Minggu, 07 April 2013

Allah Menjadi Manusia



Materi Sebelumnya (Wajib Baca dulu):

1. Mengimani Konsep Penebusan Dosa yang berkenan di mata Allah,

2. Pengharapan Kedatangan Yesus/Mesias dan sebagai Pengakhiran Hukum Taurat,
di " Keberakhiran Taurat ",

3. Kasih (Allah) yang mau turun menebus dosa Manusia,
di " Allah Adalah Penebus ", 

* 1 Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Sudahkah Anda membaca ketiga tulisan di atas? Anda mungkin hanya akan memahami tulisan di bawah ini bila telah membaca ketiganya, karena tulisan kali ini adalah Seri Keempat (lanjutan) dari tema "Allah Tritunggal".

PENTING DIKETAHUI!!! Tulisan kali ini, bukan untuk mengajak perdebatan, melainkan sebagai penambahan wawasan untuk setiap umat Kristen.


Nubuat Kelahiran

* Mazmur 2:7,
Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Bandingkan,

* Kisah Para Rasul 13:33,
telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.

Keterangan:
Kitab Mazmur ditulis oleh Daud sekitar ribuan tahun sebelum Kelahiran Kristus.

* Yesaya 7:14,
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Bandingkan,

* Matius 1:23,
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

Ket:
1. Kitab Yesaya ditulis oleh nabi Yesaya sekitar 740 tahun-an sebelum kelahiran Kristus.

2. Nama "Imanuel",
Kata Ibrani עִמָּנוּ אֵֽל - 'IMANU 'EL terdiri atas dua kata:

Kata " עִמָּנוּ - 'imânu" adalah 'inseparable prepositions' (kata depan yang tidak terpisah, menyatu) 'âyin - mêm ('im) dengan 'pronominal suffixes' (akhiran kata ganti diri) orang pertama jamak, "kami", "kita".

Kata אֵֽל - 'EL berarti "Allah", bentuk singkat dari אֱלֹוהַ - 'ELOAH, bentuk jamaknya אֱלֹהִים - 'ELOHIM.

3. Yesus dinamakan Imanuel,

Imanuel, adalah sebutan untuk Yesus. Tentang menamakan Dia Imanuel, coba bandingkan dengan ayat ini:

* Wahyu 6:8,
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Ternyata, menamakan Dia Imanuel, bukan berarti bahwa Mesias itu akan diberi nama Imanuel, melainkan "nama" itu tergolong makna spiritual, di mana Yesus adalah "Allah Yang Menyertai". Nama bukan sekedar suatu panggilan melainkan bisa lebih kepada pribadi sesuatu itu secara keseluruhan.

Sama seperti penunggang kuda itu bernama Maut, adalah nama spiritual.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definis "nama" adalah,
1 kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, barang, binatang, dsb): -- anjing itu Miki; 2 gelar; sebutan: dikaruniai -- Adipati; -- nya saja pegawai tinggi, tetapi kekuasaannya tidak ada; 3 kemasyhuran; kebaikan (keunggulan); kehormatan: ia beroleh (mendapat) --;

Jadi nama tidak hanya merujuk kepada nama panggilan, melainkan juga kepada jabatan atau gelar, kemashyuran dan lain sebagainya.

* Yesaya 8-9,
23 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.
1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
4 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Ket:
Dalam nubuatan di atas, kita dapat melihat hal-hal besar yang akan terjadi ke depannya, bahwa bangsa yang berjalan dalan kegelapan atas beroleh sinar tenang, oleh karena Kelahiran Raja Damai yang akan diberikan bagi kita semua. Itulah mengapa Kelahiran/Kedatangan Mesias ke dunia begitu dinanti-nantikan oleh orang Yahudi!

Kedatangan Mesias ke dunia, di dahului oleh Yohanes Pembaptis, sebab Yohaneslah yang dinubuatkan sebagai seorang yang berseru di padang Gurun, memberitakan bahwa Tuhan telah datang, berikut nubuatnya,

* Yesaya 40:3,
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Bandingkan dengan Pengakuan dan Kesaksian nabi Yohanes (bukan rasul Yohanes murid Kristus) berikut,

* Injil Yohanes 1,
19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Ket:
Yohanes bukan Mesias, dan ia bukan juga Elia, melainkan orang yang berseru untuk mempersiapkan jalan untuk kedatangan TUHAN, ia telah berseru:

* Matius 3,
1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."

Kini, Mesias itu telah datang ke dunia dan kembali ke sorga,

* Amsal 30:4,
Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!

* Yohanes 3:13,
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.


KEMANUSIAAN DIA YANG TELAH TURUN

* 1 Timotius 3:16,
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia (INKARNASI), dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Banyak dari teman-teman Muslim menganggap Ketuhanan Yesus sebagai suatu kebodohan, dan mungkin ada juga di antara kita yang sering bertanya-tanya tentang hal ini. Tuduhan itu seperti merujuk kepada di mana Yesus Kristus merasa haus dan lapar.

* Markus 11:12,
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.

Hal di atas jelas saja terjadi, karena pemahaman tentang Kemanusiaan Allah tidak terlalu dipahami. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke bumi, sejatinya bukan untuk memamerkan kekayaan sorgawi-Nya, Alkitab sangat jelas menulis bahwa saat itu Yesus Kristus mengosongkan diri-Nya,

* Filipi 2:6-8,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Pengosongan diri di sini adalah Yesus Kristus telah menjadi manusia biasa dan dalam waktu yang singkat menjadi lebih rendah daripada malaikat-malaikat di sorga,

* Ibrani 2:9,
Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Mengapa sampai harus mengosongkan diri segala?

Tujuan pengosongan diri sudah pasti karena Yesus Kristus "diutus" bukan sebagai Tuhan melainkan untuk menjadi manusia biasa, yang akan disembelih (disalib) guna menebus dosa manusia. Pabila Yesus Kristus tidak mengosongkan diri-Nya sudah pasti Ia tidak akan mengalami penderitaan sebagaimana yang kita tahu: Tuhan itu Perkasa dan Mahakuat dan nampaknya ini sedikit mencurangi sakramen (pelaksanaan) penebusan dosa. Dimana ketika hewan yang disembelih yang sewaktu itu digunakan sebagai tanda perdamaian dan penebusan dosa sudah pasti akan merasakan sakit dan penderitaan, demikian pula Ia Yang Telah Turun itu memilih konsisten, merelakan diri-Nya tersiksa pula, dengan merendahkan diri dan mengosongkan diri-Nya.

Namun, hal di atas hanya berlaku untuk sementara waktu, sampai segala tugasnya selesai dan Ia akan kembali kepada Bapa. Sebagaimana nubuat di bawah ini,

* Yesaya 55:11,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Firman itu adalah Yesus Kristus, Firman itu telah diutus oleh Allah dalam suatu tugas dan Allah telah menjamin bahwa Ia tidak akan kembali dengan sia-sia (gagal) melainkan Firman itu akan kembali dengan segala kemenangan-Nya, dan Firman itu tidak lain adalah Allah itu sendiri,

* Yohanes 1:1,
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Dan apa yang akan terjadi setelah itu?

Tentu saja kesementaraan dari Pengosongan Diri-Nya akan selesai, di mana kepada-Nya akan diberikan (hurufiah, kembali) menjadi penguasa di sorga dan di bumi,

* Matius 28:18,
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Uniknya, sabda Yesus ini oleh karena kebimbangan dan keraguan yang dirasakan oleh sebagian murid Yesus ketika hendak menyembah Dia,

* Matius 28:17,
Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

Sehingga Yesus Kristus pun mendekati dan memberitahu bahwa segala tugas-Nya telah selesai, sehingga kekuasaan telah kembali kepada-Nya, ini adalah sebagai penggenapan dari nubuat eskatologi Daniel,

* Daniel 7:13-14,
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Anak Manusia itu adalah salah satu dari banyaknya gelar yang diberi kepada Yesus Kristus, sedangkan Yang Lanjut Usianya adalah Allah Bapa. Kita jangan termakan dengan kata-kata "diserahkan", sebab ayat di atas bermakna rohani yang perumpamaannya seperti seorang Bapa yang mewariskan Kerajaan-Nya kepada Anak-Nya.

Dalam hal ini, Anak Manusia itu telah duduk disebelah kanan Allah,

* Matius 14,
61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Duduk disebelah kanan Allah tidaklah bermakna hurufiah (sebenarnya), melainkan bermajas alegoris, di mana saat itu Yesus Kristus telah "diberi" gelar kuasa dan kepercayaan. Hal ini juga masuk dalam Kidung Mazmur Asaf di bawah ini:

* Mazmur 80:18,
Tumpangkanlah tangan-Mu atas manusia yang di sebelah kanan-Mu; di atas anak manusia itu Engkau mengokohkan diri-Mu.

Menumpangkan tangan (mengurapi) kepada Dia yang di sebelah kanan Bapa, melalui Dia-lah Bapa dipermuliakan,

* Yohanes 14:13,
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Demikian juga -- bermakna alegoris --, sabda yang menyatakan Yesus Kristus lebih rendah daripada Bapa,

* Yohanes 14:28,
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Kita harus mengingat "Bagaimana Kemanusiaan Allah"!

Intinya, bukti-bukti yang menunjukkan Kemanusiaan Yesus tidak dapat diserang dengan bukti-bukti yang menunjukkan Ketuhanan-Nya. Sebab Yesus Kristus nyata adalah 100% TUHAN dan 100% MANUSIA.

* Yesaya 43:10,
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Maukah Anda menjadi saksi Allah yang percaya dan mengerti bahwa sebelum Ia tidak ada ALLAH YANG DIBENTUK (menjadi manusia) dan setelah Ia tidak akan ada lagi?

* Yesaya 43:11-12,
11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. 
12 Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.

Maukah Anda percaya sabda-Nya bahwa tidak ada Juruselamat selain dari pada-Nya?

* Yesaya 43:13,
Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

Sekali pun Allah menjadi Manusia, Ia tetap menjadi Allah sebab tidak ada yang dapat melepaskan kekuasaan itu dari tangan-Nya. Bahkan Ia menantang siapa saja yang bisa melakukannya!

Haleluyah!

Selanjutnya: Allah Tritunggal Yang Maha Kudus di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/allah-tritunggal-yang-maha-kudus.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar