Minggu, 19 Maret 2017

C. KELAHIRAN YESUS KRISTUS & Mengapa Ia harus disunat, dibaptis dan seterusnya. -- Kemanusiaan Yesus --

Kata kunci dari semua pertanyaan teman-teman Muslim mengenai sisi kemanusiaan Yesus sebenarnya telah terjawab dalam ayat ini:

* Matius 3:15,
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

Ayat di atas dapat pula kita hubungkan dengan ayat di bawah ini:

* Yesaya 55:11,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Jadi ada suatu relasi di mana Yesus yang adalah Firman (Roh) yang keluar dari dalam diri Bapa dan bukan hasil ciptaan sebagaimana kita. Roh yang "diutus" itu akan melaksanakan apa yang "ditugaskan" kepada-Nya oleh esensi (hakikat) Yang Mengutus-Nya. Sebab Allah memiliki Roh yang tidak terbatas banyaknya dan hendaknya kita jangan terjerumus dengan kata-kata yang berupa kiasan semacam: diutus, disuruh, ditugaskan dan lain sebagainya. (Yoh. 3:34)

Akhirnya genap sudah waktu Tuhan untuk mengakhiri penghukuman-Nya terhadap manusia pertama.

Tuhan telah menghukum manusia dengan:

1. Pemisahan antara kita dengan Diri-Nya, diberikan pada tahun 4000 S. M (Adam dan Hawa) -- berakhir setelah Yesus disalibkan --

2. Kutuk Hukum Taurat, diberikan pada tahun 1500 S.M (Nabi Musa) -- berakhir setelah pelayanan Yesus --

3. Masa Pembuangan, diberikan pada tahun 500 S.M (Nabi Yesaya dkk) -- berakhir setelah 70 tahun --

Penghukuman itu kian berakhir dengan genapnya masa "Pemisahan" tersebut.

Yesus Kristus harus lahir menjadi Manusia dan tidak diciptakan langsung dewasa sebagaimana Adam, karena Ia harus menjalankan semua Taurat itu bagi kita. Ia harus menggenapi Hukum Taurat,

* Matius 5:17,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

* Galatia 3:13,
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Sehingga Yesus Kristus harus di sunat, diserahkan sebagai Anak Sulung dan lain sebagainya. Dengan begitu, Ia dapat mengakhiri Hukuman itu karena telah mengerjakannya bagi kita.

Kata kuncinya di sini adalah Pengorbanan. Sebab kita telah dijajah oleh perbudakan iblis selama beribu-ribu tahun. Maknanya tidak aneh, hanya saja dari sisi kerohanian memang hal semacam ini diperlukan karena berbicara tentang Tuhan bukan sekedar teori, bukan pula sekedar filsafat sebab pikiran kita tidak dapat menjangkau apa yang Ia pikirkan sehingga jalan pemikiran kita memang sulit untuk memahami semua ini tetapi tidak mustahil bagi kita untuk menjangkau sedikit saja apa yang dipikirkan-Nya.

Dalam segala pekerjaan-Nya ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan, misalkan Tulah Kesepuluh yaitu Anak Sulung Mati. Tuhan memberi perintah bagi orang Israel untuk mempersembahkan korban lalu darah korbanot itu harus ia oleskan di ambang pintu rumah mereka sehingga bila Tuhan lewat dan melihat darah itu, mereka tidak mengalami kematian sebagaimana yang dialami oleh orang Mesir.

Jadi ada proses dan ada pula tindakan yang nantinya menjadi lambang bagi kita. Tuhan memang berkuasa atas segalanya dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya, tetapi di satu sisi Ia tidak dapat bertindak secara percuma, misalkan ketika orang Israel ditindas di Mesir, Tuhan tidak langsung menimpakan suatu perkara yang dapat membuat orang Mesir jera sehingga langsung membebaskan orang Israel, lalu Tuhan memberikan Tanah Perjanjian itu kepada orang Israel. Setelah itu: Selesai!

Yang ada, Tuhan justru "berlama-lama" bahkan sampai 40 tahun kemudian baru setelah itu orang Israel dapat diam di Tanah Perjanjian-Nya itu.

Sesuai dengan nubuat Yesaya, Yesus Kristus adalah keturunan Daud. Dan jelas saja, baik Yusuf mau pun Maria adalah sama-sama keturunan Daud. Silsilah-Nya dapat kita lihat di Matius pasal 1, yaitu Silsilah Yesus dari Yusuf. Yusuf ini keturunan Daud dari Salomo. Dan untuk Maria, yaitu keturunan Daud dari Natan, dapat kita lihat dalam Lukas pasal 3. Keduanya dipertemukan menjadi orang tua bagi Yesus Kristus. Dan Yesus sendiri merupakan generasi ke-77 Manusia.

Yohanes Pembaptis adalah pengantar kedatangan Yesus Kristus. Yang mana Zakharia dan Elizabeth dipilih Tuhan untuk menjadi ayah bagi Elia Perjanjian Baru ini. Ketika itu malaikat menampakkan dirinya di hadapan Zakharia, memberitahukan berita kelahiran anaknya karena sanpai diusia tuanya, Elizabeth belum mempunyai anak, akan tetapi Zakharia tidak percaya, karena ia tidak percaya maka ia pun diberi tanda, yaitu dia tidak akan dapat berbicara (bisu) sampai anak itu dilahirkan.

Berbeda dengan Maria yang saat mendengarkan kabar mengenai Yesus Kristus, Maria justru berkata:

* Lukas 1:38,
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Maria sadar betul siapa dirinya sehingga ia berserah sepenuhnya kepada Tuhan yang empunya segala yang di langit mau pun di bumi.

Ada pun Malaikat itu mengidentifikasikan Yesus Kristus, sbb:

1. Anak yang dikandung Maria adalah dari Roh Kudus, Ia keluar dari dalam diri Bapa dan bukan hasil ciptaan Bapa. (Yes. 55:11) Ketika Yusuf diam-diam ingin menceraikan Maria, tunangannya itu, Malaikat Gabriel menenangkan hatinya dengan mengatakan demikian. (Mat. 1:20, Luk. 1:35)

2. Akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa. (Mat. 1:21)

3. Disebut Anak Allah Yang Mahatinggi (Luk. 1:32)

4. Menjadi Raja. Penerus takhta Kerajaan Daud. (Luk. 1:32-33) dan sesuai nubuat yang diberikan kepada Ahas, dalam Yesaya 7:14 dan Yehuda dalam Kejadian 49.

5. Juruselamat, Mesias dan Tuhan. (Luk. 2:11)

Singkatnya, identitas Yesus sudah lebih dulu dinyatakan oleh nabi Yesaya,

* Yesaya 9,
6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
7 (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Ketika Kristus lahir, Ia menggenapi keinginan dari "Yang Mengutus-Nya" -- istilah "Yang Mengutus-Nya" di sini merupakan kata kiasan, yang diartikan sebagaimana Yesaya 55:11 di atas --

Salah satu yang harus digenapi oleh Kristus adalah memiliki kepribadian yang diinginkan Allah. Ia harus menjadi pedoman kita dalam hidup, sebab tidak pernah dan tidak akan pernah ada seorang pun di bumi ini yang sempurna seperti-Nya. Ia tidak mengenal dosa dan tipu daya tidak ada di mulut-Nya (1Pt. 2:22; Yes. 53:9). Tidak pernah ada manusia yang sesuai dengan kemauan Pencipta-Nya sehingga Yesus pun harus turun untuk menjadi teladan bagi kita, salah satunya adalah prinsip "berserah diri" sepenuhnya kepada Tuhan. Lewat doa-doaNya, sebenarnya Yesus sedang mengajarkan kita bahwa kita boleh saja meminta tetapi kita jangan lupa untuk menyerahkan seluruhnya kepada kehendak-Nya sehingga di setiap doa Yesus, selalu Ia katakan "tetapi bukan kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu sajalah yang jadi." Jadi ada manfaat latennya kedatangan Yesus ke bumi.

Ketika Yesus lahir terlihat suatu bintang yang bersinar terang yang terus bergerak dan berhenti tepat di bawah palungan tempat Yesus Kristus dilahirkan (Mat. 2:9). Orang Majus terus mengikuti bintang itu sebagai penunjuk jalan mereka kepada Dia Yang Telah Dijanjikan.

Orang Yahudi dan Para Ahli Taurat telah gagal memahami kedatangan Mesias. Yang ada justru orang-orang Majus, lebih tepatnya seorang astrologi dari Persia-lah, yang lebih paham mengenai kedatangan-Nya sehingga malah orang Yahudi yang bertanya kepada mereka,

* Matius 2,
3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Bandingkan, nubuat Mikha:

* Mikha 5:2,
(5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

Cerita ini bukan sekedar omong kosong sebab peristiwa ini juga dicatat oleh para sejarawan, misalkan raja-raja di China yang menyaksikan hal ini mencatat peristiwa menakjubkan tersebut tanpa tahu hal apa yang melatarbelakangi adanya bintang yang bersinar cemerlang itu.

Orang-orang Majus datang menyembah raja orang Yahudi itu dan kemudian malaikat pun mengunjungi para gembala di Efrata, memberitahukan kelahiran Yesus Kristus.

Setelah genap umur bayi Yesus untuk disunat, yaitu berumur 8 hari, Ia pun melakukan perintah sunat itu. Demikian juga peringatan Tulah Kesepuluh bahwa tiap-tiap anak sulung adalah kepunyaan Tuhan sehingga perlu dilakukan penebusan. Ketika hal itu terjadi, Yesus bertemu dengan Simeon yang telah dibekali oleh Roh Kudus mengenai diri-Nya. Ia sangat senang melihat keselamatan yang daripada Tuhan sehingga ia berkata:

* Lukas 2,
29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.

Dan dikatakan lagi, bahwa Yesus telah menyelesaikan perintah-perintah Taurat itu,

* Lukas 2,
39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Singkat cerita, Yesus pun kini beranjak menjadi seorang remaja, tepatnya berusia 12 tahun, Ia melakukan lagi perintah itu sedemikian:

42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

Ketika waktunya bagi mereka untuk kembali, ternyata Yesus memilih tinggal di Yerusalem, di Rumah Bapa-Nya. Saat itu Ia mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru-guru agama Yahudi, yang ada kaitannya dengan kebiasaan Kristus berdebat dengan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat sebagaimana perkataan Tuhan dalam Yehezkhiel di bawah ini:

* Yehezkhiel 34,
10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.
11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.

Bandingkan

* Matius 15:24,
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Demikian seterusnya, diusia-usia Kristus yang tidak sempat dicatat oleh penulis Alkitab sebagian besar pasti diisi oleh pengerjaan-Nya terhadap Taurat. Dimana mulai usia 20 tahun seseorang harus memasuki sekolah khusus Yahudi (Beyt Midrash). Sedangkan tahapan-tahapan pendidikan Yahudi sebagai berikut: Mikra (membaca Taurat) mulai usia 5 tahun, membaca Mishna mulai usia 10 tahun, mempelajari Talmud pada usia 13 tahun (zaman Yesus 12 tahun), studi Midrash (tafsir ayat-ayat kitab suci) pada usia 20 tahun, dan sejak usia 30 tahun baru boleh mengajar di depan muka umum dan khalayak ramai.

Kenapa hal itu tidak dicatat?

Alkitab bukanlah buku harian yang harus dicatat dari hari ke hari, dan kita juga tidak boleh lupa apa yang dikatakan oleh rasul Yohanes, bahwa:

* Yohanes 21:25,
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Lagi pula, sesuai dengan peraturan di kalangan orang Yahudi, seseorang baru pantas menjadi guru diusia 30 tahun, sehingga sangatlah tepat apabila pelayanan Kristus saja yang menjadi center dan sekali lagi, untuk lama pelayanan 3,5 tahun sebenarnya masih banyak pelayanan dan keajaiban yang Yesus lakukan tetapi sebagian besar yang dituliskan merupakan apa yang sudah tertulis dalam kitab-kitab Perjanjian Lama untuk membuktikan (sebagai referensi) bahwa Yesus benar adalah Mesias.

Kemudian, kita beranjak pada pelayanan Yohanes, tidak ada berita lain mengenai dirinya sewaktu kecil. Kira-kira pada saat Yohanes sudah berumur 30 tahun, ia menerima firman Tuhan di Padang Gurun dan mulailah ia pelayanan.

Dalam nubuat Yesaya, Yohanes merupakan pengantar kedatangan Kristus. Ia lebih tua setengah tahun dari Kristus. Mengenai dirinya, dikatakan Yesaya:

* Yesaya 40:3,
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Yohanes-lah orang yang dimaksud oleh Yesaya, sebagai Elia Perjanjian Baru. Ia akan berseru-seru agar sekiranya semua orang mau mengakui dosanya lalu memberi diri mereka untuk dibaptis. Tidak lupa pula Yohanes mengatakan tentang Yesus Kristus, yang lebih besar dari padanya,

* Lukas 3:16,
"Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

* Yohanes 1,
26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."

30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Baptisan adalah tanda Pertobatan. Membaptiskan artinya menyelamkan, yaitu menyelamkan ke dalam air, sebagai tanda penyucian dan semacam kematian. Orang yang diselamkan seakan-akan sudah mati, lalu dikubur sebentar di dalam air, dan ketika ia keluar darinya, ia seakan-akan bangkit dari mati (hidup baru),

* Roma 6:4,
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan adalah kiasan dari air bah,

* 1 Petrus 3:21,
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Saat Yesus Kristus hendak di baptis, Yohanes merasa sungkan sehingga ia berkata,

* Matius 3,
14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

Jadi, jawabannya kembali pada pernyataan di atas bahwa semua yang Yesus lakukan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menggenapi seluruh ketetapan Tuhan. IA HARUS MEMAINKAN PERAN-NYA.

16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Apa makna pembaptisan Kristus?

Dalam sacramen pelaksanaan penebusan dosa, ada di katakan:

* Imamat 1:4,
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.

Selain itu, Yesus yang adalah seorang Raja, Imam besar dan Nabi memang harus diurapi. (Raja, 1 Sam. 16:13; Imam Besar, Im. 8:12; Nabi, 1 Raj. 19:16).

Oleh karena itu, Yesus yang adalah Anak Domba Persembahan Elohim harus diurapi lebih dulu sebelum "dipersembahkan" menjadi "korban yang berbau harum dihadapan Tuhan".

Keesokan harinya, Yohanes melihat Yesus lagi, ia langsung berkata kepada murid-muridnya,

29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Kata-kata "tidak mengenal-Nya" nampak bertentangan dengan Matius 3 di atas. Namun "tidak mengenal-Nya" yang dimaksud di sini ialah Yohanes belum tahu secara pasti mengenai Pernyataan Illahi. Sesuai dengan pengutusan awal Yohanes, ia menerima firman dari Tuhan (pernyataan illahi), tepatnya ia diberitahu Tuhan bahwa akan terjadi ini itu terhadap orang yang Tuhan maksud sebagai Mesias. Yohanes mengenal Yesus sebatas seorang nabi saja yang lebih besar daripadanya namun secara khusus dia belum tahu bahwa Yesus-lah yang dimaksud sebagai Anak Domba Allah sehingga melalui kesaksian itu Yohanes membenarkan apa yang telah ia dengar mengenai diri-Nya dan bersaksi bahwa Yesus-lah Mesias, Anak Domba Allah.

Pasca pembaptisan itu terjadilah suatu peristiwa "Tritunggal", yaitu:

1. Bapa langsung menegaskan bahwa Kristus adalah Anak-Nya. Tanda itu yang Tuhan berikan kepada Yohanes, yaitu apabila Ia melihat "Roh Turun kepada seseorang" maka Dia-lah yang Bapa maksud sebagai Anak Domba Persembahan-Nya;

2. Yesus Kristus sebagai Anak yang diakui oleh Bapa. Kita jangan lupa bahwa kata "Anak" di sini bukan dalam arti biologis;

3. Roh Kudus, yang nampak seperti burung merpati. Roh Kudus merupakan pribadi yang unik, Ia sering menampakkan diri dengan berbagai "bentuk".

Kelihatan ada banyak Allah tetapi kita jangan lupa bahwa Elohim dapat mengutus Roh-Nya dengan tidak terbatas,

* Yohanes 3:34,
Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Dan pada saat itu, mulailah Yesus masuk dalam pelayanan-Nya, tiga setengah tahun lamanya Ia melayani sebagaimana nubuat Daniel 9:26-27, seperti yang dijelaskan kemarin.

Jadi, Tuhan Yesus harus dilahirkan karena Tuhan tidak ingin merasuki apalagi berbagi kuasa-Nya kepada yang lain. (Yes. 42:8)

Kalau saja Tuhan memilih untuk mengambil seseorang yang sudah matang umurnya dan merasukinya lalu bertindak sebagaimana Kristus dan sesudah itu kembali sedangkan orang itu masih hidup atau pun mati, maka jelas sosok orang tersebut kemungkinan besar akan menjadi relic penyembahan manusia, sebagaimana ular yang diberinama Nehustan, yang digantung Musa yang kemudian menjadi relic penyembahan orang Israel (2 Rj. 18:4) sehingga sangat tepat apabila Tuhan memiliki Tubuh Sendiri biar orang-orang menyembah Manusia yang terlihat, yang bernama Yesus, yang adalah Tuhan itu sendiri.

Kita juga jangan lupa bahwa ketika Musa mati, terjadi perseturuan antara Iblis dan Malaikat yang sedang memperebutkan mayat Musa. Iblis berusaha untuk mengambil tubuh Musa, entah dipergunakan bagaimana nantinya, namun satu tujuan, yaitu untuk menjadikan Musa sebagai relic penyembahan manusia, sebagai "bentuk yang terlihat" karena selama ini orang Israel suka menyembah apa yang nampak di mata mereka, karena tidak ada nabi yang sebesar Musa sampai akhirnya Yesus Kristus yang lebih besar dinyatakan,

* Yudas 1:9,
Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

Dan sama seperti bukan Musa (pembawa Hukum Taurat) yang membawa orang Israel masuk ke Tanah Perjanjian melainkan Yosua (Yesua). Demikian pula bukan Hukum Taurat yang memberikan kita keselamatan melainkan oleh kasih Yesus Kristus (Yeshua Hamasiach).

YOSUA dan YESUS merupakan nama yang sama: YEHOSYUA. Yosua sendiri sebenarnya memiliki nama Hosea bin Nun, yang kemudian Musa berikan nama Illahi sebagai YEHOSYUA. (Bil. 13:16)

HALELUYA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar