Rumusan Masalah:
A. Abraham!
B. Janji Berkat kepada Abraham!
C. Keturunan Abraham! -- Ishak sebagai Anak Perjanjian --
D. Hagar dan Ismael diusir! -- Ismael sebagai Anak Ketidakpercayaan Sara --
E. Kedua Belas Anak Yakub!
F. Yusuf di Jual & Menjadi Orang Ke dua di Mesir!
G. Tertindasnya Anak-anak Yakub (Israel) di Mesir!
H. Kenapa bukan Yusuf yang menurunkan Mesias? Kenapa harus Yehuda?
Catatan:
Karena tulisan per-artikel cukup panjang, maka mulai saat ini setiap "tema" akan di bagi minimal 2 postingan. Harap membaca dengan penuh pemahaman dan secara keseluruhan, minta bimbingan dari Roh Kudus agar dapat dimengerti. Tuhan Yesus Memberkati.
Pembahasan:
A. Abraham!
Abram, secara hurufiah: Bapa yang Luhur. Kemudian namanya diganti menjadi: Abraham, yaitu: Bapa sejumlah besar Bangsa.
Abram merupakan Generasi ke-20 semenjak manusia diciptakan. Diperkirakan ia lahir pada tahun 2000/2006 semenjak manusia diciptakan. Orang Israel sangat memuji Bapa Abraham sebagai Bapa Leluhur mereka, sebab Abraham merupakan awal mula perjanjian bagi mereka yang adalah keturunan-keturunannya. (Luk. 1:73)
Kelahiran Abraham kemudian mengarahkan kita pada pengenalan Tuhan YHVH dengan lebih dekat. Sebab kepada dia-lah Tuhan berjanji akan memberkati keluarganya. Walau pun pemberkatan di sini secara khusus kepada keturunan (darah daging) Abraham saja, tetapi melalui kematian Kristus kita juga termasuk keturunan rohani Abraham.
Tidak dapat dipastikan pada usia berapa Terah memperanakkan Abraham dan Abraham ini anak ke berapa, namun kemungkinan besar, Abraham adalah anak bungsu Terah. Terah sudah mulai memiliki keturunan diusia 70 tahun, maka paling mungkin bila dibandingkan dengan usia kematian Terah dan umur Abraham saat itu, kemungkinan besar Abraham dilahirkan pada usia Terah yang ke-130 tahun. Sehingga sampailah kita pada tahun 2006. Tetapi menurut pakar Alkitab bernama Daniel Rohl, bisa jadi Terah berusia 124 tahun saat itu sehingga pada saat Abraham lahir manusia sudah berusia 2.000 tahun.
Pada generasi ke-20 ini juga, nampaknya Nabi Nuh masih hidup dan ia masih sempat melihat Abraham. Hal ini disebabkan pada generasi 12 sampai generasi 18. Di mana ke-7 generasi ini rata-rata kawin diusia 30 tahun. Hanya Terah saja yang kemudian memperanak diusia yang cukup tua, yakni 70 tahun ke atas. Sehingga nabi Nuh yang dikatakan masih hidup hingga 350 tahun setelah air bah masih bisa menyaksikan keturunannya hingga 10 garis ke bawah.
B. Janji Berkat kepada Abraham!
Abraham dijanjikan suatu berkat yang luar biasa oleh Tuhan. Pengutusan pertama terlihat pada Kejadian pasal 12, pada usia Abraham ke 75 tahun.
* Ibrani 11:8,
Oleh iman, Abraham ketika dipanggil ke luar, ia taat untuk pergi ke tempat yang akan ia terima sebagai warisannya, dan ia pergi tanpa mengetahui tempat yang akan ia tuju.
Abraham mempercayakan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan, ia belum mengenal pasti siapa YHVH itu, tetapi ia mau diutus dan percaya bahwa ia pasti menerima segala berkat yang Tuhan janjikan, sehingga hal itu diperhitungkan baginya sebagai sebuah kebenaran. Di mana Tuhan sendiri berjanji,
* Kejadian 12,
1 YAHWEH berfirman kepada Abram, "Keluarlah kamu dari negerimu, dan dari sanak saudaramu dan dari rumah ayahmu ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
2 Aku akan membuat engkau menjadi suatu bangsa yang besar. Aku akan memberkati engkau, dan membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3 Aku akan memberkati mereka yang memberkati engkau dan mengutuk mereka yang mengutuk engkau, dan karena engkau semua kaum di bumi akan diberkati."
