Jumat, 24 Maret 2017

2. Masa Pelayanan Kristus dan Yesus untuk orang Israel?

* Lukas 3:23a,

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun

Kini, Yesus sudah berusia 30 tahun, yang dalam kalangan orang Yahudi, usia ini cukup matang untuk mengajar dan disebut rabbi.

"Usia" yang dimaksud adalah pada saat Yesus berinkarnasi (menjadi manusia). Sedangkan esensi diri-Nya yang sebenarnya adalah Tuhan itu sendiri, yang turun dari sorga dan mengambil rupa menjadi manusia biasa,

* Amsal 30:4,
Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!

* Yohanes 6:38,

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

* Filipi 2:7,

melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Latar belakangnya telah dijelaskan pada postingan sebelumnya dan rangkuman dari pengutusan Yesus (Tuhan mengutus Tuhan) ada dalam Yesaya 55:11,

* Yesaya 55:11,

demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Bandingkan:

* Yohanes 1,

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yan6g diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman (Roh Tuhan) itu "diutus" dalam maksud dan tujuan tertentu dan Roh-Nya yang kemudian diberi nama Yesus Kristus secara khusus diutus untuk menjadi Manusia.

Roh itu keluar dari dalam diri Bapa dan bukan hasil ciptaan Bapa, karena Bapa punya Roh yang tidak terbatas banyaknya, yang dapat Ia utus untuk ini dan itu,

* Yohanes 3:34,

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Tuhan telah menampakkan diri/dikenali dalam 3 esensi, yaitu:

1. Bapa, yang tidak terlihat.

2. Yesus Kristus, yang diutus menjadi manusia dan di dalam Dia Bapa dinyatakan,

* Yohanes 1:18,

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Jadi Bapa yang tidak terlihat itu, melalui Anak-Nya Ia dapat dinyatakan (dapat terlihat), sebab siapa yang melihat Anak berarti ia telah melihat Bapa,

* Yohanes 14:9,

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

3. Roh Kudus, Yesus sendiri sebenarnya adalah Roh Kudus dari Bapa yang kemudian kita kenal sebagai Roh yang diutus menjadi Manusia -- adanya pengenalan baru -- (bdk. Yes. 55:11)

* Matius 1:20,

. . . sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Roh Kudus adalah esensi Bapa yang unik, yang menampakkan diri-Nya dalam berbagai bentuk. Entah itu seperti Merpati, Tiang Awan, Tiang Api dan lain sebagainya. Namun dalam banyaknya bentuknya itu dilakukan tidak secara khusus sebagaimana Kristus, sebab tidak ada yang dapat mengatur Roh Tuhan,

* Yesaya 40:13,

Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?

Dalam Alquran ternyata Allah SWT juga memiliki sifat yang kurang lebih sama, di mana dikatakan Allah SWT pernah menjelma, yaitu menjadi sebatang kayu,

* Q.S 28:30,

30 Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb semesta alam.

Dalam kesempatan itu, ada yang mencoba untuk menjelaskan "Allah tidak mungkin menjelma", mengenai ayat itu dikatakan:

jika anda dipanggil ibunda anda dari arah sebuah Rumah maka Rumah itukah ibu anda?

Di ayat di atas jelas menyatakan bahwa Nabi Musa diserukan dari (oleh) sebatang pohon kayu. Yang pertama diseru dari pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu . . .

Pada frasa "diserulah dia dari pinggir lembah yang diberkahi" mungkin penerjemah dapat menambahkan kata "arah" untuk menjelaskan ini, sebab semua tanda kurung dalam Alquran adalah kata tambahan (tidak ada pada teks aslinya, ironisnya justru orang Kristen yang dituduh suka menambah dan merombak kitab), bahwa Musa diseru dari arah pinggir lembah yang diberkahi, tetapi pada frasa selanjutnya yaitu "dari sebatang pohon kayu" mungkin penerjemah menyadari bahwa kata "arah" tidak dapat ditempatkan pada kalimat itu karena tidak memiliki kecocokan (tidak bakal nyambung) sebagaimana lembah yang tata letaknya di "(arah) pinggir", sehingga perkataannya lebih kepada adanya sosok yang menyamar dari sebatang pohon kayu itu.

Dalam Amanat Agung Kristus, Ia menyatakan:

dan Baptislah mereka dalam Nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus.

Urutannya mungkin menjadi masalah, sebab semestinya ialah Bapa, dan Roh Kudus, dan Anak. (Pernah saya ditanya soal ini)

Tetapi kita tidak boleh lupa, bahwa sewaktu itu Roh Kudus "baru diturunkan" pada hari Pentakosta. Bahwa terjadi pertukaran antara "Yesus yang akan naik dengan Roh Kudus yang akan turun", sebab Roh Kudus tidak akan turun sebelum Yesus Kristus naik ke sorga, karena seperti itulah ketetapan-Nya,

* Yohanes 16:7,

Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Mengenai kata Penghibur di atas, teman-teman Muslim yang sibuk dan berusaha keras mencari nubuat untuk Muhammad, mencoba mengklaim bahwa Muhammad-lah yang Yesus Kristus maksud sebagai Penghibur di atas, yang akan Yesus Kristus utus. Namun, coba lihat ayat dibawah ini, yang jelas-jelas menegaskan, Penghibur itu tidak lain adalah Roh Kudus,

* Yohanes 14:26,

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Note:

Kata "baru diturunkan" di atas bukan berarti Roh Kudus baru eksis pada masa Perjanjian Baru karena kenyataannya Roh Kudus sudah eksis pada masa Perjanjian Lama (Ia adalah pribadi Tuhan yang khas), sebut saja nabi Daud yang bersukacita dan menari-nari karena kepenuhan Roh Kudus atau ketika Elizabeth menerima salam dari Maria yang seketika membuat Elizabeth bersukacita dan bernubuat.

Melainkan secara pengutusan, Roh Kudus baru dicurahkan sepenuhnya ketika Yesus Kristus selesai melakukan tugasnya lalu terangkat ke sorga. Sebab yang menjadi permasalahan di sini adalah adanya keterpisahan antara manusia yang dulu dengan manusia yang telah ditebus oleh Kristus, memang semua manusia, baik yang dulu mau pun yang sekarang, semuanya telah dikuduskan dan diterima pengampunan-Nya oleh kematian Kristus (Ibr. 10). Namun kita secara khusus telah menerima Roh yang dijanjikan itu, di mana kita telah disatukan kembali dengan Bapa.

Jadi, Bapa sebagai hakikat telah memberikan kita Yesus Kristus dan melalui Yesus Kristus ini kita dikuduskan dan dapat "bersentuhan langsung" dengan Bapa sebab kita harus kudus sama seperti Dia adalah kudus (1Pt. 1:6). Dan setelah pengudusan itu, Yesus selesai dan Bapa pun memberikan Roh Kudus-Nya untuk kita.

A. Masa Pelayanan Yesus

Sebelum masuk ke pelayanan-Nya, Yesus harus menerima pembaptisan dari Yohanes dulu, yang tidak lain Ia lakukan untuk menggenapi semua ketetapan Elohim dan barulah setelah itu Ia memulai pelayanan-Nya, seperti yang sudah dijelaskan kemarin.

Sesudah Yesus dibaptis, dengan kuasa Roh, Ia pergi ke Padang Gurun dan berpuasa 40 hari 40 malam lamanya. Sama seperti Musa berpuasa 40 hari 40 malam untuk memberikan Hukum Tuhan kepada manusia demikian pula Yesus Kristus akan melakukan hal yang sama, Ia berpuasa untuk memberikan Perjanjian Baru kepada umat manusia. 40 hari 40 malam merupakan lambang perjanjian antara Tuhan dengan Manusia.

Kenapa diperlukan suatu Perjanjian Baru?

1. Sewaktu Musa di atas gunung dan berpuasa selama 40 hari 40 malam, sebenarnya Musa juga hanya menerima 10 Perintah saja, yang ditulis langsung oleh tangan Bapa, yang rangkumannya ialah: Kasih Kepada Elohim (Alinea 1-4), dan Kasih kepada Manusia (Alinea 5-10).

Kesepuluh Hukum itu merupakan ajaran moral (hukum pokok) dan bukan soal makan babi haram (hukum tambahan).

2. Tetapi, karena umat Israel bersikap tegar tengkuk, tidak percaya dan bebal, maka Tuhan pun menghukum mereka dengan berbagai perintah. Jadi Hukum Taurat merupakan Hukuman Tambahan,

* Daniel 9:11,

Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia.

* Galatia 3:19;

Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.

3. Kedatangan Yesus Kristus adalah untuk menyelesaikan semua permasalahan dan permusuhan kita kepada Elohim. Ia menjadi jembatan untuk kita sampai kepada Bapa. Maksudnya, Ia sendiri yang telah memberikan Keselamatan itu untuk kita. Mengakhiri Hukuman Tambahan itu (Hukum Taurat) dan mendamaikan kita kembali dengan Bapa yang ditandai dengan terbelahnya Tabir Bait Suci (red, old post).

Note:

Ingat! Sewaktu kejatuhan mula-mula, Elohim mengusir manusia dari Taman Eden yang berarti akibat dosa itu kita mengalami keterpisahan dengan Bapa yang ditandai dengan kondisi Adam dan Hawa dapat melihat diri mereka telanjang (secara mata rohani, telanjang diidentifikasikan dengan seorang yang berdosa) dan setelah itu mereka diusir dari hadapan Tuhan. Pasca kedatangan-Nya itulah kita memiliki hubungan intim lagi dengan Bapa.

Sesudah Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam itu, datanglah Iblis yang ingin mencobai-Nya. Dalam pengosongan diri-Nya, Iblis ingin melihat apakah dalam kondisi badani-Nya itu Ia dapat bertindak adil dan bijaksana. Dan di sini pula alasan mengapa Yesus, yang adalah Tuhan, membiarkan Iblis untuk mencobai diri-Nya karena Ia ingin mengajarkan manusia bagaimana cara mengatasi rayuannya, karena ada fungsi laten Yesus ke bumi ini, yaitu menjadi contoh, tauladan, dan pedoman dalam kehidupan kita. Kalau kita ingin hidup berkenan di hadapan Elohim maka kita harus meneladani kehidupan Kristus.

Apa yang Alkitab tuliskan, semuanya bermanfaat bagi kita, bahkan dosa para nabi bukanlah suatu aib melainkan suatu pelajaran akan pengenalan kita terhadap apa yang benar dan apa yang salah (karena buktinya Tuhan menghukum nabi-nabi yang juga manusia yang tidak luput dari dosa). Kalau semua yang benar dan semua sikap terpuji saja yang dituliskan dalam Alkitab maka kita akan kekurangan materi untuk mengenal hikmat.

Ada pun pencobaan itu:

Pencobaan pertama, Iblis menyuruh Yesus yang sedang kelaparan setelah habis berpuasa untuk mengubah batu-batu di Padang Gurun itu menjadi roti, namun Yesus tidak mau diperintah oleh Iblis sehingga Ia membuat pernyataan yanf cermat, yaitu: Manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap firman Elohim.

Pencobaan kedua, Iblis menyuruh Yesus untuk menjatuhkan diri-Nya dari bubungan Bait Suci ke bawah sebab mengenai Yesus ada tertulis (dalam kitab Mazmur), bahwa Elohim akan mengutus malaikat-malaikatNya sehingga kaki Yesus tidak akan sampai terantuk di atas batu. Namun Yesus dengan tegas menjawab: Jangan mencobai Tuhan, Elohimmu.

Pencobaan ketiga, Iblis menyuruh Yesus untuk menyembahnya dengan imbalan akan memberikan Kerajaan Bumi kepada-Nya. Iblis mencoba "menawarkan bumi ini" kepada Yesus sekali pun Yesus adalah pencipta langit dan bumi ini namun kita tidak boleh lupa bahwa dunia ini kian jahat sehingga di akhir zaman nanti Tuhan akan menurunkan bumi yang baru untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Dalam kitab Lukas urutannya tidak seperti yang dituliskan kitab Matius, namun dilihat dari segi penulisannya maka kedua kitab ini tidak harus membuat daftar yang tersaji secara kronologis.

Sesudah berakhirnya pencobaan itu, Malaikat pun datang untuk melayani-Nya dan setelah itu Ia pun bergegas kembali ke Galilea.

Mujizat-mujizat yang Yesus lakukan amat banyak, mulai dari menyembuhkan orang yang sakit kusta, mencelikkan mata yang buta, mengusir roh jahat, yang lumpuh berjalan dan bahkan yang mati pun dapat dihidupkan kembali.

Dalam visi Yesaya dikatakan mengenai kedatangan Yesus yang memang seperti itu,

* Yesaya 35,

4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

Dalam ayat 4 dikatakan, Tuhan sendirilah yang akan datang untuk melakukannya.

B. Yesus Untuk Orang Israel saja?

Yang menjadi permasalahan dan respon Yesus yang paling kontras adalah pernyataan di bawah ini:

* Matius 15:24,

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Mengapa demikian?

Seperti yang pernah saya jelaskan pada tulisan saya kemarin, semua yang Yesus lakukan itu untuk menggenapi ketetapan Elohim. Yesus Kristus tidak dapat bertindak sendiri dalam arti Ia sudah ditugaskan dalam hal-hal tertentu oleh Bapa-Nya (esensi, hakikat Yang Mengutus-Nya), pemahamannya saya kembalikan pada Yesaya 55:11 yang adalah kunci "Tuhan mengutus Tuhan" yang dapat diibaratkan: "Tuhan mengutus Roh-Nya yang tidak terbatas itu".

* Yesaya 55:11,

demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

* Yohanes 3:34,

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

IA AKAN MELAKUKAN APA YANG DISURUHKAN KEPADA-NYA!

Kita tidak boleh lupa dalam visi Daniel 9:24-27, bahwa orang Israel telah diberikan kesempatan dan pemulihan selama 70 x 7 masa (490 tahun lamanya).

Setelah Daniel berdoa, memohon ampun kepada Tuhan atas dosanya dan dosa bangsa-bangsanya, Tuhan berjanji akan memberikan orang Israel kesempatan 70 x 7 Masa.

Ada pun:

1 Masa = 1 Tahun

Jadi secara hurufiah 70 x 7 Masa = 490 Tahun kesempatan yang Tuhan berikan kepada orang Israel.

Berikut bunyi ayatnya:

* Daniel 9:24,
Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

Ada 6 visi yang akan Tuhan datangkan:

1. Melenyapkan kefasikan;
2. Mengakhiri dosa;
3. Menghapuskan kesalahan;
4. Mendatangkan keadilan yang kekal;
5. Menggenapkan penglihatan dan nabi;
6. Pengurapan Yang Maha Kudus.

* ayat 25,
Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.

Dikatakan, bahwa masa 490 tahun mulai dihitung mundur sejak Yerusalem dibangun kembali, "ada tujuh kali tujuh masa" (7 x 7 = 49)

* ayat 26,
Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.

Setelah lewat 62 x 7 masa = 434 (434 + 49 = 483) akan disingkirkan (disalibkan, dimatikan) seorang yang telah diurapi (Yesus Kristus)

* ayat 27,
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Dari kedua ayat di atas, telah terpakai 69 Masa (7+62 = 69). Sehingga masih tersisa 1 x 7 Masa lagi. Masa itulah yang dipakai oleh raja itu yang akan memberatkan banyak orang selama 1 kali 7 masa. Dan pada pertengahan 7 masa (7:2= 3,5), yaitu 3,5 tahun (masa pelayanan Yesus Kristus) ia akan menyingkirkan orang yang diurapi itu dengan demikian, secara tidak sadar, menyingkirkan pula korban persembahan.

Sedangkan masa 3,5 tahun sisa dari 1 kali 7 masa itu adalah pasca matinya rasul Stefanus, martir pertama, sebagai ketuk palu habisnya masa pemulihan orang Israel dan saat itulah para rasul, terutama rasul Paulus, begitu berapi-api untuk mengabarkan Injil kepada orang non-Yahudi. Sehingga apabila kita memakai sistem penanggalan yang mengatakan bahwa bangsa Israel keluar di Tahun 457 S. M maka 486 jatuh pada tahun 30 Masehi dan pada tahun 34 Masehi atau 3,5 tahun setelahnya, yaitu genapnya 490 tahun, Stefanus mati.

Sehingga sangat tepat untuk Yesus menyatakan bahwa Ia hanya diutus untuk domba yang hilang di Israel (Mat. 15:24), sehingga misinya di batasi hanya pada wilayah Israel, sebab sebelum genap masa itu, Ia harus memulihkan Israel dulu. Dalam hal ini masa pemulihan Israel belum berakhir. Dan sesudah masa itu berakhir, maka keselamatan pun dimiliki oleh semua bangsa melalui Anak-Nya, Yesus Kristus!

Namun, pada bagian ayat Matius 15 di atas, ternyata Yesus mendengarkan permintaan ibu tersebut, karena takjub mendengar respon dari ibu itu yang membuat Yesus tidak dapat menyangkal keselamatan-Nya sehingga bagian ayat ini lebih kepada Yesus menguji iman. Anak ibu itu langsung Ia pulihkan karena imannya yang besar itu,

* Matius 15,

25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Intinya, apabila masa 70 x 7 itu selesai maka tibalah waktunya keselamatan Elohim dinyatakan untuk seluruh bumi dan orang Israel akan Ia pergunakan secara khusus menjadi alat-Nya demi pelebaran firman-Nya, sesuai dengan visi Yesaya 49 di bawah ini,

KESELAMATAN UNTUK SEMUA BANGSA

* Yesaya 49,

1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.

2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Israel adalah Bangsa Pilihan,

Ayat 3 menyatakan bahwa melalui bangsa Israel, Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.

6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Dan lanjut pada ayat 6, bahwa Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan, tetapi keselamatan dari pada-Nya adalah MILIK SEMUA BANGSA.

Dalam lama pelayanan Yesus, Yesus jelas menyatakan bahwa Ia juga memiliki domba lain di kandang lain (jemaat pada bangsa/negara lain),

* Yohanes 10:16,

Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Hanya saja, karena waktunya belum tiba sehingga Ia melarang dulu para rasul-Nya untuk keluar dari teritori Israel,

* Matius 10,

5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,

6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Jadi kita harus membacanya secara kronologis sehingga kita bisa tahu peristiwa-peristiwanya.

Setelah kebangkitan-Nya sebenarnya masih ada 3,5 tahun lagi sampai genapnya masa 70 x 7 masa itu. Tetapi karena misi-Nya telah usai dan 40 hari lagi Ia akan kembali ke sorga, maka Ia pun memberikan suatu Amanat Agung kepada murid-muridNya,

* Matius 28:19,

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Dan tepat saja, sepeninggalan Stefanus oleh tangan Saulus (yang kemudian disebut Paulus) mulailah masa pemulihan itu berakhir. Tetapi Tuhan ingin menyatakan kebesaran-Nya lebih lagi, bahwa Ia sanggup meluluhkan hati yang keras, sehingga Ia pun memilih Saulus yang dikenal sangat anti terhadap kekristenan menjadi alat pelebaran firman-Nya. Bahkan Saulus diutus secara khusus untuk memberitakan firman-Nya kepada orang-orang non-Yahudi,

* Kisah Para Rasul 9,

11 Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."

13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."

15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Paulus yang dulunya bersikeras dengan pelebaran Injil kini justru berbalik dan menerima "tanggungan" yaitu ia harus memberitakan Injil dan siap untuk menanggung segala beban, siksaan, hukuman, di penjara, dikucilkan dan bahkan sampai mati dipenggal oleh Kaisar Nero.

Semuanya ia lakukan dan ia terima karena ia telah sungguh-sungguh bertobat dari yang dulunya tidak dimusuhi kini menjadi musuh bagi banyak orang.

* 2 Korintus 12:10,

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

HALELUYA!

NB:

1. Suatu pernyataan yang salah mengatakan bahwa setiap nabi masing-masing membawa agama dan ajaran tertentu pada masing-masing negara bagian.

Kekristenan bukanlah agama baru dan bukan pula suatu agama. Walau pun Kekristenan memiliki ajaran tersendiri (dalam hal ini Perjanjian Baru) namun kita harus ingat bahwa Kekristenan adalah penggenapan alias akhir dari permusuhan kita dengan Tuhan. 

Sebab setelah Kristus kembali ke sorga sinyal terakhir ada pada rasul Yohanes, sebagai utusan terakhir yang kemudian hendak di bunuh dengan cara di goreng namun ia tidak mati, melainkan diselamatkan oleh Tuhan dan diberikan penglihatan di Pulau Patmos, dan disingkapkan (diwahyukan) penglihatan-penglihatan akhir zaman.

Pernyataan orang Muslim, yang menyatakan bahwa setiap nabi diutus di masing-masing negara mungkin oleh karena ketidakmengertian nabi Muhammad yang mendengar-dengar perselisihan orang-orang Kristen disekitarnya yang masih terpecah-terpecah. Hal ini dulu dilaporkan oleh Kloe kepada rasul Paulus sehingga rasul Paulus mengirimkan surat dan menasehati orang-orang di Korintus demikian,

* 1 Korintus,

11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.

12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.

Jadi mungkin golongan-golongan itu masih lazim akan tetapi menimbulkan penafisran yang salah terhadap orang yang tidak memahaminya. Kekeliruan lain, misalkan kata "Anak Tuhan" yang diartikan secara biologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar