Sabtu, 06 April 2013

KEKRISTENAN & HUKUM TAURAT


* Matius 11, 
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." 


Apakah Hukum Taurat itu?

Taurat (Ibrani: תּוֹרָה, Torah, "Instruksi"), yang berarti "memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan" (misalnya pada Kitab Imamat 10:11). Jadi kata torah dapat bermakna "ajaran" atau "instruksi"

Intruksi ini diberi kepada orang Israel melalui Nabi Musa, tetapi tulisan saya kali ini akan membahas tentang "Keberakhiran Hukum Taurat". 

Teman-teman dari kalangan Muslim senantiasa menyalahi ajaran Kekristenan karena tidak mematuhi hukum Taurat, seperti sunat, pengharaman babi, dan lain sebagainya. Tetapi ada baiknya kita mengenal secara jelas keberakhiran hukum ini, yang jelas-jelas tertulis di Alkitab sehingga menyebabkan orang Kristen tidak mengamalkan lagi perintah ini. 

Kita mengacu dulu kepada ayat nubuat tentang keberakhiran hukum ini dengan melihat ayat-ayat dalam Perjanjian Lama.

* Yeremia 31, 
31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. 
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 

Ket:
-- Perjanjian Lama merupakan Kitab masa orang Yahudi, Kitab ini memuat hukum-hukum Taurat dan kisah para nabi oleh karena itu kitab ini kemudian disebut Tanakh, kitab ini jauh sebelum kedatangan Yesus Kristus. Penulisannya dimulai 2000 tahun sebelum kedatangan Yesus, dan era-nya dimulai pada saat penciptaan langit dan bumi. --

Di atas, Allah mengatakan bahwa akan tiba waktunya dimana Allah akan memberi Prjanjian Baru kepada kaum Israel dan kaum Yehuda (Yahudi), perjanjian itu tidak seperti perjanjian yang lama melainkan Taurat Tuhan itu akan ditaruh di dalam hati setiap orang. Terlihat jelas bahwa Hukum Taurat bukanlah hukum yang kekal melihat perencanaan Allah di atas mengenai endingnya hukum ini.

Injil Matius 5 adalah senjata andalan dari teman-teman Muslim untuk memperkokoh anggapan pemberlakuan Hukum Taurat yang seharusnya hingga sekarang ini. Namun sebaliknya, sebenarnya mereka malah menunjukkan ayat yang juga menyatakan keberakhiran hukum itu, saya kurang tahu bagaimana cara mereka membaca sampai bisa-bisanya keliru seperti ini. Coba kita simak baik-baik bunyi ayatnya di bawah ini, 

* Matius 5, 
17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 
18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 
19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 

Penjelasannya adalah sebagai berikut, 

"5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. " -- Perkataan Yesus di atas sangat tepat, Anda tentu telah membaca nubuat dari nabi Yeremia di atas, nah di sinilah Yesus menyatakan kehadiran Ia yang bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Justru Ia datang sebagai penggenapan dari yang telah tertulis (ternubuat) oleh para nabi di zaman dahulu, sebab Hukum Taurat hanya bersifat bayang-bayang saja (sementara), lihat ayat ini, 

* Ibrani 10:1, 
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. 

* Kolose 2:17, 
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. 

"5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." -- Lihat frasa kata "sebelum semuanya terjadi"

Kesimpulan dari frasa ini mungkin dapat kita lebih pahami dengan menggunakan rumus implikasi, dimana nilai, 

p: yang tertulis semuanya terjadi, dan 
q: hukum Taurat berakhir 

Maka implikasi dari p --> q adalah, 
Jika yang tertulis semuanya terjadi, maka hukum Taurat berakhir. 

Sedangkan negasi atau penyangkalan dari implikasi di atas ~p --> ~q adalah, 
Jika yang tertulis TIDAK semuanya (sebagian atau keseluruhan) terjadi, maka hukum Taurat TIDAK berakhir. 

Hukum Taurat itu telah berakhir karena kesemuanya telah digenapi oleh Yesus Kristus, sebagaimana yang kita tahu bahwa Dialah kegenapan dari segala yang tertulis di dalamnya,

* Roma 10:4,
Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Sehingga melalui Dia, kita semua dibenarkan, sebab pada dasarnya tidak ada seorang pun manusia yang benar di hadapan Allah,

* Ayub 4:17,
Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?

Teman-teman dari kaum Muslim terjebak dengan frasa "selama belum lenyap langit dan bumi", sehingga mereka menafsirkan bahwa Taurat hanya akan berakhir bila telah lenyap langit dan bumi, namun satu hal yang harus mereka tahu bahwa "langit dan bumi lenyap" bukanlah isi dari Hukum Taurat -- jadi in bukan sesuatu yang harus digenapi dulu --, baik di lihat dari segi perintah Taurat mau pun dari segi larangannya. 

"Langit dan bumi lenyap" adalah nubuat kitab para nabi, bukan hukum Taurat, hukum Taurat berisi perintah bukan nubuat tentang hal-hal yang terjadi ke depannya. 

"5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." --Ancaman ini berlaku pada masa Hukum Taurat sedangkan sekarang ini Hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi. 

Tentang pekerjaan-Nya (menggenapi hukum Taurat, ay 17) dipertegas oleh Yesus, bahwa segala pekerjaan-Nya telah selesai, sebab kedatangan-Nya ke dunia bukan tanpa alasan, sehingga dengan matinya Ia di kayu salib mengetuk palu bahwa zaman Hukum Taurat telah berakhir,

* Yohanes 19:30, 
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 

Bagaimana dengan Kesepuluh Firman Allah? Apakah hukum ini juga berakhir? 

* Keluaran 20,
2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 

3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 

4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 
5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 
6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. 

7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. 

8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 
9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 
10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 
11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. 

12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. 

13 Jangan membunuh. 

14 Jangan berzinah. 

15 Jangan mencuri. 

16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
  
17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." 


10 Firman Allah bukan bagian dari Taurat. Sejak zaman Adam dan Hawa (jauh sebelum adanya Hukum Taurat), Kain membunuh Habel itu sudah "dosa", menyembah berhala juga sudah "dosa". Hukum Allah sudah ada sejak awal penciptaan atau paling tidak sudah ada ketika DOSA masuk ke dalam dunia. 

10 Firman Allah adalah HUKUM KASIH yang berlaku untuk selama-lamanya. 

* Matius 22, 
36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
 

Hukum# 1-4 Kasih kepada Tuhan Allah: 
1. Jangan Menyembah ilah lain selain Allah, 
2. Jangan membuat patung dan menyembahnya, 
3. Jangan menyebut nama Tuhan sembarangan, 
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat 

Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 

Hukum# 5-10 Kasih kepada sesama manusia 
5) Hormatilah ayahmu dan ibumu. 
6) Jangan membunuh. 
7) Jangan berzinah. 
8) Jangan mencuri. 
9) Jangan bersaksi dusta. 
10) Jangan mengingini milik org lain. 

Hukum Taurat adalah Hukum Tambahan, yang diberikan kepada orang Israel karena telah melanggar perintah Allah, 

* Daniel 9:11, 
Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia. 

Hukum Taurat adalah hukuman yang diberikan kepada orang Israel. Kalau kita membaca perjalanan Musa menyelamatkan bangsa Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir maka kita bisa melihat acap kali bangsa Israel ini mengeluh, bersungut-sungut dan bahkan pernah mencobai Tuhan. Beberapa kali Tuhan ingin membinasakan mereka seluruhnya, tetapi Musa selalu melerai dan mencoba untuk meredahkan amarah Tuhan sehingga Tuhan tidak jadi menjatuhkan Tulah kepada mereka. Orang Israel pun tidak mengharapkan pertolongan dari Tuhan dan memilih kembali diperbudak oleh Firaun sehingga Tuhan pun memberikan Hukum Taurat yang sangat amat berat untuk dipikul untuk menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan keselamatan dari Tuhan itu sendiri. Bahwa seberapa pun usaha manusia bekerja, belajar dan lain-lainnya apabila tidak disertai oleh tangan Tuhan langsung adalah sia-sia belaka.

* Galatia 3:19, 
Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara. 

"--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--", bandingkan dengan ayat ini, 

* Kejadian 3:15, 
.... keturunannya akan meremukkan kepalamu,  dan engkau akan meremukkan tumitnya." 

Keturunannya (akhirnya Yesus) akan meremukkan kepala ular (mengalahkan total), tetapi ular akan meremukkan tumit-Nya (membuat-Nya berdarah). Nampak sejak awal, telah Allah janjikan kedatangan seorang Mesias yang akan membatalkan hukum tambahan itu. 

Nubuat di atas adalah nubuat Allah yang kali pertama, dan dilatarbelakangi ketika kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Nubuat di atas disingkapkan 4000 tahun sebelum Kristus turun ke bumi. 

* Galatia 3:13, 
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 

Selain itu, tujuan Tuhan memberikan hukum Taurat adalah untuk membuat manusia sadar bahwa kita tidak akan pernah bisa mentaati Hukum Taurat atau setidak-tidaknya manusia tidak layak sama sekali masuk ke dalam Kerajaan-Nya bila Tuhan harus memberikan perintah "ini dan itu" sebagai "uji kelayakan" .  Manusia tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan, sehingga manusia hanya bisa dengan bergantung kepada Tuhan.  Dan Tuhan memberikan jalan keluar bagi manusia, yaitu dengan memberikan Yesus Kristus, supaya kita dibenarkan karena iman kita kepada Yesus, bukan dengan mentaati hukum Taurat (yang kita tahu bahwa kita tidak akan pernah sanggup).  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).  

Di dalam Alkitab ada ayat-ayat tertentu yang ditujukan kepada pribadi-pribadi tertentu, seperti misalkan ayat di bawah,

* Yosua 4,
5 dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,
6 supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu?
7 maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."

Ayat di atas memang saya baca, tetapi jelas perintah itu hanya diberikan kepada orang Israel serta keturunannya dan bukan kepada saya. Yaitu perintah yang disuruhkan kepada orang Israel yang kekal untuk selama-lamanya.

Kristus datang ke dunia TIDAK untuk menghapus 10 Hukum Allah yang ditulis oleh jari Allah sendiri. Karena "Hukum-hukum Allah" itu sempurna. Hukum-hukum itu melindungi kita, menjadikan kita bijaksana, dan memberi kita sukacita dan terang. (Mazmur 19:8)

* Mazmur 19:8, 
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. 

* Mazmur 111, 
7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, 
8 kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran. 

Kata Taurat tidak selalu mengacu kepada Hukum Taurat, tetapi lebih kepada "Hukum Kasih-Nya"

Lalu, bagaimana dengan perintah keempat? 

* Keluaran 20:8, 
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 

Yesus adalah Tuan atas hari Sabat, dan Yesus tidak menetapkan peraturan Sabat kepada umat-Nya. 

* Matius 12:8, 
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." 

Di ayat 8 ini adalah ucapan Yesus yang paling radikal tentang hari Sabat : "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat". Anak Manusia itulah Yesus. Yesus mengambil alih gelar dari Daniel 7:13-14, dimana dikatakan bahwa "seorang seperti anak manusia datang dengan awan-awan dan kepadanya diberikan pemerintahan atas semua bangsa, dan kerajaannya tidak akan lenyap"

Dengan memakai gelar Anak Manusia itu untuk diri-Nya, Yesus menandakan bahwa Dia-lah yang berhak untuk menentukan bagaimana Sabat patut dirayakan. Hak-Nya adalah jauh lebih tinggi dari semua diskusi ahli-ahli Taurat. 

Jelaslah bahwa ucapan Yesus ini masih merupakan teka-teki bagi orang-orang Farisi. Mereka belum mengerti bahwa dengan "Anak Manusia" Yesus memaksudkan diriNya sendiri sebagai Raja dunia. Andaikata pada saat itu mereka mengerti, pastilah kemarahan mereka berpusat di situ. Ini bisa kita bandingkan pada peristiwa ketika Yesus dihadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin), dimana Ia mengakui bahwa Ia Anak Manusia, yang duduk di sebelah kanan Allah dan yang datang di awan-awan, Ia langsung "divonis" hukuman mati. 

Sabat sendiri tidak melulu berbicara tentang Hari Sabtu (tepatnya jumat petang ke sabtu petang), tetapi ada banyak sabat-sabat sebab sabat ini maknanya lebih kepada "peringatan", beribadah di hari minggu (hari kebangkitan Yesus) adalah sabat bagi orang Kristen.

HUKUM KASIH! 

Keberakhiran Hukum Taurat tidak membuat umat Allah hidup sebebas-bebasnya, tanpa adanya beban/larangan/perintah dari Allah. Melainkan ada "perintah baru"

* Yohanes 13:34, 
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 

*Matius 12, 
29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 
30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 
31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 

Yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Sebagaimana yang kita ketahui dari penjelasan di atas, bahwa Kesepuluh Firman yang ditulis dengan jari Allah sendiri adalah berlaku untuk selama-lamanya, penerapan dari perintah mengasihi ini sendiri teruraikan dalam kesepuluh firman. 

* Matius 11, AJAKAN JURUSELAMAT 
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembu dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." 

Inti dari pembicaraan Yesus di sini, tentang kuk (beban, perintah, ajaran) baru. Pada ayat 28, Yesus mengajak mereka yang berbeban berat, maksudnya seorang yang hidup dibawah Hukum Taurat dan hukum adat istiadat lainnya, yang serba-serbi larang ini larang itu, untuk datang kepada-Nya.  Kemudian pada ayat 29 Yesus menyarankan mereka untuk memikul (melaksanakan) kuk (perintah) yang Yesus pasang, lalu di ayat 30 Ia  mengatakan tentang 'kuk' itu, bahwa 'kuk' yang Ia pasang itu enak (tidak berat). Cara hidup ini adalah cara hidup orang Kristen, yaitu mengasihi! Sebab orang Kristen dibenarkan oleh Iman kepada Yesus Kristus, bukan karena melakukan ini dan itu.

Jadi, marilah kita semua yang letih lesuh untuk datang kepada Jurus'lamat kita yang memberi kelegaan bagi setiap kita. Haleluya! 

Catatan: 
1. Ada 613 isi Taurat, dimana ada 248 perintah dan 365 larangan. Angka 248 merujuk pada  jumlah tulang dalam tubuh manusia (Allah memberi manusia perintah sesuai dengan jumlah tulangnya) dan angka 365 adalah jumlah hari dalam satu tahun (Seperti tiap-tiap hari ada larangan yang Allah beri kepada kita.) 

2. Ayat-ayat Keberakhiran Taurat, 

* Lukas 16:16, 
Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. 

* Matius 11:13, 
Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes. 

3. Pengharaman memakan babi adalah bagian dari larangan Taurat (Ulangan 14:8, Imamat 11:7, Yesaya 66:17). Umat Kristen tidak bisa dikatakan telah melanggar larangan Taurat bila memakan babi, sebab umat Kristen tidak hidup di bawah hukum Taurat. (I Korintus 6:12, I Korintus 10:25, Kolose 2:16, I Timotius 4-5, Roma 14:17)

Tuhan Yesus sendiri telah mengatakan bahwa, 

* Matius 15:11, 
Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. 

* Markus 7, 
18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 
19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 
20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 
21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 
22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 
23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." 

4. Makanan babi bukanlah makanan wajib umat Kristen, melainkan umat Kristen berhak memakannya dan umat-umat lain seperti Hindu pun menghalalkan mengonsumsi ini. 

5. Bagaimana dengan meminum anggur, mengonsumsi narkoba dan lain sebagainya? 

Meminum anggur berbeda dengan meminum anggur+alkohol. Dalam Perjamuan Kudus, memang ada pelaksanaan meminum anggur, tetapi non-alcohol. 

Di dunia ini, sepertinya ada 2 Hukum Besar yang harus kita teladani, yaitu Hukum Tuhan dan Hukum Negara. Hal ini-lah yang kemudian mendasari kenapa Tuhan tidak "ragu" untuk memberikan "perintah baru", karena Tuhan tahu bahwa manusia itu tidak statis, manusia cenderung dinamis. Misalkan, cara hidup orang dulu (perang, hukum rimba --siapa yang terkuat dia yang menang--) tidak pantas lagi untuk dikonsumsi bagi masyarakat modern. Sehingga Tuhan melalui rasul Paulus mengajarkan kita untuk taat kepada pemerintah kita, sebab merekalah yang akan memberikan hukum-hukum baru sesuai dengan zamannya,

* Roma 13,
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Hukum Negara itu lebih up to date. Di mana pada Hukum Negara ada pelarangan: mengonsumsi narkoba, merokok, dan hal-hal lainnya, yang tidak kita jumpai pada Hukum Tuhan. 

Pengataan bahwa yang masuk ke dalam mulut tidak menajiskan orang, sering dipertanyakan oleh para kritikus Kristen, padahal hal ini bisa dengan mudah dimengerti jika para kritikus memahami bahwa waktu terus berjalan, dan kemudian ada hal-hal negatif yang tidak masuk dalam 'Hukum Tuhan', tetapi sebagai manusia yang diberi keistimewaan, bukannya Tuhan telah memberikan kita pikiran sehingga kita pun dapat membuat peraturan sebagaimana mestinya? 

Seperti Narkoba, baik Alquran mau pun Alkitab tidak ada satu kata pun Tuhan melarang mengonsumsinya, tetapi oleh pikiran manusia sehingga manusialah yang membuat peraturan/hukum itu, melihat dampak dari narkoba yang memang berbahaya. 

Akhirnya kita sama-sama tahu, bahwa semakin hari semakin bertambah saja hukum dari Negara yang memang harus kita taati. 

Jadi kita harus tahu, bahwa waktu terus berjalan. Mindset manusia abad ini belum tentu sama dengan mindset manusia di masa kemudian, seperti hukum rimba, perang dan lain sebagainya, kalau orang dulu merasa hal itu biasa saja tetapi dewasa ini manusia menganggap bahwa peristiwa seperti itu tidaklah baik dan tidak semestinya diberlakukan.

6. Dalam surat Al-Imran, Isa yang di sebut Yesus ternyata juga datang untuk menghilangkan isi Taurat, bedanya hanya sebagian, 

* QS. 3:50, 
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. 

Namun tidak dikatakan apa-apa saja yang dihalalkan itu. 

Sumber: 
- http://clearcontradiction-hsh.blogspot.com/2012/06/197-bolehkah-makan-babi.html 
- http://clearcontradiction-hsh.blogspot.com/2012/05/99-tentang-berlakunya-hukum-taurat.html 
- http://www.sarapanpagi.org/hukum-taurat-sebagian-atau-seluruhnya-vt3941.html 
- http://www.jubileeforindonesia.org/v1/?p=79 
- http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/

Next: Allah adalah Penebus di http://hsh-kristen.blogspot.com/2013/04/alllah-adalah-penebus.html

1 komentar:

  1. Shalom saudara-saudari Kristen. Apakah sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan Injil Markus 12 ayat 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

    Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ”

    Cara mengucapkannya : ” Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ”

    Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ” ( barukh Shem kevod malkuto le’olam va’ed ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya.

    ש🕎⁦✡️⁩🐟📜🖖🏻🕍🗺️🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐄🐎🐫🐪🦌🦅🕊️🐔🦁🐍👑🗝️🛡️🗡️⚖️👨‍👩‍👧‍👦🤴🏻🛐🤲🏻₪🇮🇱

    BalasHapus