Abraham menerima panggilan Tuhan itu, lalu Tuhan pun berfirman lagi kepadanya,
7 Dan YAHWEH menampakkan diri kepada Abram serta berfirman, "Aku akan memberikan tanah ini kepada keturunanmu." Dan di sana Abram membangun mezbah bagi YAHWEH yang telah menampakkan diri kepadanya.
Tanah yang dimaksud adalah Tanah Kanaan, di mana Tuhan akan mewariskan Tanah itu kepada Abraham dan keturunannya.
Ketika kelaparan menimpa kota itu, maka Abraham pun bersama dengan Sara dan keponakannya yang bernama Lot pergi ke Mesir. Lot ini adalah anak dari kakak Abraham, bernama Haran, dan karena Haran itu telah meninggal dunia maka bisa dipastikan kala itu Abraham-lah yang menjadi bapak angkat bagi Lot.
Mereka semua pergi ke Mesir, tetapi satu hal yang Abraham rencanakan sebelum tiba ke sana adalah supaya Sara mengakui dirinya sebagai saudari dari Abraham agar sekiranya Abraham jangan dibunuh oleh orang-orang Mesir yang terpesona dengan kecantikan Sara. Walau pun ini termasuk dusta, namun kata "saudari Abraham" tidak sepenuhnya salah. Karena Abraham ini memang saudaraan dengan Sara, karena melihat riwayat orang dulu yang masih sarat mengikat pertalian antar saudara saja.
Sara merupakan saudara tiri Abraham,
* Kejadian 20:12,
Lagi pula, ia memang benar-benar saudara perempuanku, yaitu anak perempuan dari ayahku, hanya bukan anak perempuan dari ibuku, kemudian ia menjadi istriku.
Sarai sendiri secara hurufiah: putriku dan Sara secara hurufiah: putri semua bangsa.
Ketika Firaun melihat Sara, ia pun jatuh hati kepada Sara dan kemudian mengambil Sara sebagai selirnya, tetapi akibat itu pula Tuhan pun menulahi Firaun. Pertanyaannya kemudian, Kenapa Abraham tidak menerima tulah juga? Sebab sekali pun Abraham adalah saudara Sara, ia juga merupakan suami darinya?
TUHAN telah memberkati Abraham dan bersumpah siapa yang mengutuki Abraham maka kutukan itu akan terpantul. Hal yang sama juga dilakukan oleh Nuh, dimana saat Ham mengumbar cerita aurat ayahnya, Nuh sadar bahwa ia tidak bisa mengutuk Ham karena mereka semua yang keluar dari bahtera itu telah beroleh berkat dari Tuhan, sehingga Nuh hanya mengutuki Kanaan, anak sulung Ham yang akan menjadi hamba bagi keturunan Sam dan Yafet. Maka bisa dilihat bahwa Tuhan konsisten dengan janji-Nya. Hal yang sama Tuhan lakukan saat keturunan Daud berlaku jahat terhadap-Nya, Ia tidak membinasakan keturunan Daud sebagaimana Ia membinasakan keluarga Yerobeam bin Nebat, karena janji-Nya kepada Daud itu tidak boleh Ia langgar:
* 2 Tawarikh 21:7,
Tetapi YAHWEH tidak akan memusnahkan keluarga Daud, karena perjanjian yang telah Dia buat dengan Daud, seperti yang telah Dia katakan, untuk memberi sebuah pelita kepadanya juga kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.
Karena berbicara tentang ketidakkudusan bukan berdasarkan pada Kemanusian-Nya, melainkan berdasarkan sifat Illahi-Nya. Tuhan tidak mungkin melanggar janji-Nya sendiri dan Ia tidak membalas tipu daya dengan tipu daya.
C. Keturunan Abraham!
Karena Sara tidak kunjung memberikan keturunan kepada Abraham, maka Sara pun, seperti kebiasaan orang kala itu, memberikan budaknya yang bernama Hagar kepada Abraham. Jadi perkawinan Abraham dan Hagar bukanlah bagian dari rencana Tuhan, karena Sara sendirilah yang berinisiatif untuk memberikan Hagar kepada Abraham.
Abraham kemudian memperanakkan Ismael (2092), dari budaknya yang bernama Hagar. Dan setelah Hagar melihat dirinya mampu untuk memberikan keturunan kepada Abraham, maka dia pun memandang rendah majikannya (Sara) itu. Hal itu berlangsung selama 12 tahun, karena setelah itu Sara akhirnya memberikan keturunan kepada Abraham, keturunannya itu dinamakan: Ishak, sebagaimana yang Tuhan katakan, sebagai Anak Perjanjian,
* Kejadian 17,
19 Elohim berfirman, "Sarah, istrimu, pasti akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau harus memanggil namanya Ishak, dan Aku akan membangun perjanjian-Ku dengannya, untuk suatu perjanjian yang kekal bagi keturunannya selamanya.
20 Mengenai Ismael, Aku telah mendengarkan engkau. Karena itu, Aku telah memberkatinya, dan akan membuatnya beranak cucu sehingga menjadi sangat banyak, ia akan melahirkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
21 Tetapi Aku akan mengikat perjanjian-Ku dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sarah bagimu tahun depan pada waktu seperti ini juga."
Hanya Ishak saja yang menjadi ahli waris Abraham sesuai dengan ketetapan Tuhan (Kej. 21:12). Tetapi Tuhan senantiasa pula memberkati Ismael sebagaimana yang dimohonkan oleh Abraham. Dan sekedar info, bukan hanya Hagar saja yang menjadi gundik Abraham, sebab di Pasal lain dikatakan Abraham pun mengambil 1 gundik lagi, yaitu Ketura, yang melahirkan lebih dari satu anak bagi dia.
Istilah: Abraham, Ishak, dan Yakub nampaknya cukup terkenal di telinga orang Arab, sehingga pengarang Alquran dapat mengurutkannya secara tepat, sebagai garis kenabian,
* Q.S. 29:27,
Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh."
Walau pun Ismael merupakan anak dari keturunan Abraham, tetapi Ismael hanya mendapat "berkat keturunan" saja, sedangkan Ishak menerima "berkat perjanjian yang kekal untuk selamanya". Hal perjanjian ini mulai disahkan Tuhan, dengan memberikan "sunat" sebagai lambang Perjanjian itu, "Perjanjian Sunat" ini dilakukan untuk seorang bayi yang telah berumur 8 hari. Abraham kala itu berumur 99 tahun ketika ia disunat dan Ismael berumur 13 tahun, dan juga turut disunat orang-orang di tempat kediaman Abraham, termasuk budak-budaknya. Sedangkan Ishak sendiri berumur 8 hari, ketika ia disunat.
Ishak dilahirkan pada usia Abraham yang ke-100 tahun (2106).
Ada pula pendapat-pendapat orang yang membenarkan kenabian melalu anak-anak Ismael, namun ada baiknya kita melihat point-point di bawah ini:
1. Ismael adalah anak dari seorang budak walau pun ini agak klise, tetapi coba lihat point lain,
2. Ismael merupakan anak yang dilahirkan atas dasar KETIDAKPERCAYAAN. Abraham dan Sara tidak percaya sama janji Tuhan bahwa mereka akan dikaruniai anak. Jadi Ishak: Anak Perjanjian. Ismael: Anak Ketidakpercayaan.
3. Perkawinan Abraham dan Hagar BUKANLAH bagian dari rencana Elohim, melainkan merupakan inisiatif Sara itu sendiri. Jadi Tuhan tidak mau tahu-menahu tentang anak ini, orang Tuhan gak pernah nyuruh Abraham nikahi Hagar kok.
Tetapi Tuhan bermurah hati kepada Abraham sehingga Tuhan pun memberkati juga anak-anak Ismael, namun ahli waris dan perjanjian fix di Ishak seorang.
4. Sara menyesali keputusannya itu, karena Hagar yang mampu memberikan keturunan kemudian merendahkan Sara. Jadilah Hagar ditindas dan kabur tetapi kembali lagi.
5. Ketika Ishak (keturunan rohani/perjanjian) berusia 2 tahun, Ismael (keturunan jasmani/non-perjanjian) mengolok-ngolok dan menghina Ishak. Sara marah dan menyuruh Abraham mengusir ibu dan anaknya itu.
D. Hagar dan Ismael diusir!
Kenapa mereka harus diusir?
Jawabannya karena ternyata Ismael mencoba untuk melampiaskan 'kecemburuannya', sehingga ia pun menghina anak yang dilahirkan Sara itu,
* Kejadian 21,
8 Anak tersebut bertambah besar, kemudian ia disapih. Pada hari Ishak disapih, Abraham mengadakan sebuah perjamuan besar.
9 Sarah melihat anak Hagar, orang Mesir yang telah melahirkan anak bagi Abraham, sedang mengolok-olok.
Hal ini merupakan typologi (prediksi) terhadap kita, anak-anak rohani Bapa, yang kerap-kali mengalami hinaan, entah itu karena ketidak-pahaman mereka terhadap isi Kitab Suci, mau pun terhadap kecemburuan lainnya,
* Galatia 4,
28 Kita adalah anak-anak perjanjian, sama seperti Ishak.
29 Sebagaimana pada waktu itu, ia yang dilahirkan secara kedagingan menganiaya yang dilahirkan secara Roh, demikian pulalah sekarang.
30 Tetapi apa yang dikatakan Kitab Suci? "Usirlah wanita hamba itu dan anaknya, karena anak dari wanita hamba itu sekali-kali tidak akan menerima warisan bersama anak dari wanita merdeka!"
31 Jadi saudara-saudaraku, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka.
Namun, apakah penggenapan besarnya ada pada fakta bahwa teman-teman Muslim sebagai "keturunan" Ismael menghina kita sebagai "keturunan" Ishak?
Hal itu tidak dapat kita jawab sekarang. Karena Muhammad sendiri belum pasti adalah keturunan dari Ismael, orang Mesir itu.
Dan sekedar tambahan:
Menurut hukum Yahudi, usia seorang anak digolongkan dalam 8 tahapan: yaitu tahap pertama adalah Yeled (usia bayi), kedua Yonek (usia menyusu), ketiga Olel (lebih tua lagi dari menyusu), keempat Gemul (usia disapih), kelima Taph (usia mulai berjalan), keenam Ulem (anak-anak), ketujuh Na’ar (mulai tumbuh remaja) dan kedelapan Bahar (usia remaja).
Jadi peristiwa Ishak disapih merupakan adat tradisi orang-orang kala itu. Saya tidak dapat mengatakan tradisi orang Israel, sebab Israel belum ada pada masa Abraham. Tetapi nampaknya tradisi ini dibakukan oleh keturunan-keturunan Abraham yaitu Israel.
E. Kedua Belas Anak Yakub!
Setelah Abraham memperanak Ishak, Ishak kemudian memperisteri Rikbah, yang adalah anak Nahor, saudara Abraham. Karena memang adat pertalian kala itu masih kental untuk mengawini saudara atau sepupu sendiri.
Ishak pun memperanak Esau dan Yakub. Sekali pun Yakub ini adalah anak bungsu, tetapi "hak sulung" ada pada dirinya. Karena Esau telah memandang rendah hak kesulungan itu, sehingga Esau pun rela untuk menjual kesulungannya itu kepada adiknya ganti semangkuk sup. Yakub sendiri telah diberikan suatu nama baru oleh YHVH, dia dikenal sebagai Israel. (bdk. Kej. 32:28)
Yakub kemudian memperanak Kedua Belas Suku Israel. Yakub memiliki 2 orang isteri dan 2 orang gundik:
● Anak-anak Lea,
1. Ruben
2. Simenon
3. Lewi
4. Yehuda
9. Isakhar
10. Zebulon
● Anak-anak Bilha, gundik yang diberikan oleh Rachel kepada Israel,
5. Dan
6. Naftali
● Anak-anak Zilpa, gundik yang diberikan oleh Lea kepada Israel,
7. Gad
8. Asyer
● Anak-anak Rachel,
11. Yusuf
12. Benyamin
Alasan sehingga kenapa Yakub memperisteri juga Bilha dan Zilfa yang merupakan pelayan-pelayan Lea dan Rachel, di dasari atas kemandulan Rachel yang menginginkan keturunan juga sehingga ia mengizinkan gundiknya itu tidur dengan suaminya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Lea, saat Lea sudah tidak hamil lagi, ia pun harus memberi gundiknya yang bernama Zilfa kepada Yakub, karena sudah sewajarnya isteri yang memiliki lebih banyak anak yang akan lebih disayangi oleh suaminya. Namun selang setelah itu, Lea kemudian memperanak dua anak lagi, yaitu Isakhar dan Zebulon, sehingga secara urutan kelahiran: Isakhar dan Zebulon merupakan anak ke 9 dan ke 10.
F. Yusuf di Jual ke Mesir & Menjadi Raja!
Awal mula kebencian saudara-saudara Yusuf terhadapnya karena ia merupakan anak kesayangan Israel, sebab Yusuf ini merupakan anak yang lahir pada usia tuanya (Kej. 37:3).
Yusuf megalami suatu mimpi dengan lambang-lambang tertentu yang membawanya kepada masa cerahnya yaitu menjadi Perdana Menteri di Mesir, sebagai orang kepercayaan Firaun. Oleh karena Yusuf, Firaun mau dan dengan gembira menyambut keluarga Yusuf yang ia boyong untuk pindah dan tinggal di Mesir selama beberapa waktu lamanya.
Hal ini diawali dengan itikad jahat saudara-saudara Yusuf yang ingin membunuh Yusuf, si tukang mimpi itu. Hal bunuh-membunuh merupakan bagian dari hukum primitif. Jadi jangan samakan pola pikir orang dulu (suka membunuh, melempar batu hingga mati, perang) dengan pola pikir orang sekarang yang sudah terlindungi oleh payung hukum (Hukum Modern).
Setidaknya ada 3 Tipe Hukum di dunia ini:
1. Tipe Hukum Rimba (Primitif),
Hukum ini identik dengan peperangan, siapa menang dia kalah. Hal-hal genosida (pembunuhan massal) merupakan wajae di mata Hukum Perang.
2. Tipe Hukum Klasik,
Hukum ini ada sedikit kemajuan tetapi masyarakatnya dibiarkan bersaing. Tipe Hukum ini dianut oleh kaum Liberal, dimana kepentingan individu lebih ditekankan. Sedangkan pemerintah diibaratkan sebagai 'penjaga malam' saja, yang baru akan bertindak setelah terjadi kisruh dan bukan mencegah.
3. Tipe Hukum Modern,
Tipe Hukum yang menekankan hak asasi manusia, pemerintah dan rakyat saling mengayomi. Rakyat harus tunduk pada aturan pemerintah dan pemerintah harus memenuhi kepentingan-kepentingan dalam masyarakat.
Rencana pembunuhan terhadap Yusuf dicegat oleh Ruben, dan ia memberi usul agar sekiranya Yusuf dilempar saja ke dalam sumur yang kering -- dengan rencana akan menyelaamtkannya diam-diam --. Namun Yehuda punya usul yang jauh lebih baik lagi dan mereka mendengar usul ini, yaitu agar Yusuf dijual saja kepada orang Ismael. Yehuda juga menegaskan kepada saudara-saudaranya untuk tidak menyakiti apalagi sampai membunuh Yusuf yang adalah darah daging mereka. Dan saat itulah mimpi-mimpi Yusuf mulai tergenapi.
G. Tertindasnya Anak-anak Yakub (Israel) di Mesir!
Pasca kematian Yusuf mulailah muncul angkatan-angkatan baru dalam birokrasi orang Mesir dan sayangnya mereka-mereka itu tidak mengenal Yusuf, dan sekali pun ada yang mengenal Yusuf mereka tidak peduli dengan nama yang tinggal kenangan itu. Lagi pula mereka membenci orang Israel karena berkat Tuhan terus mereka alami, di mana mereka terus menghasilkan keturunan hingga jumlah mereka jauh lebih banyak dari orang Mesir itu sendiri. Sikap etnosentrisme (bangga terhadap suku sendiri) mengakibatkan orag Mesir tidak perduli dengan peran orang Israel, hingga mereka pun memperbudak keturunan-keturunan Israel, mengerjapaksakan mereka (rodi) dan lain sebagainya.
Raja Mesir juga sudah memberi ketetapan bahwa semua anak laki-laki yang lahir di antara orang Israel harus dibunuh agar keturunan mereka tidak berlanjut, tetapi Musa telah selamat, sebab ketika ia lahir ia langsung diselamatkan oleh putri Firaun yang mendapatinya di suatu sungai.
Musa yang menyadari bahwa orang Israel merupakan bangsanya sendiri secara sembunyi-sembunyi sering pula menindas orang Mesir untuk memberikan pembalasan. Dan pada akhirnya Musa harus mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir dan misi ini berhasil. Lama orang Israel tinggal di Mesir di mulai dari Yusuf sampai pada masa perbudakan dan pembebasan itu adalah 430 tahun lamanya.
H. Kenapa bukan Yusuf yang menurunkan Mesias? Kenapa harus Yehuda?
Mungkin kita pernah bertanya:
Kenapa harus Yehuda? Apa peran Yehuda sehingga ia yang Tuhan daulat untuk menurunkan Mesias?
Lagipula, sekali pun Ruben merupakan anak sulung Yakub tetapi atas dosanya, hak kesulungan itu telah diberikan kepada Yusuf (anak ke-11),
* 1 Tawarikh 5,
1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung.
Namun dikatakan lagi: Yehuda ternyata melebihi saudara-saudaranya dalam hal memimpin,
* 1 Tawarikh 5,
2 Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf.
Yusuf nampaknya sudah cukup menerima "kehormatan" yakni kedua anaknya diangkat sebagai anak oleh Yakub (Kej. 48:5) sehingga anak-anak Yusuf menerima "dua tanah pusaka", untuk kedua anaknya, Efraim dan Manasye.
Tanah Pusaka yang dimaksud ialah Tanah Kanaan yang saat itu sudah berhasil diduduki oleh keturunan-keturunan Israel, tanah yang selama ini dijanjikan oleh YHWH kepada Abraham. Dan Tanah itu kemudian dibagi-bagi terhadap Ke-12 Anak Yakub, tetapi Tuhan mengambil Suku Lewi untuk menjadi Pelayan-Nya sehingga orang Lewi tersiar ke 12 Tanah itu untuk menjadi Diaken di tiap-tiap anak-anak Israel dan Pusaka orang Lewi adalah Persembahan Perpuluhan yang diberikan oleh masing-masing orang Israel. Sehingga yang menerima warisan Tanah: ke 11 anak Yakub, tetapi karena Yusuf menerima "kehormatan" sehingga Yusuf diberikan 2 Tanah Pusaka atas nama anak-anaknya, yakni Efraim dan Manasye sehingga genaplah tanah-tanah itu dibagi-bagi untuk Ke-12 Anak-anak Yakub.
Lewi merupakan keluarga Nabi Musa dan Imam Harun, di mana tentang Harun dikatakan bahwa ia dan keturunannya-lah yang akan menduduki peran iman di Rumah Tuhan. Tuhan telah mengambil Lewi sebagai ganti anak sulung mereka, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Nya, melayani di Rumah-Nya. (Bil. 3:12) -- Yohanes Pembaptis yang merupakan "sepupu" Yesus Kristus adalah keturunan orang Lewi, yaitu dari bapaknya yang bernama Zakharia. Maka dapat dipastikan Elizabeth-lah yang merupakan keturunan Yehuda, sebagaimana Maria dan Yusuf.
Lalu, sampai mana peran Yehuda ? ? ?
Peran Yehuda adalah keberaniannya untuk mengatakan:
Jangan bunuh adik kita, ia darah daging kita!
Bandingkan dengan Ruben yang berjiwa pengecut, karena ia tidak berani menegur adik-adiknya sebaliknya ia berencana mengembalikan Yusuf secara sembunyi-sembunyi. Maksud penyelamatan secara sembunyi-sembunyi ini tidak menunjukkan kejatidirian, apalagi kodrat Ruben sebagai anak sulung yang seharusnya mampu menegur adik-adiknya itu.
Walau pun Ruben bermaksud untuk menyelamatkan Yusuf setelah itu, namun yang ada dipikiran saudara-saudaranya ialah mereka semua sepakat membiarkan Yakub mati kelaparan, membuat Yakub mati pelan-pelan dan dalam hal ini menyembunyikan darahnya. Sehingga Yehuda -- yang pastinya tidak menyadari rencana baik Ruben -- memiliki inisiatif lain untuk menjual saja Yusuf kepada orang-orang Ismael untuk menjadi budak, dan sekiranya jangan membunuh saudaranya yang adalah darah daging mereka.
Disamping itu, Yehuda juga memiliki keberanian di mana ia mau menjamin keselamatan Benyamin dihadapan ayahnya, dan bukan Ruben, sebagai kakak yang tersulung. Bahkan setelah Benyamin ditahan kepulangannya oleh Yusuf, Yehuda berani menjadi penebus (pengganti) Benyamin, menjadi budak Yusuf. Lihat ayat di bawah ini,
* Kejadian 44,
33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
34 Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."
Apa yang dilakukan oleh Yehuda tidak hanya membuat Yusuf terharu dan menangis sekeras-kerasnya sampai membuat Yusuf berterus-terang bahwa ia adalah saudara-saudaranya. Sikap Yehuda juga telah memikat hati Tuhan, sebab apa yang telah Yehuda lakukan merupakan typologi (prediksi) nubuat penebusan Yesus Kristus. Sama seperti Habel, saudara Kain, yang persembahannya diperkenan dan lebih disenangi oleh Elohim, karena apa yang dipersembahkan oleh Habel merupakan typologi keselamatan melalui anak domba sehingga persembahan itu terus dibakukan menjadi Korban Keselamatan, namun naas karena kemudian Kain cemburu dan membunuh Habel.
Jadi, secara garis besar, ada 3 Tiga Anak Yakub yang mempunyai peran yang mengesankani:
1. Lewi, ia merupakan anak ke-3, namun ia sekaligus menjadi persembahan anak sulung. Persembahan Anak Sulung merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh tiap-tiap orang Israel, di mana mereka harus mempersembahkan anak sulung mereka kepada Elohim, sebab semua anak sulung merupakan milik kepunyaan Tuhan. Lewi ini terus melayani di Rumah Tuhan. Mereka menerima korban perpuluhan, dan korban perpuluhan yang mereka terima diperpuluhkan lagi bagi Tuhan.
2. Yehuda, ia merupakan anak ke-4, ia bisa dikatakan anak bungsu yang mula-mula dari Lea ketika saat itu Tuhan tidak lagi memberi anak kepadanya (Kej. 29:35), namun Lea akhirnya diberi tambahan anak lagi pada urutan ke-9 dan ke-10. Pengorbanan Yehuda mengesankan hati Tuhan, di mana ia mau menjadi penebus Benyamin.
3. Yusuf, anak ke-11, ia merupakan "anak sulung" yang diberi hak atas dua Tanah Pusaka, sebab anak-anak Yusuf telah diangkat menjadi anak oleh Yakub.
Dalam "Nubuat Yakub" mengenai anak-anaknya di masa depan, Yakub bernubuat mengenai ini kepada Yehuda:
* Kejadian 49,
1 Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, "Berkumpullah aku hendak menyatakan kepadamu apa yang akan terjadi kepadamu pada hari-hari yang akan datang.
9 Yehuda bagaikan anak singa; setelah menerkam mangsanya, engkau telah naik; ia telah meniarap, ia telah berbaring seperti singa jantan dan seperti singa betina; siapakah yang berani mengusiknya?
10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, dan kekuasaan pemerintahan, dari antara kedua kakinya, sampai Penguasa Sejati itu datang, maka semua bangsa akan takluk kepadanya.
11 Yang menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan. Ia mencuci pakaiannya dengan anggur dan jubahnya dengan darah buah anggur.
12 Matanya memerah karena anggur dan giginya memutih karena susu.
Tepat pada ayat ke-10, menubuatkan dengan jelas kedatangan Keturunan Illahi Adam, yaitu Yesus Kristus.
Haleluya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar