Selasa, 07 Februari 2017

PERISTIWA AIR BAH & NABI NUH! #3

Rumusan Masalah:

A. Bagaimana kondisi pada zaman itu?

B. Tampilnya "anak-anak Elohim" yang berusaha mengotori darah Manusia -- Menghambat Kedatangan Mesias --

C. Peristiwa Air Bah!

D. Perjanjian Setelah Air Bah! -- Pelangi --

Pembahasan:

A. Bagaimana kondisi pada zaman itu?

Dalam Catatan Silsilah pada Kejadian 5 hanya disebutkan mengenai umur Adam dan keturunan-keturunannya. Hanya satu saja yang disebutkan "hidup bergaul dengan Elohim", yaitu Henokh (Keturunan ke-7 Adam) yang kemudian diangkat ke sorga. Tidak dijelaskan juga apakah keturunan-keturunan yang lain hidup taat atau tidak sehingga hanya Henokh saja yang terangkat ke sorga. Dalam catatan tersebut, diketahui pula bahwa Metusallah kemungkinan merupakan manusia tertua dengan lama usia 969 tahun.

Ayah Henokh bernama Yared, Yared sendiri secara etimologi berarti "turun" (Ibrani), kemungkinan besar dinamakan "Yared" karena pada masanya semakin banyak malaikat-malaikat yang melakukan pemberontakan. Sehingga malaikat-malaikat itu pun "dibuang" dari sorga. Berikut catatan dalam Kitab Henokh (non-kanonik),

* Kitab Henokh 106:13-14,

Dan aku, Henokh, menjawab, dan berkata kepadanya, “Tuhan akan membuat hal-hal yang baru di bumi, dan ini aku ketahui, dan telah aku lihat dalam suatu penglihatan, dan aku ungkapkan kepadamu bahwa di dalam generasi ayahku Yared, beberapa malaikat dari tempat tinggi di surga meninggalkan firman Tuhan. Dan lihatlah, mereka berbuat dosa, dan meninggalkan hukum, dan menyatukan diri mereka dengan perempuan, dan melakukan dosa dengan mereka, dan mengawini beberapa diantara mereka, dan memperanakkan anak-anak dari mereka.

Kitab Henokh disebut sebagai non-kanonik karena merupakan kitab yang ditemukan kemudian, penulisannya diperkirakan pada abad ke-3 S.M. Namun beberapa ahli berpendapat bahwa Henokh-lah yang menulis kitab ini, di mana dikatakan bahwa pada zaman Henokh manusia mulai mengenal tulisan, “tanda-tanda langit” (zodiak) menurut bulan-bulan mereka di dalam sebuah kitab. Dan melalui inilah umat manusia mengetahui musim-musim dalam tahun-tahun, dalam hubungannya dengan tatanan bulan-bulan dan bintang-bintang. Henokh menerima informasi ini dari sumber-sumber surgawi, yaitu para Malaikat. Dari etimologis namanya sendiri, Henokh berarti Guru atau Pengajar.

* Kitab Yobel 4:16-19,

Dan dalam Yobel kesebelas [512-18 A.M.] Yered mengambil bagi dirinya seorang istri, dan namanya adalah Bâraka, anak perempuan Râsûjâl, seorang anak perempuan saudara ayahnya, dalam minggu keempat dari Yobel ini, [522 A.M.] dan dia melahirkan baginya seorang anak laki-laki dalam minggu kelima, dalam tahun keempat dari Yobel ini, dan dia menyebut namanya Chanokh. Dan dialah yang pertama dari antara manusia yang dilahirkan di bumi yang mempelajari tulisan dan pengetahuan dan hikmat dan yang menuliskan tanda-tanda langit menurut urutan bulan-bulan mereka dalam sebuah kitab, supaya manusia mengetahui musim-musim dari tahun-tahun menurut urutan pemisahan bulan-bulan mereka. Dan dialah yang pertama kali menuliskan kesaksian dan dia bersaksi kepada anak-anak manusia di antara generasi-generasi di bumi, dan menceritakan minggu-minggu dari Yobel-yobel, dan memperkenalkan kepada mereka hari-hari dari tahun-tahun, dan menyusun urutan bulan-bulan dan menceritakan Shabbat-shabbat dari tahun-tahun seperti yang kami tunjukkan kepadanya. Dan apa yang telah dan apa yang akan terjadi dia saksikan di dalam penglihatan waktu tidurnya, seperti yang akan terjadi kepada anak-anak manusia di seluruh generasi-generasi mereka sampai Hari Penghakiman. Dia melihat dan memahami segala sesuatu, dan menuliskan kesaksiannya, dan meninggalkan kesaksian itu di bumi bagi semua anak-anak manusia dan bagi generasi-generasi mereka.

Kemudian ada pula dikatakan bagaimana para malaikat yang turun tersebut kemudian mengajarkan manusia tentang seni membuat gelang, pisau, pedang dan lain sebagainya (Zaman Perunggu). Salah satu malaikat yang memimpin hal itu adalah malaikat yang bernama Azazel,

* Kitab Henokh 8:1-4,

Dan Azâzêl mengajari manusia membuat pedang dan pisau dan perisai dan baju zirah, dan memperkenalkan logam-logam di bumi dan mengajari mereka seni melakukan pekerjaan logam: gelang dan ornamen, cara menggunakan antimoni, dan cara mempercantik alis mata, dan segala jenis batu-batu berharga dan semua zat pewarna. Dan ada kejahatan yang besar dan banyak percabulan, dan mereka berdosa, dan semua jalan hidup mereka rusak. Amêzârâk mengajarkan semua ilmu sihir dan cara memotong akar-akaran, Armârôs cara melepaskan mantera sihir, Baraq’âl astrologi, Kôkâbêl pengetahuan akan tanda-tanda, dan Temêl mengajarkan cara melihat bintang-bintang, dan Asrâdêl mengajarkan lintasan bulan serta tipu muslihat manusia. Dan dalam penghancuran umat manusia, mereka berteriak keras, dan suara mereka mencapai surga.

Kesimpulan yang di dapat, pada zaman sebelumnya manusia telah diberikan malaikat-malaikat sebagai "penjaga manusia". Penjaga di sini dalam arti manusia itu akan diajarkan mengenai ilmu-ilmu pengetahuan tanpa mengganggu sedikit pun evolusi manusia. Tetapi ternyata malaikat-malaikat tersebut telah bertindak jauh di luar batas-batas yang telah Tuhan tetapkan. Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Tuhan hanya mengutus malaikat-malaikat sorgawinya untuk menjaga dan mengawasi kita. Dari sini-lah ditemukan sosok yang benar-benar pantas dan dapat untuk membimbing umat manusia, di mana sebelumnya manusia tidak dapat membimbing diri mereka sendiri, sehingga diutuslah malaikat tetapi malaikat justru ikut-ikutan berontak, sehingga tidak ada cara lain selain Tuhan sendirilah yang harus turun ke bumi untuk menyelamatkan dan membimbing kita ke arah yang lebih benar.

B. Tampilnya "anak-anak Elohim" yang berusaha mengotori darah Manusia -- Menghambat Kedatangan Mesias --

Tampilnya "anak-anak Elohim" yang dimaksud adalah para malaikat penjaga yang berontak. Salah satu pemberontakan mereka selain daripada mengajarkan sihir dan tipu muslihat, pemberontakan yang sangat besar itu adalah "mengawini" manusia-manusia itu. Sehingga dkenallah istilah hybrid atau nefillim -- manusia setengah malaikat --.

Dalam Kitab Henokh 106 di atas, dikatakan bagaimana malaikat-malaikat itu kemudian jatuh hati kepada manusia-manusia sehingga mereka pun mengawininya dan melahirkan banyak anak-anak, "Dan lihatlah, mereka berbuat dosa, dan meninggalkan hukum, dan menyatukan diri mereka dengan perempuan, dan melakukan dosa dengan mereka, dan mengawini beberapa diantara mereka, dan memperanakkan anak-anak dari mereka."

Hal yang serupa juga terdapat di dalam Alkitab,

* Kejadian 6,

2 lalu anak-anak Elohim melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik, maka mereka itu dipilih dan dijadikan istri.

3 YAHWEH berfirman, "Roh-Ku tidak akan selamanya tinggal dalam manusia karena mereka adalah manusia jasmani yang umurnya akan sampai seratus dua puluh tahun saja."

4 Pada waktu itu para raksasa telah ada di bumi, juga pada waktu sesudahnya; ketika anak-anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia maka lahirlah bagi mereka anak-anak yang menjadi orang-orang perkasa dan ternama.

Kalau diperhatikan dengan seksama maka perbuatan mengawini manusia ini mungkin dilakukan setelah malaikat-malaikat tersebut "dipecat" dan pemberontakan mereka semakin menjadi-jadi. Sebab mereka tidak hanya berbuat dosa, tetapi juga meninggalkan hukum Tuhan, bersetubuh dengan manusia lalu melakukan dosa bersama-sama dengan manusia.

Melalui ayat 4 di atas kita bisa mengetahui bahwa "anak-anak Elohim" berkaitan dengan "orang-orang raksasa" di bumi kala itu, yang ada sebelum dan sesudah air bah.

Menurut tafsiran yang beredar, walau pun kesimpulan ini tidak tersurat namun tersirat tetapi saya rasa pendapat ini cukup masuk akal apalagi bila disandingkan dengan Kitab Henokh di atas, yang saya anggap sebagai "penambah" wawasan saja. Yaitu bahwa para "nefilim" (raksasa, yang jatuh) merupakan anak-anak dari keturunan Malaikat yang memilih tidak setia, berontak kepada Tuhan, dan kemudian berusaha untuk mengotori darah manusia agar sekiranya apa yang dikatakan Tuhan mengenai kedatangan Mesias di bawah ini dapat dibatalkan:

* Kejadian 3:15,

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Di atas, Tuhan berkata bahwa Ia akan mengadakan "permusuhan" di antara bangsa manusia dan bangsa iblis hingga sampai pada keturunan yang Dia maksud, yaitu Sang Mesias yang akan meremukkan kepala ular --mengalahkan total-- akan tetapi ular akan meremukkan tumit-Nya --membuatnya berdarah, terjatuh namun Ia akan berdiri (bangkit) kembali--.

Hal itulah yang membuat iblis ketakutan dan gemetar perihal nubuat di atas, sehingga mereka harus membuat suatu cara untuk menghalangi nubuat besar itu bahkan nubuat ini adalah nubuat yang pertama kali tertulis di dalam Alkitab! Satu-satunya cara, yaitu dengan cara mencemari darah manusia. Mengambil istri atau suami dari kalangan manusia, menyetubuhi hingga akhirnya melahirkan anak-anak bagi mereka. Semua itu iblis lakukan untuk menghalangi jalannya nubuat kedatangan Yesus Kristus. Tetapi apa daya, rencana Tuhan tidak dapat dihalang-halangi bahkan Tuhan telah memilih Daud sebagai jalan kedatangan Tuhan Yesus, di sini kita bisa melihat bahwa Tuhan seolah menantang Iblis dengan memberitahu Daud sebagai jalan Kemesiasan tetapi pada masa Daud sendiri, para raksasa itu telah ia musnahkan yang dapat diartikan bahwa nenek moyang Mesias ini, dengan pertolongan Tuhan, telah mengalahkan pihak-pihak yang ingin menyerang kedatangan "keturunannya" itu.

Lalu, apa yang mencegah setan-setan menghasilkan lebih banyak Nefilim pada zaman sekarang? Kelihatannya Elohim telah mengakhiri persetubuhan antara setan-setan dengan manusia dengan menempatkan setan-setan yang melakukan tindakan tsb. dalam jurang yang dalam. Yudas ayat 6 memberitahu kita, “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar” (Yudas 1:6). Jelasnya, tidak semua roh jahat berada dalam “penjara” pada saat ini, berarti pastilah ada sekelompok roh jahat yang melakukan kejahatan yang lebih keji dibandingkan dengan kejatuhan yang mula-mula. Kemungkinan roh-roh yang bersetubuh dengan manusia perempuan inilah yang “diikat dengan belenggu abadi.” Hal ini akan mencegah lebih banyak roh jahat mencoba melakukan tindakan semacam ini.

TUHAN MENGHAKIMI PARA ILLAH

* Mazmur 82,

6 Aku telah berkata, "Kamu adalah elohim-elohim, dan kamu semua adalah anak-anak Yang Mahatinggi.

7 Namun kamu akan mati seperti manusia, dan jatuh seperti salah seorang pembesar."

Di dalam Alkitab sepertinya kita tidak diberitahu secara surat (adanya penegasan tertulis) mengenai apa arti dari "anak-anak Elohim" itu serta spekulasi-spekulasi yang tersebar mengenainya sebelum kedatangan Yesus Kristus, tetapi satu hal yang harus kita tahu bahwa hal-hal rohani tidak selamanya dijabarkan langsung oleh Tuhan dan ditulis di Alkitab, misalkan informasi mengenai kapan Tuhan memberitahukan kepada Musa mengenai "Kitab Kehidupan" tidak diberitahu kapan, dan fungsi kitab itu juga apa tidak kita ketahui, tetapi tiba-tiba saja Musa berkata demikian:

* Keluaran 32,

32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."

Dan juga mengenai Penghakiman Tuhan yang dikatakan oleh Asaf di atas, tidak dikatakan sejak kapan Tuhan memberitahukan hal-hal itu dan maksudnya apa juga tidak, Asaf langsung saja berkata sedemikian, menjadikannya sebagai Kidung Pujian. Jadi bisa dikatakan bahwa ada pengetahuan-pengetahuan yang tersebar luas dikalangan orang-orang Israel. Sebab Alkitab hanya mencatat sebagian besar saja dan selebihnya dari itu akan merujuk kita dengan sendirinya ke sana (demikian juga istilah Tritunggal).

Ngomong-ngomong tentang anak-anak Elohim dan anak-anak Yang Mahatinggi pada ayat 6 di atas, hanyalah sebuah sindiran kepada "malaikat-malaikat pemberontak". Sebab Tuhan hanya akan memiliki satu Anak saja, yaitu Roh yang berasal dari pada-Nya, Dialah Yesus Kristus, Anak Tunggal Elohim.

* Yohanes 1:14,

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Elohim, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dan dikatakan lagi, bahwa melalui Anak Tunggal Elohim itu, kita yang percaya kepada-Nya akan dilayakkan untuk menjadi anak-anak Bapa juga,

12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Elohim, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Jadi kemungkinan besar, ceritanya diruntut secara kronologis seperti ini:

Tuhan menghadirkan malaikat-malaikat untuk menjaga dan mengawasi kehidupan manusia tanpa sedikit pun mengganggu evolusinya. Cara itu tidak sebutkan secara pasti, tetapi kemungkinan malaikat-malaikat itu diutus menjadi manusia sebab dari beberapa kisah di Alkitab ada beberapa malaikat yang menjelma menjadi manusia dalam waktu singkat. Hal ini diperkuat lagi sebab malaikat-malaikat yang sebenarnya tidak bergender itu dapat melakukan persetubuhan dengan manusia.

Malaikat-malaikat penjaga itu mungkin sewaktu masih "berdamai" dengan Tuhan menanyakan rencana apalagi yang sedang Ia buat terhadap manusia, dan Tuhan pun menyingkapkan mengenai kedatangan Anak Tunggal-Nya, sehingga ketika malaikat itu telah jatuh ke dalam dosa, mereka mengasumsikan diri mereka sebagai "anak Elohim" atau "keturunan yang dimaksud" (ada indikasi penyesatan). Dan sambil itu, mereka juga berusaha untuk mengotori darah manusia secara keseluruhan, yakni dengan mengawini mereka semuanya sehingga tidak ada lagi jalur untuk kedatangan Mesias (karena darah manusia sudah cemar semua). Kalau pun ada maka Mesias harus menanggung dan memiliki darah (yang dianggap nyawa) dari malaikat pemberontak itu yang berarti Mesias merupakan keturunan Iblis.

Hal ini nampaknya "cukup merepotkan Tuhan", sekali pun kita berkata Tuhan bisa menciptakan manusia baru lagi, hal itu tentu menentang kodrat dan kemahakuasan-Nya yang tidak semena-mena dalam bertindak. Kekudusan Tuhan tidak dapat Ia lakukan dengan menipu dan mendustai lawan-Nya.

Ngomong-ngomong tentang Anak Elohim lagi, Anak itu telah dilahirkan dari seorang Perawan bernama Maria. Iblis yang mengenal dan tahu jelas nubuat Elohim pun beberapa kali mengakui Yesus Kristus sebagai Anak Elohim, contohnya pada saat Yesus dicobai oleh Iblis di Padang Gurun, Iblis beberapa kali mengatakan: "Kalau Engkau Anak Elohim maka . . ."

C. Peristiwa Air Bah!

Semua agama Semitik (Sam, anak Nuh) mengakui Peristiwa ini benar-benar pernah terjadi. Secara perhitungan Alkitab (bdk. Kej. 5), peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun 1656 setelah penciptaan manusia, di mana Tuhan menurunkan hujan itu selama 40 hari 40 malam (Kej. 7:4). 

40 Hari 40 Malam adalah simbol dari Perjanjian Tuhan. Tuhan selalu mengawali Perjanjian-Nya atau membuat hal-hal besar dengan angka ini. Seperti:

Peristiwa pertama, yaitu ketika air bah;

Peristiwa kedua, yaitu ketika nabi Musa menerima kedua loh batu yang diawali dengan Musa berpuasa selama 40 Hari 40 Malam -- Hukum Perjanjian Lama --;

Peristiwa ketiga, yaitu ketika Nabi Elia berjalan selama 40 Hari 40 Malam, ketika Nabi Elia merasa tertekan dan ketakutan karena hanya tinggal dirinya sajalah Nabi Tuhan, sedangkan nabi-nabi lain telah dibunuh oleh ratu Izebel. Namun Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya dan berjanji menyisakan 7,000 orang Israel yang benar dan yang tidak pernah menyembah Baal (1 Rj. 19:18).

Peristiwa keempat, sama seperti nabi Musa berpuasa 40 Hari 40 Malam untuk mendapatkan Perjanjian, demikian pula Yesus Kristus berpuasa selama 40 Hari 40 Malam untuk memberikan Perjanjian Baru.

Terdapat 10 Generasi untuk sampai pada peristiwa ini, yaitu:

Generasi ke-1: Adam, usia 930 tahun dan hidup sampai di Generasi ke-9 (Lamekh, ayah Nabi Nuh).

Generasi ke-2: Set, walau pun terbungsu namun hak sulung nampaknya jatuh ke tangannya karena dosa yang dilakukan Kain. Usia 912 tahun dan hidup sampai di Generasi ke-9 juga.

Generasi ke-3: Enos, usia 905 tahun dan hidup sampai di Generasi ke-10, generasi Nabi Nuh, diusianya yang ke 821 tahun. Tetapi dia tidak mengalami peristiwa air bah karena sudah lebih dulu meninggal.

Generasi ke-4: Kenan, usia 910 tahun dan hidup sampai di Generasi ke-10, generasi Nabi Nuh, diusianya yang ke 731 tahun. Tetapi dia tidak mengalami peristiwa air bah juga karena sudah lebih dulu meninggal.

Generasi ke-5: Mahalaleel, usia 895 tahun dan hidup sampai di Generasi ke-10, generasi Nabi Nuh, diusianya yang ke 661 tahun. Tetapi dia tidak mengalami peristiwa air bah juga karena sudah lebih dulu meninggal.

Generasi ke-6: Yared, di sini-lah kejatuhan malaikat-malaikat pemberontak semenjak manusia diciptakan (sedangkan ular yang menggoda Hawa merupakan Malaikat Pemberontak sebelum penciptaan manusia), tidak dijelaskan seberapa banyak malaikat yang jatuh ke dalam dosa. Ia hidup sampai Generasi ke-10 juga, pada usia 596 dan meninggal pada usia 962 tahun. Dia tidak mengalami peristiwa air bah karena sudah lebih dulu meninggal.

Generasi ke-7: Henokh, dialah manusia yang berkenan di hadapan Elohim. Oleh karena itu, ia pun diangkat ke sorga pada usianya yang ke 365 tahun -- jadi sampai sekarang Henokh belum meninggal --. Ia masih sempat melihat cucunya, yaitu Lamekh, Generasi ke-9 pada usia 252 tahun. Dari namanya, Henokh, berarti Pengajar, dikatakan bahwa dimulai pada generasinya-lah manusia mulai mengenal tulisan dan beberapa malaikat penjaga yang taat masih bergaul dengan dia. Sehingga banyak pengajaran-pengajaran didapatkan pada zamannya. Mungkin hal ini juga yang melambangkan angka 7 sebagai angka favorit Tuhan sedangkan angka 6 dikonotasikan dengan "kejatuhan malaikat pemberontak" sebagai angka si jahat.

Generasi ke-8: Metusallah, dia-lah manusia tertua di bumi ini, usianya adalah 969 tahun. Dia hidup pada Generasi ke-10 dan bahkan sampai Generasi ke-11 (Anak-anak Nuh). Tidak diketahui secara pasti apakah Metusallah menyaksikan peristiwa air bah itu atau tidak sebab peristiwa air bah terlaksana tepat pada usia uzurnya (969 tahun). Namun sepertinya air bah tiba setelah Metusallah meninggal dunia karena tidak pernah disebutkan lagi dan kalau pun disebutkan mungkinkah Metusallah tidak dimasukkan dalam bahtera itu? 

Generasi ke-9: Lamekh, dia-lah bapak Nabi Nuh, usianya sampai 777 tahun. Ia juga sampai pada Generasi ke-11, dan meninggal kira-kira 5 tahun sebelum air bah. Jadi dapat dipastikan bahwa Lamekh ini tidak dapat peristiwa air bah itu. Metusallah dan Lamekh mungkin mendengar nubuat peristiwa ini, karena dalam Alkitab sendiri disebutkan bahwa umur manusia tinggal 120 tahun lagi setelah itu manusia akan dimusnahkan, yang berarti peristiwa ini sudah didengar 120 tahun lalu dan lamanya.

Generasi ke-10: Nuh, memperanakan anak-anaknya setelah umurnya 500 tahun. Dan 100 tahun setelah itu barulah air bah mulai menyeronggoti bumi. 150 hari lamanya air bah itu terus bertahan tanpa berkurang. Kejadiannya diperkirakan 1656 atau pada pertengahan bulan 2 tahun 600. Sebab penggunaan tahun kala itu menggunakan kalender berdasarkan usia Nabi Nuh, jadi di dalam Alkitab dikatakan bahwa bumi mulai agak kering pada tanggal 1 bulan 1 tahun 601 dan betul-betul kering pada tanggal 27 bulan 2 tahun 601. Nabi Nuh masih hidup 350 tahun setelah itu. Jadi ia mencapai umur 950 tahun.

D. Perjanjian Setelah Air Bah! -- Pelangi --

Pelangi, itulah lambang peringatan yang Elohim berikan bagi diri-Nya dan Manusia di mana Ia sekali-kali tidak akan lagi mengadakan air bah. Di sini kita bisa melihat, bahwa Tuhan pun sebenarnya tidak berkenan untuk membinasakan umat manusia, sebab dibandingkan dengan kematian, pertobatan orang fasik-lah yang sebenarnya Tuhan nanti-nantikan,

* Yehezkhiel 18,

23 Apakah Aku sungguh-sungguh menginginkan kematian orang fasik?" Firman Tuhan YAHWEH. "Bukankah ia harus berbalik dari kelakuannya dan ia akan hidup?

32 Sebab, Aku tidak bersukacita dalam kematian seseorang," firman Tuhan YAHWEH. "Jadi, berbaliklah dan hiduplah!"

Tuhan merasa begitu sedih setelah mengadakan air bah sehingga Ia pun berjanji untuk tidak membinasakan manusia lagi dengan cara seperti itu.

Mengenai Pelangi ini sendiri, tidak disebutkan apakah sebelum air bah itu pelangi sudah ada atau tidak. Sebagian penafsir beranggapan pelangi sudah ada semenjak dulu, ada juga beranggapan bahwa setelah air bah kemungkinan besar atmosfir bumi telah berubah, tetapi sebagian lagi membuktikan bahwa sebelum air bah ternyata Tuhan belum menurunkan hujan:

* Kejadian 2:5,

belum ada semak belukar apa pun di bumi, belum tumbuh tanaman apa pun di ladang, karena YAHWEH Elohim, belum menurunkan hujan ke bumi dan manusia yang mengerjakan tanah itu belum ada.

Karena cerita ini dituliskan oleh Nabi Musa (sekitar tahun 2000), maka Nabi Musa sambil menulis dapat membandingkan dengan apa yang sekarang, yaitu sumber penghidupan tanaman berasal dari air akan tetapi air hujan itu belum Tuhan adakan seperti pada zamannya sehingga alam belum diberikan "hak" untuk menyiram tanaman-tanaman itu, dan dikatakan lagi bahwa manusia pun belum ada yang mengerjakan atau menyiram tanaman-tanaman itu. Kejadian 2 merupakan penjabaran dari apa yang ditulis pada Kejadian 1. Kejadian 1 sendiri menuliskan secara rincian (rangkuman) penciptaan itu.

"Busur" (the bow) yang biasanya merupakan alat perang dan lambang balas dendam, menjadi lambang perdamaian dan kemurahan hati, sebab kenyataannya sekarang ditaruh di awan-awan. Melawan badai awan-awan hitam, busur Elohim diubah menjadi "pelangi" (rainbow) oleh sinar matahari kemurahan hati dan berkat Elohim. Dengan tanda ini, Elohim menyatakan diri-Nya berada dalam perdamaian dengan umat perjanjianNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar