Sabtu, 11 Februari 2017

TERBENTUKNYA BAHASA & NEGARA! #4

Rumusan Masalah:

A. Definisi Bangsa, Bahasa dan Negara!

B. Menara Babel sebagai Awal Kemajemukan Bahasa!

C. Anak-anak Nabi Nuh dan Sebarannya! -- 

D. Berapa usia bumi sekarang?

Catatan:

Karena tulisan per-artikel cukup panjang, maka mulai saat ini setiap "tema" akan di bagi minimal 2 postingan. Harap membaca dengan penuh pemahaman dan secara keseluruhan, minta bimbingan dari Roh Kudus agar dapat dimengerti. Tuhan Yesus Memberkati.

Pembahasan:

A. Bangsa, Bahasa dan Negara!

Kita prolog dulu, di mana sebenarnya nama-nama kota dan juga negara yang kita miliki (sebagian besar) adalah nama nenek moyang kita. Misalkan, Negara Israel, nama Israel ini diambil dari nama nenek moyang mereka, yaitu Yakub, anak Ishak, cucu Abraham yang kemudian membagi-bagi teritori/batas-batas kepada anak-anaknya. Yakub ini sebelumnya mendapat nama rohani dari Tuhan, yaitu Israel (Kej. 32:27).

Selain itu, ada juga kota-kota (negara) yang dijajah dan berhasil ditaklukkan, biasanya yang berhasil menaklukkan itu akan mengganti atau memberi nama kota tersebut sesuai dengan keinginannya, tetapi paling sering memakai namanya atau nama anaknya.

Di dalam Kitab Kejadian 10:5, nama-nama anak Ham disebut ada 4, yaitu Kush, Mesir, Put, dan Kanaan. Bisa jadi keturunan Ham yang bernama Mesir inilah yang berhasil menempati -- atau mungkin orang-orang sudah main rebut-rebutan -- negara yang kita kenal pula bernama Mesir. Tetapi Ham lebih jauh dikenal sebagai "bapak Kanaan" (Kej. 9:17), mungkin karena Kanaan merupakan anak sulung, karena susunan nama di atas tidak selalu merujuk dari yang sulung ke yang bungsu. Misalkan Sem, Ham dan Yafet: Ham boleh saja berada diurutan kedua, padahal dia adalah anak bungsu, jadi secara urutan dari yang tertua ke yang termuda adalah: Sem, Yafet dan Ham. Mungkin disebut Sem, Ham dan Yafet karena pengucapannya lebih enak. Lain Alkitab, lain pula Alquran. Dalam Alquran dikatakan bahwa Kanaan merupakan Anak Nuh juga (tepatnya anak tiri), jadi Nuh memiliki 4 Anak, di samping Sem, Ham dan juga Yafet. Di katakan lagi, bahwa Kanaan tidak selamat dalam persitiwa naas ini, karena ia tidak percaya kepada bapaknya.

Sebelumnya, ada 3 hal yang harus kita tahu. Sebenarnya sih ada banyak banget, mulai dari: ras, kaum, etnis/suku, bangsa, budaya, negara. Tetapi kita hanya akan menjelaskan 3 saja, yaitu: definisi Bangsa, Bahasa dan Negara (+ Penduduk).

● Bangsa: Merupakan keturunan langsung/darah daging. Menurut saya, ini sudah memenuhi unsur: ras, kaum dan etnisnya. Misalkan orang-orang yang menetap di Israel merupakan keturunan langsung (kaum, bangsa, suku) dari bapak yang bernama Israel. Kemudian anak-anak Israel ini disebut kaum-kaum. Jadi bangsa bisa dikatakan sekumpulan kaum-kaum, yang memilikk ras, budaya tertentu.

● Bahasa: Sebenarnya Bangsa sangat berhubungan erat dengan Bahasa. Sebab di Alkitab dikatakan,

* Kejadian 11:6,

6 Dan YAHWEH berfirman, "Lihatlah, bangsa ini satu, bahasanya pun satu, ini baru permulaan rencana mereka untuk bertindak. Mulai dari sekarang apa saja yang mereka ingin lakukan, tidak ada yang tidak akan terlaksana.

7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.

Jadi sekali pun Tuhan memecah-belahkan bahasa mereka, namun sepertinya Tuhan tetap menjagai keturunan-keturunan itu. Sehingga masing-masing mereka mungkin mengalami perpecahan antar sesebapak saja. Di mana bapak yang satu berbeda bahasanya dengan bapak yang lain dan keturunan-keturunannya pun pastinya harus berpihak kepada bapaknya masing-masing. Entah bagaimana kacaunya sewaktu itu, betapa susahnya mengajarkan bahasa yang sama sekali belum dimengerti, belum ada yang namanya Google Terjemahan, jangan jauh-jauh deh, Kamus saja juga belum ada.

● Negara: Merupakan Kewarganegaraan. Negara tidak terlibat dan tidak urus-mengurus soal latar belakang (kebangsaan) seseorang. Negara hanyalah sebuah organisasi, yang terdiri atas wilayah, pemerintah yang berdaulat, dan unsur paling pentingnya adalah masyarakat (kumpulan orang) yang di mana masyarakat itu terdiri lagi atas kaum-kaum atau suku-suku dengan khas, budaya dan bahasanya sendiri. Sebagai suatu organisasi, maka bangsa yang terdapat pada negara itu bisa sewaktu-waktu mengundurkan diri (misalkan Timor Leste, yang bergabung dan kemudian keluar lagi menjadi negara tersendiri).

Terlepas kita dari negara mana, sejatinya kita hanya memiliki satu suku/bangsa saja yang kemana pun kita pergi kebangsaan itu terus kita bawa. Dan karena negara merupakan suatu organisasi, maka dalam suatu negara terdapat visi-misi yang dicita-citakan, undang-undang dasar, dan salah satunya adalah persatuan bahasa. Jadi mau dari ujung Sabang - Merauke, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Ada juga istilah Penduduk, yaitu orang-orang yang menetap pada suatu tempat tetapi tidak selamanya penduduk adalah warga negara. Penduduk juga bisa orang asing, yang suku atau warga negaranya berbeda.

Israel saat ini dan bahkan pada pelayanan nabi Musa tidak dapat lagi dikatakan sebagai bangsa. Sebab ia telah beralih menjadi suatu negara karena terdapatnya pula beberapa orang asing dalam lingkupnya tersebut. Dan orang-orang asing itu juga harus mengikuti warisan rohani yang telah Tuhan tetapkan bagi orang Israel selama mereka tinggal di Israel. Hal yang sama (mengenai hukum) juga terjadi di Indonesia, misalkan orang Eropa yang berlibur ke Indonesia harus menyesuaikan diri dengan norma kesusilaan (gaya hidup) orang-orang di Indonesia. "Tetapi satu hal yang unik di Indonesia kita adalah perasaan cemburu terhadap masyarakat Tiong Hoa. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa orang-orang China sangat gesit, rajin, ulet dan lain sebagainya. Seharusnya hal ini dapat menjadi kebanggan bagi kita, sebab kita merupakan masyarakat yang majemuk sehingga tidak ada yang lebih besar dan tidak ada pula yang lebih kecil, jadi sudah semestinya kita mendukung dan jangan mau dikalah (dalam hal ini "kita harus jauh lebih baik", bukan malah bullying, diskriminasi mereka). Sebab orang-orang China merupakan salah satu faktor pendukung perekonomian kita, orang Indonesia tulen, yang dikenal malasnya k.e.b.a.n.g.e.t.a.n. Bayangkan, kalau orang China pada pulang semua ke kampungnya bisa jadi dollar akan meroket naik, negara bisa-bisa dijual akibat penumpukan utang-utang." Ohiya, kata-kata di atas saya ambil dari pendapat dosen saya yang notabene seorang Professor dan Muslim yang taat.

Ngomong-ngomong soal suku-bangsa, ada juga perpaduan suku (mix) yang disebut asimilasi, misalkan suku Betawi, yang sebenarnya merupakan "kawin-campur" antara suku Tiong Hoa dan Arab. Yang kemudian melahirkan suku baru, dan diberinama Betawi.

B. Menara Babel sebagai Awal Kemajemukan Bahasa!

Menurut beberapa penafsir, etimologi 'BABEL' berasal dari kata Ibrani "BALAL" artinya 'mengacaukan', dalam bahasa Aram dikenal dengan kata "BALBEL" dengan arti yang sama yaitu "kekacauan", menunjukkan adanya gangguan khusus yang membuat orang- orang itu sangat kebingungan.

Namun ada juga pendapat beberapa ahli bahasa Ibrani, bahwa kata BABEL, itu artinya adalah "pintu gerbang Elohim".

Siapakah yang membangun Menara Babel ini?

Kira-kira dari keturunan Nuh dari anak yang mana yang memimpin proyek ini? Kita bisa melihatnya dari Kejadian 10:6-10.

"Yosefus, sejarahwan Yahudi (dalam bukunya Antiquities, Buku I, bab 4), mengatakan bahwa mereka ini adalah sejumlah orang yang mengikuti ajakan 'Nimrod' untuk membangun menara."

Nimrod ini merupakan keturunan Ham, anak bungsu Nuh. Dalam Alkitab diceritakan mengenai dosa Ham ini, yaitu ketika melihat ayahnya mabuk lalu tertidur dengan keadaan telanjang, ia justru menertawai dan mengumbar cerita itu kepada saudara-saudaranya. Sem dan Yafet yang mendengar itu, kemudian bergegas mengambil sehelai kain dan menutupi aurat ayah mereka sambil berpaling muka. Sewaktu nabi Nuh bangun dan mendengar hal itu, maka marahlah beliau, sehingga dikutukilah Kanaan (anak sulung Ham), di mana dikatakan bahwa keturunan Kanaan ini akan menjadi hamba bagi keturunan Sem dan Yafet. Nabi Nuh tidak mengutuki Ham secara langsung, sebab setelah mereka semua (ke-8 itu) keluar dari bahtera pasca air bah, YHVH telah memberkati mereka semua, dan siapa saja yang mengutuki orang yang diberkati YHVH maka kutukan itu akan memantul kepada dirinya sendiri. Kemungkinan peristiwa Babel ini terjadi pada tahun 1800-an umur manusia.

Ada pun maksud dari cerita Kejadian 11 ini ialah:

Menurut kehendak Tuhan semua bangsa merupakan satu keluarga, yang bersama-sama menghormati Tuhan.

Akan tetapi umat manusia ingin bersatu bukan atas nama Tuhan melainkan atas nama manusia sendiri. Justru usaha untuk mendirikan imperium (kerajaan) yang atas manusia itu selalu digagalkan oleh Tuhan.

Bangsa berjauhan dengan bangsa, negara berperang dengan negara. Dan salah satu tembok-pemisah antara bangsa dan bangsa ialah perbedaan bahasa. Hanya dalam Kerajaan Elohim segala pertentangan, perbedaan dan diskrimasi dapat di atasi. Haleluya!

C. Anak-anak Nabi Nuh dan Sebarannya!

Korban yang selamat dalam Peristiwa Air Bah hanyalah 8 orang, yaitu Nabi Nuh dan Isterinya, Sem dan Isterinya, Yafet dan Isterinya serta Ham dan Isterinya. Masing-masing hanya memperisteri satu orang saja (monogami) -- sebelum dan lebih-lebih sesudahnya -- dan nampaknya tradisi poligami sudah terdapat pada Keturunan Kain, anak sulung Adam, di mana dikatakan Lamekh (keturunan ke-6) mengambil dua orang isteri, yaitu Ada dan Zila (Kej. 4:23).

Walau pun Kain merupakan anak sulung (anak pertama Adam), tetapi Tuhan lebih berkenan kepada Set, yang merupakan anak bungsu Adam. Dan Set ini-lah yang menurunkan Nabi Nuh (Generasi ke-10 Adam) dan nabi-nabi lainnya.

Sebaran Anak-anak Nuh!

Semua manusia berasal dari satu ayah saja yaitu Adam sebagai Generasi ke-1. Kemudian, pada Generasi ke-10, semua manusia dibinasakan sehingga tersisalah Nuh. Nuh memperanakkan Sem, Yafet dan juga Ham. Ketiga anak-nya inilah yang kemudian menurunkan kita, menjadi beragam-ragam warna kulit, budaya, bahasa dan sebagainya.

Awal keanekaragaman manusia iti sendiri yaitu ketika manusia berusaha untuk bersatu di dalam menciptakan Menara Babel (sebagai keangkuhan manusia), sehingga Elohim pun mengacau-balaukan bahasa mereka yang membuat mereka tidak mengerti bahasanya satu sama lain.

Standar warna kulit manusia yang sebenarnya adalah berwarna melanin, yaitu warna kecokelat-cokelatan. Sehingga orang berkulit putih biasa disebut orang yang kekurangan melanin, sedangkan yang berwarna hitam adalah orang yang kelebihan melanin. Orang berkulit putih tidak cocok untuk tinggal di daerah yang beriklim panas, karena kondisi tubuh mereka ketika terkena panas matahari rentan terhadap penyakit kanker sedangkan orang berkulit hitam tidak, sebaliknya orang berkulit putih dapat memproduksi vitamin D dengan lebih baik dibanding dengan orang berkulit hitam. Beruntunglah bagi mereka yang memiliki kulit kecokelatan-cokelatan (melanin yang stabil, tidak lebih, tidak kurang) karena cocok di semua tempat seleksi alam.

Pasca kejadian air bah, nampaknya kondisi bumi berubah total, bisa Anda bayangkan dengan kejadian tsunami yang masih menampakkan atap-atap rumah dengan air bah yang bahkan gunung-gunung pun tertutupi. Tuhan telah menetapkan seleksi alam bahkan rantai makanan, sebab setelah air bah Tuhan sudah mengizinkan manusia memakan daging, di mana Tuhan mengatakan bahwa segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. (Bdk. Kejadian 9:3)

Faktor polusi juga menyebabkan kerusakan-kerusakan genetik, di mana umur-umur manusia semakin dipersingkat, dan kalau waktu itu Tuhan masih mengizinkan manusia untuk mengawini saudaranya sendiri, maka setelah manusia sudah cukup banyak, tepatnya pada zaman Nabi Musa, Tuhan sudah melarang pertalian itu, karena dianggap dapat merusak dan menambah kecacatan genetik yang dihasilkan dari orang tua yang sama, berbeda dengan ketika manusia itu menikah dengan manusia yang tidak sedarah dengannya maka kecacatan itu dapat berkurang/tidak timbul. (Im. 18:6-18)

Sehingga anak-anak yang dihasilkan oleh nabi Nuh bermacam-macam, entah dilihat dari warna kulit, postur tubuh, wajah dan lain sebagainya. Karena adat pertalian saudara masih sangat kental di sini, maka anak-anak Sem bisa jadi "ogah" menikah dengan anak-anak Ham dan Yafet, begitu pula sebaliknya.

Perpecahan setelah air, seperti yang saya katakan di atas lintasnya adalah antar sesebapak, di mana bahasa si bapak pasti diikuti oleh anak-anaknya, tidak mungkin dong anak-anaknya ngikut bahasa bapak lain. Dan hal itu terus berproses, di mana mereka semua memilih merantau dan juga mengambil tanah-tanah yang belum berpenghuni atau merebutnya dari orang-orang lain, karena orang dulu masih sarat melakukan perebutan-perebutan kota dengan cara peperangan. Menara Babel sendiri nampaknya terjadi pada Generasi ke-13 Adam, yaitu dari seorang cicit bernama Nimrod, cucu Nuh dari Ham, dia ini adalah orang pertama yang berkuasa atas bumi (Kej. 9:8).

Ham sendiri  tentang dia dikatakan bahwa keturunannya telah mengalami kutukan dari Nuh, dan sepertinya hal itu berimbas pada anak-anak Ham yang berperan sebagai orang-orang jahat di dalam Alkitab. Dan karena anak-anak Ham ini sebarannya pada orang-orang negro (kulit hitam), maka orang-orang mulai berspekulasi bahwa hal itu terjadi karena Ham merupakan bangsa yang dikutuk Tuhan. Hal ini juga dipakai untuk membenarkan perbudakan dan sikap rasisme lainnya yang tidak Alkitabiah. Sebab kulit hitam sebenarnya merupakan kombinasi dari faktor keturunan, bukan karena akibat dosa.

Mengenai persebaran itu sendiri, mungkin anak-anak Ham menguasai seluruh wilayah Benua Afrika. Sedangkan Yafet menguasai wilayah-wilayah di Asia. Sedangkan Sam menguasai wilayah Asia Tengah dan juga Eropa.

Tetapi dengan memperhatikan Induk Ras, maka sebenarnya antara keturunan Sem dan Yafet nampaknya memiliki sedikit kesamaan, karena sesuai dengan "kutukan nabi Nuh" terhadap keturunan Ham, di mana keturunan Ham dikatakan akan menjadi hamba bagi keturunan Sem dan Yafet, maka ada kemungkinan keturunan Sem mau-mau saja untuk menikah dengan keturunan Yafet yang mungkin dianggap selevel dengan mereka. Apalagi dengan berjalannya waktu maka hal-hal seperti itu mulai diabaikan. Ada pun induk ras secara "garis besar" terbagi menjadi 3 saja, yaitu:

1. Ras Mongoloid - kulit putih, rambut lurus

2. Ras Kaukasoid - kulit putih, rambut berombak

3. Ras Negroid - kulit hitam, rambut keriting.

Dari ketiga ras di atas, lahir pula sub-sub ras tersebut, misalkan Ras Kaukasoid-Nordir, Mongoloid-Melayu, dan lain sebagainya.

Dengan melihat pertimbangan di atas, muncul pula asumsi yang mengatakan bahwa keturunan Yafet merupakan orang-orang Eropa juga, demikian pula dengan orang-orang di Asia. Sedangkan Benua Amerika dan Australia, bisa jadi merupakan keturunan Ham atau percampurannya, sebab keturunan Ham merupakan keturunan yang mula-mula berkuasa di bumi dan penyembahaan Baal mulai lahir dari kawasan keluarga mereka. Sebab beberapa pakar menunjukkan bahwa Nimrod, hendak membangun Menara Babel untuk "mencari nama" bagi dirinya sendiri, untuk menjadi Baal (Tuhan) bagi umat manusia. Dan Nimrod sendiri telah melakukan dosa yang cukup besar, di mana dia telah menikahi ibunya sendiri.

Penemuan sejarah selanjutnya mengatakan, bahwa Benua Amerika dan Benua Austalia kemudian merupakan orang-orang buangan dari Benua Eropa. Seperti, pada negara Amerika, sebenarnya mereka, sekarang ini didominasi oleh orang-orang Eropa, terutamanya Inggris, yang diungsikan dan dibuang untuk mengerjakan Tanah di sana, menjadi orang-orang jajahan sampai pada Kemerdekaan Amerika. Begitu pula orang Australia, yang menurut kita cukup aneh, sebab sepanjang Asia Utara sampai di Asia Tenggara, kita memiliki ras Asia saja yang seharusnya juga dimiliki oleh orang Australia (Bumi bagian selatan), tetapi yang ada justru orang Australia ini mirip dengan orang-orang Eropa (Bumi bagian utara), hal itu disebabkan karena orang Australia merupakan orang-orang Eropa yang diasingkan dan dibuang, menjadi ras yang dominan dibanding dengan penduduk aslinya (suku Aborigin dan suku Indian). Jadi "pembuangan masyarakat Eropa" merupakan faktor "kebule-bulean" pada Amerika dan Australia dan bukan suku asli dari negeri itu sendiri.

Satu hal yang cukup menarik, bahwa orang China dan ras bermata sipit lainnya merupakan salah satu ras keturunan Yafet dari anaknya yang bernama Gomer, terus Gomer ini melahirkan Shin dan seterusnya.

Dalam huruf karakter China yang berbentuk Ideogram (Huruf gambar yang setiap bagiannya menyatakan sesuatu), ada sesuatu yang unik, misalnya dalam huruf karakter China untuk kata "Penggoda" adalah gabungan "iblis di dekat pohon dalam penyamaran". Huruf karakter china untuk kata "Penciptaan" adalah gabungan dari "Debu tanah yang hidup dan berjalan". Karakter lainnya, yaitu untuk kata "Bahtera" adalah gabungan dari "Delapan orang di atas perahu".

Huruf mandarin untuk Kebenaran / Righteousness = 義. Huruf ini terbentuk dari huruf Domba, Tangan dan Tombak Mengambarkan ketika Tuhan Yesus ditombak di kayu salib.

Huruf kanji untuk Kebenaran yang disederhanakan adalah 义 Huruf ini terdiri dari Salib dan Darah, jadi Kebenaran adalah Darah Yesus Kristus yang mati di atas kayu salib. https://translate.google.co.id/#en/zh-CN/righteousness

義 = 义 = Kebenaran

Roh = 靈

Terbentuk dari huruf: 雨 = Hujan

口口口 = Tiga mulut/ Tiga orang / Tiga pribadi (Trinitas)

巫 = Keajaiban[/size]

Dll.

Jadi orang-orang China yang notabene adalah dominan keturunan Yafet (dengan campuran Sem) pun memberikan sebuah pesan-pesan seunik dan semenarik ini.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Dari keturunan siapakah kita?

Indonesia merupakan negara yang majemuk, pluralisme, yang memiliki keanekaragaman bangsa dan bahasa. Mulai dari kedatangan ornag India yang menyebarkan agama Hindu dan Budha, Arab, Eropa, China dan lain sebagainya. Maka sebenarnya tidak dapat dipastikan kita ini dari anak Nuh yang mana, tetapi sepertinya kita mendominasi darah Yafet.

Terlepas dari kita keturunan Nuh dari anak yang mana, bukanlah jaminan keselamatan kita. Sebab yang kita perlukan bukanlah kelahiran badani, melainkan kelahiran Rohani, di mana kita harus dilahirkan kembali, dari tubuh badani menjadi tubuh Rohani,

* Yohanes 3,

5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

Haleluya!

D. Berapa usia bumi sekarang?

Berbicara mengenai usia bumi sekarang, yang katanya milliaran tahun, ini justru membuat pertentangan dengan apa yang selama ini kita baca dalam Alkitab.

Memang kalau kita berbicara mengenai usia bumi maka penentuannya bukanlah pada kapannya manusia itu eksis. Sebab di Alkitab sendiri dikatakan bahwa bumi itu sudah diciptakan lebih dulu hanya saja ia belum berbentuk dan hanya samudera raya (lautan yang luas) saja yang ada pada saat itu. Sehingga Tuhan pun berfirman:

Hari ke-1: Jadilah Terang, dan memisahkannya dari Gelap. Dinamailah terang itu sebagai siang dan gelap itu sebagai malam.

Hari ke-2: Jadilah cakrawala, yaitu langit. Elohim memisahkan langit dari bumi.

Hari ke-3: Penciptaan daratan, Elohim membuat suatu daratan dan air pun dikumpulkan pada suatu tempat. Pada hari ke-3 ini tumbuh-tumbuhan turut diciptakan.

Hari ke-4: Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala. Yang dijadikan sebagai tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap. Matahari, bulan, bintang dan semuanya itu ditaruh di cakrawala.

Pihak-pihak tertentu mencoba untuk menyerang Alkitab, sebab mana bisa terang itu ada sedangkan benda-benda penerang itu belum diciptakan?

Jawabannya,

Pertama, dilihat dari "tujuan penciptaan", benda-benda ini ternyata berfungsi sebagai suatu tanda yang menetapkan masa-masa dan hari-hari. Walau pun mungkin teori ini sudah termasuk hukum alam, namun Tuhan pula-lah yang menciptakan dan menetapkan peraturan alam.

Kedua, bahwa Tuhan berkuasa untuk menciptakan terang tanpa harus terikat dengan benda-bendanya lebih dulu. Seperti penciptaan Yesus Kristus yang tidak memerlukan benih dari laki-laki.

Ketiga, kota Yerusalem yang baru, yang akan Tuhan turunkan nanti pun tidak memerlukan lagi benda-benda penerang itu. Sebab kemuliaan Elohim-lah yang akan meneranginya, dan Anak Domba sebagai lampunya,

* Wahyu 21:23,

Kota itu tidak membutuhkan matahari ataupun bulan untuk meneranginya, karena kemuliaan Elohimlah yang menerangi, dan Anak Domba adalah lampunya.

* Yesaya 60,

19 Matahari tidak akan lagi bagimu sebagai terang pada siang hari, atau bulan akan memberimu terang sebagai sinar, tetapi YAHWEH akan ada sebagai terang abadi bagimu, dan Elohimmu adalah kemuliaanmu.

20 Mataharimu tidak lagi akan menjadi terang bagimu, dan bulanmu tidak akan memudar, karena YAHWEH akan menjadi terang abadimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.

Hari ke-5: Penciptaan binatang di laut dan di cakrawala. Penciptaan mereka dilakukan secara bersamaan.

Hari ke-6: Penciptaan hewan-hewan ternak, binatang melata dan binatang liat. Lalu setelah itu, diciptakan pula manusia menurut gambar dan rupa Elohim.

Kenapa hewan darat tidak diciptakan juga pada hari ke-5 sebagaimana binatang laut dan udara? Para penafsir yang lebih tua menjelaskan atas dasar persamaan kedua kelompok tersebut, sirip tampak seperti sayap. Namun, mungkin disebabkan karena kenyataan bahwa Penciptaan berlangsung dari yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi; ikan dan burung menempati tempat yang lebih rendah pada skala kehidupan dibanding binatang-binatang darat, khususnya mamalia. Mengapa penciptaan binatang-binatang darat dan manusia terjadi pada hari yang sama? Sebagian penafsir menjelaskan bahwa wujud manusia, rupa jasmanianya, berasal dari bumi sama dengan binatang (sama-sama dari tanah).

Kata-kata "Jadilah pagi dan jadilah terang" yang terdapat pada Kejadian Pasal 1 di sini tidak bermakna hurufiah (24 jam). Jadi tidak jelas berapa lama hari-hari yang dimaksud dalam Alkitab. Apakah dari hari ke hari Tuhan menciptakan menurut waktu-Nya yang bagi kita adalah seribu tahun tetapi bagi Tuhan adalah satu hari saja (jadi total 6000 tahun), atau mungkinkah Tuhan sekaligus menciptakan pada saat itu juga semua yang ada di bumi? Sedangkan kata-kata "jadilah pagi dan jadilah terang" mungkin dimaksudkan bahwa itulah dasarnya kenapa dalam seminggu hanya ada 7 hari.

Sedangkan, kalau kita berbicara secara umur manusia itu sendiri, yaitu ketika manusia telah pertama kali diciptakan, mungkin sudah sekitar 6.000 tahun lamanya.

Kita membagikannya dalam 7 Pembabakan:

Pembabakan pertama,

Dari zaman Adam sampai ke Nuh (Generasi ke-10), tepatnya pada saat air bah, itu jatuh pada tahun 1656. -- baca #3 --

Pembabakan kedua,

Generasi ke-11: Sem, ia memperanakkan Arpakhsad (1656). Sem ini-lah yang dipilih untuk menurunkan Mesias.

Generasi ke-12: Arpakhsad, ia memperanakkan Selah (1691).

Generasi ke-13: Selah memperanak Eber yaitu bapa orang Ibrani (1721).

Generasi ke-14: Ibrani memperanak Peleg (1755), nama Peleg ini sendiri berarti adalah Pembagian. Sama seperti nama Yaredh (Generasi ke-6) bermaknakan "turun" karena pada masanya banyak malaikat yang jatuh ke dalam dosa. Peleg ini kemungkinan dinamakan Peleg karena mungkin pada masa itu terjadi gempa tektonik yang kemudian mengakibatkan bumi terbagi-bagi atau mengalami keterpisahan. Misalkan gerak epirogenetik positif yaitu gerakan turunnya daratan seolah-olah permukaan air naik, atau teori lempeng tektonik yang berpendapat bahwa sebenarnya daratan itu adalah satu kesatuan tetapi akibat peristiwa ini sehingga kesatuan itu terpisah-pisah. Dalam teori continental drift dikemukakan satu hal yang cukup menarik, yaitu bahwa Afrika dan Amerika Selatan kemungkinan merupakan daratan yang dulunya satu, hal ini dapat dilihat pada frame Amerika Selatan seperti "bongkar pasang" pada Benua Afrika yang mungkin disebabkan kedua daratan ini dulunya satu kontinen. Hal ini semakin didukung dengan ditemukannya kesamaan fosil-fosil di kedua tempat itu.

Generasi ke-15: Peleg memperanakn Rehu (1785).

Generasi ke-16: Rehu memperanakkan Serug (1817).

Generasi ke-17: Serug memperanakkan Nahor (1847).

Generasi ke-18: Nahor memperanakkan Terah (1876), ayah dari Abram.

Generasi ke-19: Terah memperanakkan Abram (1876).

Generasi ke-20: Lagi-lagi Tuhan membuat suatu perjanjian panjang pada generasi kelipatan 10 (walau mungkin ini tidak permanen alias kebetulan saja).

Kelahiran Abraham kemudian mengarahkan kita pada pengenalan Tuhan YHVH dengan lebih dekat. Sebab kepada dia-lah Tuhan berjanji akan memberkati keluarganya. Walau pun pemberkatan di sini secara khusus kepada keturunan (darah daging) Abraham saja, tetapi melalui kematian Kristus kita juga termasuk keturunan rohani Abraham.

Tidak dapat dipastikan pada usia berapa Terah memperanakkan Abraham dan Abraham ini anak ke berapa, namun kemungkinan besar, Abraham ini adalah anak bungsu Terah. Terah sudah mulai memiliki keturunan diusia 70 tahun, maka paling mungkin bila dibandingkan dengan usia kematiaan dan umur Abraham saat itu, kemungkinan besar Abraham dilahirkan pada usia Terah yang ke-130 tahun. Sehingga sampailah kita pada tahun 2006. Tetapi menurut pakar Alkitab bernama Daniel Rohl, bisa jadi Terah berusia 124 tahun saat itu sehingga pada saat Abraham lahir manusia berusia 2.000 tahun.

Pada generasi ke-20 ini juga Nabi Nuh masih hidup, 10 tahun lamanya ia masih melihat Abraham. Hal ini disebabkan pada generasi 12 sampai generasi 18. Di mana ke-7 generasi ini rata-rata kawin diusia 30 tahun. Hanya Terah saja yang kemudian memperanak diusia yang cukup tua, yakni 70 tahun ke atas. Sehingga nabi Nuh yang dikatakan masih hidup hingga 350 tahun setelah air bah masih bisa menyaksikan keturunannya hingga 10 garis ke bawah.

Pembabakan ketiga,

Generasi ke-21: Abraham kemudian memperanakkan Ismael (2092), dari budaknya yang bernama Hagar. Tetapi hanya Ishak saja yang menjadi ahli warisnya sesuai dengan ketetapan Tuhan (Kej. 21:12). Tetapi Tuhan senantiasa memberkati Hagar. Dan sekedar info, bukan hanya Hagar saja yang menjadi gundik Abram, sebab di Pasal lain dikatakan Abraham pun mengambil 1 gundik lagi, yaitu Ketura, yang melahirkan lebih dari satu anak bagi dia. Dan perkawinan Abraham dan Hagar bukanlah kehendak dan bagian dari rencana Tuhan, melainkan Sara sendiri-lah yang mencoba memberi keturunan bagi Abraham di usia mereka yang sudah semakin tua dengan memberikan Hagar kepadanya.

Ishak sendiri dilahirkan pada usia Abraham yang ke-100 tahun (2106).

Generasi ke-22: Ishak memperanak Esau dan Yakub, tetapi hak kesulungan jatuh ke tangan Yakub walau pun dia yang bungsu. (2166). Dan dari Yakub ini lahirlah Kedua Belas Suku Israel.

Pembabakan keempat,

Generasi ke-23: Kedua Belas Suku Israel. (Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Ishakhar, Zebulon, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Yusuf, Benyamin).

Hak kesulungan dimiliki oleh Yusuf, sekali pun dia anak yang ke-11, dan lahirlah bagi Yusuf dua orang anak: Manasye dan Efraim. Di mana sekali lagi yang bungsu menerima hak kesulungan, yaitu Efraim, walau pun dia yang termuda tetapi kesulungan diberikan kepadanya.

Yehuda (atau kemudian disebut Yahudi) adalah Pemimpin Suku. Di mana dari dia-lah Daud, berasal. Walau pun Daud yang terbungsu dari ke 8 anak Isai, tetapi Tuhan berkenan untuk yang bungsu ini menjadi raja.

Kemudian Yusuf pun mati di Tanah Mesir (2267). Sedangkan orang-orang Israel mulai mengalami masa perbudakan pada zaman-zaman di mana orang-orang sudah tidak mengenal lagi siapa Yusuf, setidaknya lamanya penderitaan itu adalah: 350 tahun.

Pembabakan kelima,

Waktu pun berlalu, Musa pun dilahirkan, Musa ini seorang keturunan Lewi. Generasi ke-26. Kemungkinan dia hidup sampai sekitar tahun 2670 dan sebulan setelah kematiannya orang-orang Israel pun mulai memasuki Tanah Perjanjian didampingi oleh Nabi Yosua, setelah mengembara selama 40 tahun sejak keluar dari Tanah Mesir.

Pembabakan keenam,

Dan kemungkinan pasca tahun 3.000-an, mulailah Kerajaan Israel itu dibentuk, dimana Saul, anak Benyamin, raja pertamanya. Tetapi oleh karena Saul berubah setia, maka dia pun dipecat oleh Tuhan, dan digantikan oleh raja Daud, anak Yehuda, Generasi ke-33.

Pembabakan ketujuh,

Waktu terus berjalan selama 1.000 tahun, banyak peristiwa terjadi: diisi dengan perpecahan Kerajaan itu, masa pembuangan dan juga masa pemulihan. Utusan terakhir Perjanjian Lama, yaitu nabi Maleakhi (tahun 3.600). Dan ada selama kira-kira 400 tahun terjadi masa kekosongan (masa pemulihan dan masa peralihan ke Perjanjian Baru). Lalu tibalah kedatangan Yesus Kristus, Tahun yang kita pakai saat ini (Kalender Georgian). Tetapi beberapa berita yang beredar, tahun yang kita pakai kurang tepat untuk menentukan tahun kelahiran Kristus, sehingga kita sering mendapatkan kelahiran Kristus 3 S. M ke atas. Namun satu hal yang pasti, Kristus benar di salib pada usia 33 tahun.

Sedangkan bagi seorang pengamat Eskatologi, mereka punya pendapat sendiri mengenai ini. Yaitu tahun yang kita pakai ada kemungkinan berbeda hari-harinya dengan orang-orang dulu. Karena mereka berkeyakinan kuat bahwa Paus Franciskus merupakan Paus Terakhir, menurut nubuat Wahyu 14 dan 17. Jadi setidaknya di Tahun 6.000 ini-lah kedatangan Kristus tinggal menunggu waktu lagi. Jadi sebenarnya kita belum memasuk tahun 2.000 atau 6.000 secara keseluruhan akibat hari-hari yang dipakai oleh orang dulu dan orang sekarang berbeda.

Lantas, mengapa umur bumi dipaksakan berusia milliaran oleh para Evolusionis?

Saya juga sempat heran, apa benar bumi sudah setua itu? Okelah kalau misalkan bumi sudah setua itu dengan catatan tidak mengungkit-ngungkit umur manusia yang juga (dipaksakan) sudah berjuta-juta (apalagi bermilyar-milyar). Apalagi sependapat dengan Teori Darwin, bahwa kita merupakan evolusi dari Kera.

Perlu kita tahu, bahwa semuanya itu didasarkan pada keperluan evolusi, para evolusionis ternyata memiliki alat mereka sendiri dalam menghitung usia-usia yang dimaksud, salah satu yang cukup terkenal adalah Radiometrik ciptaan pada abad ke-20 M. Dan klaim mereka kenapa sampai ngotot mengatakan usia bumi dan juga manusia sudah berjuta-juta tahun karena mereka mendasari pada Teori Evolusi, mereka berkeyakinan yang namanya Evolusi itu pergerakannya lambat, butuh ratusan bahkan jutaan tahun untuk melihat hasil pem-prosesan itu.

Dan hal yang cukup mencengangkan, ternyata "alat kebanggaan" ini justru mengalami keliru perhitungan tahun seperti contoh-contoh di bawah ini:

Pulau Surtsey Iceland dikatakan berumur ratusan juta tahun

Seorang peneliti pada tahun 1975 ingin membuat tes untuk menentukan umur pulau ini dengan mempergunakan teknik metodapotassium-argon. Umur pulau yang diperoleh adalah satu miliar tahun!

Kenyataannya semua orang tahu bahwa pulau itu baru berumur beberapa tahun. Ternyata gas argon telah memasuki batuan saat pembentukan lava, dan mencapai jumlah yang besar yang mengakibatkan umur sampel batuan yang diambil menunjukkan beberapa ratus juta tahun lebih tua.

Ada beberapa contoh lain yang bisa diberikan:

- Aliran lava bawah tanah yang diketahui berumur 20 tahun, dengan test radiometrik dikatakan berumur 12-21 miliar tahun.

- Umur lava yang meletus di Hawaii pada tahun 1.800, dengan test potassium-argon dikatakan berumur 1-2,4 miliar tahun dan dengan metoda penentuan umur helium dikatakan berumur 140-670 miliar tahun.

- Umur danau garam Crater di Oahu Amerika, diperkirakan 92-147 juta tahun, 140-680 juta tahun, 930-1.580 juta tahun, 1.230-1.960 juta tahun, 1.290-2.050 juta tahun dan 1.260-1.900 juta tahun dari beberapa metoda tes rediometrik. Ini jelas menunjukkan ketidak-akuratannya

- Beberapa pohon di Auckland, New Zealand yang ada di lapisan lava, diperkirakan berumur 145-465 juta tahun. Padahal dengan mempergunakan tes Karbon-14, pohon yang sama diperkirakan hanya berumur beberapa ratus tahun saja. Dalam banyak kondisi yang sama, diketahui bahwa test radiometrik memberikan hasil yang keliru sampai ribuan bahkan jutaan tahun, dan menimbulkan pertentangan yang keras di antara penggunanya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar