Akhirnya, kedua Kerajaan itu dibuang dari hadapan Tuhan. Semuanya terjadi karena pemberontakkan Kerajaan Israel yang penuh dengan dosa dan juga Kerajaan Yehuda, pada masa pemerintahan Manasye, yang membuat Tuhan bersumpah akan membuang Yehuda juga dari hadapan-Nya.
Namun, apakah Tuhan telah berubah setia ?
Apakah berarti Arab yang kemudian Tuhan pilih seperti yang selama ini diidam-idamkan teman-teman Muslim ? Dengan merujuk pada nubuat Yesus di bawah ini:
* Matius 21:43,
Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Sekali-kali Tidak! Tuhan memang telah "membuang" Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda guna menghukum mereka, agar mereka mau jera atas perbuatannya.
Ada pun mereka dibuang dengan lama 70 tahun,
* 2 Tawarikh 36:21,
Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.
* Yeremia 25,
11 Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.
Kemudian, sesudah masa 70 tahun itu Tuhan akan melakukan pembalasan terhadap raja Babel tersebut,
12 Kemudian sesudah genap ketujuh puluh tahun itu, demikianlah firman TUHAN, maka Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel dan kepada bangsa itu oleh karena kesalahan mereka, juga kepada negeri orang-orang Kasdim, dengan membuatnya menjadi tempat-tempat yang tandus untuk selama-lamanya.
Jadi sangat jelas tidak ada indikasi "Tuhan berubah hati" kepada rakyat Israel, yang sudah Ia pilih sejak semula dan kesetiaan Tuhan tidak mungkin berubah.
Kerajaan Israel takluk di tangan raja Salmaneser, raja Asyur, pada masa pemerintahan raja Hosea. Kerajaan Israel bertahan selama lebih kurang 250 tahun. Mereka diangkut semuanya ke negeri Asyur. Kerajaan Israel dari masa ke masa terus diperebutkan takhta kerajaannya sedangkan Kerajaan Yehuda selalu stabil di anak-anak Daud.
Tetapi Kerajaan Asyur ini nampaknya telah menerima penghukuman Tuhan karena dosa Sanherib, rajanya, yang telah melecehkan Nama YHWH pada masa pemerintahan Hizkia, raja Yehuda, dalam usahanya untuk membuat Hizkia menyerahkan diri dengan cara menakut-nakutinya dan menganggap YHWH tidak ada apa-apanya. Sehingga Kerajaan Asyur terpecah-pecah dan terjadi pembunuhan oleh anak-anak mereka sendiri. Mereka takluk di tangan Firaun Nekho, raja Mesir. Tuhan sendiri telah berfirman kepada raja Nekho untuk menyerang raja Asyur dan mengalahkannya. Namun Yosia (raja Yehuda) hadir di situ tanpa diundang, raja Nekho sudah memperingatkan bahwa peperangan ini atas kehendak Tuhan tetapi raja Yosia tidak mundur sehingga ia harus mati di tangan Firaun Nekho karena menolak perintah Tuhan,
* 2 Tawarikh 35,
20 Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya.
21 Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"
22 Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
23 Maka pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja berseru kepada orang-orangnya: "Bawa aku dari sini, karena aku luka parah!"
Dan kemudian berkuasalah raja Nebukadnezar dari Kerajaan Babel, ia menaklukkan Kerajaan Mesir. (Yer. 46:2)
Kerajaan Babel sudah ada sejak zaman Nimrod, pendiri Menara Babel. Namun mereka baru dapat berkuasa lagi setelah 2000 tahun lamanya.
Kerajaan Yehuda, akhirnya mereka ditaklukkan di tangan raja Nebukadnezar, raja Babel, sesuai dengan nubuat Yesaya. Ia takluk pada masa pemerintahan Zedekia, anak Yosia. Kerajaan Yehuda bertahan selama 420 tahun, dari generasi ke generasi terus di duduki oleh keturunan raja Daud, sebagaimana janji Tuhan. Semua dari mereka diangkut ke Babel, hanya orang-orang miskin saja yang disisakan untuk menjadi petani di sana.
Mereka memang telah dibuang, tetapi Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan mereka ditindas untuk seterusnya. Dalam hal ini, Tuhan membiarkan mereka diasingkan di negeri orang dan sambil itu Tuhan ingin menunjukkan lagi betapa Ia akan menyelamatkan mereka.
Memahami cerita Alkitab jangan setengah-setengah. Alkitab merupakan Firman Tuhan yang memuat sejarah, dan sejarah itu hanya dapat kita pahami apabila kita membacanya secara keseluruhan (kronologisnya harus kita tahu seperti apa). Demikian juga pada Masa Pembuangan, kita harus lihat situasi dan kondisi, dalam arti sejarahnya harus kita kenali dan pahami -- sebab Alkitab tidak dibaca untuk sepotong-potong kisah --.
Sebelumnya kita harus ingat kembali dengan materi kemarin, yang kesimpulannya seperti berikut ini:
1. Kerajaan Israel terpecah menjadi dua. Satu bernama Kerajaan Israel (didominasi oleh 10 suku) dan satunya lagi bernama Kerajaan Yehuda (didominasi oleh 2 dan 3 suku (plus suku Lewi) saja, yang mendukung pemerintahan raja Daud);
Pecahnya Kerajaan itu dimulai ketika raja Salomo berbalik dari jalan Tuhan, mengenai cerita selanjutnya dapat dibaca pada 1 Raja-raja 11 di bawah ini:
* 1 Raja-raja 11,
11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.
12 Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.
13 Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih."
Jadi bisa dilihat, oleh karena raja Salomo telah menyimpang dari jalan Tuhan, Tuhan pun mengoyakkan kerajaannya itu dan memberikannya kepada suku atau orang lain. Tetapi bagi Keturunan Daud, karena Tuhan sudah "terlanjur" mengatakan bahwa keturunan dan tahkta kerajaan Daud tidak akan beralih kepada yang lain, melainkan hanya kepada keturunan raja Daud saja, maka Tuhan pun memberikan bagi Salomo satu suku sebagai kerajaannya, yaitu suku Yehuda (Yahudi), yang adalah sukunya sendiri. Namun belakangan, Rehabeam mengumpulkan suku Yehuda dan Benyamin untuk bersatu melawan Yerobeam (1 Raja 12:20). Daerah Benyamin bertetanggaan dengan Yehuda, sehingga sangat mungkin suku ini mendapat pengaruh dari Kerajaan Yehuda.
2. Kerajaan Israel merupakan kerajaan pemberontak, sedangkan Kerajaan Yehuda (pecahannya) adalah kerajaan nabi Daud dan keturunannya (dan merupakan suku nabi Daud itu sendiri).
Perbedaan nasib dari dua kerajaan ini, yaitu sepanjang sejarah kita membaca bahwa Kerajaan Israel (setelah dipecah) di mulai dari raja pertamanya yang bernama Yerobeam bin Nebat hingga rajanya setelah pembuangan, selalu hidup dalam pelanggaran dan beberapa kali kerajaan itu digilir kepada orang-orang lain (kerap berubah dinasti pemerintahannya), tidak seperti kerajaan Yehuda yang kebanyakan hidup benar di hadapan Tuhan dan kerajaannya tidak pernah bergeser dari keturunan raja Daud. Hal itu dikarenakan oleh janji Tuhan yang selalu ditepati dengan pasti. Bahwa Tuhan sekali-sekali tidak akan memusnahkan nama Daud dari muka bumi ini walau pun tidak dapat dipungkiri pada masa Kerajaan Yehuda pun ada beberapa raja yang hidupnya tidak benar (contoh: raja Manasye), namun Tuhan besabar untuk itu -- dalan arti Ia tidak memusnahkan Kerajaan Daud lalu memberikannya kepada yang lain, sebagaimana yang Dia lakukan kepada Yerobeam bin Nebat, raja Israel --. Sedangkan bagi Kerajaan Israel, semacam raja Yerobeam, karena dosanya maka raja ini beserta dengan seluruh keluarganya dimusnahkan sehingga nama Yerobeam dihapuskan di atas bumi dan selanjutnya-selanjutnya bisa kita lihat bahwa ada banyak raja-raja di Israel yang Tuhan musnahkan dan menyerahkan kerajaannya itu kepada orang lain.
Kaitannya dengan orang Israel (secara keseluruhan) pun demikian. Sekali pun bangsa Israel berbuat dosa, dan pelanggarannya telah sampai di atas langit, namun Tuhan yang adalah setia tidak akan melupakan janji-janji-Nya apalagi sampai memusnahkan bangsa pilihan-Nya itu. Melainkan Tuhan memang memberikan hukuman bagi mereka tetapi tidak sampai hati melupakan janji-janji-Nya dan berubah dari kesetiaan-Nya.
3. Setelah genap masanya bagi Tuhan untuk "membuang" Kerajaan itu,
* 2 Raja-raja 23,
26 Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye.
27 Lalu berfirmanlah TUHAN: "Juga orang Yehuda akan Kujauhkan dari hadapan-Ku seperti Aku menjauhkan orang Israel, dan Aku akan membuang kota yang Kupilih ini, yakni Yerusalem, dan rumah ini, walaupun Aku telah berfirman tentangnya: Nama-Ku akan tinggal di sana!"
Pada ayat-ayat sebelumnya kita bisa melihat bahwa Yosia telah mengajak seluruh orang Yehuda untuk bertobat sepenuhnya kepada Tuhan bahkan dikatakan lagi bahwa sebelum Yosia, tidak ada raja yang dengan sepenuh hati berserah penuh kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan raganya. Akan tetapi karena sakit hati-Nya terhadap Manasye, raja Yehuda itu, maka amarah Tuhan tidak dapat terpadamkan lagi sehingga Ia pun berkenan untuk membuang Kerajaan Yehuda juga.
Lantas, apa dengan dibuangnya dua kerajaan ini berarti Tuhan telah undur dari pada mereka?
Sekali-kali tidak! Melainkan Tuhan pun melakukan penebusan lagi. Di mana ketika raja Babel membuang dan mengangkut mereka ke negeri pembuangan, Tuhan tetap menyertai dan mengutus para nabi-Nya sebagai pesan keselamatan.
Untuk mewujudkan terdapatnya nubuat untuk Muhammad di Alkitab, orang Islam juga merujuk pada ayat di bawah ini:
"21:25 Dan hai engkau, raja Israel, orang fasik
yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk
penghakiman terakhir,
21:26 beginilah firman Tuhan ALLAH: Jauhkanlah serbanmu dan buangkanlah mahkotamu! Tiada yang tetap seperti keadaannya sekarang. Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan.
21:27 Puing, puing, puing akan Kujadikan dia! Inipun tidak akan tetap. Sampai IA datang YANG BERHAK ATASNYA, dan KEPADANYA akan Kuberikan itu. (Yehezkhiel 21)”"
Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan jabatan kenabian. Ini berbicara soal takhta kerajaan. Apakah nabi Muhammad telah atau ditakdirkan menjadi raja atas Israel?
Melainkan Kerajaan Israel akan dipersatukan kembali dengan Kerajaan yang pecah itu (Kerajaan Yehuda). Dan Kerajaan itu akan diberikan kepada Dia Yang Berhak Atasnya. Sebab pasca pembuangan hingga sekarang ini Israel tidak memiliki raja. Singkatnya, bahwa orang yang dimaksud adalah Yesus Kristus, yang merupakan Keturunan raja Daud, anak Yehuda, di mana Tuhan sendirilah yang akan menjadi Raja untuk selama-lamanya:
* Yesaya 9,
6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
7 (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
* Zefanya 3:15,
TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
Dan hal ini sudah dinubuatkan lebih dulu oleh Yakub dihadapan anak-anaknya:
* Kejadian 49:10,
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Apakah nabi Muhammad keturunan Yehuda ? ? ?
"Ulangan 32:21 “Mereka membangkitkan cemburuku dengan yang bukan Allah, mereka membuatku marah dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan membuat mereka marah dengan bangsa yang bodoh. Karenanya, hal ini membuat Hikmat dan Kearifan terangkat ketika mereka menolak mengakui kenabian berada pada bangsa yang bodoh lagi hina dalam pandangan mereka…."
Sebelumnya kita harus tahu dulu, bahwa ayat di atas sama sekali tidak mendukung bahwa Tuhan telah undur dari bangsa pilihan-Nya, sebab pada Pasal selanjutnya justru Tuhan mengadakan perlawanan bagi bangsa yang menyengsarakan umat-Nya:
Kita mulai dulu dari perlawanan Tuhan terhadap bangsa pilihan-Nya itu sendiri, di mana Ia berkata,
* Yehezkhiel 34,
1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?
3 Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.
4 Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
5 Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak
6 dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya.
Ayat di atas jelas menunjukkan kepedulian Tuhan terhadap gembala-gembala, bapa-bapa, pastor-pastor, atau pendeta-pendeta, yang senantiasa mencari keuntungan dalam setiap pelayanannya yang diibaratkan pelayan-pelayan Tuhan itu memerah susu (menyalahgunakan korban perpuluhan jemaat), yang gemuk disembelih dalam arti yang kaya senantiasa dimanfaatkan sedangkan secara konteks pelayanan domba-domba itu diterlantarkan dan dibuat berserakan di mana-mana.
Sehingga, Tuhan berfirman lagi,
10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.
15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Konteksnya jelas merujuk pada Tuhan sendirilah yang akan turun menjadi Gembala bagi domba-domba-Nya, dan melawan gembala-gembala yang "sesat" itu. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa kali Tuhan Yesus berdebat dengan para ahli Taurat dan orang Farisi.
* Yehezkhiel 35,
10 Oleh sebab engkau mengatakan: Kedua bangsa itu dan kedua negeri itu akan menjadi milikku dan kita akan memilikinya--sebetulnya TUHAN ada di situ--
11 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku akan memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan mereka dalam murkamu dan cemburumu, yang timbul dari kebencianmu terhadap mereka; dan Aku akan menyatakan diri kepadamu pada saat Aku menghakimi engkau.
12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.
13 Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya.
Dan lihat lagi kata-kata nubuatan melawan bangsa Seir, bangsa yang telah menindas orang Israel dan orang Yehuda dengan begitu kerasnya. Pada ayat 10, Tuhan memperkatakan bahwa orang Seir ingin merebut dua bangsa dan dua kerajaan itu, yaitu Israel dan Yehuda. Rencana orang Seir ini tentu telah melecehkan Tuhan sebagai pemilik bangsa-bangsa itu sehingga Tuhan pun melawan mereka yang telah menyombongkan diri mereka terhadap Tuhan (ay 11). Sebab mereka tidak puas merampok kekayaan Kerajaan itu saja, melainkan mereka ingin lebih, mereka ingin juga mencuri jemaat Tuhan dari hadapan-Nya.
Jadi jelas kita bisa melihat kepedulian Tuhan terhadap bangsa Israel dan Yehuda (atau secara keseluruhan bangsa Israel). Sebab Tuhan memang membuang mereka dalam arti: itu adalah hukuman karena mereka telah berbuat salah. Dalam tawarikh Kerajaan Yehuda, kita bisa melihat, sedikit saja raja-raja Yehuda berbalik dari kebenaran firman Tuhan, maka Kerajaan itu akan kalah dalam peperangan, tetapi apabila mereka hidup benar di hadapan-Nya maka Ia pasti akan memenangkan mereka dalam setiap peperangannya.
Dan akhirnya, kita sampai pada nubuat Tuhan Yesus berikut ini,
* Matius 21:43,
Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Nubuat ini merujuk seperti pecahnya kerajaan itu, di mana ada Kerajaan Israel dan ada Kerajaan Yehuda. Kerajaan Israel sering bergonta-ganti namun Kerajaan Yehuda tetap kokoh di bawah pemerintahan Keturunan Daud. Ayat ini menyatakan lebih kepada kita bahwa Kerajaan itu akan diberikan kepada SEGENAP bangsa sebagaimana nubuat di bawah ini:
* Zakharia 14:16,
Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
* Roma 1:5,
Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
KESELAMATAN UNTUK SEMUA BANGSA
* Yesaya 49,
1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Israel adalah Bangsa Pilihan,
Ayat 3 menyatakan bahwa melalui bangsa Israel, Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.
6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dan lanjut pada ayat 6, bahwa Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan, tetapi keselamatan dari pada-Nya adalah MILIK SEMUA BANGSA.
Jadi perkataan bahwa Kerajaan itu akan diberikan kepada yang lain, bermakna bahwa Kerajaan itu akan diberikan kepada semua bangsa sebagaimana nubuat Tuhan, lebih tepatnya kepada mereka yang memberikan diri untuk dibaptis "Dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus", yaitu mereka yang mau menerima Keselamatan itu,
* Matius 28:19,
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Jadi tidak kepada satu bangsa saja, tidak kepada Arab, tidak kepada Israel saja, melainkan kepada semua bangsa keselamatan dari pada Tuhan itu:
* 1 Petrus 2,
9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Bahwa Kekristenan adalah Keturunan Abraham secara rohani dan Kekristenan adalah Israel Baru itu. Intinya keselamatan tidak berdasarkan garis keturunan melainkan oleh Iman perrcaya kita kepada Yesus Kristus,
* Matius 8,
11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
HALELUYA !
Yeashhhhh
BalasHapus