* Yesaya 53:1,
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
Seperti itulah yang Yesaya katakan mengenai penglihatannya akan kedatangan Kristus. Hal itu dianggapnya sangat menakjubkan tetapi di satu sisi ia memikirkan bagaimana bisa orang akan percaya kedatangan-Nya ke bumi?
Sehingga Tuhan pun menyatakan, siapa yang akan menjadi saksi-saksiNya,
* Yesaya 43:10,
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
Sebelum Dia tidak ada Allah yang dibentuk dan sesudah Dia pun tidak akan ada lagi. Namum "pembentukannya menjadi manusia" tidak sama sekali melepaskan Diri-Nya dari kekuasaan-Nya sehingga Ia pun menegaskan: AKU TETAP DIA.
Lalu ditegaskan kembali lagi,
13 Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"
AKU MELAKUKANNYA! SIAPA YANG MAU CEGAH?
Sebab,
* Yesaya 40:13,
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?
Dan tidak ada Juruselamat selain Diri-Nya,
* Yesaya 43:11,
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
Dalam ayat pertama, Tuhan mengatakan:
1 Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
"AKU TELAH MENEBUS ENGKAU"
Kata "telah" bukan menunjukkan "present tense" melainkan tetap dalam "future tense". Tetapi, karena iman Kekristenan percaya bahwa segala sesuatu telah diberikan dan dinyatakan oleh-Nya, maka kita pun tidak perlu ragu lagi.
Sebenarnya Alkitab cukup mudah untuk dimengerti dan cukup mudah pula untuk dipahami, hanya saja kemalasan membaca membuat kita tidak dapat mengerti dan memahaminya secara benar dan menyeluruh.
Seperti penulisan buku pada umumnya, Alkitab yang jelas merupakan kitab yang berisi narasi (cerita panjang), isinya bukan sekedar perintah dan larangan. Singkat kata, membaca Alkitab sama seperti ketika kita membaca sebuah Sejarah. Sejarah tidak akan kita pahami kalau kita tidak membacanya secara kronologis.
Untuk Alkitab sendiri, yang merupakan tulisan dengan jangkauan waktu 1500 tahun lamanya, yang dikemas menjadi 66 kitab dirasa kurang untuk masa selama itu, tetapi sebenarnya sudah cukup untuk dapat diambil bagian-bagian pentingnya.
Dengan masa selama itu, maka sebenarnya tidaklah pantas jika kita hanya membaca Perjanjian Baru lalu mengabaikan Perjanjian Lama, apalagi hanya membaca satu ayat saja! Sebab waktu yang terpakai tidak sepadan dengan jumlah yang tertulis sehingga kita harus mengupas tuntas bacaan itu, karena bila semua kisah itu dicatatkan di dalam sebuah Kitab maka agaknya dunia tidak dapat memuat semua Kitab yang harus ditulis itu.(Yoh. 21:25)
Kalau kita cuma membaca Perjanjian Baru karena keasyikan dengan kisah Yesus yang unik itu, maka seseungguhnya kita sedang membaca dengan pemahaman yang kurang mumpuni, sebab Perjanjian Baru merupakan sumber formil (pelaksanaan) dari apa yang ditulis oleh Perjanjian Lama selaku sumber materiil (perancangan), dalam kurun waktu 4000 tahun dari masa Adam sampai ke Yesus Kristus. Sebab muatan dalam Perjanjian Lama adalah segala yang tertulis mengenai Keturunan Illahi itu, yang Tuhan janjikan semenjak manusia jatuh ke dalam dosa.
Oleh karena itu, baiklah kita melihat rentetan kronologis mulai dari Yesus harus turun menjadi Manusia lalu mematikan tubuh kemanusiaan-Nya dan dengan demikian, Ia "duduk di sebelah kanan Bapa" -- kembali pada eksistensi-Nya. Penggambaran Kristus di sini adalah layaknya seorang Anak dengan Bapa-Nya.
Lihat beberapa nubuat di bawah ini sebagai pengantar memasuki Bab #8:
1. Kelahiran Keturunan Illahi,
* Kejadian 3:15,
.... keturunannya (akhirnya Yesus) akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Nubuat di atas merupakan nubuat awal dalam Alkitab. Tidak ada nubuat (baca: visi) yang lebih dulu dibanding dengan janji itu. "Keturunannya" akan meremukkan kepala ular. Kepala merupakan kehormatan seseorang, sehingga kata kepala di sini merujuk pada menghabisi dan mengalahkan total Iblis itu. Namun Iblis itu juga akan meremukkan tumitnya (bagian kaki), yang akan membuat ia terjatuh sementara namun sesudah itu ia akan berdiri kembali.
Dalam nubuat ini, kita mungkin merasa heran, apakah ini tujuan awal Kristus datang ke dunia yaitu untuk membinasakan ciptaan sebelumnya (Iblis dkk)? Lalu timbul lagi pertanyaan kita yang lain, apa susahnya Tuhan langsung membinasakan mereka?
Jawabannya, karena Tuhan tidak dapat menggunakan kekuasaan-Nya dengan semena-mena dan tidak mungkin untuk melakukan tipu-daya. Bandingkan dengan sikap Ruben yang dicap sebagai pengecut, sebab ia tidak berani untuk menegur adik-adiknya mengenai Yusuf, yang ada justru ia merencakan suatu tipuan untuk menyelamatkan Yusuf secara sembunyi-sembunyi, seperti Allah dalam Alquran yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih diselamatkan dengan suatu tipu-muslihat Allah SWT yang menyembunyikan dan menyelamatkan Beliau dengan diam-diam, lalu menggantikan-Nya dengan orang lain.
Tetapi Yehuda, ia memiliki pribadi Kristus di mana ia mau menjadi penjamin keselamatan adiknya, Benyamin, bahkan ia mengorbankan dirinya menjadi budak Yusuf untuk menggantikan Benyamin. (Kej. 43:33-34). Sehingga tentang Yehuda dikatakan, bahwa saudara-saudaranya akan memuji dan sujud kepadanya. Kepada Yehuda telah diberikan janji Mesias itu. (Kej. 49:8-12)
Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan tidak langsung menghabisi lalu membuat manusia produk baru. Alih-alih menghabisi, yang ada Ia menyempatkan diri untuk tinggal sementara dengan manusia berdosa itu dan mengambil kulit seekor hewan untuk membuatkan pakaian bagi kedua manusia itu. Lantas, yang menjadi pertanyaan di sini, Kenapa Tuhan harus repot-repot "jahitin" baju buat Adam dan Hawa? Bukannya Ia punya kuasa bak simsalabim maka jadilah?
Demikian juga Peristiwa Air Bah yang kemudian memberikan Pelangi sebagai lambang peringatan bahwa Tuhan tidak akan membinasakan manusia lagi seperti itu, dan ada juga Kesepuluh Tulah dan bahkan pada tulah kesepuluh Tuhan memerintahkan orang Israel untuk mengoleskan darah korbanot mereka di pintunya masing-masing, sehingga apabila Tuhan berjalan untuk membinasakan anak sulung orang Mesir dan bila Ia melihat darah itu maka Ia akan melewatinya, dan hal itu terus dilakukan disepanjang peringatannya. (Kel. 12:13)
Atau, ketika Tuhan menghukum orang Israel dengan memberikan mereka ular-ular yang memagut mereka, mereka ketakutan dan meminta ampun. Bukannya membinasakan ular itu, Tuhan justru memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga lalu menggantungnya di sebuah tiang, dan barangsiapa memandang pada ular di tiang saat terpagut oleh ular itu maka ia akan selamat.
Kenapa harus "serepot itu"?
Karena Tuhan ingin menunjukkan kuasa-Nya juga dan pastinya lambang yang kita miliki semuanya memiliki makna! Tidak seperti "bulan dan bintang" ala-ala sebelah yang tidak diketahui asal-muasal dan sebab-musababnya sehingga benda-benda itulah yang digunakan sebagai simbol keagamaannya.
Namun manfaatnya bagi kita oleh Penebusan Kristus ialah kita telah ditebus dari cara hidup kita yang lama, itu bukan dengan barang yang fana dan bukan pula dengan emas perak melainkan dengan darah yang mahal, yang tidak bercacat-celah. (1 Ptr. 1:18-19)
* Yesaya 9:6,
(9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Sangat jelas, jauh sebelum Anak itu lahir, Ia sudah digelari dengan bukti-bukti Ketuhanan-Nya.
Dari Keturunan Daud.
* Yesaya 11:1,
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Yesus Kristus adalah Daud Perjanjian Baru. Dalam Alkitab Perjanjian Lama dikatakan bahwa Tuhan akan membangkitkan Daud dan Yesuslah Daud yang dimaksud. (Yer. 30:9) Dan sekiranya, kalau saudara sudah membaca tulisan ini disepanjang episodenya maka tanpa saya jelaskan pun Anda pasti memahaminya.
Dari perempuan muda,
* Yesaya 7:14,
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Nubuat ini Tuhan keluarkan ketika Ahas, raja Yehuda, keturunan Daud, merasa tertekan dan ketakutan oleh ancaman yang diberikan oleh Rezim, raja Aram dan Pekah anak Remalya, raja Israel, yang bekerjasama untuk mengepung Yehuda dan menggeser takhta kekuasaan keturunan Daud di Yehuda.
Tuhan memerintahkan Yesaya dan anaknya untuk menghadap kepada Ahas dan menenangkan hatinya, dan berkata bahwa sekali-kali hal itu tidak akan pernah terjadi. Lalu Yesaya meminta "tanda" seperti apa yang Ahas inginkan sebagai bukti perkataannya itu? Namun Ahas menolak untuk meminta tanda, karena ia tidak mau mencobai Tuhan. Sehingga nabi Yesaya pun mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang akan memberikan dia tanda, bahwa akan datang masanya seorang anak lahir dari perempuan perawan yang akan menegakkan Kerajaan Daud sampai selama-lamanya (Kej. 49:10)
Jadi "tanda" memang sangat diperlukan untuk membuktikan kebenaran itu dan dari tanda itu lahirlah suatu lambang.
2. Adalah Roh Elohim itu sendiri,
* Yesaya 40,
3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Orang yang berseru-seru itu adalah Yohanes Pembaptis:
* Yohanes 1:23,
Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Dan Tuhan sendiri telah berfirman pada pasal yang sama,
* Yesaya 40:13,
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?
Jadi tidak perlu dan bukanlah kodrat kita untuk mengatur-ngatur Roh Tuhan yang akan datang menjadi Manusia, yang didahului oleh Nabi Yohanes. "10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa."
3. Menjadi Hakim,
* Yesaya 11:4,
Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Sudah sangat jelas bahwa Ia akan menjadi Hakim Yang Adil. (Yoh. 5:22)
4. Menjadi Manusia Biasa (Pengosongan Diri),
* Yesaya 42:1,
Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
* Yesaya 11:3,
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
5. Karya Mujizat,
* Yesaya 29:18,
Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.
6. Mati untuk Menebus Dosa Manusia,
* Yesaya 53:5,
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
* Zakharia 12:10,
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
* Daniel 9:26,
Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa.
7. Bangkit dan Kembali Pada Kemuliaan-Nya,
* Yesaya 53:11,
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
* Matius 12:40,
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
* Daniel 7,
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Dan masih banyak lainnya. 😃
Bersambung . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar