Sabtu, 11 Maret 2017

7.1 Keinginan Orang Israel Memiliki Raja Seperti Bangsa Lain!

* 1 Samuel 8,
6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Akhirnya kita masuk ke dalam Pembabakan Keenam (sesuai dengan yang saya katakan pada tema: TERBENTUKNYA BANGSA & NEGARA! #4).

Pembabakan ini nampaknya dimulai pada tahun 3.000 setelah manusia diciptakan atau 1.000 tahun S.M (Sebelum Masehi).

Pembabakan Keenam ini berbicara mengenai Kerajaan Israel. Khususnya terhadap Daud, Generasi ke-33 Manusia.

Ketika Nabi Musa mati di atas Gunung Nebo, ada sejarah yang cukup unik mengenai mayat Musa, yang tidak diketahui keberadaannya (Ul. 34:6), sehingga orang Israel mulai menebar kabar bahwa Nabi Musa sewaktu itu mati tetapi kemudian dibangkitkan lalu diangkat ke sorga. Hal ini diperkuat oleh Yudas dan bukan Yudas Si Pengkhianat,

* Yudas 1:9,

Namun Mikhael, penghulu malaikat itu, ketika berselisih dengan iblis mengenai mayat Musa, ia tidak berani menghakimi dengan kata-kata hujatan, tetapi ia berkata, "Kiranya TUHAN menghardik engkau!"

Malaikat dan iblis bertengkar dalam memperebutkan mayat Musa. Tuhan tahu bahwa iblis ingin menjadikan mayat Musa sebagai relics yang mengarahkan orang Israel kepada penyembahan terhadap dirinya. Hal ini sangat keji di mata Tuhan, karena Tuhan mengasihi Musa maka Tuhan pun mengamankan mayatnya itu agar tidak disalahpergunakan oleh iblis tersebut. Dan kemudian dikatakan Musa bangkit dan dibawa naik ke sorga karena hal itu terlihat ketika murid-murid sedang menyaksikan kemuliaan Kristus, selain Nabi Elia terdapat pula Nabi Musa sedang berbicara dengan-Nya.

* Matius 17,

1 Setelah enam hari, YESUS mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudaranya, dan membawa mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi, untuk menyendiri di sana.

2 Lalu Dia berubah rupa di hadapan mereka; wajah-Nya bersinar seperti matahari dan jubah-Nya menjadi putih seperti cahaya.

3 Dan tampaklah kepada mereka Musa dan Elia sedang bercakap-cakap dengan-Nya.

Musa dan Elia merupakan lambang dari apa yang tertulis pada Matius 5:17. Bahwa Yesus akan menggenapi Hukum Taurat dan juga Kitab Para Nabi. Nabi Musa merupakan perwakilan dari Hukum Taurat, sedangkan Elia merupakan perwakilan dari Nabi-nabi, sebab pada masanya ada banyak nabi-nabi Tuhan yang dibunuh oleh ratu Izebel yang membuat hati Elia merasa takut tetapi Tuhan kemudian menghiburnya dan berjanji bahwa masih banyak orang-orang benar yang Tuhan sisakan, oleh tekad nabi Elia inilah kemudian orang-orang benar itu merasa terpanggil dan tidak takut untuk bergabung dalam sekutu Tuhan. Kedatangan Musa dan Elia juga menjadi saksi sorgawi dari tokoh besar Alkitab tersebut, bahwa Kristus benar adalah Mesias.

Musa (G-26) mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir lalu Yosua mengantar mereka ke Tanah Perjanjian. Mereka (Yosua dan orang Israel) memasuki Tanah Perjanjian pada tahun 2.670 (setelah 40 tahun lamanya mengembara, sebulan setelah Musa meninggal), dan pada tahun 2.690 Nabi Yosua pun mati setelah memasuki Tanah Perjanjian 20 tahun lamanya.

Kenapa bukan Musa langsung yang membawa orang Israel ke Tanah Perjanjian?

Untuk menjawab pertanyaan ini. Ada dua alasannya:

1. Manifest (secara sebab), karena Nabi Musa telah teledor berbuat apa yang tidak Tuhan perintahkan. Hal ini menyebabkan Tuhan berjanji bahwa Musa tidak akan melihat Tanah Perjanjian. Bahkan untuk sekedar mengintip juga tidak boleh. (Ul. 3:25)

2. Laten (terselubung), Nabi Musa merupakan pembawa Hukum Taurat. Dan sesuai dengan penjelasan sebelumnya, Tuhan tidak pernah berniat untuk memberikan Hukum Taurat kepada orang Israel. Hanya saja, karena orang Israel merupakan bangsa yang tegar tengkuk sehingga Tuhan pun memberikan mereka "hukuman tambahan" sedemikian beratnya.

Nabi Yosua merupakan salah satu dari kedua belas pengintai yang didaulat oleh Musa untuk mengintip negeri itu. Nama Yosua bukanlah nama yang sebenarnya, sebab nama asli Yosua adalah Hosea bin Nun tetapi Musa kemudian memberi dia nama menjadi Yosua atau Yehoshua bin Nun (Tuhan Penyelamat) atau Yesus anak Nun. (Bil. 13:8,16).

Ini merupakan salah satu alasan yang menyebabkan beberapa penafsir menganggap bahwa Yosua merupakan TYPE dari Yesus.

Matthew Henry dan Albert Barnes misalnya, mengatakan bahwa bukan Musa, tetapi Yosualah yang membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Kanaan. Demikian juga bukan Hukum Taurat, tetapi Yesuslah yang membawa kita ke surga.

Kemudian, setelah Nabi Yosua meninggal, ia digantikan oleh Hakim-Hakim dari masa ke masa:

1. Otniel

2. Ehud

3. Samgar

4. Debora

5. Barak

6. Gideon

7. Tola

8. Yair

9. Yefta

10. Ebzan

11. Elon

12. Abdon

13. Simson

14. Eli

15. Samuel

Dan pada zaman Hakim Samuel -- hakim terakhir -- mulailah dibentuk Kerajaan pada negeri orang Israel. Sebab sebelumnya orang Israel belum memiliki raja sehingga masing-masing orang bertindak sesuai dengan pandangannya sendiri. Pandangannya sendiri ketika menyikapi tindakan suku Benyamin yang tercela, membuat mereka sepakat untuk tidak memberikan anak-anak mereka kepada suku Benyamin sehingga kaum Benyamin dianggap kaum yang hina (Hakim 21:25).

Orang Israel ingin seperti bangsa lain, di mana ada seseorang yang wujudnya nampak, yang dapat ditakuti sebagaimana bangsa-bangsa lain, sebab raja-raja di Filistin (Palestina) misalnya, sewaktu itu sangat menindas orang-orang Israel karena orang Israel belum memiliki raja. Hakim yang selayaknya adalah nabi juga tidak selamanya didengarkan oleh mereka, karena mereka memandang rendah utusan-utusan Tuhan, alias "profesi" seorang nabi tidak menakuti orang Israel untuk berbuat jahat, yang ada justru nabi-nabi biasa mengalami penindasan, dihina dan bahkan sampai dibunuh.

Setelah hari-hari Samuel semakin dekat, tua-tua Israel mengambil kesempatan ini, menyuruh Samuel, untuk mengangkatkan seorang raja bagi mereka, apalagi anak-anak Samuel tidak dapat diandalkan karena kedua anaknya itu suka mengambil laba, menerima suap, dan juga suka memutarbalikkan kebenaran.

Atas permintaannya itu, Samuel geram namun Tuhan menghendakinya, dan menyuruh Samuel untuk memberitahukan mengenai apa saja hak-hak raja atas mereka dan mereka semua setuju.

Tuhan kemudian memilih Saul sebagai raja pertama Israel, ia berasal dari suku Benyamin, suku terkecil dan terbungsu di antara Israel, dan merupakan suku yang hina atas insiden pada Hakim-hakim 21. Namun Tuhan menghendaki dan memilih ia menjadi raja atas orang Israel dan ditetapkan sebagai raja setelah undiannya naik, sebab orang-orang dulu juga masih sarat menetapkan segala sesuatu dengan undian. Seperti ketika suku-suku di Israel mana yang diutus untuk berperang, pembagian tanah pusaka, dan juga ketika pemilihan rasul pengganti Yudas Iskariot, semuanya dilakukan dengan melakukan undi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar