Sabtu, 11 Maret 2017

7.6 MASA PEMULIHAN! -- 70 x 7 MASA --

A. PEMBANGUNAN BAIT SUCI
Setelah lamanya Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda itu diasingkan dan dibuang di suatu tempat yang bukan milik pusaknya, akhirnya Tuhan pun mengakhiri masa penghukuman-Nya itu. Jangka waktu mereka dalam pembuangan adalah 70 tahun lamanya. Dalam peristiwa itu, ada banyak nabi-nabi yang Tuhan bangkitkan, seperti Nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkhiel, Daniel dan lain-lain.

Pada masa ini pula, mulailah orang-orang untuk pertama kalinya menyebut mereka orang Yahudi, yang di mana kata Yahudi ini berasal dari bahasa Persia yang berarti Yehuda. Hal yang sama juga terjadi pada agama Kristen, di mana setelah Yesus Kristus naik ke sorga, mereka untuk pertama kalinya disebut Kristen di kota Antiokhia. (KPR. 11:26)

Nabi Musa tidak pernah menyebut agama Yahudi dan nabi Musa juga tidak pernah membuat suatu agama. Ada pun kata "agama" baru pertama kali disebut dalam Alkitab pada masa Perjanjian Baru, itu pun tidak semuanya berasal dari kata semestinya, misalnya terjemahan yang seharusnya "kepercayaan" diterjemahkan menjadi "keagamaanmu". Sehingga pertanyaan orang Muslim yang mengatakan Yesus tidak pernah menyebut agama Kristen itu wajar saja, sebab baik nabi Musa mau pun Yesus Kristus dan nabi-nabi lain tidak pernah mendirikan suatu agama apalagi diutus di masing-masing negara dengan perintah yang berbeda-beda, mereka hanya mendirikan suatu "relationship" antara Tuhan dengan anak-anakNya. Nabi Musa juga tidak pernah mengajarkan sholat dan atau tata doa lainnya, sebab ibadah semacam itu hanyalah perintah manusia yang dihafalkan (Yes. 29:13, Mat. 15:7), sedangkan penyembahan yang benar hanyalah dalam Roh dan Kebenaran. (Yoh. 4:24) Selanjutnya tentang hal ini dapat kita baca di #6.8

Setelah habis masa penghukuman itu, Tuhan pun menggerakkan hati raja Koresh untuk memulangkan umat-umat Tuhan itu kembali ke Tanah Pusakanya, yaitu suku Yehuda dan Benyamin. Sedangkan 10 Suku lainnya dinyatakan hilang yang mungkin disebabkan mereka telah menyebar ke berbagai negara dan adanya faktor akulturasi dan asimilasi budaya yang menyebabkan peleburan jati diri mereka sebagai orang Israel.

Raja Koresh yang merupakan raja dari Media-Persia, yaitu Kerajaan yang menaklukkan Kerajaan Babel. Penaklukan kekuasaan Kerajaan Babel ini sendiri sudah lebih dulu Tuhan berikan tanda-tandanya pada mimpi raja Nebukadnezar, dan mimpinya itu sangat menggelisahkan hatinya sehingga ia pun memanggil semua penafsir mimpi untuk menerjemahkan mimpi tersebut dengan ancaman dibunuh apabila tidak mampu memuaskan hati raja. Daniel dan kawan-kawan merasa terancam setelah gagalnya penafsir mimpi yang pertama itu, sehingga ia pun menghadap raja untuk diberikan waktu menanyakan hal itu kepada Tuhan.

Oleh pembekalan dan pengetahuan dari Tuhan, maka Daniel pun mampu untuk mengetahui dan menafsirkan mimpi raja lalu memberi tahukan maknanya.

Ada pun dalam mimpi itu, raja melihat sebuah patung yang menjulang tinggi dengan masing-masing unsur pada bagian-bagiannya:

* Daniel 2,
31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.

1. Kepala, dari emas

2. Dada dan lengannya, dari perak

3. Perut dan pinggangnya, dari tembaga

4. Paha dan kakinya, dari besi. Namun pada bagian jari-jari itu terdapat unsur besi dan juga tanah liat

Kemudian, sementara raja melihat keindahan patung besar itu, turunlah sebuah batu yang tanpa perbuatan manusia, meremukkan kaki yang dari besi dan tanah liat itu sehingga patung itu terjatuh dan meremukkan semua bagiannya.

Sedangkan penafsirannya adalah sebagai berikut:

37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.
39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.
42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.
43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."

Kerajaan-kerajaan itu adalah:

1. Kerajaan Babel, kerajaan inilah yang pertama kali melahirkan penyembahan berhala seperti yang saya jelaskan pernah pada #6.

2. Kerajaan Media-Persia, tentang Kerajaan ini dikatakan bahwa dia-lah kerajaan selanjutnya yang akan berkuasa atas seluruh bumi, namun kerajaannya tidak lebih besar dari Kerajaan Babel

3. Kerajaan Yunani, Daniel ps. 11

4. Kerajaan Romawi, yang akan memiliki beberapa raja di dalamnya.

Dan tentang "batu itu" adalah "Kerajaan Yesus Kristus". Kedatangan-Nya ke bumi untuk yang kedua kalinya akan meremukkan patung itu sehingga patung itu terbongkar dan remuk. Dan mengenai "batu" itu sendiri Ia akan menjadikannya Kerajaan yang besar yang memenuhi seluruh bumi.

KERAJAAN MEDIA-PERSIA! -- PEMBEBASAN ORANG ISRAEL --

* Ezra 1,
1 Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
2 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda.
3 Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem.
4 Dan setiap orang yang tertinggal, di manapun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem."
5 Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem.

Demikianlah pesan yang Tuhan sampaikan, yang disambut gembira oleh raja Koresh. Bukan hanya jemaat Tuhan saja yang ia persilahkan pulang, barang-barang yang dirampok oleh orang Babel itu pun semuanya dikembalikan.

Sebab, sewaktu Kerajaan Babel mengepung dan menyerang Kerajaan Yehuda, mereka tidak hanya mengangkut jemaat Tuhan lalu membuang mereka, melainkan juga merampok harta benda di rumah Tuhan dan Kerajaan itu, dan sesudah itu barulah mereka membakar kota tersebut dan juga Rumah Tuhan sehingga melalui pembebasan ini Bait Suci pun hendak dibangun kembali.

Ketika orang Israel telah memasuki negerinya kembali, mereka yang pulang ada sekitar 50 ribu orang. Tetapi mengenai ke-10 suku lainnya tidak diketahui dimana rimbanya. Namun Tuhan berjanji bahwa di hari-hari terakhir nanti Tuhan akan memulangkan semua suku-suku itu bertemu dengan saudara-saudara mereka,

* Zefanya 3:20,
Pada waktu itu Aku akan membawa kamu pulang, yakni pada waktu Aku mengumpulkan kamu, sebab Aku mau membuat kamu menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi dengan memulihkan keadaanmu di depan mata mereka," firman TUHAN.

* Zakharia 10,
8 Aku akan bersiul memanggil mereka dan Aku akan mengumpulkan mereka, sebab Aku sudah membebaskan mereka, dan jumlah mereka menjadi banyak seperti dahulu.
9 Sekalipun Aku telah menyerakkan mereka ke antara bangsa-bangsa, tetapi di tempat-tempat yang jauh mereka akan ingat kepada-Ku; mereka akan hidup bersama-sama anak-anak mereka dan mereka akan kembali.

Di Indonesia sendiri, suku-suku yang diindikasikan sebagai anak suku Israel yang hilang adalah suku Nias, Batak, suku-suku di Sulawesi Utara, suku-suku di Maluku, suku Toraja di Sulawesi Selatan, dan lain-lain. Sangat banyak jumlahnya, sebab Israel merupakan keturunan yang diberkati bahkan mungkin separuh dari populasi bumi adalah suku Israel, hanya saja karena riwayatnya sudah dimakan usia sehingga kita tidak tahu secara pasti, malah bisa jadi suku-suku tertentu yang anti terhadap Israel tidak menyadari jati-diri mereka sebagai salah satu dari anak-anak Yakub.

Seperti yang kita tahu dari pembahasan kemarin, setelah pembuangan Kerajaan itu, ada pula orang-orang asing yang diangkut masuk untuk mendiami milik pusaka Israel. Semula mereka tidak menyadari bahwa ada Tangan Kuat yang mendiami negeri itu, mereka menajiskan (tidak takut) dengan Tuhan yang berkuasa atas kota tersebut sehingga Tuhan pun menimpakan kepadanya singa-singa yang membunuh beberapa di antara mereka. Mereka ketakutan dan berupaya tahu hal apa yang menyebabkan demikian. Sampai akhirnya diberitahukanlah kepada raja Asyur, bahwa orang asing itu tidak tahu menyembah Allah yang bernama YHWH dalam negeri itu, oleh karena itu raja pun memberi perintah untuk mengirimkan seorang imam Israel yang akan mengajari orang-orang pendatang itu bagaimana menyembah Allah yang bernama YHWH dengan benar.

Orang-orang asing itu menerima pengajaran imam tersebut, tetapi mereka tidak dapat melepaskan diri dari penyembahan berhala mereka sehingga mereka tetap mendirikan patung dan menyembahnya disamping menyembah YHWH Yang Maha Esa.

Sepulangnya orang Israel kembali ke Tanah Pusakanya, mereka pun mulai membangun mezbah untuk korban persembahan, tujuh bulan setelah mereka tiba di kota itu. Dan baru pada tahun kedua bulan kedua mereka mulai mengerjakan proyek besar ini. Mereka bernyanyi bersorak dan memuji Nama YWHH, bahkan beberapa di antaranya menangis setelah diletakkannya dasar batu yang pertama.

Namun tidak lama setelah itu, bangsa-bangsa asing yang menggantikan mereka berdiam di tanah tersebut berusaha untuk turut serta membangun Bait Suci, tetapi orang Yahudi menolak karena perintah itu memang hanya ditujukan kepada mereka dan sebagai perasaan bersalah, mereka ingin mempersembahkan bangunan itu kepada Tuhan dengan hasil keringat mereka sendiri. Hal ini rupanya malah membuat lawan orang Yahudi itu mencoba untuk melemahkan rancangan pembangunan tersebut, mereka menyogok petinggi-petingi Media-Persia untuk menghambat pembangunan Bait Suci itu. Mereka membuat tuduhan dan bahkan sampai mengirim surat kepada raja Arthasasta, mereka membuka aib orang Yahudi yang kerap kali memberontak dan menerima hukuman dari Tuhannya. Orang Yahudi sudah sangat dikenal memiliki pendirian dan aturan sendiri yang dibuat oleh YHWH tetapi di satu sisi mereka juga sangat dikenal sering mengalami teguran dan amarah dari Tuhannya tersebut, sehingga orang-orang itu menyuruh raja untuk melihat langsung di riwayat sejarah yang mungkin ditulis oleh para sejarawan di masa lalu yang pastinya dengan memakai sudut pandang (pemahaman) mereka sendiri dan kedapatanlah orang Yahudi ini memang seperti demikian dan akhirnya pembangunan Bait Suci pun tertunda untuk beberapa waktu lamanya. (Ez. 4)

Setelah uzurnya raja Arthasasta, naiklah Darius menggantikannya. Pada tahun kedua pemerintahan raja Darius berfirmanlah Tuhan kepada Nabi Hagai terhadap orang Yahudi yang tidak mau melanjutkan pembangunan Bait Suci itu karena takutnya kepada petinggi-petinggi Media-Persia. Mereka lupa bahwa Tuhan yang mereka sembah jauh lebih berkuasa atas kekuasaan yang ada di bumi. (Ez. 5)

Mereka akhirnya memberanikan diri untuk membangun Rumah itu, tetapi sekali lagi mereka mendapat teguran, yakni kali ini dari Tatnai, salah seorang bupati, ia menanya-nanyai orang Yahudi itu mengenai bangunan yang akan didirikannya dan menanyakan nama mereka, dan hasil dari semua laporan itu ia kirimkan kepada raja Darius untuk mengecek kebenarannya.

Orang Yahudi mengatakan bahwa sebelumnya kota dan Rumah ini dibangun oleh Raja Israel Yang Agung namun karena dosa-dosa nenek moyang mereka, Tuhan pun menghukum mereka dan membiarkan kekayaan mereka dirampok dan kota serta bangunan mereka dibakar, lalu mereka diangkut dan dibuang pada masa raja Babel. Tetapi, pada tahun pertama pemerintahan raja Persia, yaitu raja Koresh, Koresh mengeluarkan surat perintah untuk memulangkan segenap orang Yahudi tersebut dan membiarkan mereka membangun kembali Bait Suci itu.

Kira-kira, seperti itulah laporan yang disampaikannya. Lalu Tatnai meminta kepada raja Darius untuk menyelidiki keabsahan perkataan mereka, terutama mengenai apakah benar raja Koresh pernah mengeluarkan perintah pembangunan Bait Suci itu?

Sesudah itu raja Darius pun melakukan penyelidikan mencari naskah-naskah diperbendaharaannya, dan didapatilah naskah itu di Ahmeta, benteng yang di propinsi Media, yang berbunyi demikian,

* Ezra 6,
"Piagam:
3 Pada tahun pertama zaman raja Koresh dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh: Mengenai rumah Allah di Yerusalem. Rumah itu haruslah dibangun kembali sebagai tempat orang mempersembahkan korban sembelihan dan korban api-apian; haruslah tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam puluh hasta.
4 Dan haruslah dipasang tiga lapis batu besar-besar dan satu lapis kayu. Biayanya harus dibayar dari perbendaharaan kerajaan.
5 Dan juga perlengkapan emas dan perak rumah Allah yang diambil oleh Nebukadnezar dari bait suci yang di Yerusalem dan dibawa ke Babel itu haruslah dikembalikan, supaya kembali pula ke dalam bait suci yang di Yerusalem, ke tempatnya yang semula; dan engkau haruslah menaruhnya di dalam rumah Allah."

Dan akhirnya raja Darius pun menyuruh orang-orang itu menghindar dari sana, bahkan raja memberi perintah tambahan kepada orang-orang asing itu untuk mendanai segala keperluan dan apa saja yang mereka butuhkan selama pembangunan itu dan mengenai hewan persembahannya.

Bait Suci kedua pun akhirnya selesai dibangun dengan lama 46 tahun (Yoh. 2:20), tepatnya tanggal 12 Maret. Dan kemudian disempurnakan lagi oleh raja Herodes untuk menyenangkan hati orang Yahudi. Hal ini ia lakukan karena Herodes menganggap orang Yahudi sebagai orang yang cerdas, sehingga orang-orang seperti mereka cukup diperlukan walau kenyataannya umat ini sering juga mengalami penindasan dan ejekan bangsa-bangsa. (Yeh. 5:15)

Setelah itu, pada tanggal 04 Agustus tahun 70 Masehi, yaitu pada hari yang sama waktu dirobohkannya Bait Suci yang pertama, Bait Suci ke-2 itu pun dirobohkan, sebagaimana nubuat Yesus Kristus,

* Lukas 21:6,
"Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

Ada pula yang berpendapat bahwa Herodes pada saat itu sebenarnya sedang membangun Bait Suci ke-3, sebab Bait Suci ke-2 telah dirobohkan pada masa Antiochus Epiphanes, namun pembuktian sejarahnya tidak terlalu kuat, Ephipanes dianggap menajiskan Bait itu tetapi tidak sampai merobohkannya.

Dan setelah Bait Suci itu dirobohkan pada tahun 70 Masehi oleh Kerajaan Romawi, Tuhan tidak menubuatkan lagi mengenai pembangunan Bait Suci yang ketiga, sebab Bait Suci yang ketiga ada dalam Diri Kristus yang telah bangkit dari kematian:

* Yohanes 2:21,
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

B. MASA PEMULIHAN!

Di dalam Kitab Daniel, terdapat pula nubuat panjang setelah pembebasan orang Israel.

Setelah Daniel berdoa, memohon ampun kepada Tuhan atas dosanya dan dosa bangsa-bangsanya, Tuhan berjanji akan memberikan orang Israel kesempatan 70 x 7 Masa.

Ada pun:

1 Masa = 1 Tahun

Jadi secara hurufiah 70 x 7 Masa = 490 Tahun kesempatan yang Tuhan berikan kepada orang Israel.

Berikut bunyi ayatnya:

* Daniel 9:24,
Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

Ada 6 visi yang akan Tuhan datangkan:

1. Melenyapkan kefasikan;
2. Mengakhiri dosa;
3. Menghapuskan kesalahan;
4. Mendatangkan keadilan yang kekal;
5. Menggenapkan penglihatan dan nabi;
6. Pengurapan Yang Maha Kudus.

* ayat 25,
Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.

Dikatakan, bahwa masa 490 tahun mulai dihitung mundur sejak Yerusalem dibangun kembali, "ada tujuh kali tujuh masa" (7 x 7 = 49)

* ayat 26,
Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.

Setelah lewat 62 x 7 masa = 434 (434 + 49 = 483) akan disingkirkan (disalibkan, dimatikan) seorang yang telah diurapi (Yesus Kristus)

* ayat 27,
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Dari kedua ayat di atas, telah terpakai 69 Masa (7+62 = 69). Sehingga masih tersisa 1 x 7 Masa lagi. Masa itulah yang dipakai oleh raja itu yang akan memberatkan banyak orang selama 1 kali 7 masa. Dan pada pertengahan 7 masa (7:2= 3,5), yaitu 3,5 tahun (masa pelayanan Yesus Kristus) ia akan menyingkirkan orang yang diurapi itu dengan demikian, secara tidak sadar, menyingkirkan pula korban persembahan.

Sedangkan masa 3,5 tahun sisa dari 1 kali 7 masa itu adalah pasca matinya rasul Stefanus, martir pertama, sebagai ketuk palu habisnya masa pemulihan orang Israel dan saat itulah para rasul, terutama rasul Paulus, begitu berapi-api untuk mengabarkan Injil kepada orang non-Yahudi. Sehingga apabila kita memakai sistem penanggalan yang mengatakan bahwa bangsa Israel keluar di Tahun 457 S. M maka 486 jatuh pada tahun 30 Masehi dan pada tahun 34 Masehi atau 3,5 tahun setelahnya, yaitu genapnya 490 tahun, Stefanus mati.

Sehingga sangat tepat untuk Yesus menyatakan bahwa Ia hanya diutus untuk domba yang hilang di Israel (Mat. 15:24), sehingga misinya di batasi hanya pada wilayah Israel, sebab sebelum genap masa itu, Ia harus memulihkan Israel dulu. Dalam hal ini masa pemulihan Israel belum berakhir. Dan sesudah masa itu berakhir, maka keselamatan pun dimiliki oleh semua bangsa melalui Anak-Nya, Yesus Kristus!

HALELUYA !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar