya, namun perkembangannya ke depan manusia semakin hidup dalam penyimpangan. Sehingga Allah harus mengambil sikap untuk memperlihatkan kebesaran-Nya dengan memberikan kemenangan-kemenangan kepada bangsa Israel ketika mereka berperang dan kekalahan apabila bangsa Israel "berzinah" dengan menyembah allah-allah lain. Di sini bisa kita lihat, bahwa Tuhan menghajar bangsa-bangsa lain terlebih kepada mereka yang memusuhi dan menyesakkan bangsa Israel.
Pengenalan akan Allah adalah bagian yang cukup penting, sebab Anda tentu tidak akan mempercayai kehidupan Anda kepada orang yang belum Anda kenali, boro-boro dikenali, kalau pun kenal, Anda tentu harus tahu siapa Dia, dan mengapa Anda harus berserah dan mempercayakan hidup Anda kepada-Nya!
* Yesaya 49,
1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Israel atau Yakub adalah Bangsa Pilihan,
Ayat 3 menyatakan bahwa melalui bangsa Israel (keturunan Yakub), Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.
6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dan lanjut pada ayat 6, bahwa Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan, tetapi keselamatan dari pada-Nya adalah MILIK SEMUA BANGSA.
Dalam Perjanjian Lama ada begitu banyak nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus, sehingga apabila telah tiba waktunya tentu Allah yang telah dikenal dan dipercayai sebagai satu-satunya Allah ini, dalam setiap nubuatannya akan mendapatkan respon yang baik dan dapat dipercaya. Sebab orang Israel telah lama menantikan kedatangan Mesias, sebagai Daud Perjanjian Baru yang akan memerintah atas Umat Israel,
* Yeremia 23:5,
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
* Yehezkiel 37:25,
Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
Penantian itu telah terwujudkan. Tetapi Kerajaan itu belum sepenuhnya bisa dicicipi oleh umat manusia sampai Dia datang untuk ke dua kalinya. Sebab misi pertama keturunan Daud itu adalah menebus domba gembalaan-Nya dari segala perbudakan dosa.
Keselamatan ala Perjanjian Lama bukanlah suatu keselamatan yang dikehendaki oleh Allah, karena kembali lagi, keselamatan ini hanyalah keselamatan sementara,
* Yeremia 7:22,
Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan;
Dan tidak ada suatu hal pun yang dapat mensucikan kita,
* Yeremia 2:22,
Bahkan, sekalipun engkau mencuci dirimu dengan air abu, dan dengan banyak sabun, namun noda kesalahanmu tetap ada di depan mata-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Sebab Keselamatan yang sejati hanya ada pada Kristus Yesus, yaitu ketika engkau menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Sama seperti iman seorang Habel, yang percaya bahwa Allah akan mengirimkan Penyelamat suatu saat nanti sehingga Habel mengikuti tata-cara korban keselamatan di mana anak domba adalah gambarannya, dan apabila Anak Domba itu telah datang, maka Anak Domba itu telah menguduskan umat-Nya satu kali untuk selama-lamanya,
* Ibrani 10:14,
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
* Ibrani 9:15,
Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Umat Perjanjian Lama (perjanjian yang pertama), yang telah terpanggil dan mendengarkan suara Allah dan hidup dalam jalan-Nya juga turut ditebus oleh Keselamatan ini,
* Yeremia 7:23,
hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!
Segala pelanggaran dan dosa sejak Perjanjian Lama hingga sekarang telah Dia hapus dengan darah-Nya yang kudus dan tak bercacat celah. Dan setelah keselamatan itu, tibalah suatu Perjanjian Baru, sebagaimana yang telah Dia nubuatkan ratusan tahun sebelum Anak Domba itu datang,
* Yeremia 31:31-33,
31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Bandingkan,
* Lukas 22:20,
Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
* Ibrani 8:8,
Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,
Dan setelah semuanya itu, tibalah saatnya Bapa dipermuliakan di dalam Kristus Yesus,
* Yohanes 13:31,
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
Dalam Penglihatan Nabi Daniel ratusan tahun sebelumnya, peristiwa ini digambarkan ibarat Sang Raja mewariskan Kerajaan-Nya kepada Anak-Nya,
* Daniel 7:13-14,
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Bandingkan,
* Matius 28:18-19,
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Sebab masa-masa kemanusian Yesus Kristus telah berakhir ditandai dengan kebangkitan-Nya dari "tumit-Nya yang remuk". Sebab Yesus Kristus datang ke dunia pertama kali sebagai manusia biasa dan menggenapi seluruh ketetapan Taurat dan nubuat para nabi, barulah setelah itu Dia akan kembali kepada eksistensi-Nya sebagai Allah itu sendiri.
NB:
1. YESUS KRISTUS adalah Hakim Yang Adil. Hakim adalah pejabat yang memimpin persidangan. Istilah "hakim" sendiri berasal dari kata Arab حكم (hakima) yang berarti "aturan, peraturan, kekuasaan, pemerintah". Ia yang memutuskan hukuman bagi pihak yang dituntut.
2. Kenapa Allah tidak mengampuni saja? Mengapa harus bersusah-payah?
Ada sebuah cerita tentang seorang wanita muda yang tertangkap di diskotik ketika sedang diadakan razia narkoba oleh aparat negara. Ia dihadapkan ke meja-hijau. Jaksa penuntut membacakan dakwaan dan tuntutan. Maka, sang Hakim-pun bertanya kepada si tertuduh: “Anda bersalah atau tidak bersalah?” Gadis tersebut mengaku bersalah, minta ampun dan ingin bertobat. Namun sang Hakim yang adil itu tetap mengetuk palunya mendenda Rp. 10,000,000.-- atau penjara 3 bulan.
Tiba-tiba terjadi hal yang mengagetkan semua orang dalam sidang tersebut. Sang Hakim turun dari kursinya sambil membuka jubahnya. Ia segera menuju kursi si terhukum, mengeluarkan uang 10juta dari tas-nya untuk membayar denda si gadis. Mengapa? Ternyata sang hakim tersebut adalah bapak dari si gadis. Walau bagaimanapun cinta bapak kepada anak-gadisnya, ia tetaplah Hakim yang adil dan tidak bisa berkata: "Aku mengampuni kamu, karena kamu menyesal dan bertobat." Atau mengatakan: "Karena cintaku kepadamu, maka Aku mengampuni kesalahanmu."
Hukum keadilan tidak memungkinkan sang Hakim mengampuni dosa anaknya dengan sesukanya "tanpa prosedur harga." Maka ia yang begitu mengasihi anaknya bersedia turun dari kursi dan menanggalkan jubah kehakimannya, lalu menjadi wali untuk membayar harga denda. Inilah jalan satu-satunya bagi seorang hakim yang adil untuk memberi pengampunan bagi seorang terhukum yang dikasihinya.
3. Dalam konsep agama Islam, Isa Al-Masih juga digelari seorang Hakim Yang Adil,
"Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya 'Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil..." (Hadits Shahih Muslim 127).
KAU B'RIKU S'GLANYA
Dahulu Ku Tak Dapat Melihat
Kasih Yang Kau Berikan
Akhirnya Kutemukan
Dahulu Jalan Kutersesat
Namun Kau Hampiriku
Jadikanku Milik-Mu
Dan Kau B`riku Segalanya
Terbaik Bagiku
S`luruh Surga Bersama
Melepaskan Kasih-Mu
Tiada Lagi Keraguan
Akan Kasih Sayang-Mu
Kini Kupersembahkan
S`gala Yang Terbaik Bagi-Mu
Jika Kub`rikan Sebagian Diriku
Ku Tahu Tak Cukup Bagi-Mu
Blessing,
~HSH~
TUHAN YESUS MEMBERKATI!